Anda di halaman 1dari 8

1

I. PENDAHULUAN

1.1 . Latar Belakang

Pakan merupakan faktor yang sangat penting di perhatikan dalam budidaya

ikan, mengingat penyediaannya membutuhkan biaya yang besar yaitu mencapai

60 % dari total biaya operasional khususnya pada budidaya intensif dan semi

intensif. Pakan harus bermutu baik dan memenuhi kebutuhan ikan agar dapat

mempercepat pertumbuhan ikan. NRC (1993) menyatakan bahwa pakan yang

berkualitas baik harus mengandung nutrien (protein, lemak, karbohidrat, vitamin

dan mineral) maupun energi yang diperlukan untuk perawatan tubuh,

pertumbuhan dan kesehatan ikan.

Beberapa faktor yang sangat berperan dalam mempengaruhi pertumbuhan

ikan adalah kadar protein dan lemak, jumlah dan jenis asam amino esensial,

kandungan energi pakan dan faktor biologis ikan (Havler, 1989). Protein aadalah

nutrien yang sangat dibutuhkan untuk pemeliharaan tubuh, pengganti jaringan

tubuh yang rusak, pertumbuhan jaringan dan menambah protein tubuh dalam

proses pertumbuhan. Apabila ketersediaan protein dalam pakan tidak mencukupi

maka laju pertumbuhan ikan akan berkurang, karena protein dalam tubuh akan di

manfaatkan untuk mempertahankan fungsi jaringan yang lebih pentig.

Pakan adalah makanan atau asupan yang diberikan kepada hewan ternak

atau peliharaan. Istilah ini diadopsi dari bahasa Jawa. Pakan merupakan sumber

energi dan materi bagi pertumbuhan dan dan kehidupan makhluk hidup. Pakan

Buatan adalah pakan yang dibuat dengan formulasi tertentu berdasarkan


2

pertimbangan pembuatnya. Pembuatan pakan buatan sebaiknya didasarkan pada

pertimbangan kebutuhan nutrisi hewan ternak yang bersangkutan, sumber dan

kualitas bahan baku, dan nilai ekonomis. Dengan berbagai pertimbangan tersebut,

diharapkan dapat dihasilkan pakan ikan yang memiliki standar mutu tinggi dengan

biaya yang murah.

Fermentasi adalah suatu reaksi kimia dalam merubah substar dengan

bantuan enizim dan organisme sel tunggal. Hasil yang dibentuk dapat berupa

asam amino, vitamin, enzim, dan senyawa isoflavon.

Chandryono (1995) menyatakan bahwa pengunaan ragi tempe pada

fermentasi daun lamtoro memberi peningkatan kadar protein, jumblah

mikroorganisme dan kadar air serta menurunkan kadar abu, karbohdrat dan lemak.

1.2 Tujuan dan Manfaat

Tujuan melakukan praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat melakukan

proses silase bahan pakan dengan baik dan mengamati besarnya peningkatan nilai

gizi bahan yang di silase.


3

II. TINJAUAN PUSTAKA

Pakan merupakan makanan atau asupan yang di berikan kepada hewan

seperti ikan. Dalam kegiatan budidaya ikan, pakan memiliki peranan penting

dalam peningkatan produksi. Pada budidaya intensif, kultivan bergantung pada

pakan buatan yang di suplai oleh pembudidaya. Pakan yang diberikan harus

berkualitas tinggi, bergizi dan memenuhi syarat untuk dikonsumsi kultivan yang

di budidayakan, serta tersedia secara terus menerus sehingga tidak menganggu

proses produksi dan dapat memberikan pertumbuhan yag optimal. Pada budidaya

intensif, lebih dari 60 % biaya produksi dikeluarkan untuk pengadaan pakan

(Haryati, 2011 dalam Yaqin)

Pakan buatan adalah campuran dari bahan-bahan pakan yang memiliki

kandungan nutrisi dan harga yang bereda-beda. Kesalahan penentuan bahan-bahan

pakan dapat berdampak pada rendahnya kandungan nutrisi dan tingginya biaya

penyediaan pakan buatan yang di hasilkan. Pakan yang kandungan proteinnya

rendah akan mengurangi laju pertumbuhan, proses reproduksi kurang sempurna,

dan dapat meyebabkan ikan menjadi mudah terserang penyakit. Semakin tinggi

kandungan protein dalam pakan maka dapat meningkatkan pertumbuhan,

efesiensi pakan, dan sintasan ikan (Mudjiman, 2007 dalam Yusuf Habibi)

Protein adalah salah satu nutrisi utama pakan ikan yang mempengaruhi

pertumbuhan ikan yang mempengaruhi pertumbuhan ikan dengan menyediakan

kebutuhan pokok dan asam amino esensial untuk mensintesis protein tubuh dan

energi untuk pemeliharaan. Protein biasanya di anggap sebagai pembatas nutrisi

untuk pertumbuhan ikan, semakin tinggi kandungan protein pada pakan semakiin
4

tinggi juga biaya pakan. Kekurangan protein meghasilkan pertumbuhan yang

buruk, kelebihan protein menyebabkan peningkatan ekskresi amonia ke

lingkungan sekitarnya dan biaya pakan tinggi (NRC, 2011 dalam Yaqin)

