Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini dengan judul “Dorothy E.
Johnson”. Hal-hal yang mendorong pembuatan Makalah ini adalah ingin memacu
diri prestasi dalam bidang makalah. Sedangkan, hal yang menghambat adalah
terbatasnya waktu dalam pengerjaan ini. Harapan kami kiranya makalah ini adalah
bermanfaat serta dapat meningkatkan mutu dan daya saing Pendidikan kesehatan.

Kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat.

Purwokerto, 26 November 2019

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i


DAFTAR ISI........................................................................Error! Bookmark not defined.
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
Latar Belakang .............................................................................................................. 1
A. Rumusan ................................................................................................................ 2
B. Tujuan .................................................................................................................... 2
BAB II ................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 3
A. Biografi Dorothy E. Johnson................................................................................ 3
B. Konsep Utama Teori Dorothy E. Johnson .......................................................... 4
C. Model konsep dan teori keperawatan Dorothy E. Johnson ............................. 4
1. Perilaku .............................................................................................................. 4
2. Sistem ................................................................................................................. 5
3. Sistem Perilaku.................................................................................................. 5
4. Subsistem ........................................................................................................... 5
5. Keseimbangan (equilibirium) .......................................................................... 7
6. Persyaratan fungsional atau hal yang mempengaruhi munculnya suatu
prilaku ................................................................................................................ 7
7. Pengaturan atau kontrol .................................................................................. 7
8. Terkanan............................................................................................................ 7
9. Stresor ................................................................................................................ 8
D. Asumsi Utama ....................................................................................................... 9
BAB III............................................................................................................................. 12
PENUTUP........................................................................................................................ 12
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang
abstrak yang dapat diorganisir menjadi simbol-simbol yang nyata,
sedangkan konsep keperawatan merupakan suatu ide untuk menyusun suatu
kerangka konseptual atau model keperawatan. Teori itu sendiri mrrupakan
sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu
pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa, atau kejadian yang
didasari oleh fakta-fakta yang telah diobservasi tetapi kurang absolut atau
kurang bukti secara langsung.
Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep
dalam keperawatan sehingga model keperawatan ini mengandung arti
aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat
mengingat dalam model praktek keperawatan mengandung komponen dasar
seperti adanya keyakinan dan nilai yang mendasari sebuah model, adanya
tujuan praktek yang ingin dicapai dalam memberikan pelayanan kepada
kebutuhan semua pasien serta adanya pengetahuan dan ketrampilan dalam
hal ini dibutuhkan oleh perawat dalam mengembangkan tujuannya.
Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk
memandang situasi kerja melibatkan perawat didalamnya. Model
konseptual keperawatan memperlihatkan petunjuk bagi organisasi dimana
perawat mendapatkan informasi untuk menjadikan perawat peka terhadap
apa yang terjadi pada suatu saat dengan apa yang harus dikerjakan pada saat
itu.
Model konseptual keperawatan digunakan dalam praktek, penelitian
dan pengajaran. Oleh karena itu, model harus diperkenalkan untuk
memperkuat profesi perawat khususnya dalm mengoreksi pemikiran yang
salah tentang profesi keperawatan, bahwa perawat merupakan pembantu
Dokter dan tidak sedikit berfikiran bhawa perawat hanya mengikuti perintah
dokter.
Pengenbangan dan perluasan pengetahuan perawat untuk
menigkatkan keterampiran perawat akan menjadi hal yang cukup penting
dalam proses-proses keprawatan yang akan dilakukan terutama teori-teori
dan konseptual keperawatan yang akan memberikan panduan terhadap hal
praktek, pendidikan dan penelitian keperawatan.

1
A. Rumusan
1. Bagaimana biografi dari Dorothy E. Johnson?
2. Bagaimana konsep utama Dorothy E. Johnson?
3. Bagaimana model konsep dan teori keperawatan Dorothy E. Johnson?
4. Bagaimana asumsi asumsi dari teori Dorothy E. Johnson ?

B. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas dimata kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan
2. Untuk mengetahui tokoh keperawatan Dorothy E. Johnson
3. Untuk mempelajari konsep utama dari Dorothy E. Johnson
4. Untuk mempelajari model konsep dan teori keperawatan Dorothy E.
Johnson
5. Untuk mengetahui asumsi-asumsi dari Dorothy E. Johnson

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Biografi Dorothy E. Johnson


Dorothy E. Johnson dilahirkan pada tanggal 21 Agustus 1919 di
Savannah, Georgia. Dia menerima gelar A.A dari Amstrong Junior College
di Savannah, Georgia (1938), S1 dari Vanderbilt University di Nashvillw,
Tennesse (1942), dan M. P. H dari Harvard University di Boston (1948).
Pengalaman profesional Johnson hampir sebagian besar bergerak dalam
bidang pendidikan dan pengajaran meskipun dia adalah seorang staf
perawat di the Chatham- Savannah Health Council dari tahun 1943 sampai
dengan 1944. Dia merupakan seorang instruktur dan asisten profesor dalam
bidang keperawatan anak di Vanderbilt University School of Nursing.
Johnson memulai berkerja di institut tersebut mulai tahun 1948 sampai
menjelang pensiun pada tahun 1978 serta perpindahannya Key Largo,
Florida. Pada waktu itu, Johnson adalah seorang asisten Professor
keperawatan anak, asosiat professor keperawatan dan professor
keperawatan di University of California di Los Angeles ( UCLA).
Pada tahun 1955 dan 1956, Johnson adalah seorang penasihat perawat
anak yang bekerja di sekolah keperawatan Christian Medical collage. Di
Velore, India Selatan. Dari tahun 1965 sampai dengan 1967, dia bertugas
sebagai ketua komite California Nurses Assocation yang mengembangkan
pernyataan sikap terkait dengan spesifikasi dari perawat spesialis. Johnson
telah mengeluarkan banyak publikasi berupa empat buku dan lebih dari 30
artikel jurnal, paperlain, laporan, prosiding, dan monograf.
Dari sejumlah penghargaan dia peroleh, Johnson merasa bangga karena
telah terpilih sebagai dosen berprestasi oleh mahasiswa pasca sarjana pada
tahun 1975, kemudian pada tahun 1977 dia berhasil meraih penghargaan “
Hassenplug Distinguished Achievement Award” dari Persatuan Perawat
California, berlanjut pada tahun 1981 dia mendapat penghargaan dari
Vanderbilt University School of Nursing. Dia meninggal pada bulan
februari 1999 ketika usianya menginjak 80 tahun. Sebagai pencetus model
Johnson merasa senang karena model ini bisa di terima dan bermanfaat
untuk mengembangkan dasar-dasar teori keperawatan serta berkontribusi
terhadap karir mahasiswanya. Model ini juga digunakan sebagai model
untuk praktuk keperawatan di berbagai institusi yang bersekala besar.

3
B. Konsep Utama Teori Dorothy E. Johnson
Dorothy E. Johnson meyakini bahwa asuhan keperawatan dilakukan
untuk membantu individu memfasilitasi tingkah laku yang efektif dan
efisien untuk mencegah timbulnya penyakit. Manusia adalah makhluk yang
utuh dan terdiri dari 2 sistem yaitu sistem biologi dan tingkah laku tertentu.
Lingkungan termasuk masyarakat adalah sistem eksternal yang
berpengaruh terhadap perilaku seseorang. Seseorang dikatakan sehat jika
mampu berespon adaptif baik fisik, mental, emosi dan sosial terhadap
lingkungan internal dan eksternal dengan harapan dapan memelihari
kesehatannya. Menurut Johnson ada 4 tujuan asuhan keperawatan kepada
individu, yaitu agar tingkah lakunya sesuai dengan tentuan dan harapan
masyarakat, mampu beradaptasi terhadap perubahan fungsi tubuhnya,
bermanfaat bagi dirinya dan orang lain atau produktif serta mampu
mengatasi masalah kesehatan yang lainnya.
Teori keperawatan Dorothy E. Johnson diukur dengan “behavioral
sistem theory”. Johnson menerima definisi perilaku seperti dinyatakan oleh
para ahli perilaku dan biologi: output dari struktur dan proses-proses intra-
organismik yang keduanya dikoordinasi dan diartikulasi dan bersifat
responsif terhadap perubahan-perubahan dalam sensori stimulation.
Johnson memfokuskan pada perilaku yang dipengaruhi oleh aktual dan tak
langsung makhluk sosial lain yang telah ditunjukan mempunyai signifikansi
adaptif utama.
Dengan memakai definisi sistem oleh repoport tahun 1968, Johnson
menyatakan “A system is a whole that functions as a whole by virtue of the
interpendence of it’s part.” (sistem merupakan keseluruhan yang berfungsi
berdasarkan atas ketergantungan antar bagian-bagiannya). Johnson
menerima pernyataan chin yakni terdapat “organisasi, interaksi,
interpedensi dan integrasi bagian dan eleme-elemen’. Disamping itu,
manusia berusaha menjaga keseimbangan dalam bagian-bagian ini melalui
pengaturan dan adaptasi terhadap kekuatan yang mengenai mereka.

