Anda di halaman 1dari 10

Bab 6

1. Apakah manfaat yang didapat diperoleh dari perencanaan audit ?


Jawab : Maanfaat perencanaan audit adalah
 Membantu auditor unuk mencurahkan perhatian yang tepat terhadap area yang
penting dalam audit
 Membantu auditor untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang
potensial secara tepat waktu
 Membantu auditor untuk mengorganisasi dan mengelola perikatan (penugasan
audit) dengan baik, sehingga perikatan tersebut dapat dilalaksanakan dengan
efektif dan efisien
 Memfasilitasi arah dan supervise atas anggota tim perikatan (tim audit) dan
penelaahan atas pekerjaan mereka
 Membantu, jika relevan, dalam pengoorganasian hasil pekerjaan yang
dilakukan oleh auditor komponen dan pakar
2. Tunjukkan delapan tahapan perencanaan audit
Jawab : 8 perencanaan audit dan perencanaan pendekatan audit :
1) Penerimaan klien dan pembuatan rencana awal audit
2) Memperoleh pemahaman tentang bisnis dan bidang klien
3) Menilai risiko bisnis klien
4) Melaksanakan prosedur analitis pendahuluan
5) Menetapkan materialitas dan menilai risiko audit yang dapat diterima dan risiko
iheren
6) Memahami pengendalian internal dan menilai risiko pengendalian
7) Mengumpulkan informasi untuk menilai risiko kecurangan
8) Menyusun strategi audit keseluruhan dan progam audit
3. Apakah tanggungjawab auditor pengganti dan auditor pendahulu apabila
perusahaan mengganti auditor ?
Jawab : Tanggung jawab auditor pengganti adalah membangun komunikasi dengan
auditor terdahulu untuk mendapatkan informasi mengenai perusahaan untuk
menentukan apakah auditor akan menerima penugasan tersebut atau tidak. Tanggung
jawab auditor pendahulu adalah memberikan informasi yang dibutuhkan auditor
pengganti dengan izin perusahaan.
4. Faktor – factor apakah yang harus dipertimbangkan oleh auditor sebelum
menerima suatu perikatan (penugasan)? Jelaskan?
Jawab :
1) Mengevaluasi integritas manajemen
Langkah pertama yang harus dipertimbangkan adalah tentang integritas
manajemen yang dimiliki klien. $eorang %uditor harus mengevaluasi integritas
manajemen klien, apakah integritas dari manajemen klien sudah bagus atau
masih kurang. Hal ini tentu akan berpengaruh terhadap besarnya penyimpangan
yang mungkin akan terjadi. Bila integritasnya bagus tentu tingkat
penyimpangannya akan semakin kecil dan hal ini akan memudahkan auditor
dalam mengaudit.
2) Mengidentifikasi kondisi khusus dan risiko yang tidak biasa
 Mengidentifikasi pemakai laporan keungan auditan
 Menentukan prospek stabilitas dan keuangan klien
 Mengevaluasi auditabilitas satuan usaha
3) Menilai kemampuan untuk memenuhi standar auditing
