Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Rasio Financial (Rasio Keuangan) merupakan alat Analisis Perusahaan untuk menilai kinerja suatu
perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat pada laporan pos keuangan
(neraca, laporan/laba rugi, laporan arus kas). Rasio merupakan alat ukur yang digunakan perusahaan
untuk mengenalisis laporan keuangan. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau pertimbangan
antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Dengan menggunkan alat analisa berupa rasio
keuangan dapat menjelaskan dan memberikan gambaran kepada penganalisa tentang baik atau
buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan dari suatu periode ke periode berikutnya.
Analisis rasio keuangan adalah analisis yang menghubungkan perkiraan neraca dan laporan laba rugi
terhadap satu dengan lainnya, yang memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan serta penilaian
terhadap keadaan suatu perusahaan tertentu. Analisis rasio keuangan memungkinkan manajer
keuangan meramalkan reaksi para calon investor dan kreditur serta dapat ditempuh untuk memperoleh
tambahan dana. (Zaki Baridwan, 1997 :17). Dalam mengadakan interpretasi dan analisis laporan
keuangan suatu perusahaan, seorang penganalisis memerlukan adanya ukuran atau yardstick tertentu.
Ukuran yang sering digunakan dalam analisis keuangan adalah rasio. Pengertian rasio sebenarnya
hanyalah alat yang dinyatakan dalam “aritmatical terms” yang dapat digunakan untuk menjelaskan
hubungan antara dua macam data keuangan. Macamnya rasio banyak sekali, karena dapat dibuat
menurut kebutuhan penganalisis.
Rasio keuangan dapat digunakan untuk menjawab setidaknya 4 pertanyaan: bagaimana tingkat likuiditas
perusahaan, apakah manajemen efektif dalam menghasilkan laba operasi atas aktiva yang dimiliki
perusahaan, bagaimana perusahaan didanai, apakah pemegang saham biasa mendapat tingkat
pengembalian yang cukup. Perhitungan rasio financial sebaiknya didasarkan pada data laporan
keuangan yang telah diaudit (diperiksa). Laporan keuangan yang belum diaudit masih diragukan
kebenarannya, sehingga rasio-rasio yang dihitung juga kurang akurat. Adalah sangat penting untuk
diperhatikan bahwa pelaporan atau akuntansi yang digunakan haruslah sama.
Adanya Rasio keuangan sebagai alat ukur yang digunakan perusahaan utuk mengalisis laporan keuangan
didalam posisi dan kinerja keuangan perusahaan, dan untuk menilai kinerja keuangan di masa depan.
Tujuan:
1. Profitabilitas (Rasio Laporan Rugi Laba) adalah kemampuan perseroan untuk menghasilkan suatu
keuntungan dan menyokong pertumbuhan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Profitabilitas perseroan biasanya dilihat dari Laporan laba rugi perseroan (income statement) yang
menunjukkan laporan hasil kinerja perseroan.
2. Rasio Solvabilitas (Rasio Neraca) adalah kemampuan perseroan untuk memenuhi seluruh
kewajibannya, yang diukur dengan membuat perbandingan seluruh kewajiban terhadap seluruh aktiva
dan perbandingan seluruh kewajiban terhadap ekuitas
3. Rasio Likuiditas (Rasio Neraca) adalah kemampuan perseroan untuk memenuhi kewajiban
lancarnya yang diukur dengan menggunakan perbandingan antara aktiva lancar dengan kewajiban
lancar.
4. Rasio Aktivitas (Rasio antar Laporan Keuangan-Neraca dan Rugi/Laba) adalah kemampuan
perseroan dalam mempertahankan usahanya dalam jangka waktu panjang tanpa harus menderita
kerugian. Untuk menilai stabilitas perseroan digunakan laporan laba rugi dan neraca. keuangan (balance
sheet) perseroan serta berbagai indikator keuangan dan non keuangan lainnya.
Rasio Keuangan merupakan Alat yang sangat penting dalam Analisi Keuangan Perusahaan, dari rasio
Keuangan kita harus dapat mengetahui hal-hal sebagai berikut:
e. Seperti apa penerapan dan penyelesaiannya dalam bentuk kasus dari suatu perusahaan?
