Dokumentasi
Nama Kelompok :
Esthen Coni Sihombing (1701011464)
Hasrat Tama Waruwu (1701011446)
Khadhrah Armila (1701011122)
Merlynda Chairisma Sinaga (1701011098)
Sandriati (1701011140)
Yohana (1701011374)
Prinsip
Prinsip dari dokumentasi yaitu sebagai berikut :
Dokumentasi merupakan bagian dari sistem manajemen dan merupakan
bagian yang esensial dari pemastian mutu. Dokumentasi yang jelas
merupakan fundamental untuk memastikan bahwa tiap personil
menerima uraian tugas yang relevan secara jelas dan rinci sehingga
memperkecil risiko terjadi salah tafsir dan kekeliruan yang biasanya
timbul.
Hal-hal yang umum dalam dokumentasi yaitu sebagai berikut :
1. Spesifikasi menguraikan secara rinci persyaratan yang harus
dipenuhi produk atau bahan yang digunakan, prosedur berisi cara
untuk melaksanakan operasi tertentu dan catatan menyajikan
riwayat tiap bets produk.
2. Dokumen hendaklah didesain, disiapkan, dikaji dan didistribusikan
dengan cermat dan sesuai dengan dokumen persetujuan izin edar
yang relevan.
3. Dokumen hendaklah disetujui, ditandatangani dan diberi tanggal
oleh personil yang sesuai dan diberi wewenang.
4. Isi dokumen hendaklah tidak bermakna ganda, memiliki
penampilan yang rapi, mudah dicetak serta jelas dan dapat terbaca.
5. Dokumen hendaklah dikaji ulang secara berkala dan dijaga agar
selalu mutakhir.
6. Dokumen hendaklah tidak ditulistangan, namun, bila dokumen
memerlukan pencatatan data, maka pencatatan ini hendaklah
ditulistangan dengan jelas, terbaca, dan tidak dapat dihapus.
7. Semua perubahan yang dilakukan terhadap pencatatan pada
dokumen hendaklah ditandatangani dan diberi tanggal. Catatan
pembuatan hendaklah disimpan selama paling sedikit satu tahun
setelah tanggal daluwarsa produk jadi.
8. Data dapat dicatat dengan menggunakan sistem pengolahan data
elektronis, cara fotografis atau cara lain.
(3). Sandriati
Dokumen Produksi
Dokumen yang esensial dalam produksi adalah:
a. Dokumen Produksi Induk yang berisi formula produksi dari suatu
produk dalam bentuk sediaan dan kekuatan tertentu, tidak
tergantung dari ukuran bets
b. Prosedur Produksi Induk, terdiri dari Prosedur Pengolahan Induk
dan Prosedur Pengemasan Induk, yang masing-masing berisi
prosedur pengolahan dan prosedur pengemasan yang rinci untuk
suatu produk dengan bentuk sediaan, kekuatan dan ukuran bets
spesifik.
c. Catatan produksi bets, terdiri dari catatan pengolahan bets dan
catatan pengemasan bets.
(4). Esthen Coni Sihombing
(5). Yohana