Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

DEPOSITO SYARI’AH

Di ajukan untuk memenuhi tugas kelompok

Mata Kuliah Manajemen Keuangan Syari’ah

Dosen Pembimbing:
July Yuliawati, S.E., M.M.

Dususun oleh :

Annisa Miftahul Zannah (17416261201259)


Zahra Ramadhanti (17416261201268)
Sri Delvia Dhapa (17416261201253)
Ririn Apriola Nurdin (17416261201283)
Rissa Mardian (17416261201261)
Mellania (174162612012)
Baiq Yumna K (17416261201277)
Ariyan Sugeng D (174162612012)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS BISNIS DAN SOSIAL
UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat,
Taufik dan inayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Selawat serta salam tak lupa
kami haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW. Semoga
makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman
bagi pembaca dalam mempelajari tentang deposito syari’ah yang mencakup deposito
mudharabah mutlaqoh dan deposito mudharabah muqoyadah.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Karawang, 21 September 2019

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 3

1.1 Latar Belakang .................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 4

1.3 Tujuan .................................................................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN .......................................... Error! Bookmark not defined.

2.1 Prosedur ................................................. Error! Bookmark not defined.

2.2 Database ................................................. Error! Bookmark not defined.

2.3 Media ...................................................... Error! Bookmark not defined.

2.4 Penyimpanan Data ................................ Error! Bookmark not defined.

2.5 Sistem Pengolahan Data........................ Error! Bookmark not defined.

2.6 Organisasi Data ..................................... Error! Bookmark not defined.

2.7 Perkembangan Teknologi Jaringan KomunikasiError! Bookmark not


defined.

2.8 Komponen-komponen dan Fungsi Jaringan Telekomunikasi Error!


Bookmark not defined.

2.9 Topologi Jaringan Komunikasi ............ Error! Bookmark not defined.

2.9.1 Jaringan Berdasarkan Geografi .......... Error! Bookmark not defined.

2.9.2 Penggunaan Telekomunikasi untuk Memenangkan PersainganError!


Bookmark not defined.

BAB III PENUTUP .................................................. Error! Bookmark not defined.

3.1 Kesimpulan ............................................ Error! Bookmark not defined.

3.2 Saran ....................................................... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ............................................... Error! Bookmark not defined.


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kita seringkali mendengar sebuah perusahaan yang tidak mampu berjalan
dengan baik komunikasinya. Baik dari penyampaian informasi yang kurang jelas,
media yang kurang, serta tidak memperhatikan prosedur-prosedur jaringan yang
ada. Maka dari itu, tidak sedikit perusahaan yang memang belum memiliki sistem
informasi manajemen yang baik.

Untuk meningkatkan sistem informasi yang baik maka perusahaan harus


memiliki prosedur databas sistem informasi manajemen yang tujuannya untuk
mengumpulkan semua informasi dan disampaikan melalui jaringan media.

Adapun yang dimaksud prosedur tersebut yaitu tindakan yang harus dijalankan
dengan cara yang sama (sesuai yang tertera pada teks prosedur) supaya
mendapatkan hasil yang sama.

Dan database sendiri yaitu kumpulan informasi yang disimpan di dalam


komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program
komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.

Seperti yang kita ketahui bahwa prosedur database itu sangat penting digunakan
didalam sebuah perusahaan. Di dalam makalah ini, kami akan membahas tentang
prosedur database dan media jaringan sistem infomasi manajemen.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian prosedur ?

2. Apa saja jenis-jenis prosedur ?

3. Bagaimana pengertian dari database, media dan jaringan informasi ?

4. Apa saja jenis-jenis jarimgan ?

5. Bagaimana perusahaan telekomunikasi untuk memenangkan persaingan ?

6. Strategi apa yang digunakan dalam strategi kompetensi dasar dalam bersaing ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian prosedur.

2. Untuk mengetahui jenis-jenis prosedur.

3. Untuk mengetahui pengertian dari database, media dan jaringan informasi.

4. Untuk mengetahui jenis-jenis jaringan.

5. Untuk mengetahui penggunaan telekomunikasi untuk memenangkan


persaingan.

