Grafik 1 : Cakupan Persentase D/S di Puskesmas Bonjol Tahun 2017 dan 2019
Dari data diatas dapat dilihat bahwa pencapaian D/S dari tahun 2017 sampai dengan
tahun 2019. Dimana D/S untuk umur 0-59 bulan pada tahun 2017 90,4 %, setelah itu pada tahun
2018 turun menjadi 87,2% dan pada tahun 2019 meningakat menjadi 87,29% tetapi tidak
mencapai target. Hal ini disebabkan oleh kurangnya partisipasi ibu balita di beberapa kampung
di Nagari Ganggo Hilia dan Ganggo Mudiak untuk membawa anaknya untuk pergi ke posyandu
karena luasnya daerah di kampung tersebut dan ditambah lagi transportasi yang susah untuk
pergi ke posyandu.
Untuk Nagari Ganggo Hilia pencapaian D/S bulan Januari-September tahun 2019 untuk
umur 0-59 bulan sebesar 91,22% dimana di setiap jorongnya memiliki angka yang berbeda-beda
seperti Jorong Koto sebesar 92,74%, Jorong Tanjung Alai sebesar 100%, Jorong Jambak
89,84%, Jorong Sianok 93,15%, Jorong Padang Laweh 99,04% dan yang paling rendah yaitu
Jorong Caniago 67,87% . Untuk daerah Jorong Caniago dengan persentase yang rendah
dikarenakan kurangnya kesadaran dari ibu balita untuk menimbang anaknya di posyandu, tempat
Grafik 2 : Cakupan Persentase N/D di Puskesmas Bonjol Tahun 2017 dan 2019
80
60
40
20
0
2017 2018 2019
N/D 74.1 65.1 57.96
Target 86 87 88
Untuk cakupan N/D di Puskesmas Bonjol pada tahun 2017 74,1 % dan pada tahun 2018
menjadi 65,1% dan mengalami penurunan pada tahun 2019 yang menjadi 57,96%. Pencapaian
N/D untuk Nagari Ganggo Hilia bulan Januari-September tahun 2019 umur 0-59 bulan sebesar
63,96% dimana di setiap jorongnya memiliki angka yang berbeda-beda seperti Jorong Koto
51,20%, Jorong Tanjung Alai sebesar 45,83%, Jorong Jambak 42,61%, Jorong Sianok 62,94%,
0.3
0.2
0.1
0
2017 2018 2019
BGM/D 0.11 0.18 0.05
Target 0.5 0.4 0.3
Persentase BGM/D tahun 2017 mencapai 0,11% dan pada tahun 2018 meningkat menjadi
0,18 dan tahun 2019 meurun menjadi 0,05 % sedangkan target 0,5 %. Untuk Nagari Ganggo
Hilia mencapai 0,02% yang berada di luar jorong/wilayah Koto, Jambak, Sianok, Tanjung Alai,
menjadi lebih baik. Meningkatnya partisipasi masyarakat untuk membawa anaknya ke posyandu
perlu dukungan dari tenaga gizi yang bekerja sama dengan bidan desa dan kader masing-masing
posyandu dalam pelaksanaan penimbangan balita setiap bulannya, adanya dukungan masyarakat,
tokoh masyarakat dan lintas sektor terkait, juga dengan adanya kerja sama tenaga gizi dengan
tim PKK Kabupaten dengan tim PKK Kecamatan seperti Pembinaan ke Posyandu setiap
bulannya.
2. Pendistribusian Kapsul Vitamin A
Grafik 4: Cakupan Kapsul Vitamin A pada balita 6-11 bln dan 12-59 bulan
Vitamin A
100
99.9
99.8
99.7
99.6
99.5
99.4
99.3
99.2
2017 2018 2019
6-11 bln 100 100 100
12-59 bln 99.5 99.6 100
Dari data tersebut diatas didapatkan, hasil pendistribusian kapsul vitamin A Bayi ( 6 -11
bulan ) tahun 2017 100%, pada tahun 2018 100% dan pada tahun 2019 tetap 100%. Sedangkan
cakupan kapsul vitamin A Anak Balita ( 12-59 bulan ) tahun 2017 mencapai 99,5%, tahun 2018
meningkat menjadi 99,6% dan pada tahun 2019 meningkat menjadi 100%. Dari hasil kegiatan
yang sudah dilaksanakan pendistribusian kapsul vitamin A bulan Februari 2019 pada bayi dan
Untuk sasaran yang berdomisili di Nagari Ganggo Hilia terdapat 65 sasaran yang
berumur 6-11 bln sudah mendapatkan kapsul vitamin A keseluruhan, 534 sasaran yang berumur
12-59 bulan sudah mendapatkan kapsul vitamin A keseluruhan, dan 599 sasaran yang berumur 6-
59 bulan sudah mendapatkan kapsul vitamin A keseluruhan. Untuk sasaran yang berdomisili
terkhusus Jorong Koto, Jorong Jambak, Jorong Caniago, Jorong Sianok, Jorong Tanjung Alai
mencapai target yang diharapkan, dan untuk tahun 2020 agar dapat dipertahankan. Untuk sasaran
yang berdomisili di Nagari Ganggo Hilia terdapat 73 sasaran yang berumur 6-11 bln sudah
