Anda di halaman 1dari 24

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENTINGNYA CUCI TANGAN UNTUK KESEHATAN ANAK


DI BANGSAL ANAK LT.3 RSUP DR M.DJAMIL PADANG

SIKLUS KEPERAWATAN ANAK


OLEH : KELOMPOK N’19

Ahmad Adi Trianto, S. Kep


Widyarti Yerika, S. Kep
Nia RahmanandhaPutri, S. Kep
Fenita Rahmayanti, S. Kep
Rezi Norita, S. Kep
Isra Jumaira, S. Kep
Ristika Wulandari, S. Kep
Witri Afriyenti, S. Kep
Enggli Aswadeya, S. Kep
Indah Lestari, S. Kep
Maranne Lusi Oktaviani, S. Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
TAHUN 2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Pentingnya Cuci Tangan Untuk Kesehatan Anak

Hari / Tanggal : Jumat/ 22 November 2019

Pukul : 10.00 WIB

Sasaran : Orang Tua Anak

Tempat : Ruang Anak RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG

1. Latar Belakang
Kebersihan merupakan kunci dari kesehatan. Manusia perlu menjaga

kebersihan diri agar tubuh menjadi sehat, sehingga tidak menyebarkan kotoran

dan tidak menularkan penyakit, baik bagi diri sendiri ataupun bagi orang lain.

Kebersihan diri merupakan suatu proses pertahanan dan pemeliharaan

kebersihan serta kesehatan tubuh. Langkah-langkah dalam pemeliharaan

kebersihan dan kesehatan antara lain dengan mandi yang teratur, menjaga

kerapian, menggosok dan merawat gigi, berganti pakaian secara teratur dan

mencuci tangan (Kemenkes, 2014).


Mencuci tangan merupakan kebiasaan yang dilakukan dengan tujuan

untuk membersihkan kotoran yang melekat pada kulit tangan menggunakan air

bersih dan sabun. Mencuci tangan adalah teknik yang sangat mendasar dalam

mencegah dan mengendalikan infeksi, dengan mencuci tangan dapat

menghilangkan sebagian besar mikroorganisme yang ada di kulit (Hidayat,

2005 dalam Mirzal).


Kebiasaan mencuci tangan dilakukan ketika sebelum dan sesudah makan,

selesai bermain dari luar, setelah membuang sampah, setelah dari kamar kecil,

dan kegiatan lainnya yang memerlukan mencuci tangan. Mencuci tangan ada

2
langkah-langkah yang harus dilakukan, World Health Organization (WHO)

sebagai badan kesehatan dunia telah merekomendasikan tentang langkah-

langkah mencuci tangan dengan sabun yang baik dan benar


Kegiatan sederhana cuci tangan memiliki potensi untuk menyelamatkan

lebih banyak nyawa daripada satu vaksin atau intervensi medis. Ini adalah

salah satu cara palimg efektif dan murah untuk mencegah penyakit yang

menyebabkan kematian jutaan anak setiap tahunnya, seperti diare dan Infeksi

Saluran Pernapasan Atas (ISPA) yang dilaporkan telah membunuh 4 juta anak

setiap tahun di negara-negara berkembang. Karena tangan merupakan

pembawa utama kuman penyakit dan praktek mencuci tangan dengan

menggunakan sabun dapat mencegah 1 juta kematian anak. Berdasarkan kajian

WHO cuci tangan menggunakan sabun dapat mengurangi angka kejadian diare

sebesar 47% (Darmiatun, 2008 dalam Sari). Mencuci tangan dengan sabun

mengurangi infeksi saluran pernafasan yang berkaitan dengan pneumonia

hingga lebih dari 50%, Berbagai macam jenis penyakit yang dapat timbul

terkait kebiasaan tidak cuci tangan yaitu diare, Infeksi Saluran Pernapasan, Flu

Burung (H1N1), dan cacingan (Depkes RI, 2010). Perilaku mencuci tangan

menggunakan sabun yang tidak benar masih tinggi ditemukan pada orang tua

anak, sehingga dibutuhkan peningkatan pengetahuan dan kesadaran mereka

akan pentingnya mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan dapat

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari (Depkes, 2010).


