Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

GIZI KURANG

Topik : Kurang Gizi


Sub Topik : Pengertian, tanda dan gejala nkurang gizi, penyebab, langkah
perawatan
dan pengobatan, komponen makanan yang dibutuhkan, tindakan
penceghan kurang gizi.
Sasaran : Ibu yang mempunyai anak usia balita di kelurahan Karangklesem
Rt.01/Rw.05 Kecamatan Purwokerto Selatan.
Tempat : Balai Kelurahan Karangklesem
Hari/tanggal : Kamis, 25 Juni 2009
Waktu : 30 menit
Penyuluh : Endah Nurkhayah

I. Analisa Data
A. Latar Belakang
Hasil penelitian diberbagai tempat dan di banyak negara menunjukkan bahwa
penyakit gangguan gizi yang paling banyak ditemukan adalah gangguan gizi
akibat malnutrisi energi dan protein (MEP). Ada dua bentuk MEP yaitu marasmus
dan kwashiorkor. Baik marasmus maupun kwashiorkor keduanya disebabkan oleh
kekurangan protein. Akan tetapi pada marasmus disamping kekurangan protein
terjadi juga kekurangan energi. Sedangkan pada kwashiorkor yang kurang hanya
prtein, sementara kalori cukup. Marasmus terjadi pada anak usia yang sangat
muda yaitu pada bulan pertama setelah lahir, sedangkan kwashiorkor umumnya
ditemukan pada usia 6 bulan sampai 4 tahun.

B. Kebutuhan Peserta Didik


Ibu yang mempunyai anak usia balita di rt 01/Rw.05 keluarhan Karangklesem,
kecamatan Purwokerto Selatan, membutuhkan penguluhan tentang kurang gizi
dikarenakan banyak anak usia balita ditempat tersebut yang mengalami
pertumbuhan badan tidak sesuai dengan anak-anak seusianya.

C. Karakteristik Peserta Didik


1. Tingkat pengetahuan dasar : mayoritas ibu-ibu di Rt 01/Rw.05 kelurahan
Karangklesem menempuh pendidikan terakhir SMP.
2. Ekonomi : warga di Rt.01/Rw.05 kelurahan Karangklesem mayoritas bekerja
sebagai buruh (tukang kayu, tukang batu, kuli bangunan) yang berpenghasilan
sekitar Rp.30,000/hari. Selain untuk makan juga harus mengeluarkan biaya
untuk sekolah anak-anaknya dan untuk kebutuhan rumah tangga lainnya.
Minimnya penghasilan tersebut memungkinkan kurangnya anggaran untuk
pembelian makanan bergizi dan empat sehat lima sempurna.
3. Sosial : interaksi dengan lingkungan sosialnya baik.
4. Kepercayaan : warga di rt.01/Rw.05 keluarahan Karangklesem mayoritas
beragama islam jadi untuk komponen makanan bergizi yang dicontohkan
penyuluh adalah makanan yang tidak dilarang oleh agama / halal.
5. Budaya : warga di Rt.01/Rw.05 keluarahan Karangklesem menganut budaya
Jawa, yang biasanya punya semboyan ” makan tidak makan yang penting
Dilarang mengcopy, memperbanyak dan mengedarkan tanpa seijin penulis 1
___________________________
kumpul”, hal tersebut memicu keadaan masyarakat khususnya balita yang
menjadi kurang gizi karena makan seadanya.

II. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti penyuluhan mengenai kurang gizi, ibu-ibu dikelurahan
Karangklesem Rt.01/Rw.05 mampu merawat balitanya yang kurang gizi serta dapat
mencegah terjadinya kurang gizi.

III. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan mengenai kurang gizi selama 1 X 30 menit ibu-ibu
dikelurahan Karangklesem Rt.01/Rw.05 mampu :
a. Menjelaskan pengertian tentag kurang gizi dengan benar
b. Menyebutkan tiga macam tanda kurang gizi (marasmus dan kwashiorkor) dengan
benar
c. Menyebutkan penyebab kurang gizi dengan benar
d. Menyebutkan langkah-langkah pengobatan dan perawatan untuk mengatasi
masalah kurang gizi dengan benar
e. Menyebutkan kembali makanan yang diperlukan untuk mengatasi kurang gizi
dengan benar (disertai demonstrasi menu makanan 4 sehat 5 sempurna)
f. Menjelaskan beberapa tindakan pencegahan masalah kurang gizi dengan benar

