BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Bakteri ada yang bersifat patogen namun ada juga yang bersifat non-
patogen. Bakteri-bakteri yang bersifat patogen ini yang perlu
diperhatikan.
Identifikasi dan isolasi mikroba adalah salah satu tugas yang lazim
dilakukan laboratorium mikrobiologi. Mikroba tidak memiliki ciri anatomi
yang nyata,sehingga identifikasi bakteri didasarkan pada morfologi, sifat
biakan dan sifat biokimiawi. Morfologi mikroorganismme berdasarkan
bentuk,ukuran dan penataan biasanya tidak cukup untuk melakukan
identifikasi. Ciri lainnya seperti sifat pewarnaan, Pola pertumbuhan
koloni, reaksi pertumbuhan pada karbohidrat,dan penggunaan asam
amino sangat membantu dalam identifikasi dan isolasi mikroba.
47 | L a p o r a n L e n g k a p B a k t e r i o l o g i I I
Identifikasi Klebsiella ASH
48 | L a p o r a n L e n g k a p B a k t e r i o l o g i I I
Identifikasi Klebsiella ASH
49 | L a p o r a n L e n g k a p B a k t e r i o l o g i I I
Identifikasi Klebsiella ASH
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.3 Bakteri
Bakteri berasal dari bahasa Latin bacterium; jamak: bacteria adalah
kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini
termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil
(mikroskopik). Hal ini menyebabkan organisme ini sangat sulit untuk
dideteksi, terutama sebelum ditemukannya mikroskop. Barulah setelah
abad ke-19 (setelah ditemukannya mikroskop), ilmu tentang
mikroorganisme terutama bakteri (bakteriologi) mulai berkembang.
(Sulaiman:2014)
1.4 Pembiakan Bakteri
Selama mempelajari mikroba, kita tahu satu hal bahwa ukuran
mikroorganisme atau mikroba sangat kecil, oleh karena itu informasi yang
dapat diperoleh tentang sifat-sifatnya dari pemeriksaan terhadap individu
itu terbatas. Pengamatan sifat-sifat seperti bentuk, susunan, permukaan,
pengkilatan dan sebagainya dapat dilakukan dengan pandangan biasa
tanpa menggunakkan mikroskop, pengamatan ini disebut pengamatan
makroskopi. Supaya sifat-sifat tersebut tampak jelas, bakteri perlu
dibiakkan pada medium padat yaitu dengan cara isolasi bakteri.
Isolasi adalah mengambil mikroorganisme dan menumbuhkannya
dalam suatu medium buatan. Prinsip dari isolasi mikroba adalah
memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya yang berasal dari
campuran bermacam-macam mikroba. Cara isolasi bakteri dilakukan
dengan metode tuang (pour plate), metode goresan (streak plate), metode
miring (slant culture), dan metode tegak (stab culture). (fika puspita)
Pembiakan diperlukan untuk mempelajari sifat bakteri untuk dapat
mengadakan identifikasi, determinasi, atau diferensiasi jenis-jenis yang
ditemukan.
50 | L a p o r a n L e n g k a p B a k t e r i o l o g i I I
Identifikasi Klebsiella ASH
51 | L a p o r a n L e n g k a p B a k t e r i o l o g i I I
Identifikasi Klebsiella ASH
Family : Enterobakteriaceae
Genus : Klebsiella
52 | L a p o r a n L e n g k a p B a k t e r i o l o g i I I
Identifikasi Klebsiella ASH
b. Media Differensial
Identifikasi akhir
53 | L a p o r a n L e n g k a p B a k t e r i o l o g i I I
Identifikasi Klebsiella ASH
c. Citrate
54 | L a p o r a n L e n g k a p B a k t e r i o l o g i I I
Identifikasi Klebsiella ASH
d. Urea
e. Methyl red
f. Voges Proskauer
g. Fermentasi Karbohidrat
55 | L a p o r a n L e n g k a p B a k t e r i o l o g i I I
Identifikasi Klebsiella ASH
Patogenitas
Klebsiella dapat hidup sebagai saprofit pada lingkungan
hidup,pada air,tanah,makanan,dan sayur-sayuan.dapat menimbulkan
infeksi pada saluran urine,paru-paru,saluran pernapasan,luka-luka
dan septicaemia.Klebsiella kadang-kadang menyebabkan infeksi
saluran kemih dan bakteremia dengan lesi fokal pada pasien yang
lemah. Klebsiella menduduki ranking kedua setelah E.coli untuk
infeksi saluran kemih di orang-orang yang sudah berumur. Klebsiella
juga merupakan suatu opportunistic pathogen untuk pasien dengan
penyakit paru-paru kronis dan rhinoscleroma.Feses adalah salah satu
sumber yang paling signifikan dalam hal infeksi kepada pasien, yang
selanjutnya diikuti oleh berhubungan dengan alat-alat yang sudah
terkontaminasi oleh bakteri. Penyakit utama yang ditimbulkan oleh
bakteri ini adalah pneumonia. Penumonia adalah inflasi parenkim
paru, biasanya berhubungan dengan pengisian cairan di dalam
alveoli. Hal ini terjadi ini terjadi akibat adanya invaksi agen atau
infeksius adalah adanya kondisi yang mengganggu tahanan saluran.