RSUP Dr. M. Djamil Padang adalah salah satu Rumah Sakit yang

menjalankan Standar Keselamatan Pasien (SKP) ke 5 pengurangan resiko

infeksi dengan cuci tangan. Petugas Kesehatan RSUP Dr. M. Djamil selalu

mengajarkan kepada keluarga, pasien dan pengunjung untuk melakukan hand

3
hygiene yang mencakup kapan, dimana, dan bagaimana melakukan cuci tangan

mempergunakan handwash dan handrub dengan memfasilitasinya disetiap

ruangan, kamar, dan tempat tidur pasien. Akan tetapi, berdasarkan observasi

yang didapatkan di RSUP. Dr. M. Djamil Padang. Orang tua yang anaknya di

rawat di ruang anak RSUP Dr. M. Djamil Padang didapatkan dari 20 orang tua

hanya 5 orang tua yang melakukan cuci tangan yang dengan benar ketika akan

bersentuhan dengan pasien, dan lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu

pentingnya diadakan penyuluhan dan pemutaran video untuk menjelaskan

pentingnya kebiasaan mencuci tangan yang benar bagi orang tua anak di RSUP

DR. M. Djamil Padang.


2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan orangtua anak di RSUP

DR. M. Djamil Padang dapat mengetahui dan menerapkan cuci tangan

dengan benar
b. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan orang tua mampu :
a. Mengetahui tujuan mencuci tangan 6 langkah dengan benar
b. Mengetahui 5 moment mencuci tangan yang benar
c. Mengetahui alat yang digunakan untuk mencuci tangan yang benar
d. Mengetahui langkah-langkah mencuci tangan yang benar
3. Rencana Kegiatan
a. Topik
Penyuluhan tentang Cuci Tangan
b. Sasaran
Orang Tua yang anaknya di rawat di ruangan anak RSUP DR. M. Djamil

Padang
c. Metode
- Penyuluhan
- Diskusi
- Tanya jawab
- Pemutaran video
- Demonstrasi (6 langkah cuci tangan)
d. Media dan Alat
- Infokus
- Laptop

4
- Handwash/ Handrub
- Leaflet
e. Waktu dan Tempat
Hari / tanggal : Jumat/ 22 November 2019
Jam : 10.00 WIB
Tempat : Ruang anak RSUP DR. M. Djamil Padang

f. Pengorganisasian

1. Moderator : Marianne Lusi Oktaviani

2. Penyaji : Ahmad adi trianto

3. Fasilitator : Ristika Wulan Dari

Indah Lestari

Widyarti Yerika

Isra Djumaira

Rezi Novita

Witri Afriyanti

Fenita Rahmayanti

4. Observer : Enggli aswadeya

5. Dokumenter : Nia Rahmanandha Putri

g. Uraian Tugas
1) Penanggung jawab

Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan

2) Moderator
a) Membuka acara
b) Memperkenalkan mahasiswa dan pembimbing
c) Menjelaskan topik dan tujuan penyuluhan
d) Menjelaskan kontrak waktu
e) Menjelaskan tujuan penyuluhan
f) Menyerahkan jalannya penyuluhan kepada pemateri
g) Mengarahkan alur diskusi
h) Memimpin jalannya penyuluhan
i) Menyimpulkan penyuluhan
j) Validasi
k) Menutup acara