IV. Materi (terlampir)


a. Pengertian tentang kurang gizi
b. Tanda-tanda kurang gizi (marasmus dan kwashiorkor)
c. Beberapa penyebab masalah kurang gizi
d. Langkah-langkah pengobatan dan perawatan untuk mengatasi masalah kurang gizi
e. Komponen makanan yang diperlukan untuk mengatasi kurang gizi
f. Tindakan pencegahan masalah kurang gizi

V. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Demonstrasi

VI. Media dan Alat Pengajaran


a. Media lembar balik, leaflet, gambar, foto
b. Alat piring, kotak makanan
c. Bahan menu makanan 4 sehat 5 sempurna (nasi putih, daging ayam, tahu, tempe,
telur, susu, jeruk, dan sayuran hijau

VII. Kegiatan Penyuluhan


No Waktu Kegiatan penyuluh Kegiatan peserta
1 Pembukaan  Memberikan salam  Menjawab salam
5 menit  Perkenalan  Mendengarkan dan
 Menjelaskan TIU dann TIK memperhatikan
 Menyebutkan materi yang akan
diberikan
2 Inti  Menanyakan (review) kepada ibu-ibu  Menjawab
15 menit tentang definisi kurang gizi menurut pertanyaan penyuluh
Dilarang mengcopy, memperbanyak dan mengedarkan tanpa seijin penulis 2
___________________________
pengetahuan ibu-ibu  Mendengarkan dan
 Menjelaskan materi tentang : memperhatikan
a. Pengertian tentang kurang gizi  Bertanya pada
b. Tanda-tanda kurang gizi penyuluh bila masih
c. Beberapa penyebab masalah ada yang belum jelas
kurang gizi  Ikut berpartisipasi
d. Langkah-langkah pengobatan dan aktif dalam
perawatan untuk mengatasi menyiapkan
masalah kurang gizi makanan 4 sehat 5
e. Komponen makanan yang sempurna
diperlukan untuk mengatasi
kurang gizi (disertai demonstrasi
menyiapkan makanan 4 sehat 5
sempurna)
f. Tindakan pencegahan kurang gizi
g. Memberi kesempatan kepada
mahasiswa untuk menanyakan
materi yang belum jelas
h. Menyimpulkan materi yang telah
disampaikan
3 Evaluasi  Meminta beberapa ibu-ibu untuk  Menyebutkan dan
8 menit menjawab pertanyaan penyuluh menjelaskan
 Memberikan reward jika jawaban
benar dan membetulkan jika masih
ada kekurangan
4 Penutup  Mengucapkan salam penutup  Memperhatikan
2 menit  Menjawab salam

VIII. Evaluasi
Jenis post test dalam bentuk pertanyaan lisan yaitu :
a. Jelaskan pengertian kurang gizi
b. Sebutkan tiga macam tanda kurang gizi (marasmus dan kwashiorkor)
c. Sebutkan penyebab kurang gizi
d. Apa saja makanan yang diperlukan untuk mengatasi kurang gizi ? demonstrasikan
variasi makanan 4 sehat 5 sempurna !
e. Jelaskan langkah-langkah pengobatan dan perawatan untuk mengatasi kurang gizi
f. Jelaskan 3 dari 5 tindakan pencegahan masalah kurang gizi

IX. Referensi
Madi, Kus (2008). Kurang gizi di Indonesia. Diambil pada tanggal 19 Juni 2009.
http://www.google.com
Smith, Tony (2001). Kurang gizi pada anak. Harian Pelita. Pp.9
_________.(2007). Diit gizi kurang dan lebih. Diambil pada tanggal 18 Juni 2009.
http://www.google.com.
_________.(2004). Rencana aksi nasional pencegahan dan penanggulangan gizi
buruk 2005 – 2009. Diambil pada tanggal 22 Juni 2009. http://www.gizi.net/busung-
lapar/RAN-OK.doc.

Dilarang mengcopy, memperbanyak dan mengedarkan tanpa seijin penulis 3


___________________________
Lampiran materi : KURANG GIZI
Pengertian
Kurang gizi adalah penyakit yang disebabkan karena kekurangan energi dan
protein (marasmus) serta kekurangan protein saja (kwashiorkor). Baik marasmus
maupun kwashiorkor keduanya disebabakan oleh kekurangan protein. Akan tetapi
pada marasmus disamping kekuarangan protein terjadi juga kekurangan energi.
Sedangkan pada kwashiorkor yang kurang hanya protein, sementara kalori cukup.
Istilah marasmus berasal dari bahasa Yunani yang sejak lama digunakan sebagai
istilah dalam ilmu kedokteran untuk menggambarkan seorang anak yang berat
bedannya sangat kurang dari berat badan seharusnya.

