Anda di halaman 1dari 2

PENATALAKSANAAN DIET PADA HIPERTENSI DAN DISLIPIDEMIA

Kasus 1
Ny. A seorang pemilik restoran Rumah Makan Padang datang ke RS Setia Budi pada tanggal 26
Februari 2019. Os mengeluh sakit kepala, kuping berdenging, dan mual sehingga tidak dapat melakukan
pekerjaan seperti biasanya. Sejak 5 hari terakhir Os merasa lemas dan hanya beristirahat di rumah. Hasil
pemeriksaan klinis dan fisik menunjukkan bahwa tekanan darah Os 180/110 mmHg, nadi 88 kali/menit,
laju napas 20 kali/menit, dan suhu tubuh 37 oC. Kesadaran Os Compos Mentis, Os tampak pucat, lemah,
dan terdapat sedikit bengkak pada bagian wajah. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa
kadar hemoglobin 12 g/dL, trigliserida 180 mg/dL, total kolesterol 300 mg/dL, sedangkan HDL 30
mg/dL. Os didiagnosis medis menderita hipertensi dengan dislipidemia. Os disarankan untuk rawat inap
selama beberapa hari ke depan. Hasil pengukuran antropometri menunjukkan berat badan Os saat ini 79
kg dengan tinggi badan 157 cm. Os lahir di Padang, tanggal 12 Maret 1962. Os mengalami hipertensi
sejak satu tahun yang lalu. Ayah Os meninggal karena HHD (Hipertension on Heart Disease) dan ibu
Os memiliki riwayat diabetes mellitus.
Kebiasaan makan Os kurang baik. Os sering mengonsumsi makanan tinggi lemak seperti jeroan,
makanan bersantan, daging kambing, dan gorengan. Os juga sering mengonsumsi makanan tinggi
karbohidrat dalam jumlah yang besar. Pada pagi hari Os biasanya mengonsumsi nasi goreng (nasi 2.5p)
isi sosis (1p) telur dadar (1p) dan ditaburi keju parut (2 sdm). Os biasanya mengonsumsi cireng (4p)
pada selingan pagi dan roti bakar (1p) isi keju slice (2p). Siang hari Os mengonsumsi nasi (3p), sayur
nangka muda bersantan (1p), semur daging (1p), tahu goreng (1p), dan kerupuk 1 mangkuk. Malam hari
Os biasanya mengonsumsi nasi (2.5p), opor ayam (2p), tempe goreng (1p), dan kerupuk 1 mangkuk.
Sebelum tidur Os selalu mengonsumsi 1 gelas susu penuh bubuk (1p). Os jarang mengonsumsi buah. Os
tidak alergi terhadap makanan tertentu. Os tidak merokok namun Os tidak pernah melakukan olahraga.

Kasus 2
Tn. R, seorang manajer sebuah perusahaan datang ke RS Setia Budi pada tanggal 2 Januari 2019.
Os datang dengan keluhan sakit kepala terutama pada bagian tengkuk, mual, muntah, dan kembung,
sehingga harus dirawat di rumah sakit. Hasil pemeriksaan klinis menunjukkan bahwa tekanan darah Os
160/95 mmHg, nadi 85 kali/menit, laju napas 20 kali/ menit, dan suhu tubuh 37oC. Kesadaran Os
Compos Mentis dan tidak terdapat edema ataupun asites. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan
bahwa kadar trigliserida 200 mg/dL, total kolesterol 350 mg/dL, sedangkan HDL 30 mg/dl. Kecuali
lipid darah, nilai laboratorium lain dalam batas normal. Os didiagnosis medis menderita hipertensi
dengan dislipidemia. Os disarankan untuk rawat inap di rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Berat badan Os saat ini 66 kg dengan tinggi badan 166 cm. Os lahir di Pematang Siantar, tanggal 11
Maret 1969. Os belum pernah memeriksakan dirinya sebelumnya. Os tidak memiliki riwayat penyakit
hipertensi. Ayah dan Ibu Os juga tidak memiliki riwayat penyakit apapun.
Os menyukai Chinese food dan gemar mengonsumsi seafood. Makanan yang sering (3-
4x/minggu) dikonsumsi oleh Os adalah udang dan cumi. Os menyukai makanan yang digoreng serta
tidak menyukai sayur dan buah. Sehari sebelum memeriksakan diri ke rumah sakit, Os mengonsumsi 1
mangkuk bubur ayam dengan 5 tusuk sate usus dan 3 tusuk sate ampela. Os selalu membawa snack bar
cokelat yang dicemilnya pada saat selingan pagi dan selingan sore (@2p). Pada siang hari, Os
mengonsumsi nasi (1.5p), cumi saos asam manis (1p), dan fuyunghai (1p) yang dipesannya melalui Go-
food. Malam harinya, Os mengonsumsi nasi (1p), bakwan udang (udang 1p), cah jamur, bakso, dan tahu
(bakso 1p, tahu ½ p, jamur 1p), 1 gelas bir, dan 1 mangkuk onion ring. Os memiliki kebiasaan minum
bir (5-6x/minggu), merokok, serta jarang berolahraga.
PENATALAKSANAAN DIET PADA PREEKLAMSIA
Kasus 3

Ny. S hamil 34 minggu masuk IGD Rumah Sakit Harapan Sehat pada tanggal 20 Februari 2019
diantar oleh keluarganya dengan kondisi tidak sadar. Pada saat di rumah Os mengalami kejang-kejang.
Menurut suaminya, sejak tiga hari yang lalu Os mengeluh mual, muntah dan nyeri pada lambung. Sejak
semalam kondisi Os semakin parah dan mengalami kejang-kejang pada pagi harinya. Setelah
mendapatkan penanganan medis, Os saat ini telah sadarkan diri, namun masih dalam kondisi sangat
lemas.
Hasil pemeriksaan klinis dan fisik menunjukkan bahwa tekanan darah 165/100 mmHg, nadi 95
kali/menit, laju napas 19 kali/menit, dan terdapat edema pada kaki. Os tampak sangat pucat dan lemas.
Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa terdapat protein pada urin Os sebesar 100
mg/24jam. Ini merupakan kehamilan ketiga Os. Pada kehamilan sebelumnya, Os mengalami hal yang
sama sehingga sudah pernah dirawat di rumah sakit. Os didiagnosis medis mengalami preeklampsia
sedang (berisiko berat). Berat badan Os saat ini 75 kg dengan tinggi badan 160 cm; dan LILA 26 cm. Os
lahir di Bandung, tanggal 10 Februari 1988. Ayah dan Ibu Os didiagnosis menderita diabetes dan
kolesterol sejak 3 tahun yang lalu. Os bekerja sebagai karyawati di salah satu perusahaan swasta di
Jakarta.
Os memiliki kebiasaan makan yang buruk, yaitu mengonsumsi makanan tinggi lemak seperti
jeroan, gulai kambing, dan gorengan. Os jarang mengonsumsi sayur. Sejak tiga hari yang lalu, nafsu
makan Os menurun. Sehari sebelum masuk rumah sakit, Os hanya minum teh manis ½ gelas (gula 1p),
10 sdm bubur nasi, ½ butir telur rebus, 7 sdm bubur sumsum (gula merah (0.5p). Semenjak hamil, Os
rutin mengonsumsi susu (1 gls sehari) dan suplemen multivitamin ibu hamil.

Anda mungkin juga menyukai