Adapun maksud dan tujuan dari makalah ini adalah Rasio keuangan dapat digunakan sebagai Analisis
keuangan suatu perusahaan, dan diharapkan dapat membantu Proses Pengambilan keputusan Laporan
keuangan dalam perusahaan. Dari laporan keuangan dapat mencerminkan baik buruknya kinerja
perusahaan, sehingga dalam pengambilan keputusan pun bisa menjadi lebih mudah oleh pihak yang
berkepentingan.
1.5 Batasan Masalah
Mengingat begitu banyak bentuk dari rasio Keuangan dan beberapa sub-sub nya, maka dalam makalah
ini saya batasi dan hanya akan membahas rasio keuangan yang sering digunakan dalam analisis
keuangan dalam perusahaan.yakni rasio keuangan seperti: Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas/leverage,
Rasio Profitabilitas / Rentabilitas, dan Rasio aktivitas.
BAB II
PEMBAHASAN
Rasio adalah alat yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua macam data finansial
(Bambang Riyanto, 1996:329). Pancawati Hardiningsih (2002:85), rasio merupakan alat yang dinyatakan
dalam artian relatif maupun absolut untuk menjelaskan hubungan tertentu antara faktor yang satu
dengan faktor yang lain dari suatu laporan finansial. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau
perimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat
analisis berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisa tentang
baik atau buruknya posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka-angka tersebut
dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standard (Munawir,2004:64).
Pancawati Hardiningsih (2002:85), manfaat analisis rasio pada dasarnya tidak hanya berguna bagi
kepentingan intern perusahaan melainkan juga bagi pihak luar. Rasio-rasio ini mempermudah upaya
pembandingan kinerja perusahaan dari tahun ke tahun (time series) atau dengan perusahaan lain (cross
section) dalam industri yang sama.
Analisis rasio dapat mengungkapkan hubungan penting dan menjadi dasar perbandingan dalam
menemukan kondisi dan tren yang sulit untuk dideteksi dengan mempelajari masing-masing komponen
yang membentuk rasio. Rasio paling bermanfaat bile berorientasi ke depan artinya kita sering
menyesuaikan faktor-faktor yang mempengaruhi rasio untuk kemungkinan tren dan ukurannya di masa
depan.
§ faktor-faktor yang mempengaruhi rasio antara lain peristiwa ekonomi, faktor industri, kebijakan
manajemen dan metode akuntansi.
§ interpretasi rasio, bermanfaat jika di interpretasikan dalam perbandingan dengan rasio tahun
sebelumnya, standar yang ditentukan sebelumnya dan rasio pesaing.
Analisis rasio merupakan alat penting dalam analisis keuangan. Identifikasi setidaknya empat rasio yang
menggunakan:
v Hanya data neraca Neraca: Rasio lancar, rasio cepat, total utang terhadap ekuitas, utang jangka
panjang terhadap ekuitas.
v Hanya data laporan laba rugi: Laporan Laba Rugi: Margin laba kotor, margin laba operasi, margin laba
sebelum pajak, margin laba bersih.
v Data neraca dan laporan laba rugi: Neraca dan Laporan Laba Rugi: Jumlah hari untuk menjual
persediaan, perputaran kas, perputaran piutang usaha, perputaran modal kerja.
1) Rasio tersebut dibentuk dari data akuntansi dan data ini dipengaruhi oleh cara penafsirannya dan
bahkan dapat dimanipulasi.
2) Seorang manajer keuangan harus berhati - hati dalam penilaian apakah suatu rasio tertentu baik
atau buruk dalam penilaian gabungan tentang sebuah perusahaan, berdasarkan suatu kumpulan rasio -
rasio.
3) Kecocokan dengan rasio gabungan industri bukan suatu jaminan bahwa perusahaan tersebut
sedang berjalan normal dan dipimpin dengan baik.
4) Dalam menganalisa setiap rasio, angka - angka yang diperoleh dan perhitungan tidak dapat berdiri
sendiri. Rasio tersebut akan berarti bila setidaknya satu dari dua hal ini dipenuhi 1) Adanya
perbandingan dengan perusahaan sejenis yang mempunyai tingkat resiko yang hampir sama; 2) Adanya
analisa kecenderungan (trend) dari setiap rasio pada tahun – tahun sebelumnya.
5) Pencapaian target sesuai dengan rata rata industri tidak menunjukkan Kinerja Perusahaan yang
baik. Kebanyakan perusahaan justru menginginkan tingkat yang lebih baik dari rata - rata industri. Oleh
karena itu lebih tepat jika difokuskan pada industry leader's ratios.