mendapatkan kapsul vitamin A keseluruhan, 524 sasaran yang berumur 12-59 bulan sudah
mendapatkan kapsul vitamin A keseluruhan, dan 597 sasaran yang berumur 6-59 bulan sudah
mendapatkan kapsul vitamin A keseluruhan. Untuk sasaran yang berdomisili terkhusus Jorong
Koto, Jorong Jambak, Jorong Caniago, Jorong Sianok, Jorong Tanjung Alai Jorong Padang
Grafik 5: Cakupan Kapsul Vitamin A pada balita 6-59 bulan Puskesmas Bonjol
100
95
90
85
80
2017 2018 2019
6-59 bln 99.6 99.5 100
Target 88 89 90
Persentase Vitamin A pada balita usia 6-59 bulan di Puskesmas Bonjol di setiapnya
sudah tercapai dan melampaui target di setiap tahunnya. Persentase ini mengalami peningkatan
Cakupan ASI-Eklusif
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
2017 2018 2019
ASI Eklusif 75 70.02 76.35
Target 44 47 50
Dari grafik diatas terlihat bahwa cakupan ASI ekslusif tahun 2017 mencapai 75%, turun
menjadi 70,02% dan pada tahun 2019 meningkat menjadi 76,35 %. Pada tahun 2019 kegiatan
ASI Eklusif pada bulan Februari 2019 untuk sasaran yang berumur 0-5 bulan Nagari Ganggo
Hilia mencapai 67,2 % sedangkan sasaran yang berumur 6 bulan Nagari Ganggo Hilia mencapai
40,5% . Terkhusus sasaran yang berada di Jorong Jambak hanya mencapai 72,7%, Jorong
Caniago 75%, Jorong Padang Laweh 0%, Jorong Koto 100%, Jorong Sianok 100%, Jorong
Nifas
204
170
Dari grafik tersebut diatas didapatkan, pendistribusian TTD pada sasaran Bumil (Fe3)
sebanyak 170 orang, pendistribusian TTD pada sasaran remaja sebanyak 629 orang, dan
100
80
60
40
20
0
2017 2019
Bumil (Fe3) 56.4 55.1
Target 90 98
Persentase bumil yang mendapatkan TTD minimal 90 Tablet selama masa kehamilan
kampung diperiksa sebanyak 14 sampai 20 sampel. Puskesmas Bonjol mengambil sampel pada
tahun 2019 sebanyak 434 RT yang diperiksa. Nagari Ganggo Hilia khususnya Jorong Koto
dengan 14 sampel, Jorong Jambak, Sianok, Tanjung Alai, Caniago, Padang Laweh dengan 20
sampel. Dari hasil pemeriksaan garam masyarakat yang dijadikan sampel semuanya
mengandung iodium pada garamnya dengan bentuk garam rata-rata halus dan curai/krosok.
Semua garam yang dipakai bermerek dan terdapat nomor MD/SP yang tertera pada label
97
96
95
94
93
92
91
2017 2018 2019
Positif 98.2 100 100
Target 94 95 96
Dari grafik diatas cakupan garam beryodium pada tahun 2017 98,2 % pada tahun 2018
menjadi 100% dan pada tahuun 2019 tetap 100%, hal ini menunjukan bahwa pemakaian garam
beryodium di tingkat masyarakat sudah memenuhi standar kesehatan. Hal ini menunjukan bahwa
masyarakat sudah mengkonsumsi garam beryodium dan tidak lagi menggunakan garam tanpa
merk atau tidak mengandung yodium. Semua ini tidak terlepas dari upaya tenaga gizi yang
Upaya-upaya yang dilakukan oleh tenaga gizi dan petugas kesehatan Puskesmas
diantaranya adalah:
1. Melakukan validasi data langsung ke tempat tinggal balita yang mengalami gizi
buruk
2. Jika memang benar gizi buruk diuruskan untuk perwatan dengan TFC (Therapeutic
Feeding Center) yang berpusat di Medan, karena di Puskesmas sendiri tidak memiliki
TFC dikarenakan kurangnya tenaga untuk melaksanakan kegiatan tersebut, dan juga
TPG di puskesmas belum ada mendapatkan pelatihan untuk menangani anak gizi
buruk
3. Jika keluarga tidak menginginkan untuk TFC maka diberikan penyuluhan/ edukasi
kepada keluarga mengenai anak gizi buruk disertai memberikan PMT untuk
pemulihan
4. PMT ini diberikan selama 3 bulan dan dipantau secara terus menerus pertambahan
40
30 30
Jumlah Bumil KEK
20 22
10
0
2017 2018 2019
Kegiatan penangan bumil KEK dilakukan dengan mendata semua jumlah bumil KEK
diwilayah kerja Puskesmas Bonjol. Ibu hamil KEK diberi PMT pemulihan. Ibu hamil KEK yang
mendapt PMT pemulihan dipantau selama tiga bulan berturut-turut oleh tenaga gizi. PMT yang
diberikan sebanyak TM 1 diberi 2 keping sehari sedangkan untuk TM 2 dan 3 diberi 3 keping
sehari.