I. PENDAHULUAN
60 % dari total biaya operasional khususnya pada budidaya intensif dan semi
intensif. Pakan harus bermutu baik dan memenuhi kebutuhan ikan agar dapat
ikan adalah kadar protein dan lemak, jumlah dan jenis asam amino esensial,
kandungan energi pakan dan faktor biologis ikan (Havler, 1989). Protein aadalah
tubuh yang rusak, pertumbuhan jaringan dan menambah protein tubuh dalam
maka laju pertumbuhan ikan akan berkurang, karena protein dalam tubuh akan di
Pakan adalah makanan atau asupan yang diberikan kepada hewan ternak
atau peliharaan. Istilah ini diadopsi dari bahasa Jawa. Pakan merupakan sumber
energi dan materi bagi pertumbuhan dan dan kehidupan makhluk hidup. Pakan
kualitas bahan baku, dan nilai ekonomis. Dengan berbagai pertimbangan tersebut,
diharapkan dapat dihasilkan pakan ikan yang memiliki standar mutu tinggi dengan
bantuan enizim dan organisme sel tunggal. Hasil yang dibentuk dapat berupa
mikroorganisme dan kadar air serta menurunkan kadar abu, karbohdrat dan lemak.
proses silase bahan pakan dengan baik dan mengamati besarnya peningkatan nilai
seperti ikan. Dalam kegiatan budidaya ikan, pakan memiliki peranan penting
pakan buatan yang di suplai oleh pembudidaya. Pakan yang diberikan harus
berkualitas tinggi, bergizi dan memenuhi syarat untuk dikonsumsi kultivan yang
proses produksi dan dapat memberikan pertumbuhan yag optimal. Pada budidaya
pakan dapat berdampak pada rendahnya kandungan nutrisi dan tingginya biaya
dan dapat meyebabkan ikan menjadi mudah terserang penyakit. Semakin tinggi
efesiensi pakan, dan sintasan ikan (Mudjiman, 2007 dalam Yusuf Habibi)
Protein adalah salah satu nutrisi utama pakan ikan yang mempengaruhi
kebutuhan pokok dan asam amino esensial untuk mensintesis protein tubuh dan
untuk pertumbuhan ikan, semakin tinggi kandungan protein pada pakan semakiin
4
lingkungan sekitarnya dan biaya pakan tinggi (NRC, 2011 dalam Yaqin)
senyawa yang lebih sederhana oleh makhluk hidup. Senyawa kompleks yang
berupa karbohidrat, protein, dan lemak akan di ubah menjadi glukosa, asam
aminino, asam lemak, dan gliserol, menghilangkan bau yang tidak di inginkan,
meningkatkan daya cerna, menghilangkan daya racun yang terdapat pada bahan
terapkan dalam pembuatan pakan ikan. Setelah fermentasi, bahan yang sebagian
pakan ikan sehingga ikan tidak perlu mencerna lag, melainkan sudah dapat
fermentasi secara lebih baik sebagai sumber energi. Pada prisnipnya fermentasi
membentuk produk yang berbeda dengan bahan bakunya ( Winarno dan Fardiaz,
Pratikum Ilmu Nutrisi Hewan Air ini dilakukan pada hari Kamis, tanggal 18
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum Peningkatan Nilai Gizi
Bahan Pakan ini adalah daun lamtoro, kapang Rhyzopus, alat kukus, sendok kayu,
tertentu.
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
Proses fermentasi dari bahan paka diharapkan dapat meningkatkan daya guna
gizi bahan pakan. Seperti peningkatan kadar protein bahan yang difermentasikan
dapat meningkatan daya cerna bahan karena bahan yang telah difermentasikan
dapat mengubah subtrat bahan tumbuhan yang susah dicerna menjadi protein sel
tunggal dari organisme starter seperti Rhyzopus sp dan sacchromises sp. Dengan
dari gas yang terbentuk pada proses fermentasi merupakan antarktan bagi jenis
5.1 Kesimpulan
1-2 hari. Setelah itu diberikan kapang Rhyzopus dengan dosis 5% masukan
kedalam wadah. Diberi tusuk sonde inkubasi selama 24 jam lalu tumbuh hifa
selama 1-2 hari. Tahap panen dan pemberhentian fermentasi, kukus kembali hasil
5.2 Saran
sebaik mungkin, dan penuh ketelitian, serta sarana dan prasarana yang di gunakan
teliti.