Keuangan adalah Administrasi yang mengurusi keluar masuknya uang dalam suatu lembaga. Sedangkan
pengertian uang sendiri adalah alat tukar atau standat pengukuran nilai (kesatuan atau hitungan) yang
sah. Pengertian uang yang lain adalah harga atau kekayaan.Keuangan diperlukan oleh setiap perusahaan
untuk memperlancar kegiatan operasinya. Menurut Ridwan S. Sundjaja dan Inge Barlian (2002:34),
pengertian keuangan sebagai berikut: ” Keuangan merupakan ilmu dan seni dalam mengelola uang yang
mempengaruhi kehidupan setiap orang dan setiap organisasi. Keuangan berhubungan dengan proses,
lembaga,pasar, dan instrumen yang terlibat dalam transfer uang diantara individu maupun antara bisnis
dan pemerintah.
Rasio Keuangan merupakan suatu perhitungan rasio dengan menggunakan laporan keuangan yang
dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja perusahaan. Menurut Harahap (1999 : 297)
“rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan
dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan atau berarti”.Rasio
keuangan dapat digunakan untuk mengetahui apakah telah terjadi penyimpangan dalam melaksanakan
aktivitas operasional perusahaan. Menurut Wild, Subramanyam,dan Halsey (2005 : 36) “Rasio
merupakan alat untuk menyediakan pandangan terhadap kondisi yang mendasari. Rasio merupakan
salah satu titik awal, bukan titik akhir. Rasio yang diinterpretasikan dengan tepat mengindikasikan area
yang memerlukan investigasi lebih lanjut”. Dari defenisi ini rasio dapat digunakan untuk mengetahui
apakah terdapat penyimpangan-penyimpangan dengan cara membandingkan rasio keuangan dengan
tahun-tahun sebelumnya.
Rasio keuangan menunjukkan hubungan sistematis dalam bentuk perbandingan antara perkiraan-
perkiraan laporan keuangan. Agar hasil perhitungan rasio keuangan dapat diinterpretasikan, perkiraan-
perkiraan yang dibandingka n harus mengarah pada hubungan ekonomis yang penting. Contoh Pertama,
untuk beberapa pengecualian, tidak ada ketentuan-ketentuan baku dan cepat untuk komputasi rasio.
Kedua, dalam penghitungan banyak rasio, angka-angka laporan laba rugi dibandingkan dengan angka-
angka neraca. Karena laporan laba rugi mengacu pada suatu periode waktu dan neraca mengacu pada
suatu titik waktu, maka dalam penghitungan rasio-rasio adalah baik untuk menghitung rata-rata untuk
angka-angka neraca.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan rasio keuangan sebagai alat analisis.
Hal-hal tersebut akan membantu analis dalam menginterpretasikan hasil perhitungan rasio keuangan
sehingga dihasilkan kesimpulan yang lebih tepat. Syamsuddin (2000 : 40) mengemukakan beberapa hal
yang harus diperhatikan dalam menggunakan rasio keuangan sebagai alat analisis.
o Sebuah rasio saja tidak dapat digunakan untuk menilai keseluruhan operasi yang telah dilaksanakan.
Untuk menilai keadaan perusahaan secara keseluruhan sejumlah rasio haruslah dinilai secara bersama-
sama. Kalau sekiranya hanya satu aspek saja yang ingin dinilai, maka satu atau dua rasio saja sudah
cukup digunakan.
o Pembandingan yang dilakukan haruslah dari perusahaan yang sejenis dan pada saat yang sama.
Tidaklah tepat kita membandingkan rasio finansial perusahaan A pada tahun 19X0 dengan rasio finansial
perusahaan B pada tahun 19X1.
o Sebaiknya perhitungan rasio finansial didasarkan pada data laporan keuangan yang telah diaudit
(diperiksa). Laporan keuangan yang belum diaudit masih diragukan kebenarannya, sehingga rasio-rasio
yang dihitung juga kurang akurat.
o Adalah sangat penting untuk diperhatikan bahwa pelaporan atau akuntansi yang digunakan haruslah
sama.