Langkah yang ketiga adalah menilai kemampuan auditor apakah akan mampu
untuk memenuhi standar auditing atau tidak. Ini sangat berkaitan erat dengan
penentuan kompetensi, pengevaluasian independensi yang dimiliki auditor,
serta penentuan kemampuan melaksanakan audit secara cermat dan seksama.
4) Menyiapkan surat penugasan audit
Langkah yang terakhir adalah menyiapkan surat penugasan audit. Suurat
penugasan ini sangat penting karena dalam surat ini berisikan apa-apa saja
kesepakatan antara auditor dengan klien dalam melakukan audit. Kesepakatan-
kesepakatan itu, antara lain :
 Penerimaan tugas atas penunjukan dari pihak klien
 Tujuan dan lingkup audit
 Luas dan tanggungjawab auditor dan manajemen
 Kesepakatan mengenai reproduksi laporan keuangan auditan
 Kesepakatan bentuk laporan auditan
 Fakta bahwa audit memiliki risiko tidak terdeteksi
 Kesanggupan auditor menyampaikan informasi
5. Apakah tujuan dari suatu surat perjanjian kerja/perikatan? Hal-hal apa sajakah
yang harus dicantumkan dalam surat tersebut ?
Jawab : Surat perikatan audit dibuat oleh auditor untuk kliennya yang berfungsi untuk
mendokumentasikan dan menegaskan penerimaan auditor atas penunjukan oleh klien,
tujuan dan lingkup audit, lingkup tanggung jawab oleh auditor bagi kliennya,
kesepakatan tentang laporan keuangan auditan, serta bentuk laporan yang akan
diterbitkan oleh auditor.
Hal – hal yang harus dicantumkan dalam surat tersebut
Isi pokok surat perikatan audit :
a) Tujuan dan ruang lingkup audit atas laporan keuangan
b) Tanggung jawab auditor.
c) Tanggung jawab manajemen.
d) Identifikasi kerangka laporan keuangan yang diterapkan dalam penyusunan
laporan keuangan.
e) Penjelasan ruang lingkup audit, termasuk referensi ke peraturan
perundang+undangan yang berlaku, standar audit, kode etik, dan pernyataan
dari badan professional yang harus dipatuhi oleh auditor.
f) Bentuk komunikasi lain yang akan digunakan oleh auditor untuk
menyampaikanhasil perikatan.
g) Fakta bahwa audit memiliki keterbatasan bahwa kekeliruan dan kecurangan
material tidak akan terdeteksi.
h) Pengaturan yang berkenaan dengan perencanaan dan pelaksanaan audit,
termasuk komposisi tim audit.
i) Ekspektasi bahwa manajemen akan memberikan representasi tertulis.
j) Persetujuan manajemen untuk menyediakan draft laporam keuangan dan
informasi lain yang menyertainya secara tepat waktu.
k) Persetujuan manajemen untuk memberikan informasi kepada auditor tentang
fakta-fakta yang diketahui oleh manajemen.
l) Basis penentuan fee dan pengaturan penagihannya.
m) Permintaan kepada manajemen untuk menyetujui ketentuan perikatan yang
dicantumkan dalam surat perikatan dan menandatangani surat tersebut