C. Model konsep dan teori keperawatan Dorothy E. Johnson

1. Perilaku
Johnson mendefinisikan perilaku seperti yang disepakati oleh para
ahli biologi dan perilaku, yaitu suatu keluaran dari struktur
intraorganisma dan proses yang terkoordinasi didalamnya serta
dimunculkan dan direspons untuk mengubah stimulasi sensori. Johnson
(1980) menitikberatkan pada perilaku yang dipengaruhi secara aktual
atau potensial terhadap segala sesuatu yang membutuhkan adaptasi atau
penyesuaian keadaan yang bermakna.

4
2. Sistem
Johnson (1980) menggunakan definisi sistem yang dicetuskan oleh
Rapoport (1968) yaitu “Suatu sistem adalah suatu keseluruhan fungsi
sebagai semua bagian yang memiliki ketergantungan antar bagian yang
menyusun didalamnya”. (hal. 208). Dia sepakat dengan pendapat yang
diungkapkan oleh Chin yang menyatakan bahwa adanya “suatu
organisasi, interaksi, interdependensi, dan integrasi dari seluruh unsur
pendukungnya”. Di samping itu pula, seorang manusia berusaha untuk
mempertahankan suatu keseimbangan melalui perubahan dan
penyesuaian terhadap kekuatan yang mempengaruhinya.

3. Sistem Perilaku
Suatu sistem perilaku mencakup cara-cara berperilaku yang terpola,
berulang dan mempunyai tujuan. Cara berperilaku ini membentuk suatu
fungsi unit yang tertata dan terintegrasi yang membedakan dan
membatasi interaksi antara seseorang dan/atau dengan lingkungannya
serta membentuk suatu relasi antara seseorang dengan benda, peristiwa,
dan situasi yang ada pada lingkungan tempat dia berada. Biasanya suatru
perilaku dapat dideskripsikan dan dijelaskan. Manusia sebagai suatu
sistem perilaku berusaha untuk mencapai stabilitas dan keseimbangan
dengan melakukan perubahan dan adaptasi, kondisi ini akan berhasil
jika menggunakan fungsi yang efektif dan efisien yang ada dalam
dirinya.

4. Subsistem
Sistem perilaku mempunyai beberapa aktivitas yang dilakukan,
bagian dari sistem akan membentuk suatu subsistem yang mempunyai
aktivitas yang lebih spesifik. Suatu subsistem adalah suatu sistem kecil
(minisystem) yang mempunyai tujuan dan fungsi tersendiri yang dapat
dipelihara sepanjang keperawatan yang spesifik. Konsep ini
didefinisikan sebagai "sesuatu yang menstabilkan tetapi bersifat transisi,
keadaan selebihnya apakah individu berada dalam harmoni dengan
dirinya sendiri atau dengan lingkungannya (hal. 65). Hal ini
menunjukjkan bahwa kekuatan biologis dan psikologis yang seimbang
antara satu dengan yang lainnya serta dengan kekuatan sosial yang
mempengaruhinya” (Johnson, 1961b, hal. 11).

a. Subsistem Keterikatan-Afiliasi
Subsistem ini merupakan suatu kondisi yang paling kritis
karena hal tersebut membentuk suatu dasar bagi organisasi sosial.
Pada kondisi umum, hal ini bisa menjadi bagian pertahanan dan
keamanan.