Analisi Rasio Keuangan merupakan bagian dari analisis keuangan. Analisis rasio keuangan adalah analisis
yang dilakukan dengan menghubungkan berbagai perkiraan yang terdapat pada laporan keuangan
dalam bentuk rasio keuangan. Menurut Wild, Subramanyam, dan Halsey (2005 : 36) “analisis rasio (ratio
analysis) dapat mengungkapkan hubungan penting dan menjadi dasar perbandingan dalam menemukan
kondisi dan tren yang sulit untuk dideteksi dengan mempelajari masing-masing komponen yang
membentuk rasio”.Analisis rasio keuangan adalah analisis yang menghubungkan perkiraan neraca dan
laporan laba rugi terhadap satu dengan lainnya, yang memberikan gambaran tentang sejarah
perusahaan serta penilaian terhadap keadaan suatu perusahaan tertentu. Analisis rasio keuangan
memungkinkan manajer keuangan meramalkan reaksi para calon investor dan kreditur serta dapat
ditempuh untuk memperoleh tambahan dana. (Zaki Baridwan, 1997 :17) Suatu rasio tidak memiliki arti
dalam dirinya sendiri, melainkan harus diperbandingkan dengan rasio yang lain agar rasio tersebut
menjadi lebih sempurna dan untuk melakukan analisis ini dapat dengan cara membandingkan prestasi
suatu periode dengan periode sebelumnya sehingga diketahui adanya kecenderungan selam periode
tertentu, selain itu dapat pula dilakukan dengan membandingkan dengan perusahaan sejenis dalam
industri itu sehingga dapat diketahui bagaimana keuangan dalam industri.Dalam mengadakan
interpretasi dan analisis laporan keuangan suatu perusahaan, seorang penganalisis memerlukan adanya
ukuran atau yardstick tertentu. Ukuran yang sering digunakan dalam analisis keuangan adalah rasio.
Pengertian rasio sebenarnya hanyalah alat yang dinyatakan dalam “aritmatical terms” yang dapat
digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua macam data keuangan. Macamnya rasio banyak
sekali, karena dapat dibuat menurut kebutuhan penganalisis.
Menurut Bambang Riyanto (1992 : 329), analisis rasio keuangan adalah proses penentuan operasi yang
penting dan karakteristik keuangan dari sebuahperusahaan dari data akuntansi dan laporan keuangan.
Tujuan dari analisis ini adalah untuk menentukan efisiensi kinerja dari manajer perusahaan yang
diwujudkan dalam catatan keuangan dan laporan keuangan. Dalam menggunakan analisis rasio
keuangan pada dasarnya dapat melakukannya dengan dua macam perbandingan, yaitu :
§ Membandingkan rasio sekarang (present ratio) dengan rasio-rasio dari waktu yang telah lalu (histories
ratio) atau dengan rasio-rasio yang diperkirakan untuk waktu yang akan dating dari perusahaan yang
sama.
§ Membandingkan rasio-rasio dari suatu perusahaan dengan rasio-rasio sejenis dari perusahaan yang
lain yang sejenis. Dengan demikian manfaat suatu angka rasio sepenuhnya tegantung kepada
kemampuan / kecerdasan penganalisis data menginterprestasikan data yang bersangkutan
Rasio keuangan dapat digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan dan kinerjanya.
Dengan membandingkan rasio keuangan perusahaan dari tahun ke tahun dapat dipelajari komposisi
perubahan dan dapat ditentukan apakah terdapat kenaikan atau penurunan kondisi dan kinerja
perusahaan selama waktu tersebut. Selain itu, dengan membandingkan rasio keuangan terhadap
perusahaan lainnya yang sejenis atau terhadap rata-rata industri dapat membantu mengidentifikasi
adanya penyimpangan.Analisis rasio keuangan pada umumnya digunakan oleh tiga kelompok utama
pemakai laporan keuangan yaitu manajer perusahaan,analis kredit, dan analis saham. Kegunaan rasio
keuangan bagi ketiga kelompok utama tersebut menurut Brigham dan Houston (2006 : 119) adalah
sebagai berikut:
v Manajer, yang menerapkan rasio untuk membantu menganalisis, mengendalikan, dan kemudian
meningkatkan operasi perusahaan,
v Analis kredit, termasuk petugas pinjaman bank dan analis peringkat obligasi, yang menganalisis rasio-
rasio untuk membantu memutuskan kemampuan perusahaan untuk membayar utang-utangnya, dan
v Analis saham, yang tertarik pada efisiensi, risiko, dan prospek pertumbuhan perusahaan.