5
3) Presentator
a) Menjelaskan materi penyuluhan
b) Mendemonstrasikan cara mencuci tangan yang benar
4) Fasilitator
a) Memotivasi dan memfasilitasi peserta untuk berperan aktif

selama penyuluhan
b) Membuat absensi penyuluhan
c) Mengantisipasi suasana yang dapat mengganggu

kegiatan penyuluhan

5) Observer
a) Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
b) Membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanakan
6) Dokumentator
a) Mendokumentasikan kegiatan penyuluhan dari awal sampai akhir

kegiatan

h. Pengaturan tempat

Media PP
M
M P PP
b bb
D
D
FF A A A A F

F F F
A A A A

F A A A A A A F

O
Keterangan
: Pembimbing

Pb : Moderator
M
PP : Penyaji
: Audience
A

F 6
: Fasilitator
: Observer
O : Media / Model
: Dokumenter
Media
D

i. Kegiatan Penyuluhan

No Tahap Kegiatan Pemateri Kegiatan Peserta

kegiatan
1. Pembukaan  Memberi salam  Menjawab salam
 Perkenalan mahasiswa dan dosen  Mendengarkan dan
(5 menit)  Menjelaskan maksud dan tujuan
memperhatikan
penyuluhan
 Mengadakan kontrak waktu
 Menyebutkan materi atau pokok bahasan

yang akan disampaikan


2. Penyajian Presentator :  Mengemukakan

dan diskusi  Menggali pengetahuan audiens tentang pendapat

(25 menit) mencuci tangan yang benar

 Memberi reinforcement positif pada

audiens atas pendapat audiens

 Pemutaran video cuci tangan  Memperhatikan

 Menjelaskan materi penyuluhan yang  Mendengarkan dan

berisi tentang : memperhatikan

- Tujuan mencuci tangan yang benar

- Saat penting mencuci tangan yang

benar

- Alat yang digunakan untuk mencuci

tangan yang benar

7
- Cara mencuci tangan yang benar  Mengikuti gerakan

 Mendemonstrasikan cara mencuci tangan yang diajarkan

yang benar presentator

 Memotivasi peserta untuk mengikuti  Mendengarkan dan

gerakan cara mencuci tangan yang benar memperhatikan

 Melatih audiens untuk mempraktekkan  Mendengarkan dan

gerakan mencuci tangan memperhatikan

 Melengkapi dan mempraktikkan cara cuci

tangan yang benaren

Moderator:

 Memberi kesempatan audiens untuk  Mengajukan

bertanya pertanyaan

 Melakukan sesi diskusi

 Memberikan reinforcement positif atas

pertanyaan audiens
3. Pentutup (10  Mengevaluasi dan menanyakan kembali  Tanya jawab

menit) materi yang telah disampaikan pada


 Mendengarkan dan
peserta
 Menyimpulkan kembali materi yang telah memperhatikan

disampaikan
 Menyampaikan ucapan terima kasih atas

waktu yang diberi dan kerjasama audience.  Menjawab salam


 Memberi salam penutup

j. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur

8
a) Adanya koordinasi antara pemateri, peserta penyuluhan dan panitia

penyelenggara selama acara penyuluhan berlangsung.


b) Persiapan acara penyuluhan dapat dilakukan dengan baik, misalnya

dalam penyiapan kursi, absensi dan leaflet.


c) Sebelum penyuluhan telah dilakukan perjanjian penyuluhan dengan

pihak yang terkait


2. Evaluasi proses
a) Peserta aktif mendengarkan dan menyimak acara penyuluhan
b) Peserta aktif bertanya topik yang dibahas pada sesi tanya jawab.
c) Peserta mampu merespon pertanyaan yang diberikan pemateri.
d) Peserta penyuluhan tidak meninggalkan ruangan selama penyuluhan

berlangsung
3. Evaluasi hasil
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta dapat:
a. Menyebutkan tujuan mencuci tangan
b. Menyebutkan 4 dari 5 saat penting

mencuci tangan yang benar


c. Menyebutkan alat untuk mencuci tangan

yang benar
d. Menyebutkan 4 dari 6 cara mencuci tangan

yang benar
e. Peserta dapat mempraktikkan kembali cara

mencuci tangan yang benar

Lampiran Materi

MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian Mencuci Tangan


Mencuci tangan adalah proses yang secara mekanis melepaskan

kotoran dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air

(Depkes, 2010). Mencuci tangan adalah membasuh kedua telapak tangan

9
dengan sabun dan air mengalur sebelum dan sesudah melakukan tindakan

dengan tujuan untuk menghilangkan kuman.Membiasakan mencuci tangan

sejak dini merupakan langkah awal untuk mencegah masuknya kuman dan

resiko tertularnya penyakit.

