Anda di halaman 1dari 2

Identifikasi

Povidon iodin memiliki kandungan iodium yang merupakan suatu senyawa berkhasiat obat yang
memiliki efek sebagai antiseptik sehingga dapat membunuh mikroba yang dapat
mengkontaminasi luka. Sebelum dilakukan penetapan kadar iodium pada sampel yang
digunakan, terlebih dahulu dilakukan identifikasi senyawa iodium yang terkandung didalam
salep povidone iodin yang digunakan praktikan sebagai sampel pada praktikum kali ini. Tujuan
dilakukannya identifikasi senyawa ini ialah untuk memastikan apakah senyawa yang terkandung
didalam sampel sesuai yang tertera pada etiket atau tidak. Untuk pengujian povidone iodin dapat
dilakukan identifikasi berdasarkan kandungan ada tidaknya kandungan iodium didalamnya.

Adanya penambahan kanji menyebabkan perubahan warna larutan uji dari kuning kecoklatan
menjadi biru tua. Terjadinya perubahan warna biru tersebut disebabkan karena adanya reaksi antara
polisakarida pada larutan kanji yang akan membentuk suatu struktur coiled glucose dimana dalam
bentuk ini gugus I2 pada povidone iodin akan berikatan dengan amilum membentuk suatu struktur
yang kompleks (amilum iodida). Hal ini menunjukkan adanya iodium yang terkandung didalam
sampel salep povidone iodin. Reaksi antara amilum dan I2 :

Pembakuan
NO Massa KIO3 Volume SD KV
Na2S2O4
1 50,5 0,00-2,54 9,0277x10-4 1,6474%
2 50,5 0,00-2,58
3 50,8 0,00-2,64

50,5
Normalitas 1: 2,54×35,67 = 0,557
Faktor pengenceran = 10  0,557/10 = 0,0557 N

50,5
Normalitas 2: 2,58×35,67 = 0,549
Faktor pengenceran = 10  0,549/10 = 0,0549 N

50,8
Normalitas 3: 2,64×35,67 = 0,539
Faktor pengenceran = 10  0,539/10 = 0,0539 N

Rata-rata normalitas = 0,0548

(0,0548−0,0557)2 +(0,0548−0,0549)2 +(0,0548−0,0539)2


Standar deviasi = √ = 9,0277 x 10-4
3−1
9,0277 ×10−4
Koefisien variasi = × 100% = 1,6474%
0,0548

Anda mungkin juga menyukai