Analisis rasio keuangan merupakan analisis yang paling sering dilakukan untuk menilai kondisi keuangan
dan kinerja perusahaan dibandingkan alat analisis keuangan lainnya. Analisis rasio keuangan memiliki
beberapa keunggulan sebagai alat analisis sebagaimana yang dikemukakan oleh Harahap (2006 : 298).
o Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan.
o Rasio merupakan pengganti yang sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan yang
sangat rinci dan rumit.
o Rasio sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan keputusan dan
model prediksi (z-score).
o Dengan rasio lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau melihat
perkembangan perusahaan secara periodik atau time series.
o Dengan rasio lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang akan
datang.
Sebagai alat analisis keuangan, analisis rasio keuangan juga memiliki keterbatasan atau kelemahan.
Menurut Syahyunan (2004 : 82-83) ada beberapa keterbatasan atau kelemahan analisis rasio keuangan
antara lain:
v Kesulitan dalam mengidentifikasi kategori industri dari perusahaan yang dianalisis apabila perusahaan
tersebut bergerak di beberapa bidang usaha.
v Perbedaan metode akuntansi akan menghasilkan perhitungan yang berbeda, misalnya perbedaan
metode penyusutan atau metode penilaian persediaan.
v Rasio keuangan disusun dari data akuntansi dan data tersebut dipengaruhi olehcara penafsiran yang
berbeda bahkan bisa merupakan hasil manipulasi.
v Informasi rata == rata industri adalah data umum dan hanya merupakan hasil manipulasi.
Keterbatasan utama dalam analisis rasio keuangan adalah sulit membandingkan hasil perhitungan rasio
keuangan suatu perusahaan dengan rata-rata industri. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Kieso,
Weygandt, dan Warfield (2002 : 495) Kritik terbesar atas analisis rasio ada lah sulitnya mencapai ko
mparabilitas (comparability) yang tinggi di antara perusahaan-perusahaan dalam industri tertentu.Untuk
mencapai komparabilitas di antara perusahaan-perusahaan mengharuskan analis untuk (1)
mengidentifikasi perbedaan mendasar yang terdapat dalam prinsip dan prosedur akuntansi yang
digunakan dan (2) menyesuaikan saldo untuk mencapai komparabilitas.
Rasio keuangan merupakan alat yang sangat berguna, namun mempunyai beberapa keterbatasan dan
harus digunakan dengan hati-hati. Rasio-rasio tersebut terbentuk dari penfsiran dengan cara
menggabungkan beberapa rasio yang ada menjadi suatu model peramalan yang berarti yaitu model
yang disebut analisis diskriminan. Analisis diskriminan ini menghasilkan suatu index yang memungkinkan
penggolongan suatu observasi ke dalam satu kelompok yang telah ditetapkan terlebih dahulu, sehingga
dengan model ini dapat diukur prospek sutu perusahaan.
Analisis yang berbeda akan memilih jenis rasio yang berlainan, tergantung pada siapa yang
menggunakan rasio tersebut. Menurut Budi Rahardjo (1992 : 12) menyatakan bahwa pengguna rasio
keuangan dapat dibedakan menjadi :
1) Intern, yaitu manajemen itu sendiri untuk mengetahui perkembangan perusahaan maupun posisi
relative terhadap perusahaan sejenis dlam industry yang sama.
§ Kreditur yang memberikan pinjaman kepada perusahaan yang dapat diklasifikasikan menjadi :
krediturjangka pendek dan kreditur jangka panjang. Kreditur jangka pendek merupakan orang atau
lembaga keuangan yang member pinjaman kepada perusahaan dalam jangka pendek atau yang pinjam
akan segera jatuh tempo (tahun ini). Kreditur jangka pendek ini akan lebih menekankan pada
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya atau lebih tertarik pada
likuiditas. Kreditur jangka panjang merupakan orang atau lembaga keuangan yang memberikan
pinjaman jangka panjang atau memegang obligasi yang dikeluarkan perusahaan. Kreditur jangka
panjang akan menekankan pada kelangsungan pembayaran bunga maupun pokok pinjaman. Mereka
lebih menekannkan pada likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas.
§ Investor atau pemegang saham sebagai tambahan terhadap likuiditas. Penanam modal (pemilik
perusahaan) juga memperhitungkan kebijakan perusahaan yang mempengaruhi harga saham
perusahaan tersebut di pasaran.