Dengan demikian flora endogen menjadi pathogen ketika
memasuki saluran pernafasan. Pneumonia adalah sebuah penyakit
pada paru-paru di mana pulmonary alveolus (alveoli) yang
bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer menjadi "inflame"
dan terisi oleh cairan. Pneumonia dapat disebabkan oleh beberapa
penyebab, termasuk infeksi oleh bakteria, virus, jamur, atau parasit.
56 | L a p o r a n L e n g k a p B a k t e r i o l o g i I I
Identifikasi Klebsiella ASH
Pneumonia dapat juga disebabkan oleh iritasi kimia atau fisik dari
paru-paru atau sebagai akibat dari penyakit lainnya, seperti kanker
paru-paru atau terlalu banyak minum alkohol. Pasien yang rentan
mengalami pneumonia antara lain peminum alcohol, perokok,
penderita diabetes, penderita gagal jantung, dan penderita AIDS.
Pada penderita pneuminiae, kantong udara paruparu penuh dengan
nanah dan cairan yang lainnya.
Dengan demikian, fungsi paru-paru, yaitu menyerap udara
bersih (oksigen) dan mengeluarkan udara kotor menjadi terganggu.
Akibatnya, tubuh menderita kekurangan oksigen dengan segala
konsekuensinya, misalnya menjadi lebih mudah terinfeksi oleh bakteri
lain (super infeksi) dan sebagainya. Jika demikian keadaannya, tentu
tambah sukar penyembuhannya. Penyebab penyakit pada kondisi
demikian sudah beraneka macam dan bisa terjadi infeksi yang
seluruh tubuh.
57 | L a p o r a n L e n g k a p B a k t e r i o l o g i I I
Identifikasi Klebsiella ASH
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 ALAT DAN BAHAN
3.1.1 ALAT
o Ose
o Nall
o Objek Glass
o Lampu spiritus
3.1.2 BAHAN
o Sampel: Swab Hidung
o Media Mac Conkey, BAP (Blood Agar Plate), TSIA (Triple Sugar
Iron Agar), SIM (Sulfat Indol Motility).
o Media gula-gula: Glukosa, Sukrosa, Maltosa, Laktosa dan
Mannitol.
3.2 CARA KERJA
Hari 1.
1. Sampel diisolasi pada media enrichment, yang digunakan pada
praktikum ini adalah media BHIB (Brain Heart Infussion Broth).
2. Media diinkubasi pada inkubator dengan suhu 37°C selama 24 jam.
3. Sisa sampel dibuat preparat untuk pewarnaan gram.
4. Dilakukan pewarnaan gram.
5. Dicatat hasilnya.
Hari 2.
1. Dilihat perubahan pada BHIB, jika terjadi pertumbuhan pada media
ditandai dengan adanya kekeruhan pada media.
2. Sampel yang telah tumbuh pada media BHIB diinokulasi ke media
BAP (Blood Agar Plate) dan Mac Conkey dengan menggunakan ose
dengan goresan 4 quadran.
3. Media diinkubasi pada inkubator dengan suhu 37°C selama 24 jam.
4. Diambil sampel dari BHIB lagi kemudian dibuat preparat untuk
pewarnaan gram.
5. Dilakukan pewarnaan gram.
6. Dicatat hasilnya
Hari 3.
1. Diperhatikan morfologi koloni yang tumbuh pada media selektif BAP
dan Mac Conkey lalu catat hasilnya.
58 | L a p o r a n L e n g k a p B a k t e r i o l o g i I I
Identifikasi Klebsiella ASH
1
Untuk penanaman ke dalam media TSIA, digunakan Nall. Caranya: koloni diambil menggunakan nall
lalu ditusukkan pada bagian dasar Media TSIA kurang lebih 1/3 bagian media lalu ditarik kemudian
digores secara zigzag pada bagian lereng media TSIA tersebut.
