Anda di halaman 1dari 20

Nama : M.

Khuzaimy Rurroziq Basthoni


NIM : 161910301087
PROSES HEC RAS

1. Membuka HEC-RAS
Klik File – New Open Project – Pilih Folder Penyimpanan Sesuai keinginan – Klik OK

2. View/Edit Geometrik Data


Klik View/Edit Geometrik Data (ikon ke-3) – Klik River Reach - Gambar Jaringan
Drainase Sesuai Yang Di inginkan – Klik OK
Nama : M. Khuzaimy Rurroziq Basthoni
NIM : 161910301087
3. Edit Junction Data
Mengedit jarak pertemuan antar Cross Section pada Junction dengan cara klik tombol
Junction pada layar Geometric Data dan diisikan 30

4. Edit Tampang Lintang (Cross Sectio)


a. Mengaktifkan layar editor tampang lintang dengan mengklik tombol Cross Section
(ikon ke-2 dari atas pada papan tombol kiri).
b. Menuliskan data tampang lintang (cross section) urut dari hilir – hulu dengan cara
klik menu Options → Add a new Cross Section.
c. Memilih “Saluran Utama” dan “Hilir” sebagai River dan Reach yang akan dibuat
tampang lintangnya dan mengisikan angka “0” pada River Sta, yang berarti
tampang lintang paling hilir dari Saluran Utama.
d. Menuliskan koordinat titik – titik tampang lintang, dimulai dari paling kiri hingga
paling kanan. Untuk River Sta “0” data koordinat (Station,Elevation) adalah
sebagai berikut : (0,4) ; (2,0) ; (17,0) ; (19,4) 5. Menuliskan jarak tampang “0” ke
tampang tetangga di sisi hilir (Downstream Reach Lengths), yaitu jarak antar
bantaran kiri (left overbank, LOB), jarak antar alur utama (main channel, Channel),
dan jarak antar bantaran kanan (right overbank,ROB). Karena tampang “0”
merupakan tampang paling hilir, maka isian ini diisi 0.
e. Mengisi nilai koefisien kekasaran dasar 0.013 pada bagian tampang Channel (tidak
ada bank) karena asumsi saluran drainase adalah terbuat dari beton.
f. Pada Main Channel Bank Stations (titik batas antara LOB dan Chanel serta Channel
dan ROB) diisi titik paling kiri (left bank) adalah “0” dan titik paling kanan (right
bank) adalah “19”
g. Nilai pada Cont\Exp Coefficients tidak diubah, yaitu 0.1 untuk Contraction dan 0.3
untuk Expansion
Nama : M. Khuzaimy Rurroziq Basthoni
NIM : 161910301087
h. Mengklik tombol Apply Data dan pada sisi kanan layar akan ditampilkan gambar
tampang lintang seperti pada Gambar Dibawah ini :

i. Membuat cross section kedua yakni Sta 5750** yang merupakan Sta paling Hulu
kedua dari Saluran Utama sebelah Hilir. Dalam tugas ini Saluran Utama dibedakan
menjadi Hulu dan Hilir dikarenakan adanya Junction dan perbedaan kemiringan
memanjang dasar saluran antara keduanya. Untuk membuat cross section pada Sta
5750 dipilih Options → Copy Current Cross Section dan mengisi 5750 sebagai
identifikasi/nomenklatur River Sta.
j. Mengganti nilai pada Downstream Reach Length dengan angka 5750 baik untuk
LOB, Channel atapun ROB. (Nilai yang tertera pada Gambar 2.6 telah mengalami
perubahan dikarenakan interpolasi)
k. Nilai pada Manning’s Value, Main Channel Bank Stations dan Cont\Exp
Coefficients tidak diubah
l. Nilai Elevation pada River Sta 5750 mengalami kenaikan sebesar 1.15 yang didapat
dari nilai kemiringan memanjang dasar saluran hilir junction pertama (0.0002)
dikalikan dengan selisih jarak antara Sta 0 dengan Sta 5750 (5750).
Nama : M. Khuzaimy Rurroziq Basthoni
NIM : 161910301087
m. Untuk itu nilai Elevation pada Cross Section 5750 perlu dinaikkan dengan cara
Options → Adjust Elevation → 1.15