§ Rasio-rasio neraca (balance sheet rasio), yaitu rasio-rasio yang disususn dari data yang bersumber
atau yang berasal dari neraca.
§ Rasio-rasio laporan laba rugi (income statement ratio), yaitu rasio yang disusun dari data yang berasal
dari laporan laba rugi.
§ Rasio-rasio antar laporan (intern statement ratio), yaitu rasio-rasio yang disusun dari data yang
berasal dari neraca dan data yang berasal dari laporan laba rugi.
2) Penggolongan berdasarkan tujuan penganalisis adalah: Rasio likuiditas, Rasio solvabilitas, Rasio
rentabilitas, Dan rasio lain yang sesuai dengan kebutuhan penganalisis.
Menurut Mahmud M.Hanadie Analisis rasio adalah penggabungan yang menunjukkan hubungan antara
suatu unsur dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan, hubungan antara unsur laporan tersebut
dinyatakan dalam bentuk matematis yang sederhana. Analisis ratio merupakan bentuk atau cara umum
yang digunakan dalam analisis laporan keuangan dengan kata lain diantara alat-alat analisis yang selalu
digunakan untuk mengukur kekuatan atau kelemahan suatu perusahaan di bidang keuangan adalah
analisis ratio keuangan (Financial Ratio Analysis). Dalam Keown dkk tujuan dari analisis ratio adalah
untuk membantu manager finansial memahami apa yang perlu dilakukan oleh perusahaan, berdasarkan
informasi yang tersedia dan sifatnya terbatas.
Analisis ratio pada dasarnya tidak hanya berguna bagi kepentingan intern perusahaan saja melainkan
juga pihak luar dan ini berbeda menurut kepentingan khusus dari analisis atau pihak yang
berkepentingan.Analisis ratio berguna bagi para analisis intern untuk membantu manajemen membuat
evaluasi mengenai hasil-hasil operasinya, memperbaiki kesalahan-kesalahan dan menghindari keadaan
yang dapat menyebabkan kesultan keuangan.
Dengan menggunakan rasio keuangan sebagai alat ukur untuk menilai kinerja keuangan, Menurut
Bambang Riyanto dalam bukunya Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan (BPFE Yogyakarta, 2001:331),
pengelompokan rasio-rasio keuangan yaitu sebagai berikut :
Rasio Likuiditas adalah rasio-rasio yang dimaksud untuk mengukur likuiditas perusahaan (Current ratio,
Acid test ratio dan lain sebagainya ).
Rasio Leverage / solvabilitas adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai berapa jauh
aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang (Debt to total assets ratio, net worth to debt ratio dan lain
sebaginya).
Rasio-rasio Aktivitas, yaitu rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai berapa besar
efektivitas perusahaan dalam mengerjakan sumber-sumber dananya (Inventory turnover, average
collection period dan lain sebagainya).
Rasio-rasio Profitabilitas / Rentabilitas , yaitu rasio-rasio yang menunjukkan hasil akhir dari sejumlah
kebijaksanaan dan keputusan-keputusan (profit margin on Sales, Return on total assets, Return on net
worth dan lain sebagainya).
Menurut Bambang Riyanto dalam bukunya Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan (BPFE Yogyakarta,
2001:331), pengelompokan rasio-rasio keuangan yaitu sebagai berikut:
1. Rasio Likuiditas
Rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur likuiditas perusahaan, Yaitu kemampuan suatu perusahaan
untuk memenuhi kewajiban finansiilnya yang segera harus dipenuhi atau kemampuan suatu perusahaan
untuk dapat menyediakan alat-alat likuid sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kewajiban
finansiilnya pada saat ditagih.
Yaitu Kemampuan untuk membayar utang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar yang dimiliki.
Menunjukan tingkat keamanan ( Margin og safety) kreditor jangka pendek atau kemampuan perusahaan
membayar kewajiban jangka pendek
Rumus :
Aktiva lancar
X 100%
Hutang Lancar
Ratio lancar 200% kadang-kadang sudah memuaskan bagi perusahaan, tetapi ratio 200% hanya
merupakan kebiasaan (rule of thumb) dan akan digunakan sbg titik tolak untuk mengadakan analia lebih
lanjut. Rasio lancar yang tinggi belum teentu menjamin akan dapat dibayarnya hutang perus