5
b. Subsistem ketergantungan (dependecy)
Subsistem ini merupakan dengan meningkatkan perilaku
pemberian pertolongan (helping behavior) yang memunculkan
adanya suatu respon terhadap kebutuhan pemberian asuhan
keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien tersebut. Dalam
perjalannya perilaku ketergantungan seseorang bermula dari kondisi
ketergantungan kepada orang lain secara total menjadi kondisi yang
menjadikan pasien tersebut menjadi lebih mandiri.
c. Subsistem ingestif (ingestive)
“Segala sesuatu yang harus dikerjakan kapan, bagaimana,
apa, berapa banyak makanan yang kita makan” (johnson, 1980; hal.
213). Hal ini menunjukkan fungsi yang luas dari kepuasan apetitif.
Perilaku ini berhubungan dengan pertimbangan sosial, psikologis,
dan biologis.
d. Subsistem eliminatif
Membahas tentang “kapan, bagaimana, dan kondisi tertentu
yang memerlukan tindakan eliminasi” ( Johnson, 1980 hal. 213).
Dalam hal ini, faktor sosial dan psikologis yang memengaruhi aspek
biologis dari subsistem ini dan memungkinkan pada suatu waktu
tertentu bisa mengalami konflik dengan subsistem eliminasi (
Loveland-Cherry & Wilkerson, 1983).
e. Subsistem seksual
Subsistem seksual mempunyai fungsi ganda yaitu yang
berkaitan dengan reproduksi (prokreasi) dan hal yang menciptakan
dengan hal kesenangan ( gratifikasi) yang di dalamnya bukan hanya
mencakup aktivitas seksual dengan pasangan saja, sistem respons ini
mulai dengan perkembangan peran dari identitas gender dan
perilaku peran seksual (Johnson, 1980).
f. Subsistem pencapaian (achievement)
Subsistem ini dimaksudkan untuk memanipulasi
lingkungan. Hal ini berfungsi sebagai pengendalian atau penguasaan
terhadap suatu aspek dari diri atau lingkungan untuk mencapai suatu
prestasi atau keberhasilan yang diharapkan.
g. Subsistem agresif-proteksi
Fungsi dari subsistem agresif-proteksi adalah perlindungan
dan pemeliharaan. Hal tersebut lebih dikembangkan berdasarkan
alur berpikir dari etologis seperti Lorenz (1966) dan fesbach (1970)
daripada ide tentang penguatan perilaku yang menjelaskan bahwa
perilaku agresif tidak hanya dipelajari, tetapi mempunyai intensitas
primer untuk menyakiti orang lain. Masyarakat membutuhkan
perlindungan diri sendiri (self-protection) serta segala suatu
kepemilikannya perlu dihargai dan dilindungi (Johnson, 1980).

6
5. Keseimbangan (equilibirium)
Johnson menyatakan bahwa keseimbangan adalah konsep inti yang
terdapat dalam tujuan keperawatan yang spesifik. Konsep ini
didefinisikan sebagai “sesuatu yang menstabilkan tetapi bersifat transisi,
keadaan selebihnya apakah individu berada dalam harmoni dengan
dirinya sendiri atau dengan lingkungannya (hal 65). Hal ini menunjukan
bahwa kekuatan biologis dan psikologis yang seimbang antara satu
dengan lainnya serta dengan kekuatan sosial yang mempengaruhinya”
(Johnson, 1961b, hal.11)

6. Persyaratan fungsional atau hal yang mempengaruhi munculnya


suatu prilaku
Untuk subsistem yang mengembangkan dan memepertahankan
stabilitas, masing-masing subsistem ini harus mempunyai fungsi-fungsi
yang menetap . lingkungan menetapkan fakto yang memepengaruhinya
muncul suatu prilaku misalnya pelindungan, perawatan, dan sstimulasi.
Johnson mencatat bahwa sistem biologis dan sistem hidup lainnya
mempunyai persyaratan yang sama.