2. Tujuan Mencuci Tangan Yang Benar


Mencuci tangan merupakan satu tehnik yang paling mendasar untuk

menghindari masuknya kuman kedalam tubuh. Dimana tindakan ini dilakukan

dengan tujuan yaitu (Zakariya, 2013) :


a. Supaya tangan bersih.
b. Membersihkan tangan dari kuman dan bakteri.
c. Terhindar dari sakit perut dan diare.
3. Enam Saat Penting Mencuci Tangan Yang Benar
Ada enam saat penting untuk melakukan cuci tangan pakai sabun (Sax,

2015).yaitu:
a. Sebelum menyiapkan makanan dan sebelum makan,
b. Sebelum menyuapi anak,
c. Sesudah buang air besar atau buang air kecil di toilet,
d. Sesudah menceboki bayi/ anak,
e. Setelah bersin, batuk, membuang ingus, setelah pulang dari bepergian dan
f. Sehabis bermain/memberi makan dan memegang hewan peliharaan
4. Alat Yang Digunakan Untuk Mencuci Tangan Yang Benar
Syarat peralatan minimal untuk mencuci tangan, adalah (Patarakul, 2015):
a. Sabun (batang atau cair, yang antiseptik maupun nonantiseptik)
b. Wadah sabun yang berlubang supaya air bisa terbuang keluar
c. Air mengalir (pipa, atau ember dengan keran)
d. Handuk/ lap sekali pakai (tisu, atau kain yang dicuci setelah sekali pakai)
5. Cara Mencuci Tangan Yang Benar
Langkah-langkah teknik mencuci tangan yang benar adalah (Depkes, 2010):

a. Menggosok telapak tangan secara bersamaan

b. Menggosok punggung kedua tangan

c. Jalinkan kedua telapak tangan lalu digosok-gosokkan

d. Tautkan jari-jari antara kedua telapak tangan secara berlawanan

e. Gosok ibu jari secara memutar dilanjutkan dengan daerah antara

f. Jari telunjuk dan ibu jari secara bergantian

10
g. Gosok ujung jari pada telapak tangan secara bergantian

h. Bilas dengan air dan keringkan.

6. Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Cuci Tangan Pakai Sabun

a. Demam Typoid

Penyebab penyakit ini adalah Bakteri Salmonella Typhi A, B atau C.

Kuman ini hidup di air kotor, makanan yang tercemar dan lingkungan

kotor lainnya. Penyakit ini menginfeksi pada usus halus dan terkadang

pada aliran darah, selain ini dapat juga menyebabkan Gastroenteritis

(keracunan makanan) dan Septikemia (keracunan darah / Blood Poisoning)

b. Diare.

Sekitar 30 penelitian terkait menemukan bahwa cuci tangan dengan sabun

dapat menurunkan angka penderita diare hingga separuhnya. Tingkat

11
kefektifan mencuci tangan dengan sabun dalam penurunan angka penderita

diare adalah 44%.

c. ISPA.
Bukti-bukti telah ditemukan bahwa dengan mencuci tangan sebelum dan

sesudah makan, buang air besar, buang air kecil dapat mengurangi tingkat

infeksi hingga 25 %. Penelitian di Pakistan menemukan bahwa mencuci

tangan dengan sabun mengurangi infeksi saluran pernapasan yang

berkaitan dengan pnemonia (radang paru-paru) pada anak-anak balita

hingga lebih dari 50 %.


d. Infeksi cacing, infeksi mata dan penyakit kulit.
Penelitian membuktikan bahwa penggunaan sabun dalam mencuci tangan

mengurangi kejadian penyakit kulit, infeksi mata seperti trakoma, dan

cacingan khususnya untuk ascariasis dan trichuriasis.


e. Hepatitis A
Penularan terjadi ketika seseorang yang terinfeksi virus ini tidak mencuci

tangan dengan benar setelah menggunakan kamar mandi kemudian ia

mengolah makanan yang dikonsumsi oleh orang lain.