Fermentasi merupakan suatu proses yang melibatkan reaksi oksidasi reduksi

sehingga terjadi perombakan kimia terhadap suatu senyawa kompleks menjadi

senyawa yang lebih sederhana oleh makhluk hidup. Senyawa kompleks yang

berupa karbohidrat, protein, dan lemak akan di ubah menjadi glukosa, asam

aminino, asam lemak, dan gliserol, menghilangkan bau yang tidak di inginkan,

meningkatkan daya cerna, menghilangkan daya racun yang terdapat pada bahan

mentah, dan menghasilkan warna yang di inginkan. Proses fermentasi dapat di

terapkan dalam pembuatan pakan ikan. Setelah fermentasi, bahan yang sebagian

besar komponennya sudah berupa senyawa sederhana dapat di berikan sebagai

pakan ikan sehingga ikan tidak perlu mencerna lag, melainkan sudah dapat

langsung menyerapnya. Organ pada ikan dapat memanfaatkan karbohidrat hasil

fermentasi secara lebih baik sebagai sumber energi. Pada prisnipnya fermentasi

dapat mengaktifkan pertumbuhan mikroorganisme yang di butuhkan sehingga

membentuk produk yang berbeda dengan bahan bakunya ( Winarno dan Fardiaz,

1992 dalam Susila 2016)


5

III. METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan tempat

Pratikum Ilmu Nutrisi Hewan Air ini dilakukan pada hari Kamis, tanggal 18

Februari 2019 pada pukul 15.00-17.00 WIB. Pratikum ini diadakan di

laboratorium Nutrisi Ikan, Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau.

3.2 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum Peningkatan Nilai Gizi

Bahan Pakan ini adalah daun lamtoro, kapang Rhyzopus, alat kukus, sendok kayu,

plastik ukuran 1kg, timbangan, nampan, serbet.

3.3 Metode Praktikum

Metode yang digunakan adalah metode percobaan atau eksperimen terhadap

daun lamtoro yang ditentukan dengan memberikan beberapa perlakuan yang

berbeda beda tiap kelompok praktikan. Kemudian diamati bagaimana pengaruh

dari setiap perlakuan tersebut untuk ditarik kesimpulannya sehingga diketahui

perlakuan terbaik untuk memanajemen pemeberian pakan terhadap daun lamtoro

tertentu.

3.4 Prosedur Praktikum

1. Tahap persiapan dan mulai fermentasi

 Daun direndam selama 24 jam, dijemur, ditepungkan

 Daun lamtoro ditimbang sebanyak 100 gr

 Tambah dengan air perbandingan 1:1

 Kukus selama +15 menit

 Dinginkan, Tambahkan fermentasi dengan dosis 5%


6

 Masuka kedalam wadah, diberi tusukan sonde

 Inkubasi selama 24 jam

 Tumbuhnya hifa berlangsung selama 1-2 hari

2. Tahap panen dan pemberhentian fermentasi

 Kukus kembali hasil fermentasi Selama +15 menit

 Jemur, kering, dihaluskan.


7

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Tabel 1. Hasil Pengamatan Fermentasi


Waktu inkubasi Ciri-Ciri
24 jam  Terdapat uap dalam plastic
 Benag putih/belum terlihat
 Belum ada bau seperti tape
48 jam  Sudah terdapat hifa
 Berbau seperti tape

Dosis Rhyzopus (5%)


5
𝑥 100 𝑔𝑟 = 5 𝑔𝑟𝑎𝑚
100

4.2 Pembahasan

Proses fermentasi dari bahan paka diharapkan dapat meningkatkan daya guna

gizi bahan pakan. Seperti peningkatan kadar protein bahan yang difermentasikan

karena proses biosintesa mikroorganisme dari bahan subtrat. Proses fermentasi

dapat meningkatan daya cerna bahan karena bahan yang telah difermentasikan

dapat mengubah subtrat bahan tumbuhan yang susah dicerna menjadi protein sel

tunggal dari organisme starter seperti Rhyzopus sp dan sacchromises sp. Dengan

meningkatkan kadar protein bahan substrat ( Boer dan Adelina, 2008).

Tingkat konsumsi bahan yang difermentasi dapat meningkat karena aroma

dari gas yang terbentuk pada proses fermentasi merupakan antarktan bagi jenis

ikan tertentu sehingga menambah selera makan ikan peliharaan.


8

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Pembuatan Fermetasi dengan daun lamtoro membutuhkan waktu selama

1-2 hari. Setelah itu diberikan kapang Rhyzopus dengan dosis 5% masukan

kedalam wadah. Diberi tusuk sonde inkubasi selama 24 jam lalu tumbuh hifa

selama 1-2 hari. Tahap panen dan pemberhentian fermentasi, kukus kembali hasil

fermentasi selm 15 menit, jemur, keringkn, dihaluskan.

5.2 Saran

Dalam melaksanakan praktikum ini sebaiknya di laksanakan dengan

sebaik mungkin, dan penuh ketelitian, serta sarana dan prasarana yang di gunakan

harus cukup memadai sehinga memudahkan dalam pengamatan objek yang di

teliti.

Anda mungkin juga menyukai