7. Pengaturan atau kontrol


Subsistem perilaku yang berhubungan harus diatur sedemikian rupa
sehingga tujuan yang diinginkan bisa tercapai. Peraturan berimplikasi
bahwa penyimpangan bisa dideteksi dan diperbaiki. Umpan balik adalah
suatu persyaratan yang penting untuk memperoleh kendali yang efektif.
Klien juga mempunyai kemampuan untuk melakukan kemampuan diri
(self-regulation). Perawat juga bisa bertindak sebagai suatu kekuatan
yang mengatur berasal dari luar dan bersifat sementara untuk
memelihara organisasi dan ittegrasi dari perilaku klien pada satu
tingkatan yang optimal dari kondisi sakit atau pada kondisi dimana
perilaku tertentu menunjukan adanya ancaman kesehatan.

8. Terkanan
Konsep dari tekanan didefinisikan sebagai suatua keadaan yang bisa
bersifat tarik ulur dan merupakan suatu produk akhir dari keseimbangan
yang terganggu (Johnson, 1961a, hal.10). Tekanan (tension) itu bisa
bersifat kontruktif ketika menghadapi perubahan atau bersifat destruktif
akibat inefisiensi penggunaan energi, menutupi adaptasi dan
mengakibatkan potensi kerusakan struktural (Johnson, 1961a).

7
9. Stresor
Stimulus internal atau eksternal yang menghasilkan tension dan
menghasilkan tindakan ketidak stabilan (instabiliti) yang disebut
sebagai stresor. “Stimulus bisa positif dalam konteks apa yang
ditunjukan, atau negatif ketika sesuatu yang diinginkan atau diminta
tidak ada. Stimulus bisa berasal dari dalam atau luar (Johnson, 1961b,
hal.13). sistem terbuka dan terkait mengalami perubahan yang konstan.
Sistem ini antara lain kondisi psikologis, kepribadian, dan kelompok
kecil yang sangat bermakna (keluarga) sistem sosial yang lebih luas
(Johnson, 1961b).

8
D. Asumsi Utama
a. Keperawatan
Tujuan keperawatan adalah untuk memelihara dan memperbaiki
keseimbangan dan stabilitas sistem perilaku dalam diri seseorang atau
untuk membantu seseorang dalam mencapai tingkat keseimbangan dan
fungsi yang optimal. Dengan demikian, keperawatan menurut
Johnsomn adalh suatu kekeuatan eksternal yang menjaga
keteraturan(organisasi) dan kesatuan(integrasi) dari perilaku seseorang
untuk mencapai tingkat optimal hal ini dilakukan dengan cara
mengendalikan regulasi sementara atau mekanisme kontrol atau dengan
menyediakan sumber-sumber ketika pasien sedang stres atau
mengalami ketidakseimbangan sistem perilaku (Brown, 2006). Sebgai
seni dan ilmu keperawatan memberikan bantuan eksternal baik sebelum,
selama dan sesudah setelah terjadinya gangguan keseimbangan sistem
sehingga memerlukan adanya rangkaian pengetahuan, gangguan dan
kendali (Herbert, 1989;Johnson, 1980). Aktifitas keperawatan tidak
tergantung pada kewenangan mediss, akan tetapi dapat melengkapi
pengobatan medis.