12
DAFTAR PUSTAKA

Amalia, Rahmita Nuril. 2019. Pemanfaatan Video Mencuci Tangan dalam

Meningkatkan Motivasi dan Praktik Mencuci Tangan pada Anak Usia

Sekolah Dasar: Yogyakarta: Jurnal Keperawatan Volume 10 No 1, Januari

2019

Depkes RI. 2010. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah

Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya, Jakarta: Departemen

Kesehatan RI

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Perilaku Mencuci Tangan

Pakai Sabun di Indonesia. Diakses 5 September 2019

Patarakul, K,. et al. 2015. Cross Sectional Survey of Hand Hygiene Compliance

and Attitudes of Health Care Workers and Visitors in Intensive Care Units

at King Chulalongkorn Memorial Hospital. J Med Assoc Thai, Vol.88 Suppl

4.

Sax, H., et al. 2015. Moment For Hand Hygiene: A user Centred Design

Approach to Understand Train Monitor and Report Hand Hygiene. Journal

of Hospital Infection, 67, 9-21.

Zakariya, N.Y. 2013. Pengaruh Pelatihan Cuci Tangan Bersih dengan Metode

Bermain Puzzle terhadap Kemampuan Melakukan Cuci Tangan Anak

Tunagrahita di SDLB-C TPA Kabupaten Jember. Universitas Jember,

Jember. Diakses 6 September 2019, dari

http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/3292

13
Beri tanda ceklis pada kolom ya / tidak, kalau tindakan dilakukan sesuai
proses beri tanda ceklis di kolom ‘ya’, jika tidak dilakukan beritanda ceklis
di kolom ‘tidak’.

Evaluasi Ya Tidak Ket


Evaluasi struktur:

1. Adanya koordinasi antara pemateri,


peserta penyuluhan dan panitia
penyelenggara selama penyuluhan
berlangsung.

2. Persiapan acara penyuluhan dapat


dilakukan dengan baik

3. Sebelum penyuluhan telah dilakukan


perjanjian dengan pihak yang terkait

Evaluasi proses:

Peserta
1. Peserta aktif mendengarkan dan
menyimak acara penyuluhan

2. Peserta aktif bertanya topik yang


dibahas pada sesi tanya jawab

3. Peserta mampu merespon pertanyaan


yang diberikan pemateri

4. Peserta tidak meninggalkan ruangan


selama penyuluhan

Evaluasi hasil:

1. Peserta mampu menyebutkan tujuan


mencuci tangan

2. Menyebutkan 4 dari 6 saat penting


mencuci tangan

3. Menyebutkan alat untuk mencuci


tangan yang benar
4. Menyebutkan 4 dari 6 cara mencuci
tangan
5. Peserta mampu mempraktekan
kembali cara mencuci tangan yang

14
benar

Lampiran Telaah Jurnal

TELAAH JURNAL

15
A. Telaah Penulisan
1. Identitas Jurnal

Judul : Pemanfaatan video mencuci tangan dalam meningkatkan

motivasi dan praktik mencuci tangan pada anak usia sekolah

dasar.

Penulis : Rahmita Nuril Amalia


Tahun : 2019
Penerbit : Jurnal Keperawatan
Vol./ No. : 10/ 1
Email : rahmitanurilamalia@gmail.com
Telp : 081328805002
DOI (Digital Object Identifier) : (Tidak Tercantum)
ISSN : (Tidak Tercantum)
2. Judul penelitian

Judul jurnal pada penelitian ini terdiri dari 16 kata dalam bahasa Indonesia,

judul jurnal mengerucut kebawah, hal ini belum sesuai dengan kaidah

penulisan jurnal yang baik, yaitu judul jurnal tidak lebih dari 14 kata dalam

bahasa Indonesia dan judul jurnal mengerucut kebawah (LIPI, 2013).