6. Untuk mengetahui strategi kompetensi dasar dalam bersaing.


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Deposito Mudharabah


Berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 deposito
didefinisikan simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu
tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank atau pada saat
jatuh tempo. Dalam pasal 1 angka 22 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008,
Deposito didefinisikan sebagai investasi dana berdasarkan akad mudharabah
yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah yang penarikannya hanya dapat
dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan akad antara nasabah penyimpan dan
Bank Syariah dan/atau UUS.
Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada
waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang
bersangkutan.
Jenis deposito berjangka :
1. Deposito berjangka biasa Deposito yang berakhir pada jangka waktu yang
diperjanjikan, perpanjangan hanya dapat dilakukan setelah ada permohonan
baru/pemberitahuan dari penyimpan.
2. Deposito berjangka otomatis Pada saat jatuh tempo, secara otomatis akan
diperpanjang untuk jangka waktu yang sama tanpa pemberitahuan dari
penyimpan.
Deposito syariah adalah simpanan berupa investasi tidak terikat pihak ketiga
pada bank syariah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu
berdasarkan perjanjian antara nasabah pemilik dana (shahibul maal) dengan
bank (mudharib) dengan pembagian hasil sesuai dengan nisbah yang telah
disepakati di muka.
Deposito mudharabah merupakan dana investasi yang ditempatkan oleh
nasabah yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan penarikannya hanya
dapat dilakukan antara bank dan nasabah investor.
Demikian yang dimaksud dengan deposito mudharabah adalah simpanan
dana dengan akad mudharabah di mana pihak pemilik dana (shahibul maal)
mempercayakan dananya untuk dikelola bank (mudharib) dengan bagi hasil
sesuai dengan nisbah yang disepakati sejak awal.

2.2 Dasar Hukum Deposito Mudharabah


a. Al-Qur’an
“Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kalian saling memakan
(mengambil) harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang berlaku dengan sukarela diantaramu. Dan janganlah kamu
membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu.”(QS. An-
Nisa: 29)
b. Al-Hadits
“Nabi bersabda, ada tiga hal yang mengandung berkah, jual beli tidak secara
tunai, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum kualitas baik
dengan gandum kualitas rendah untuk keperluan rumah tangga, bukan untuk
dijual.” (HR. Ibnu Majah dari Shuhayb)
c. Ijma
Diriwayatkan oleh sejumlah sahabat menyerahkan (kepada orang,
mudharib) harta anak yatim sebagai mudharabah dan tak ada seorangpun
mengingkari mereka. Karenanya, hal itu dipandang sebagai ijma‟.

2.3 Karakteristik Deposito Mudhrabah


Adapun yang merupakan karakteristik dan ketentuan umum dalam deposito
mudharabah adalah sebagai berikut:
a. Bank wajib memberitahukan kepada pemilik dana mengenai nisbah dan tata
cara pemberitahuan keuntungan atau pembagian keuntungan secara resiko
yang ditimbulkan dari penyimpanan dana, yang dicantumkan di awal akad.
b. Pada deposito mudharabah, wajib diberikan sertifikat atau tanda
penyimpanan deposito kepada deposan.
c. Deposito mudharabah hanya dapat dicairkan sesuai dengan jangka waktu
yang telah disepakati. Deposito yang diperpanjang setelah jatuh tempo akan
diperlakukan sama seperti deposito baru, tetapi bila pada akad sudah
dicantumkan perpanjangan otomatis, maka tidak perlu dibuat akad baru.
d. Modal dinyatakan dengan jumlahnya dalam bentuk tunai dan bukan piutang.