b. Manusia
Johnson (1980) memandang manusia sebagai suatu sistem perilaku
yang mempunyai pola terjadi secara berulanhg, dan mempunyai tujuan
tertentu yang menghubungkan seseorang dengan lingkungannya.
Konsepsi manusia pada dasarnya merupakan konsep motifational, yang
di pandang sebagai hasil pemikiran johnson yang dipengaruhi oleh teori
etiologi yang menyatakan bahwa faktor biologis yang berbeda dapat
memengaruhi pola dan motivasi dari perilaku. Dia juga mengakui
bahwa pengalaman masa lalu, belajar, stimulus fisik dan sosial juga bisa
memengaruhi perilaku. Dia mencatat bahwa suatu persayaratan untuk
menggunakan model ini adalah kemampuan untuk melihat seseorang
sebagai suatu sistem perilaku, mengamati sekumpulan subsistem
perilaku, dan memahami tentang faktor fisik, psikologis, dan sosial
budaya yang bekerja di luar mereka (classnotes, 1971).
Johnson mengemukakan beberapa asumsi yang mengkritisi
pemahaman tentang sifat dan cara bekerja seseorang sebagai suatu
sistem perilaku. Kita asumsikan bahwa disana terdapat pengaturan,
interaksi, dan interdependensi serta integrasi dari seluruh bagian dari
perilaku yang membangun sistem tersebut. Suatu pola respon individu
yang spesifik membentuk suatu kesatuan yang terorganisir dan
terintegrasi dengan baik. Johnson (1977) mengemukakan lebih lanjut
bahwa sistem perilaku cenderung untuk mencapai keseimbangan
diantara berbagai kekuatan yang menggerakkan di dalam dan ke dalam
sistem tersebut. Seseorang akan berusaha terus menerus untuk

9
memelihara keseimbangan sistem perilaku dan keadaan yang stabil
dengan melakukan penyesuaian dan adaptasi terhadap kekuatan alam
yang mengganggu mereka. Johnson juga mengenali bahwa seseorang
secara aktif mencari pengalaman baru yang bisa mengganggu
keimbangannya secara sementara.
Johnson selanjutnya (1977, 1980) mengasumsikan bahwa suatu
sistem perilaku yang memerlukan dan menghasilkan beberapa tingkatan
keteraturan dan kekonstanan perilaku, merupakan hal yang sangat
penting bagi manusia. Pada akhirnya johnson (1977) menyimpulkan
bahwa keseimbangan sistem perilaku menggambarkan penyesuaian dan
adaptasi yang dilakukan oleh seseorang yang berhasil dalam beberapa
cara dan berbagai tingkatan. Hal ini bisa jadi benar bahkan perilaku yang
nampak tidak selalu sesuai dengan norma budaya tertentu meskipun
perilaku tersebut baik atau sehat.
Keseimbangan adalah hal yang paling penting untuk fungsi yang
efektif dan efisien dari seseorang. Keseimbangan bisa di tumbuhkan dan
dipelihara melalui satu atau beberapa subsistem atau sistem sebagai satu
kesatuan. Perubahan dalam struktur atau fungsi dari suatu sistem
berkaitan dengan permasalahan dalam pengendalian, kekurangan
persyaratan fungsional atau kepentingan tertentu atau suatu perubahan
dalam lingkungan. Usaha seseorang untuk menegakkan kembali
keseimbangannya memerlukan pengeluaran energi yang dapat
menimbulkan kekurangan energi untuk membantu proses biologis dan
pemulihan.
c. Kesehatan
Johnson mempersepsikan kesehatan sebagai suatu keadaan yang
tidak mudah untuk dicapai dan dinamis yang dipengaruhi oleh faktor
biologis, psikologis dan sosial. Kesehatan direfleksikan dengan adanya
suatu pengaturan (organisasi), interaksi dan integrasi seluruh subsistem
dari sistem perilaku (johnson, 1980). Seseorang berusaha untuk
mencapai suatu keseimbangan dalam sistem ini dan hal tersebut akan
menuju kepada perilaku fungsional. Kekurangan keseimbangan dalam
struktur atau persyaratan fungsional dari subsistem dapat menimbulkan
gangguan kesehatan. Dengan demikian ketika mengevaluasi “sehat”
mengacu kepada kondisi difokuskan pada sistem perilaku dan
keseimbangan dan stabilitas sistem, fungsi efektif dan efisien serta
ketidakseimbangan dan ketidakstabilan sistem perilaku. Keluaran dari
sistem perilaku antara lain :
1) Pengeluaran energi yang lebih sedikit daripada energi yang
dibutuhkan (hal yang berkaitan dengfan kebutuhan energi yang lebih
besar diperlukan untuk memelihara kesehatan atau pada saat sedang
sakit, energi tersedia untuk proses biologis yang dibutuhkan untuk
pemulihan).