Nama penulis jurnal dicantum tanpa gelar akademik dan ditempatkan di

bawah judul jurnal. Penulis sudah mencantumkan institusi asal dan alamat

email (bagi penulis utama) untuk memudahkan komunikasi. Nama penulis

utama berada pada urutan paling depan (LIPI, 2013). Pada jurnal ini

penulisan nama sudah sesuai dengan kaidah penulisan jurnal yang baik

karena nama penulis dibuat tidak disertai gelar, mencantumkan institusi

asal penulis dan penulis utama mencantumkan alamat emailnya.

16
3. Abstrak

a. Kelebihan :
Abstrak ditulis dengan jumlah kata 207 kata. Syarat abstrak yang baik

berkisar antara 150-200 kata. Abstrak belum sesuai dengan kaidah

penulisan.
Adapun poin –poin yang ditulis dalam abstrak tersebut adalah sebagai

berikut :
1) Latar belakang :
Mencuci tangan merupakan kebiasaan yang dilakukan dengan

tujuan untuk membersihkan kotoran yang melekat pada kulit tangan

dengan menggunakan air bersih dan sabun. Program perilaku hidup

bersih dengan mencuci tangan memakai sabun dilakukan di tatanan

Sekolah Dasar untuk mengajari anak-anak tentang langkah mencuci

tangan yang benar. Mengajarkan kebiasaan baik mencuci tangan

kepada anak sebaiknya dilakukan sedini mungkin. Anak senang

sekali mempelajari dan menyentuh segala sesuatu baik yang kotor

atau tidak dan tanpa mencuci tangan. Akibatnya anak-anak dapat

menderita penyakit. Mencuci tangan ada langkah-langkah yang

17
harus dilakukan, World Health Organization (WHO) sebagai badan

kesehatan dunia telah merekomendasikan tentang langkah-langkah

mencuci tangan dengan sabun yang baik dan benar.


2) Tujuan :
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pemanfaatan video

mencuci tangan dapat meningkatkan motivasi dan praktik

mencuci tangan pada anak usia sekolah


3) Metode :
Design penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan

pendekatan pre dan post only test design. Analisis data

menggunakan Uji Paired T Test dan Independen Test.

4) Tempat dan sampling :


di Sekolah Dasar di Wilayah Puskesmas Kasihan II.
5) Hasil :
Terdapat perbedaan motivasi dan kemampuan cuci tangan anak

antara pretest dan postest pada kelompok intervensi dan

kelompok kontrol. Terdapat perbedaan motivasi dan

kemampuan cuci tangan anak sebelum dan setelah intervensi

pada kelompok intervensi yang memanfaatkan media video

mencuci tangan dibandingkan dengan kelompok kontrol yang

menggunakan media poster.


6) Kesimpulan dan Saran :
Terdapat perbedaan motivasi dan kemampuan cuci tangan anak

sebelum dan setelah intervensi pada kelompok intervensi yang

memanfaatkan media video mencuci tangan dibandingkan

dengan kelompok kontrol yang menggunakan media poster.


7) Kata kunci : video, cuci tangan, anak usia sekolah.
b. Kekurangan
Abstrak tidak ada dalam bahasa inggris. Latar belakang belum

memperlihatkan secara spesifik tentang fenomena yang ditemukan di

18
lapangan, sebaiknya ditambahkan hasil dari observasi peneliti tentang

jumlah anak yang melakukan kebiasaan cuci tangan dan tidak secara

umum. Sampel pada penelitian ini juga belum jelas karena hanya

menyatakan dilakukan pada anak usa sekulah, apakah semua anak atau

perwakilan dari tiap kelas. Penelitian ini juga tidak menuliskan

kesimpulan dan saran pada abstrak.