2
Untuk penanaman ke dalam media SIM adalah menggunakan nall dengan cara menusukkan nall
yang telah digunakan untuk mengambil koloni ke dalam media SIM lalu media ditutup kembali.
59 | L a p o r a n L e n g k a p B a k t e r i o l o g i I I
Identifikasi Klebsiella ASH
KERANGKA IDENTIFIKASI
Media Perbenihan
Media Selektif
Pewarnaan
Gram BAP Mac Conkey
Media Diferensial
TSIA
Media uji
karbohidrat
60 | L a p o r a n L e n g k a p B a k t e r i o l o g i I I
Identifikasi Klebsiella ASH
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.1 HASIL
- Penanaman pada media pemupuk :
Media BHIB
Keterangan :
Bentuk : Basil gram negatif
Warna : Merah
Susunan : Berderet
61 | L a p o r a n L e n g k a p B a k t e r i o l o g i I I
Identifikasi Klebsiella ASH
c.Mannitol d.Sukrosa
e.Maltosa
a. Media lain
- SIM (Indol)
63 | L a p o r a n L e n g k a p B a k t e r i o l o g i I I
Identifikasi Klebsiella ASH
- Urea
- MR (Metil Red)
- VP (Voges Proskauer)
- Sc (Simon Citrat)
64 | L a p o r a n L e n g k a p B a k t e r i o l o g i I I
Identifikasi Klebsiella ASH
1.2 Pembahasan
1) TSIA
Setelah dilakukan penanaman dan diinkubasi selama 24 jam diperoleh
hasil:
• Gas : Positif
65 | L a p o r a n L e n g k a p B a k t e r i o l o g i I I
Identifikasi Klebsiella ASH
• H2S : negative
3) UREA
4) SIM
o H2S : negatif
o Indol : negatif, setelah ditambahkan larutan cofac tidak
terbentuk cincin merah
o Motility : positif
5) MR dan VP
6) SC (Simon Citrat)
Setelah dilakukan penanaman dan diinkubasi selama 24 jam
diperoleh hasil positif.
66 | L a p o r a n L e n g k a p B a k t e r i o l o g i I I
Identifikasi Klebsiella ASH
BAB V
PENUTUP
5.1 SIMPULAN
Dari hasil pembiakan tidak didapatkan bakteri Staphylococcus hal ini
dapat dikarenakan oleh;
1. Kontaminasi pada saat pengisolasian sampel
2. Media yang rusak
3. Cara mengambil sampel yang salah
5.2 SARAN
Saran praktikan kepada teman-teman yang hendak melakukan
praktikum serupa adalah sebaiknya memperhatikan kebersihan tempat
kerja terlebih dahulu. Ada baiknya melakukan desinfeksi pada tempat
kerja. Selain tempat kerja, kesiapan praktikan juga harus diperhatikan,
seperti melakukan pengecekan kembali terhadap alat dan bahan yang
hendak digunakan selain itu menggunakan APD yang dianjurkan
(Handscoon, Masker serta Jas Lab.) hal ini untuk mencegah kontaminasi
dari sampel ke praktikan ataupun sebaliknya karena dapat
mempengaruhi hasil pemeriksaan. Selain itu, alat-alat yang hendak
digunakan dipastikan untuk disterilisasi terlebih dahulu, untuk mencegah
kontaminasi dari alat yang digunakan untuk mengisolasi.
67 | L a p o r a n L e n g k a p B a k t e r i o l o g i I I
Identifikasi Klebsiella ASH
DAFTAR PUSTAKA
Laode Habil. 2011. Bakteri dan Sifatnya.
(http://laodehabil.wordpress.com/2011/09/23/bakteri dan sifatnya).
Diakses pada tanggal 10 Januari 2016.
Anonym. 2012. Bakteri. (http://id.wikipedia.org/wiki/ bakteri). Diakses pada
tanggal 10 Januari 2016.
Anonym. 2011. Makalah tentang Bakteri Klebsiella.
(http://tugas2kuliah.wordpress.com/2011/12/17/makalah-analis-
kesehatan-tentang-bakteri-klebsiella/). Diakses pada tanggal 10
Januari 2016.
Anonym. 2012. Identifikasti Klebsiella.
(http://teenozhealthanalyst.blogspot.com/2012/03/identifikasi-
klebsiella.html). Diakses pada tanggal 10 Januari 2016.
Anonym. 2011. Bakteri dan Ciri-cirinya. (http://bakteri dan ciri-cirinya
.blogspot.com/2011/09/laporan-praktikum-bakteri_.html). Diakses pada
tanggal 10 Januari 2016.
68 | L a p o r a n L e n g k a p B a k t e r i o l o g i I I