Anda di halaman 1dari 9

PENGUKURAN IMPEDANSI ANTENA

1. Tujuan
 Mengukur dan mengetahui nilai impedansi antenna, Z, koefisien pantul |Γ|, dan VSWR

2. Perangkat yang digunakan
 RF Impedance Analyzer
 Konektor adapter APC-7 to N female to BNC female
 Kabel koaksial 50Ω (0.5 m)
 Antenna folded dipole dan antenna dipole λ/2

3. Set-up Perangkat
Setelah menekan saklar jala-jala alat ukur ini (power line), Impenace Analyzer
membutuhkan waktu 10-15 menit untuk melakukan pemanasan, selama waktu pemanasan
pada display A tertampil kode H-17 dan alat ini tidak dapat melakukan pengukuran besaran
apapun (Catatan : pemakai tidak diperbolehkan menekan tombol apapun). Setelah
pemanasan selesai, maka akan muncul angka-angka secara acak pada display A dan
display B.

Sebelum melakukan pengukuran, pastikan Impedance Analyzer telah siap


digunakan untuk pengukuran dengan cara

1. Pasang terminasi 50Ω pada titik ukur Impedance Analyzer


2. Pilih fungsi DISPLAY A dan indicator pada posisi |Z| dan θ (deg)
3. Inputkan data frekuensi dengan menekan tombol-tombol pada PARAMETER SPOT
FREQ dan DATA pada frekuensi secara acak 10MHz, 50MHz, 100MHz, 250MHz,
500MHz, dan 1000MHz. apabila setiap frekuensi yang dientrikan, DISPLAY A
menunjukkan 50Ω atau mendekati 50Ω dan DISPLAY B menunjukkan θ (deg) = 0°
atau mendekati 0°, maka Impedance Analyzer sudah bisa dan siap digunakan untuk
pengukuran.
4. Apabila ketika dientrikan data frekuensi dan frekuensi yang dimaksud diatas ternyata
tidak menunjukkan angka 50Ω dan 0°, maka perlu dilakukan kalibrasi.
4. Prosedur Pengukuran
A. Kalibrasi Impedance Analyzer
Tekan tombol CALIBRATION untuk melakukan kalibrasi secara otomatis dengan
program kalibrasi sendiri yang akan dimemori oleh instrument. Kalibrasi dilakukan
dengan pengukuran 3 macam terminasi standart (0 Ω, 0 S, 50 Ω)

Prosedur kalibrasi :

a. Pasang terminasi 0 Ω, kemudian tekan tombol CALIBRATION, indicator display A


menunjukkan pada R dan display B pada X artinya instrument ini terkalibrasi pada
0Ω, kemudian tekan tombol START, frekuensi akan running secara otomatis mulai
dari 1 MHz sampai 1000 MHz, setelah frekuensi 1000 MHz berhenti, pada display
muncul karakter CAL dan pada display B muncul karakter END yang artinya
kalibrasi untuk 0Ω sudah selesai. Lepas terminasi 0Ω.
b. Pasang terminasi 0 S ( ), ganti indicator display A pada G dan display B pada B
artinya instrument ini terkalibrasi pada 0 S, kemudian tekan tombol START,
frekuensi akan running secara otomatis mulai dari 1 MHz sampai 1000 MHz, setelah
frekuensi 1000 MHz berhenti, pada display muncul karakter CAL dan pada display
B muncul karakter END yang artinya kalibrasi untuk 0 S sudah selesai. Lepas
terminasi 0S.
c. Pasang terminasi 50 Ω, kemudian tekan tombol START, frekuensi akan running
secara otomatis mulai dari 1 MHz sampai 1000 MHz, setelah frekuensi 1000 MHz
berhenti, pada display muncul karakter CALL dan pada display B muncul karakter
END yang artinya kalibrasi untuk 50Ω sudah selesai. Tekan tombol CALIBRATION
untuk mengembalikan operasi instrument pada kondisi normal.

Terminasi 50Ω maish dalam kondisi terpasang, pastikan untuk dummy load (beban
tiruan) 50Ω tersebut pada frekuensi 1 MHz sampai 1000 MHz nilai resistansinya sama
dengan atau mendekati 50Ω dengan cara meletakkan indicator pada display A adalah
|Z| dan indicator pada display B pada θ (deg) dan tekan tombol SPOT FREQ dengan
masukkan angka mulai 1 MHz sampai 1000 MHz secara bertahap sehingga nilai
resistansinya sama dengan 50Ω, apabila nilainya tidak sama dengan 50Ω, maka
instrument perlu kalibrasi ulang.
Gambar 1 Skema rangkaian pengkalibrasian RF Impedansi analyzer

B. Prosedur memilih ELEC LG untuk test adapter (termasuk juga saluran


transmisi) Mengkompensasi pannjang saluran transmisi pada titik ukur
a. Pasang test adapter
b. Pilih frekuensi kerja device yang akan diukur (202 MHz)
c. Letakkan parameter pengukuran pada |Γ|
d. Hubungkan kabel yang akan digunakan untuk pengukuran (panjang kabel tidak
boleh lebih besar dari 99,999 cm panjang elektrik), tanpa beban
e. Memfungsikan tombol berlabel ELEC LG dengan terlebih dahulu menekan tombol
berwarna biru
f. Masukkan angka ‘coba-coba’ ELEC LG dan coba lagi dengan angka-angka yang
berbeda, sehingga display A menunjukkan angka 1 (Γ = 1) atau mendekati 1 dan
display B menunjukkan angka 0° atau mendekati. 0° (electric length lebih panjang
dari panjang fisik, artinya electric length lebih panjang 50 cm)