4. Pendahuluan

a. Kelebihan
Pada pendahuluan sudah tentang alasan pentingnya melakukan cuci

tangan. Peneliti sudah menjelaskan penyakit yang dialami anak apabila

malas mencuci tangan dan peneliti juga menjelsakan faktor- faktor

yang mempengaruhi seseorang dalam kepatuhan mencuci tangan.


b. Kekurangan
Pada pendahuluan belum mencantumkan angka kepatuhan anak dalam

mencuci tangan. Sebaiknya dalam pendahuluan dicantumkan angka

kepatuhan anak dalam mencuci tangan di dunia, di Indonesia, didaerah

maupun di sekolah tempat penelitian itu dilakukan.


5. Metode penelitian

19
a. Kelebihan
Pada metode penelitian sudah dijelaskan metode yang dipakai oleh

peneliti. Peneliti juga menjelaskan jumlah sample dari penelitian dan

instrumen yang dipakai dalam penelitian. Rancangan penelitian ini adalah

penelitian kuantitatif dengan pendekatan pre dan post only design.


b. Kekurangan dari metode penelitian sebagai berikut :
Penelitian ini tidak mampu melihat/ menilai proses (intra) yang ada

dalam penelitian yang dilakukan


6. Hasil penelitian
a. Kelebihan
Hasil ditampilkan dalam bentuk tabel sehingga pembaca telah dapat

mengetahui hasil secara jelas. Pada bagian pembahasan hasil sudah

dijelaskan secara rinci tentang hasil yang diperoleh dan pada

interpretasi data penulis menjelaskan hasil yang dominan, sesuai

dengan kaedah interpretasi data.


b. Kekurangan
Interpretasi data terkait faktor-faktor penghalang responden untuk

melakukan dan menerapkan penelitian yang kemungkinan menjadi

fenomena tambahan yang tidak bisa dikuantitifkan di dalam penelitian

tidak diinterpretasikan.
7. Pembahasan
a. Kelebihan
Pada pembahasan peneliti menjelaskan hasil penelitian dengan jelas dan

menyertai teori dari hasil penelitian yang dibahas. Peneliti juga

menuliskan hasil penelitian yang sama dari peneliti lain untuk

mendukung hasil penelitian yang dilakukan.


b. Kekurangan
Kekurangan pada pembahasan penelitian ini belum menjelaskan factor-

faktor kemungkinan yang menyebabkan terjadinya fenomena yang di

temukan dari hasil penelitian.


8. Kesimpulan dan saran
a. Kelebihan

20
Pada kesimpulan sudah terdapat hasil dari keefektifitasan dari metode

pemanfaatan dari video cuci tangan terhadap motivasi anak dalam

mencuci tangan. Kesimpulan juga sudah di tulis berupa poin- poin yang

sesuai dengan tujuan penelitian.


b. Kekurangan
Peneliti tidak menuliskan saran dalam penelitiannya.
9. Daftar pustaka
a. Kelebihan
Sumber pustaka yang dicantumkan dalam teks kutipan sudah sesuai

dengan APA STYLE. Dimana baris kedua dari daftar pustaka

dijorokkan kedalam.
b. Kekurangan dari penulisan daftar pustaka sebagai berikut
1) Penulisan daftar pustaka masih ada kekurangannya yaitu jarak antar

baris tidak 2 spasi


2) Literatur yang digunakan masih ditemukan tahun 1995 dan 2002.

Sebaiknya literatur buku yang digunakan 10 tahun terakhir minimal

tahun 2004 dan jurnal 5 tahun terakhir minimal 2009


10. Impilikasi yang diharapkan Pada Penelitian
Penelitian ini penting diketahui dan dipahami oleh orang tua dan anak.

Karena bisa berpengaruh terhadap status kesehatan anak. Hasil pada

penelitian ini menunjukkan keefektifan metode dengan menggunakan video

cuci tangan terhadap motivasi anak dalam melakukan cuci tangan.