Tanda dan gejala kurang gizi


Tanda dan gejala utama penderita marasmus adalah sebagai berikut :
1. Anak tampak sangat kurus dan kemunduran pertumbuhan otot tampak sangat
jelas. Berat badan anak kurang dari 60% dari berat badan seharusnya menurut
umur.
2. muka anak tampak keriput dan cekung sebagaimana layaknya wajah seorang yang
telah berusia lanjut. Oleh karena tubuh anak sangat kurus, maka kepala anak
seolah-olah terlalu besar jika dibandingkan dengan badannya.
3. kekuarangan zat gizi yang lain seperti kekurangan vitamin C, vitamin a, dan zat
besi serta sering juga anak menderita diare.
Ada empat tanda dan gejala yang selalu ditemukan pada penderita kwashiorkor
yaitu sebagai berikut :
1. Adanya penumpukan cairan pada kaki, tumit dan bagian tubuh
2. Pertumbuhan badan tidak mencapai berat dan panjang yang semestinya sesuai
dengan umurnya
3. Perubahan aspek kejiwaan, yaitu anak kelihatan memelas, cengeng, lemah dan
tidak ada selera makan
4. Otot tubuh terlihat lemah dan tidak berkembang dengan baik walaupun masih
tampak adanya sedikit lapisan lemak dibawah kulit

Penyebab Kurang Gizi


Ada beberapa penyebab kurang gizi, diantaranya yaitu :
1. Jarak antara usia kakak dan adik yang terlalu dekat
2. Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya makanan bergizi bagi tubuh
3. Lingkungan yang kurang bersih, sehingga anak mudah sakit-sakitan. Karena sakit-
sakitan tersebut, anak menjadi kurang gizi
4. Kurangnya pengetahuan orangtua terutama ibu mengenai gizi
5. Kondisi sosial ekonomi keluarga yang sulit
6. Laju pertambahan penduduk yang tidak diimbangi dengan bertambahnya
ketersediaan bahan pangan

Dilarang mengcopy, memperbanyak dan mengedarkan tanpa seijin penulis 4


___________________________
Langkah pengobatan dan perawatan
Pada penderita kurang gizi yang parah sebaiknya dibawa kepusat pelayanan
kesehatan untuk mencapai keadaan gizi yang optimal.
Pemberian makan pada penderita marasmus dan kwashiorkor :
1. Makanan diberikan secara bertahap sesuai dengan berat badan dan umur serta
keadaan penderita
2. Tinggi kalori untuk penambah energi
3. Tinggi protein, vitamin dan mineral
4. Banyak cairan diatur untuk menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
5. Makanan mudah dicerna
6. Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penderita
Pengobatan marasmus cenderung lebih kompleks karena masing-masing penyakit
yang menyertai harus diobati satu persatu. Penderita sebaiknya dirawat di rumah sakit
untuk mendapat perhatian medis secara penuh. Sejalan dengan pengobatan penyakit
penyerta maupun infeksinya, status gizi penderita terus diperbaiki hingga sembuh.

Komponen makanan yang dibutuhkan


1. Karbohidrat : beras, jagung, kentang, gandum, ubi-ubian
2. Lemak : daging ayam, daging sapi
3. Protein : tahu, tempe, telur, ikan
4. Vitamin : sayuran dan buah-buahan
5. Mineral : susu, kuning telur, keju
6. Air

Pencegahan
1. Meningkatkan kasih sayang dan perhatian orangtua terhadap anak-anaknya
2. Penyuluhan kepada masyarakat tentang manfaat dan pentingnya makanan bergizi
yang baik bagi tubuh
3. Memodifikasi lingkungan rumah dan sekitar yang bersih dan sehat
4. Pemberian ASI selama 2 tahun bagi bayi
5. Memberikan makanan bergizi seimbang sebagai menu sehari-hari bagi keluarga
6. Pemerintah ataupun para wiraswasta menciptakan lapangan pekerjaan baru untuk
perbaikan taraf hidup masyarakat.