5. Interpolasi Tampang Lintang


Karena penampang Saluran Utama drainase dari hulu – hilir adalah seragam, maka untuk
kebutuhan ketelitian hitungan profil muka air, dapat dilakukan penambahan tampang
lintang dengan jarak tertentu (diambil 250). Langkah yang dilakukan adalah memilih menu
Tools → XS Interpolation → Within a Reach → Maximum Distance between XS’s diisi
250 → Interpolate XS’s → Close
a. Pada saluran utama hilir, interpolasi dilakukan antara Sta 0 dan Sta 5750,
kemudian data penampang pada XS 5750 dicopy untuk Sta 5985 dengan
Adjust Elevation sebesar 0.047
Nama : M. Khuzaimy Rurroziq Basthoni
NIM : 161910301087
b. Pada saluran utama hulu interpolasi dengan jarak 250 dilakukan pada Sta
6015 hingga 11765, kemudian data penampang pada XS 11765 dicopy
untuk Sta 12000 dengan Adjust Elevation 0.1025
Nama : M. Khuzaimy Rurroziq Basthoni
NIM : 161910301087

c. Pada saluran kolektor A interpolasi dengan jarak 250 dilakukan pada Sta 0
hingga 6500 dengan Adjust Elevation 3.25

6. Struktur Melintang Sungai


Beberapa bangunan hidraulik yang akan dimodelkan pada tugas ini adalah pintu air dan gorong
– gorong. Dengan dimensi yang digunakan merupakan ketetapan masing – masing mahasiswa.
Pada tugas ini terdapat dua gorong – gorong yang akan dimodelkan, yakni pada Saluran Utama
Hulu RS 9000 dan Saluran Kolektor A RS 450:
 Gorong-Gorong Sta 9000
Nama : M. Khuzaimy Rurroziq Basthoni
NIM : 161910301087
a. Mengklik tombol Edit and/or create bridges and culverts (ikon ketiga pada papan
tombol kiri) dan mengaktifkan River : Saluran Utama ; Reach : Hilir
b. Memilih menu Options → Add a Bridge and/or Culvert... → menuliskan “9000” →
OK
c. Mengklik tombol Deck/Roadway dan mengisi data seperti berikut
Nama : M. Khuzaimy Rurroziq Basthoni
NIM : 161910301087
Nama : M. Khuzaimy Rurroziq Basthoni
NIM : 161910301087
 Gorong-Gorong Sta 4500 (Saluran Kolektor)
Nama : M. Khuzaimy Rurroziq Basthoni
NIM : 161910301087
Nama : M. Khuzaimy Rurroziq Basthoni
NIM : 161910301087

7. Pintu Air

Pintu air yang akan dimodelkan terletak pada Saluran Kolektor A RS 200, pintu –
pintu air yang ada digabungkan kedalam satu gate group. Untuk memulai membuat
bangunan hidraulik Pintu Air, langkah – langkah yang harus dilakukan adalah sebagai
berikut :

a. mengaktfkan jendela geometri data → Inline Structures → memilih “Saluran


Kolektor” pada River dan “A” pada Reach → Options → Add an Inline
Structures dan mengisi 200 → OK
Nama : M. Khuzaimy Rurroziq Basthoni
NIM : 161910301087
b. Mengklik tombol Weir/Embankment dan mengisikan data,
c. Mengklik tombol Gate dan mengisikan data

d. Melakukan penyeuaian pada RS sebelum dan sesudah adanya pintu air


Nama : M. Khuzaimy Rurroziq Basthoni
NIM : 161910301087

8. Boundary Condition dan Initial Condition


a. Boundary Condition
klik Edit → Unsteady Flow Data pada menu utama HEC RAS.
Nama : M. Khuzaimy Rurroziq Basthoni
NIM : 161910301087

b. Saluran Utama Hulu sta 12000

c. Saluran Kolektor A sta 6500

d. Saluran Kolektro Sta 200 Is


Nama : M. Khuzaimy Rurroziq Basthoni
NIM : 161910301087

e. Saluran Hilir (normal Depth)

f. Initial Condition
Nama : M. Khuzaimy Rurroziq Basthoni
NIM : 161910301087
RUNNING HEC RAS

1. Running Usteady Flow Analysis


Nama : M. Khuzaimy Rurroziq Basthoni
NIM : 161910301087
Pada hasil running tersebut pada Saluran Kolektor A RS 25 terdapat error 0.075.
Ini berarti nilai tersebut melebihi dari nilai ‘water surface calculation tolerance’ yang
nilainya adalah 0.006. Solusi dari permasalahan ini adalah dengan mengubah nilai toleransi
menjadi nilai kesalahan max yang ada pada hasil

2. Elevasi Air Max pada Gorong – Gorong Saluran Utama Hulu


Nama : M. Khuzaimy Rurroziq Basthoni
NIM : 161910301087
3. Elevasi Air Max pada Gorong – Gorong Saluran Kolektor

4. Elevasi Air Max pada Pintu Air


Nama : M. Khuzaimy Rurroziq Basthoni
NIM : 161910301087
5. Cross Section Output
Nama : M. Khuzaimy Rurroziq Basthoni
NIM : 161910301087

Terlihat bahwa pada Saluran Kolektor RS 0,500 dan 750 terdapat warning untuk
mempertinggi elevasi agar tidak terjadi luapan

Anda mungkin juga menyukai