B. Telaah konten
1. Analisa Hasil Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan pre dan post

only design. Lokasi penelitian ini akan dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas

Kasihan II Yogyakarta, yaitu SD Padokan I untuk kelompok intervensi dan SD

Padokan II untuk kelompok kontrol Subyek dalam penelitian ini adalah anak SD

Kelas V di SD Padokan I dan SD Padokan II sejumlah 39 responden untuk tiap

kelompok. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar

21
observasi pelaksanaan cuci tangan dan penilaian motivasi. Data dianalisis

dengan Independent T test dengan bantuan program SPSS


Kelebihan dari metode pre dan post design dari penelitian ini mampu

memberikan gambaran dampak intervensi dari penelitian dengan

membandingkan sebelum dan sesudah intervensi dilakuakan. Penelitian ini

juga tidak terlepas dari kelemahan meliputi dari segi sarana dan prasarana

penelitian tentu harus mampu mendukung penelitian yang menunjang

kelancaran proses penelitian seperti media pendukung audio visual. Pada

penelitian tidak mengkaji faktor penyerta di luar variabel yang tidak

terduga lainnya selama intervensi dilakukan. Standarisasi video cuci

tangan yang digunakan tidak dijelaskan secara terperinci, apakah video

cuci tangan yang ditayang sudah sesuai standar dari World Health

Organization (WHO) atau belum.


2. Keterkaitan Pembahasan terhadap Konten Penelitian
Pembahasan terkait konten dari penelitian sudah sesuai. Pada

pembahasan peneliti menjelaskan hasil penelitian dengan jelas dan

menyertai teori dari hasil penelitian yang dibahas. Peneliti juga

menuliskan hasil penelitian yang sama dari peneliti lain untuk mendukung

hasil penelitian yang dilakukan. Pada penelitian ini pembahasan di bagi

menjadi 3 kelompok, yaitu :


a) Karakteristik Partisipan
Karakteristik partisipan pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol

berdasarkan usia yang terbanyak adalah kelompok usia 11 tahun yaitu

sebanyak 46,2%. Menurut Mubarak (2007), salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi pengetahuan seseorang adalah pengalaman. Dalam penelitian

ini perbedaan jenis kelamin tidak mempengaruhi tingkat pengetahuan dan

sikap partisipan.

22
b) Pemanfaatan Video Cuci Tangan dalam Meningkatkan Motivasi dan

Kemampuan Cuci Tangan, dengan kesimpulan :


1) Pemanfaatan video mencuci tangan memberikan pengaruh terhadap

peningkatan motivasi dan kemampuan cuci tangan anak


2) intervensi dengan poster tidak berpengaruh signifikan terhadap

peningkatanmotivasi anak pada kelompok kontrol.


3) Media cetak memiliki kecenderungan tidak memberi pengaruh terhadap

peningkatan pengetahuan dan sikap sasaran


4) Penggunaan media audiovisual (video) mempunyai tingkat pengaruh

yang tinggi dalam menstimulasi indera pendengaran dan penglihatan

pada saat penyampaian materi pendidikan kesehatan


3. Impilikasi Penelitian Terhadap Bidang Keperawatan
Penelitian ini penting diketahui petugas khusunya perawat dalam

memberi edukasi tentang cuci tangan dengan harapan dapat dipahami oleh

masyarakat terutama anak-anak yang memiliki dunia bermain lebih banyak

dan berpeluang besar transmisi kuman berpindah atau tertular pada anak,

sehingga perlu di edukasi tentang cara cuci tangan yang baik dan benar.

Kemudahan akses edukasi cuci tangan berupa audio visual melalui media

elektronik salah satunya seperti smartphone, diharapkan dapat

mempermudah pendidikan kesehatan yang dilakukan oleh petugas

kesehatan khususnya perawat baik di rumah sakit atau di komunitas

masyarakat dengan sasaran orang tua dan anak menjadi mampu untuk

menerapkan perilaku hidup sehat dengan cuci tangan.


dengan harapan adanya peningkatan motivasi dan praktik cuci tangan pada

pasien, anak, dan orang tua.

23
24

Anda mungkin juga menyukai