2.4 Jenis-Jenis Deposito Mudharabah


Dari hasil pengelolaan dana mudharabah, Lembaga Keuangan Syariah akan
membagi hasilkan kepada pemilik dana sesuai dengan nisbah yang telah
disepakati dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening. Dalam mengelola
dana tersebut, bank tidak bertanggung jawab terhadap kerugian yang bukan
disebabkan oleh kelalaiannya. Namun, apabila yang terjadi adalah miss
management (salah urus), maka bank bertanggung jawab penuh terhadap
kerugian tersebut.
Deposito Mudharabah sendiri terdapat dua bentuk, yakni:
1. Deposito Mudharabah Mutlaqoh
Mudharabah muthlaqah adalah bentuk kerja sama antara shahibul
maal (pemilik modal) dan mudharib (pengelola) yang cakupannya sangat
luas dan tidak dibatasi oleh jenis usaha, waktu, tempat, perusahaan dan
pelanggan. Investasi tidak terikat ini pada usaha perbankan atau lembaga
keuangan syari‟ah lainnya (non bank) diaplikasikan pada tabungan dan
deposito.
Dalam deposito mudharabah muthlaqah (URIA), pemilik dana tidak
memberikan batasan atau persyaratan tertentu kepada Bank Syariah dalam
mengelola investasinya, baik yang berkaitan dengan tempat, cara maupun
objek investasinya. Dengan kata lain, Bank Syariah mempunyai hak dan
kebebasan sepenuhnya dalam menginvestasikan dana URIA ini ke berbagai
sektor bisnis yang diperkirakan akan memperoleh keuntungan.
Dalam menghitung bagi hasil deposito mudharabah muthlaqah
(URIA), basis perhitungan adalah hari bagi hasil sebenarnya. Termasuk
tanggal tutup buku, namun tidak termasuk tanggal pembukaan deposito
mudharabah muthlaqah dan tanggal jatuh tempo.
Pembayaran bagi hasil deposito mudharabah muthlaqah dapat
dilakukan melalui 2 metode, yaitu:
a. Anniversary Day
1) Pembayaran bagi hasil deposito dilakukan secara bulanan, yaitu
pada tanggal yang sama dengan tanggal pembukaan deposito.
2) Tingkat bagi hasil yang dibayarkan adalah tingkat bagi hasil tutup
buku bulan terakhir.
3) Bagi hasil bulanan yang diterima nasabah dapat diafiliasikan ke
rekening lainnya sesuai dengan permintaan deposan.
b. End Of Month
1) Pembayaran bagi hasil deposito dilakukan secara bulanan, yaitu
pada tanggal tutup buku tiap bulan.
2) Bagi hasil bulan pertama dihitung secara proporsional hari efektif
termasuk tanggal tutup buku, tapi tidak termasuk tanggal
pembukaan deposito.
3) Bagi hasil bulan terakhir dihitung secara proposional hari efektif
tidak termasuk tanggal jatuh tempo deposito.
4) Jumlah hari mengacu pada hari kalender (29, 30, 31 hari).
Pencairan deposito mudharabah muthlaqah dengan
pembayaran bagi hasil bulanan yang dilakukan sebelum tanggal
jatuh tempo, Lembaga Keuangan syariah dapat mengenakan denda
(penalty) sebesar 3% dari nominal bilyet deposito. Klausul denda
harus ditulis di akad dan diketahui oleh nasabah saat pembukaan
akad deposito mudharabah muthlaqah agar tidak ada unsur
kecurangan didalamnya.
2. Deposito Mudharabah Muqayyadah
Mudharabah muqayyadah atau disebut juga dengan istilah restricted
mudharabah / specified mudharabah adalah kebalikan dari mudharabah
muthlaqah. Si mudharib dibatasi dengan batasan jenis usaha, waktu atau
tempat usaha.
Dalam deposito mudharabah muqayyadah (RIA) pemilik dana
memberikan batasan atau persyaratan tertentu kepada Bank Syariah dalam
mengelola investasinya. Dengan kata lain Bank syariah tidak mempunyai
hak dan kebebasan seutuhnya dalam menginvestasikan dana RIA ini
keberbagai sektor bisnis yang diperkirakan akan memperoleh keuntungan.
Pengaplikasian mudharabah muqayyadah dalam produk deposito
tentunya mempunyai kriteria dalam penggunaan dananya. Penggunaan dana
deposito mudharabah muqayyadah ini mempunyai dua metode, diantaramya:
a. Cluster Pool of Fund
Yaitu penggunaan dana untuk beberapa proyek dalam suatu jenis
industri bisnis.
b. Specific Product
Yaitu penggunaan dana untuk suatu proyek tertentu.
Dalam hal ini Bank Syariah melakukan pembayaran bagi hasil sesuia
dengan metode penggunaan dana RIA, yakni:
a. Cluster Pool of Fund
Pembayaran dilakukan secara bulanan, triwulan, semesteran atau
periodisasi lain yang disepakati.
b. Specific Product
Pembayaran dilakukan berdasarkan arus khas proyek yang dibiayai.
Seperti halnya dalam deposito mudharabah muthlaqah, Pembayaran
bagi hasil deposito mudharabah muqayyadah juga mempunyai 2 metode,
diantaranya ialah : Anniversary Date dan End of Month dimana caranya pun
juga sama seperti mudharabah muthlaqah.

2.5 Tata Cara Perhitungan Bagi Hasil


Mekanisme perhitungan bagi hasil mempunyai kriteria, karaktristik dan tata
aturan tersendiri. Hal ini menjadi dasar lembaga keuangan syariah baik bank
maupun nonbank seperti koperasi dan BMT dalam menerapkan perhitungan bagi
hasil untuk produk yang dijalankan. Mekanisme dalam perhitungan bagi hasil
adalah sebagai berikut:
1. Hitung saldo rata-rata harian sumber dana sesuai klasifikasi dana yang
dimiliki.
2. Hitung saldo rata-rata sumber dana yang telah disalurkan dalam investasi
dan produk-produk asset lainnya.
3. Hitung keseluruhan pendapatan yang diterima dalam tempo waktu berjalan.
4. Bandingkan antara jumlah sumber dana dengan keseluruhan dengan dana
yang telah disalurkan.
5. Alokasikan keseluruhan pendapatan kepada setiap klasifikasi dana yang
dimiliki sesuai dengan data saldo rata-rata.
6. Perhatikan nisbah sesuai dengan kesepakatan yang tertuang dalam akad.
7. Distribusikan bagi hasil sesuai dengan nisbah kepada pemilik dana yang
dimiliki

Berikut contoh perhitungan deposito mudharabah mutlaqah dan muqayyadah:


1. Perhitungan Deposito Mudharabah Mutlaqah
2. Perhitungan Deposito Mudharabah Muqayyadah
3. Perhitungan Deposito Mudharabah Muqayyadah

http://repository.radenintan.ac.id/611/1/SKRIPSI.pdf

Anda mungkin juga menyukai