Gambar 2 Skema rangkaian


C. Bagaimana memilih frekuensi
a. Tekan tombol PARAMETER SPOT FREQ untuk mengaktifkan fungsi pengaturan
frekuensi
b. Masukkan angka frekuensi uji yang diinginkan melalui tombol DATA
c. Tekan tombol ENTER
Contoh : frekuensi uji 100.5 MHz

D. Pengukuran impedansi, Z dan koefisien pantul, |Γ| antena folded dipole


1. Set-up seperti gambar

Gambar 3 Skema rangkaian pada pengukuran impendansi


2. Tentukan frekuensi resonansi dari antenna yang diukur pada Impedance Analyzer
sesuai pada table A
3. Tentukan parameter pengukuran impedansi, Z dan koefisien pantul |Γ| pada
Impedance Analyzer
4. Amati dan catat pada display A dan display B
5. Atur frekuensi sesuai dengan table A dan catat impedansi dan koefisien pantul
antenna.
6. Pada frekuensi berapa didapatkan impedansi 75Ω dan koefisien pantulnya |Γ|
7. Pada frekuensi berapa koefisien pantul, |Γ| yang terkecil dan berapa impedansinya

E. Pengukuran impedansi, Z dan koefisien pantul, |Γ| antena dipole λ/2


a. Ukur panjang fisik antenna dipole λ/2 dan berapa panjang gelombang (λ) antenna
tersebut
b. Hitung frekuensinya dan digunakan sebagai referensi frekuensi tengah
c. Pergunakan interval frekuensi 8 MHz untuk 5 kanal ke bawah dan 5 kanal ke atas
seperti table A
d. Ulangi langkah 1 sampai 7 seperti pada pengukuran sebelumya

5. Data Pengukuran
1. Pengukuran impedansi, Z dan koefisien pantul, |Γ| antena folded dipole Tabel A
untuk antena folded dipole

Frekuensi Display A Display B Display A Display B


SWR
(MHZ) Z (Ω) (degree °) |Γ| (degree °)
174 49,01 17,56 0,15 93,5 1,35
181 51,64 14,18 0,12 82,1 1,27
188 54,96 11,71 0,11 68,5 1,24
195 56,91 8,02 0,10 50,9 1,35
202 60,86 5,73 0,11 27,6 1,46
209 65,80 4,55 0,15 11,8 1,35
217 75,01 5,75 0,19 -12,66 1,469
224 76,52 13,43 0,22 -25,41 1,564
231 78,68 11,24 0,26 -23,58 1,702
ELEC-LG : 75,01 cm
Frek : 217 MHz

2. Pengukuran impedansi, Z dan koefisien pantul, |Γ| antenna dipole Tabel B untuk
antenna dipole λ/2
Frekuensi Display A Display B Display A Display B
SWR
(MHZ) Z (Ω) (degree °) |Γ| (degree °)
460 85,75 18,72 0,340 26,12 2,03
468 77,22 11,85 0,2156 18,62 1,54
476 89,77 -5,98 0,313 -12,64 1,911
484 92,85 -26,02 0,367 -37,51 2,159
492 88,41 -52,93 0,556 -60,07 3,504
500 75,31 -62,1 0,69 -67,60 3,878
508 60,41 -72,60 0,707 -79,44 5,825
516 59,62 -72,12 0,715 -78,76 6,002
524 61,90 -70,18 0,707 -76,20 5,830
532 65,54 -68,56 0,681 -73,6 5,227
540 75,11 -66,87 0,769 -65,91 5,234
ELEC-LG : cm
Frek : MHz

GAMBAR GRAFIK
1. Gambar Grafik pengukuran impedansi, Z dan koefisien pantul, |Γ| antena folded
dipole Tabel A untuk antena folded dipole

Grafik Nilai Impedansi Z (Ω) Atena Folded Dipole


800

700

600

500

400

300

200

100

0
174 181 188 195 202 209 217 224 231

Impedansi Z (Ω)
Grafik Nilai Koefisien Pantul |Γ| Antena Folded Dipole
1.2

0.8

0.6

0.4

0.2

0
174 181 188 195 202 209 217 224 231

Koefisien Pantul |Γ|

Grafik Nilai SWR Antena Folded Dipole


180

160

140

120

100

80

60

40

20

0
174 181 188 195 202 209 217 224 231

SWR
2. Gambar Grafik pengukuran impedansi, Z dan koefisien pantul, |Γ| antenna dipole Tabel
B untuk antenna dipole λ/2

Grafik Nilai Impedansi Z (Ω) Atena Dipole λ/2

250

200

150

100

50

0
460 468 476 484 492 500 508 516 524 532 540 565 564.8

Impedansi Z (Ω)

Grafik Nilai Koefisien Pantul |Γ| Atena Dipole λ/2

0.8

0.7

0.6

0.5

0.4

0.3

0.2

0.1

0
460 468 476 484 492 500 508 516 524 532 540 565 564.8

Koefisien Pantul |Γ|


Grafik Nilai SWR Atena Dipole λ/2

0
460 468 476 484 492 500 508 516 524 532 540 565 564.8

SWR

Anda mungkin juga menyukai