Auditor dapat pula memasukkan hal berikut ini dalam surat perikatan auditya :
a) Pengaturan tentang keterlibatan auditor dan pakar lain dalam beberapa aspek
audit.
b) Pengaturan keterlibatan auditor internal dan staf entitas lainnya.
c) Pengaturan yang dibuat dengan auditor pendahulu, jika ada, untuk audit tahun
pertama.
d) Batasan kewajiban auditor bilamana kemungkinan seperti itu ada.
e) Suatu pengacuan terhadap persetujuan tambahan antara auditor dengan entitas.
f) Kewajiban untuk menyediakan kertas kerja audit untuk pihak lain.
6. Siapakah yang disebut sebagai “klien”, apabila auditor mengaudit sebuah
perusahaan public ?
Jawab : Komite audit
7. Jasa apakah yang harus mendapat persetujuan lebih dahulu dari pihak yang
bertanggungjawab atas tata kelola (misalnya komite audit) pada sebuah
perusahaan public ?
Jawab : Jasa audit dan jasa non audit
8. Jelaskan mengapa auditor perlu memahami bidang usaha klien. Sumber
informasi apa sajakah yang biasa digunakan audior untuk memperlajari bidang
usaha klien ?
Jawab : Pemahaman yang mendalam tentang bisnis dan bidang usaha serta jalannya
operasi perusahaan klien merupaka hal yang sangat penting untuk melaksanakan audit
yang memadai. SA 315.11 menyatakan bahwa pemahaman atas entitas dan
lingkungannya meliputi :
a) Faktor industri, peraturan, dan faktor eksternal lain termasuk kerangka
pelaporan keuangan yang berlaku
b) Sifat entitas, termasuk (i) operasinya (ii) struktur kepemilikannya dan tata
kelolanya (iii) jenis investasi yg dilakukan dan yang rencananya akan dilakukan
oleh entitas, termasuk investasi dlm entitas bertujuan khusus dan (iv) cara
entitas trsbt distrukturisasi dan bagaimana entitas tersebut dibiayai utk
memungkinkan auditor memahami golongan transaksi, saldo akun, dan
pengungkapan yang diharapkan ada dlm laporan keuangan.
c) Pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi oleh entitas, termasuk alasan
perubahannya. Auditor harus mengevaluasi apakah kebijakan akuntansi entitas
adalah tepat utk bisnisnya dan konsisten dgn kerangka pelaporan keuangan yang
berlaku dan kebijakan akuntansi yang digunakan dlm industri yg relevan.
d) Tujuan dan strategi entitas, dan risiko bisnis terkait yang dapat menimbulkan
risiko kesalahan penyajian material
e) Pengukuran dan penelaahan atas kinerja keuangan entitas.
9. Apabila sebuah kanor akuntan public telah menerima klien baru yang berupa
perusahaan manufaktur, biasanya auditor meninjau fasilitas pabrik. Uraikan
cara auditor melakukan observasi ketika ia melakukan peninjauan di lokasi yang
akan membantunya dalam perencanaan dan pelaksanaan audit
Jawab : Mengunjungi fasilitas dan tempat klien beroperasi sangat berguna untuk
mendapatkan fasilitas dan pemahaman yang lebih baik mengenai pengoperasian bisnis
klien, karena cara ini memberi kesempatan kepada auditor untuk mengobservasi dan
melihat secara langsung fasilitas yang dimiliki klien dan sekaligus juga berkenalan dgn
pejabat-pejabat kunci di perusahaan. dengan melihat lagsung fasilitas fisik, auditor
dapat menilai pengamanan fisik atas aset dan menginterpretasikan data akuntansi yang
berkaitan dengan aset seperti misalnya persediaan dalam proses dan peralatan pabrik.
dengan pengalaman melihat langsung semacam itu, auditor menjadi lebih mampu utk
menilai risiko inheren, seperti misalnya peralatan yang mengganggur atau persediaan
berpotensi tak laku dijual. Pembicaraan dgn pegawai non akuntansi selama kunjungan
berlangsung dan selama audit berjalan akan membantu auditor dalam upaya lebih
memahami bisnis klien dan membantu dalam menilai risiko inheren.
10. Auditor sering berusaha memperoleh pengetahuan tentang latar belakang bidang
usaha klien yang akan membantu dalam pekerjaan audit. Bagaimana
pengetahuan tentang hal tersebut akan membantu auditor dalam membedakan
antara persediaan yang telah using dengan yang masih merupakan persediaan
masa kini ?
Jawab : Dengan melihat langsung fasilitas fisik, auditor dapat menilai pengamanan fisik
aset dan menginterpretasikan data akuntansi yang berkaitan dengan asetseperti
misalnya persediaan dalam proses dan peralatan pabrik. Maka auditor dapat melihat
langsung persediaan yang sudah usang maupun perseduian yang baru.
11. Jelaskan apa yang dimaksud dengan “pihak berelasi (related party)”. Apakah