Dilarang mengcopy, memperbanyak dan mengedarkan tanpa seijin penulis 5


___________________________
SATUAN ACARA PENYULUHAN
ANEMIA DEFISIENSI BESI

Topik : Anemia Defisiensi Besi


Sub Topik : Pengertian, penyebab, tanda dan gejala, pengobatan dan
pencegahan anemia defiensi besi
Sasaran : Warga Rt.06/Rw.04 desa Pamijen
Tempat : Rumah bapak Teguh selaku ketua Rt.06 Rw.04 desa Pamijen
Hari/tanggal : Selasa, 23 Juni 2009
Waktu : 15 menit
Penyuluh : Nu’man Sholihin

I. Analisa Data
A. Kebutuhan peserta didik
Masyarakat Rt.06 Rw.04 desa Pamijen mempunyai karakteristik bervariasi.
Berdasarkan survey yang telah dilakukan masyarakat desa Pamijen khususnya
Rt.06 dipandang dari sudut kebersihan lingkungan sudah cukup memadai tetapi
dari 54 KK yang ada di Rt.06 terdapat 20 KK yang salah satu anggota keluarganya
pernah mengalami anemia defisiensi besi, hal itulah yang kemungkinan menjadi
penyebab terjadinya kejadian anemia defisensi besi di Rt.06, maka dari itu perlu
diadakan penyuluhan yang penyuluhan itu berfungsi untuk memberi pengetahuan
kepada masyarakat yang belum mengetahui hal tentang anemia defisensi besi.

B. Karakteristik peserta didik


Masyarakat desa Pamijen Rt.06 rw.04 yang rata-rata berpendidikan
SD/SMP.

II. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, masyarakat Rt.06 Rw.04 desa Pamijen
yang mengalami anemia defisiensi besi dapat memahami penyakitnya dengan baik.

III. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1 X 15 menit, diharapkan
masyarakat Rt.06 rw.04 desa Pamijen dengan anemia defisiensi besi mampu :
a. Menjelaskan pengertian anemia defisiensi besi
b. Menyebutkan penyebab terjadinya anemia defisiensi besi
c. Menyebutkan macam-macam anemia pada ibu hamil dan penyebabnya
d. Menyebutkan akibat anemia defisiensi besi
e. Mendemonstrasikan penatalaksanaan dan pencegahan anemia defisiensi besi

IV. Materi (terlampir)


a. Pengertian anemia defisiensi besi
b. Penyebab terjadinya anemia defisiensi besi
c. Jenis-jenis anemia pada ibu hamil
d. Akibat anemia defisiensi besi
e. Penatalaksanaan dan pencegahan anemia defisiensi besi

Dilarang mengcopy, memperbanyak dan mengedarkan tanpa seijin penulis 6


___________________________
V. Metode
Ceramah dan diskusi

VI. Media
Lembar balik dan leaflet

VII. Kegiatan penyuluhan


No Waktu Kegiatan penyuluh Kegiatan peserta
1 Pembukaan  Memberikan salam  Menjawab salam
2 menit  Perkenalan  Mendengarkan dan
 Menjelaskan TIU dann TIK memperhatikan
 Menyebutkan materi yang akan
diberikan
2 Inti  Menanyakan (review) kepada ibu-ibu  Menjawab
10 menit tentang anemia/kurang darah menurut pertanyaan penyuluh
pengetahuan warga  Mendengarkan dan
 Menjelaskan materi tentang : memperhatikan
a. Pengertian anemia defisiensi besi  Bertanya pada
b. Penyebab terjadinya anemia penyuluh bila masih
defisiensi besi ada yang belum jelas
c. Jenis-jenis anemia pada ibu hamil
d. Akibat anemia defisiensi besi
e. Penatalaksanaan dan pencegahan
anemia defisiensi besi
3 Penutup  Evaluasi  Menjawab
3 menit  Menyimpulkan pertanyaan
 Mengucapkan salam penutup  Memperhatikan
 Menjawab salam

VIII. Evaluasi
Bentuk tes tanya jawab lisan diakhir pengajaran yaitu :
a. Jelaskan pengertian anemia defisiensi besi !
b. Sebutkan penyebab terjadinya anemia !
c. Sebutkan ciri-ciri anemia defisiensi besi !
d. Jelaskan cara-cara pencegahan anemia !

IX. Referensi
_________.(2008).Anemia defisiensi besi pada balita.Diambil pada tanggal 18 Juni
2009.
http://www.library.usu.ac.id/modules.php?op=modload&nama=Downloads&file=inde
x&req=getit&lid=996.
Waspadji,Sarwono,Soeparman (1996).Ilmu Penyakit Dalam Jilid II.Jakarta: Balai
Penerbit FKUI.
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI.(1997).Buku kuliah Ilmu Kesehatan Anak I.
Jakarta :Infomedika.
Medicastore.(2008).Aldactone. Diambil pada tanggal 18 Juni 2009.
http://www.medicastore.com/med/detail_obat.php.

Dilarang mengcopy, memperbanyak dan mengedarkan tanpa seijin penulis 7


___________________________

Anda mungkin juga menyukai