10
2) Berkelanjutan kemampuan bertahan secara biologis dan sosial.
3) Beberapa tiungkatan dari kebutuhan pribadi telah tercapai (Grubbs,
1980; johnson, 1980).
d. Lingkungan
Dalam teori yang dikemukakan oleh johnson, lingkungan terdiri dari
semua faktor yang bukan bagian dari sistem perilaku individu, tetapi
bisa memengaruhi sistem tersenbut. Perawat bisa memanipulasi
beberapa aspek dari lingkungan sehingga tujuan untuk mencapai
keseimbangan sistem perilaku bisa tercapai bagi seorang pasien (Brown,
2006).
Sistem perilaku “menentukan dan membatasi interaksi antara
seseorang dan lingkungannya dan membangun suatu hubungan antara
seseorang terhadap benda, peristiwa dan situasi yang terdapat di dalam
lingkungan tersebut” (Johnson, 1978). Perilaku tersebut bisa di atur dan
diprediksi. Sistem ini di pelihara karena bisa berfungsi efektif dan
efisien sepanjang waktu pada saaat mengelola hubungan individu
dengan lingkunganya. Perubahan sitem ini akan terjadi ketika ada lagi
kasus, atau ketika sesoorang menginginkan tingkat fungsional yang
lebih optimal. Sistem perilaku mempunyai banyak tugas dan kepetingan
yang harus di tunjukan dalam mempertahankan integrasinya dan
mengelola hubungan sistem tersebbut dengan lingkungannya.
Sistem perilaku berupanya untuk mempertahankan keseimbangan
(equilibrium) untuk merespon faktor lingkungan dengan cara
menyesuaikan diri dengan kekuatan yang mempengaruhhi seseorang.
Lingkungan merupakan sumber dari perlindungan, pemeliharaan
(nurturance), dan stimulasi yang diperlukan sebagai persyaratan untuk
memelihara kesehatan (keseimbngan sitem perilaku) (Grubbs, 1980).
Ketika ketidak seimbangan sistem perilaku terjadi, perawat mungkin
diperlukan untuk mengatur lingkungan dan menyediakan segala
kebutuhan yang diperlukan oleh pasien agar berfungsi untuk beradap
tasi terhadap stres. Jenis dan jumlah persyaratan fungsional di butuhkan
dalam berbagai tingkatan usia, jenis kelamin, budaya, adaptasi coping,
dan jenis serta berat ringanya suatu penyakit.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Model konsep dan teori keperawatan menurut Johnson adalah
dengan pendekatan sistem perilaku, dimana individu dipandang sebagai
sitem perilaku yang selalu ingin mencapai keseimbangan dan stabilitas,
baik di lingkungan internal maupun eksternal, juga memiliki keinginan
dalam mengatur dan menyesuaikan dari pengaruh yang ditimbulkanya.
Lingkungan termasuk masyarakat adalah sistem eksternal yang
berpengaruh terhadap perilaku seseorang. Sebagai suatu sistem,
didalamnya terdapat komponen subsistem yang membentuk sistem
tersebut, diantaranya komponen subsistem yang membentuk sistem
perilaku menurut Johnson adalah subsistem keterikatan-afiliasi,
subsistem ketergantungan, subsistem ingestif, subsistem eliminatif,
subsistem seksual, subsistem pencapaian, subsistem agresif-proteksi.

12
DAFTAR PUSTAKA

Oktaviani, Lia. 2016. Dorothy E. Johnson.


https://www.academia.edu/29030299/Teori_Dorothy_E._Johnson. Diakses
26 November 2019.
Raile, Martha Alligood. Yani S. Hamid, Achir. [ed all]. 2017. Pakar Teori
Keperawatan. Singapore : Elsevier .

13

Anda mungkin juga menyukai