tanggungjawab auditor atas pihak berelasi dan transaksi dengan piha berelasi ?
Jawab : Pihak berelasi > pihak berelasi yaitu suatu perusahaan afiliasi , pemilik utama
perusahaan klien, atau pihak lain yang mempunyai kesepakatan dengan klien , dimana
salah satu pihak dapat mempengaruhi manajemen atau kebikjakan operasi perusahaan
lain.
Transaksi dengan pihak berelasi > setiap transaksi yg dilakukan antara klien dgn pihak
yang mempunyai hubungan dengan pihak berelasi.
Transaksi dengan pihak yg memiliki hubungan dengan pihak berelasi dengan klien
bukanlah transaksi yg dilakukan dengan tawar menawar secara bebas. Oleh karena itu,
dsini terdapat risiko bahwa transaksi tidak dinilai dengan harga yg sama dengan harga
seandainya transaksi dilakuka dgn pihak ketiga independen. Karena transaksi dengan
pihak yang berelasi yg material harus diungkapkan, maka semua pihak yang berelasi
dengan klien harus diidentifiksi dan dicantumkan dalam kertas kerja permanen auditor
sejak awal audit. Dengan dimasukkannya pihak-pihak yang berelasi dalam kertas kerja
permanen, dan memastikan bahwa semua anggota tim audit mengetahui dengan siapa
saja klien mempunyai hubungan berelasi, akan membantu auditor dalam
mengidentifikasi transaksi hubungan dengan pihak berelasi yang tidak diungkapkan
ketika mereka melaksanakan audit
12. Mengapa perkembangan perekonomian saat ini penting untuk dipertimbangkkan
dalam perencanaan suatu audit ?
Jawab : Karena perkembangan ekonomi khususnya perkembangan perekonomian di
dunia akanmeningkatkan risiko bisnis perusahaan klien secara signifikan. Maka auditor
perlu memahai dampak perkembangan perekonomian terhadap laporan keuangan
kliean dan kemampuan klien untuk melanjutkan usahanya. $elain itu, sifat bisnis dan
bidang usaha klien juga akan mempengaruhi risiko bisnis dan risiko terjadinya
kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan klien
13. Sebutkan dua jenis informasi dalam notulen (risalah) rapat dewan komisaris
perusahaan klien yang diperkiraan akan relevan bagi auditor. Jelaskan mengapa
penting bagi auditor untuk membaca notulen sebelum pengauditan dimulai.
Jawab : Informasi yang relevan dengan audit melputi pembicaraan tuntutn hukum ,
penundaan penerbitan saham , atau merger potensial . Auditor harus membaca notulen
untuk mendapatkan otorisasi 2 informasi dan informasi lainya yang relevan untuk
pelaksaana audit .
14. Apakahyang dimaksud dengan risiko bisnis kien dan jelaskan beberapa sumber
risiko bisnis klien. Apa tujuan utama auditor melakuakan evaluasi tentang risiko
bisnis klien?
Jawab : Risiko bisnis klien yaitu risiko kegagalan klien dalam mencapai tujuannya ,
beberapa sumber risiko bisnis klien yaitu penurunan ekonomi , teknologi baru yang
mengganggu keuntungan kompetitif klien .
15. Jelaskan pengendalian manajemen puncak dan hubungannya dengan risiko
bisnis klien. Berikan contoh manajemen yang efektif dan pengendalian tata kelola
Jawab : Manajemen dalah sumber utama untuk mengidentifikasi risiko bisnis klien ,
dalam perusahan publik , manajemen berkewajiaban untuk menilai secara cermat risiko
klien yang relevan adn mempengaruhi laporan keuangan .
16. Apakah tujuan prosedur analitis awal? Tipe perbandingan seperti apa yang
berguna dala melaksanakana prosedur analitis awal?
Jawab : Memahami bisnis dan bidang usaha klien tahap perencanaan tujuan utama.
Dalam prosedur analitis , auditor membandingkan data klien dengan : data industri ,
data serupa periode tertentu , hasil ekspetasi yang di tentukan klien , hasil ekspetasi
yang di tentukan auditor ,hasil ekspetasi dgn menggunakan data non – keuangan .
17. Kapan sajakah prosedur analitis diperlukan dalam proses pengauditan? Apakah
tujuan utama prosedur analitis yang dilakukan dalam tahap penyelesaian audit?
Jawab : auditor harus merancang dan melaksanakan prosedur analitis mendekati akhir
audit yang membantu auditor ketika membentuk kesimpulan keseluruhan tentang
apakah laporan keuangan telah di sajiakan konsisten dengan pemahaman auditor atas
entitas
18. Sebutkan emapat kategori rasio keuangan dan berikan sebuah contoh dari
masing-masing kategori tersebut. Informasi utama apakah yang diberikan oleh
masing-masing kategori rasio keuangan tersebut?
Jawab : perputaran persedian , rasio lancar , laba kotor, pengukuran profitbilitas
BAB 7

7.1 Bab 8 telah membahas kedelapan bagian tahap perencanaan audit. Bagian mana yang
mengevaluasi materialitas dan risiko ?

Jawaban :

Ada Konsep materialitas ini biasanya diterapkan oleh auditor pada tahap perencanaan dan
pelaksanaan audit, serta saat mengevaluasi dampak kesalahan penyajian yang tidak di koreksi,
jika ada terhadap laporan keuangan dan pada saat merumuskan opini dalam laporan auditor.

Dengan cara :

1. Menetapkan materialitas dan menilai risiko audit yang dapat diterima serta
risiko inheren.
2. Memahami pengendalian internal dan menilai risiko pengendalian.
3. Mengumpulkan informasi untuk menilai risiko kecurangan

7.2 Defeniskan arti istilah materialitas sebagaimana yang digunakan dalam akuntansi dan
auditing. Apa hubungan antara materialitas dan frasa memperoleh kepastian yang layak yang
digunakan dalam laporan auditor ?

Jawaban :

Materialitas adalah pertimbangan utama dalam menetukan ketepatan laporan


audityang harus dikeluarkan. Hubungannya adalah dimaksudkan untuk memberitahu
para pemakai bahwa auditor tidak menjamin atau memastikan kewajaran penyajian
laporan keuangan. Nemun tetap ada resiko bahwa laporan keuangan tidak disajikan secara
wajar,meskipun pendapat auditor adalah wajar tanpa pengecualian.

7.3 Jelaskan mengapa materialitas itu penting tetapi sulit menerapkannya dalam praktik?

Jawaban :

definisi FASB menekankan pada pemakai yang bijaksana yang mengandalkan laporan
keuangan untuk membuat keputusan, auditor harus memiliki pengetahuan mengenai
siapa saja pemakai laporan keuangan klien serta keputusan apayang akan dibuat. Sehingga
didalam praktik, para auditor mungkin tidak mengetahui siapa saja pemakai laporan atau
keputusan apa yang akan mereka ambil berdasarkan laporan keuangan itu.
7.4 Apa yang dimaksud dengan menetapkan pertimbangan pendahuluan tentang materialitas?
Identifikasikan faktor-faktor terpenting yang mempengaruhi pertimbangan pendahuluan.

Jawaban :

Berdasarkan Pertimbangan pedahuluan materialitas yaitu menetapkan strategi audit


secara keseluruhan auditor harus menentukan materialitas untuk laporan keuangan secara
keseluruhan.

Faktor-faktor utama yang mempengaruhi pertimbangan pendahuluan.

1. Konsep materialitas adalah relatif bukan absolut


Yaitu sejumlah kesalahan penyajian bisa material bagian sebuah perusahaan kecil,
tetapi jumlah sekian tidak material bagi perusahaan lain yang lebih besar.
2. Diperlukan dasar tertentu untuk mengevaluasi materialitas, mengingat bahwa
materialitas bersifat relatif, maka diperlukan suatu dasar untuk menetapkan apakah
kesalahan penyajian di pandang material.

7.5 faktor faktor kualitatif apa yang harus di pertimbangkan dalam menentukan apakah kesalahan
penyajian mungkin material .

Jawab :1.kesalahan penyajian yang menyangkut kecurangan (fraud) di pandang lebih serius dari
pada kekeliruan tidak di sengaja walaupun jumlah rupiahnya sama 2.kesalahan jumlah rupiahnya
kecil bisa menjadi material apabila terkait dengan kewajiban kontraktual , 3. kesalahan penyajian
yang kelihatanya tidak material , bisa menjadi material apabila kesalahan penyajian tsb
mempengaruh tren laba

7.6 jelaskan perbedaan antara materialitas kinerja (performance materiality )dengan


pertimbangan awal tentang materialitas bagaimanakah hubungan antara keduanya ?

jawab :pertimbangan awal materialitas yaitu menetapkan strategi audit secara keseluruhan ,
auditorharus menetukan materialitas untuk laporan keuangan secara keseluruhan .

materialitas kinerja adalah suatu jumlah yang ditetapkan oleh auditor , pada tingkat yang lebih
rendah dari pada materialitas untuk laporan keuangan secara keseluruhan ,

7.7 berikan dua contoh kapan auditor mungkin akan menetapkan materialitas pada tingkat rendah
untuk suatu kelompok transaksi . saldo akun , atau pengungkapan tertentu ?

Jawab : contoh : 1. Untuk suatu piutang usaha bersaldo 1 juta , auditor harus mengumpulkan
bukti yang lebih banyak apabila kesalahan penyajian sebesar 50 rbu di pandang material , dari pada
apabilah kesalahan penyajian sebesar 300 ribu , di pandang material.

2. pengguna laporan keuangan mungkin menghara[pkan adanya pengungkapan tentang transaksi


dengan pihak yang berelasi yang melibatkan CEO.
7.8 dimisalkan materialitas untuk laporan keuangan sebagai keseluruhan adalah Rp 100.000 dan
materialitas kinerja untuk piutang usaha ditetapkan Rp 40.000, apabila auditor menemukan sebuah
piutang lebih saji sebesar Rp 55.000 ,apa yang harus dilakukan auditor ?

Jawab : Meneliti dan mengawasi apakah sistem pengawasan intern tetap memenuhi fungsinya
dengan mengadakan pemeriksaan yang kontinue di dalam perusahaan

7.9 sebutkan apa yang di maksud dengan model risiko audit , dan jelaskan setiap faktor dalam
model tsb .juga jelaskan , dua faktor dalam model tsb yang apabila di gabungkan akan
mencerminkan risiko kesalahan penyajian material.

Jawab : model resiko audit adalah suatu model yang menggambarkan hubungan umum berbagai
kompenen risiko audit dalam istilah matematikuntuk mencapai tingkat risiko deteksi yang dapat
diterima .

Dua faktor : 1. Tingkat laporan keuangan secara keseluruhan 2. tingkat asersi untk golongan
transaksi , saldo , akun ,dan pengungkapan .

7.10 jelaskan penyebab kenaikan atau penurunan risiko deteksi direncanakan ?

Jawab :

1 . risiko deteksi merupakan dependen dari tiga faktor lain yang tercakup dalam model . risiko ini
akan berubah hanya apabila auditor mengubah salah satu(atau lebih )faktor lain dalam model risiko.

2.risiko deteksi menetukan jumlah bukti subtantif yang direncanakan akan dikumpulkan auditor
yang di kembaliakn dengan ukuran risiko deteksi.

7.11jelaskan apa yang di maksud dengan risiko inheren .tunjukkan empat faktor yang menyebabkan
risiko inheren yang tinggi dalam audit

Jawab :risiko inheren merupakan kerentanan suatu asersi tentang suatu golongan transaksi , saldo
akun ,atau pengungkapan terhadap suatu kesalahan penyajian yang mungkin material , baik secara
individual maupun secara kolektif.

Empat faktor :sifat bisnis klien , hasil audit periode sebelumnya , penugasan baru atau penugasan
ulangan ,pihak – pihak yang berelasi.

7.12 jelaskan mengapa risiko inheren di tetapkan untuk tujuan audit per segmen ?

Jawab :risiko inheren dan risiko pengendalian tidak di tetapkan untuk audit sebagai keseluruhan ,
melainkan di tetapkan untuk setiap siklus , setiap akun dalam suatu siklus ,bahkan kadang – kadang
untuk setiap tujuan audit pada suatu akun

7.13 jelaskan pengaruh dari kesalahan penyajian yang besar yang ditemukan dalam audit tahun lalu ,
terhadap risiko inheren , risiko deteksi yang direncanakan , dan bukti audit yang di rencanakan ?

Jawab : Sekembalinya ke meja, penyusun laporan meneiliti kembali item-item yang tersaji dalam
laporan keuangan—yang printoutnya sudah dibagi-bagikan ke pihak manajemen, lalu menemukan
beberapa kesalahan.Dalam seknario yang lebih parah, sudah banyak terjadi di luar sana,
pertimbangan materialitas banyak digunakan sebagai alasan untuk membenarkan pembiaran salah-
saji, sejak di awal, bahkan untuk kesalahan yang disengaja. Adalah kenyatakaan bahwa
pertimbangan materialitas kerap disalahgunakan—tentunya oleh manajemen yang tidak disadari
oleh akuntan.

7.14jelaskan apa yang dimaksud dengan risiko audit bisa diterima . apakah relevansinya terhadap
bkti yang harusdi kumpulan ?

Jawab : risiko audit bisa diterima adalah ukuran ketersediaan auditor untuk menerima bahwa
laporan keuangan salah saji secara material, walaupun audit setelah selesai dan pendapatan wajar
tanpa pengecualian telah diberikan. dalam relevansi terhadap bukti dikumpulkan , auditor harus
senantiasa menggunakan skeptimensme profesional

7.15 jelaskan mengapa terhadap hubungan terbalik , antara risiko deteksi di rencanakan dengan
jumlah bukti yang harus di kumpulkan auditor untuk suatu tujuan khusus audit tertentu ?

Jawab : Risiko deteksi adalah risiko sebagai akibat auditor tidak dapat mendeteksi salah saji
material yang terdapat dalam suatu asersi. Risiko deteksi ditentukan oleh efektivitas prosedur audit
dan penerapannya oleh auditor. Risiko ini timbul sebagai karena ketidakpastian yang ada pada
waktu auditor tidak memeriksa 100% saldo akun atau golongan transaksi, dan sebagian lagi karena
ketidakpastian lain yang ada, walaupun saldo akun atau golongan transaksi tersebut diperiksa 100%.

7.16 jelaskan keadaan – keadaan yang menyebabkan auditor harus merevisi kompenen – kompenen
dalam model risiko audit dan pengaruh revisi tsb terhadap deteksi di rencanakan serta bukti
direncanakan ?

jawab: apabila kita menggunakan model risiko audit, didalamnya terkandung hubungan langsung
antara risiko audit yang bisa diterima dengan risiko deteksi, dan terdapat hubungan berkebalikan
antara risiko audit dengan bukti yang harus dikumpulkan. apabila auditor memutuskan untuk
menurunkan risiko audit yang bisa diterima maka risiko deteksi juga akan turun, dan bukti yang
harus dikumpulkan akan naik

7.17 jelaskan bagaimana hubungan antara risiko audit dengan materialitas dan mengapa keduanya
perlu di pertimbangkan bersama – sama dalam perencanaan suatu audit ?

Jawab : Materialitas adalah salah satu dari faktor-faktor yang mempengaruhi pertimbangan auditor
mengenai kecukupan (kuantitas yang diperlukan) bahan bukti. Ada perbedaan antara istilah
materialitas dengan saldo akun material. Contohnya, secara umum adalah benar mengatakan bahwa
semakin rendah tingkat materialitas, semakin besar jumlah bukti yang diperlukan (hubungan
terbalik). Secara umum juga benar untuk mengatakan bahwa semakin besar atau semakin signifikan
suatu saldo akun, maka semakin besar jumlah bukti yang diperlukan (hubungan langsung).

Anda mungkin juga menyukai