Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
IKE KUSWARDANI
NIM : 530028561
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS TERBUKA
2019
1. Jika diketahui data hasil ulangan 40 orang siswa sebagai berikut.
51 49 45 51 46 50 49 44 50 53
52 49 44 58 48 57 54 50 54 49
51 53 45 52 50 50 55 50 50 53
Berdasarkan data di atas
a. Tentukan nilai rata-rata, median, modus, kurtil pertama, kuartil ketiga, desil
keempat, persentil ke enam puluh lima, dan simpangan baku dari data tersebut!
b. Sajikan data di atas ke dalam bentuk tabel distribusi frekuensi!
c. Sajikan data di atas ke dalam bentuk boxplot dan histogram beserta poligon
frekuensi yang diperhalus berdasarkan tabel distribusi frekuensi pada poin a!
d. Tentukan nilai rata-rata hitung, median, modus, dan simpangan baku
berdasarkan tabel distribusi frekuensi pada poin a!
JAWABAN:
Urutan data : 44, 44, 45, 45, 46, 48, 49, 49, 49, 49, 50, 50, 50, 50, 50, 50, 50, 51, 51, 51,
52, 52, 53, 53, 53, 54, 54, 55, 57, 58
a. Nilai rata-rata, median, modus, kurtil pertama, kuartil ketiga, desil keempat, persentil
keenampuluh lima, dan simpangan baku dari data di atas.
Nilai rata-rata (Mean)
44+44+45+45+46+48+49+49+49+49+50+50+50+50+50+50+50+51+51+51,+52,+52+53+53+53+54+54+55+57+58
= 30
1512
= 30
= 50, 4
50−50
Median (Me) = 50 + ( ) = 50 + 0 = 50 Jadi, Median dari data di atas
2
adalah 50
Median adalah nilai yang membagi distribusi menjadi dua bagian yang sama
banyak.
50−50
𝑀𝑒 = 50 + = 50 + 0 = 50 Jadi, Median dari data di atas = 50
2
Modus (Mo)
Modus merupakan data yang paling sering muncul atau frekuensinya terbesar.
Dari data di atas 𝑀𝑜 = 50 (tujuh kali mucul, paling banyak)
Nilai kuartil
𝒊 (𝒏+𝟏)
Letak 𝑸𝒊 = 𝒅𝒂𝒕𝒂 𝒌𝒆 [ ]
𝟒
1 (30+1)
Letak 𝑄1 = 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒 [ ] = 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒 7,75
4
Jadi nilai 𝑄1 = 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒 7 + 0,75 (data ke 8 – data ke 7)
= 49 + 0
= 49,00
3(30+1)
Letak 𝑄3 = 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒 [ ] = 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒 23,25
4
Jadi nilai 𝑄3 = 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒 23 + 0,25 (𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒 24 − 𝑑𝑎𝑡𝑎 23)
= 53 + 0,25 (53 – 53)
= 53+ 0
= 53
4(30+1) 124
Desil keempat = 𝐷4 = = = 4,13
30 30
3
Jadi nilai 𝑃65 = data ke-20 + 20 (data ke 21 − data ke 20)
3
= 51 + 20 (52 − 51)
3
= 51 + 20 (1)
3
= 5120
Simpangan Baku
∑ 𝑥𝑖 1.512
𝑥̅ = = = 50,4
𝑛 30
2
∑(𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2
s =
𝑛−1
(44 − 50,4)2 +(44 − 50,4)2 +(45 − 50,4)2 +(45 − 50,4)2 + (46 − 50,4)2
s2 =
30 − 1
(48 − 50,4)2 +(49 − 50,4)2 +(49 − 50,4)2 +(49 − 50,4)2 + (49 − 50,4)2
=
30 − 1
(50 − 50,4)2 +(50 − 50,4)2 +(50 − 50,4)2 +(50 − 50,4)2 + (50 − 50,4)2
=
30 − 1
(50 − 50,4)2 +(50 − 50,4)2 +(51 − 50,4)2 +(51 − 50,4)2 + (51 − 50,4)2
=
30 − 1
(52 − 50,4)2 +(52 − 50,4)2 +(53 − 50,4)2 +(53 − 50,4)2 + (53 − 50,4)2
=
30 − 1
(54 − 50,4)2 +(54 − 50,4)2 +(55 − 50,4)2 +(57 − 50,4)2 + (58 − 50,4)2
=
30 − 1
349,2
= = 12,04137 − − − −→ 𝑠 = √12,04137 = 3,47
29
Karena datanya dicatat dalam bilangan bulat, maka panjang kelasnya diambil 2 atau
3, kita pilih 3
No. Kelas
𝑓𝑖 𝑥𝑖 𝑥𝑖 2 𝑓𝑖 𝑥𝑖 𝑓𝑖 𝑥𝑖 2
Urut Interval
1 40 - 42 0 43 1.849 0 0
2 43 - 45 4 44 1.936 176 7.744
3 46 - 48 2 47 2.209 94 4.418
4 49 - 51 14 50 2.500 700 35.000
5 52 - 54 7 53 2.809 371 19.663
6 55 - 57 2 56 3.136 112 6.272
7 58 - 60 1 59 3.481 59 3.481
Jumlah 30 1.512 76.578
c. Sajian data di atas ke dalam bentuk boxplot dan histogram beserta poligon frekuensi
yang diperhalus berdasarkan tabel distribusi frekuensi pada poin a!
Diagram Boxplot
Maks 58
60
Q3=93/4
50
Q1= 31/4
40 Min 44
d. Mentukan nilai rata-rata hitung, median, modus, dan simpangan baku berdasarkan
tabel distribusi frekuensi
Dari tabel distribusi frekuensi di atas maka diperoleh, n = ∑ 𝑓𝑖 = 30 dan ∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖 =
1.504
𝑘
∑ 𝑓𝑖𝑥𝑖
𝑖=1
𝑥̅ =
𝑘
∑ 𝑓𝑖
𝑖=1
1.504
𝑥̅ = = 50
30
jadi nilai rata − rata hitung = 50
Median
Median adalah nilai yang membagi distribusi menjadi dua bagian yang sama
banyak.
50−50
𝑀𝑒 = 50 + = 50 + 0 = 50 Jadi, Median dari data di atas = 50Modus = 50
2
Modus
Modus merupakan data yang paling sering muncul atau frekuensinya terbesar. Dari
data di atas 𝑀𝑜 = 50 (tujuh kali mucul, paling banyak)
Simpangan Baku
(𝟑𝟎 𝐱 76.578)−(𝟏.𝟓𝟏𝟐)𝟐
dengan rumus 𝒔 = 𝟑𝟎𝐱𝟐𝟗
(𝟐.𝟐𝟗𝟕.𝟑𝟒𝟎)−(𝟐.𝟐𝟖𝟔.𝟏𝟒𝟒)
= 𝟖𝟕𝟎
𝟏𝟏.𝟏𝟗𝟔
= = √12,868 = 3,58
𝟖𝟕𝟎
𝑥1 = 55, 𝑥2 = 70
𝑥1 − µ
𝑧1 =
σ
55 − 65
𝑧1 = = −1,42
7
𝑥2 − µ
𝑧2 =
σ
70 − 65
𝑧2 = = 0,71
7
Lihat Tabel Z
Luas antara z = 0 dan z = 0,71 = 0,2611
Luas antara z = 0 dan z = −1,42 = 0,422
Luas antara z1 = -1,42 dan z2 = 0,71adalah 0,6833
Persentase banyak siswa mendapat nilai UN 55 dan 70 adalah 0,6833 x 100 % =
68,33 %
Jadi, persentase nilai siswa antara 55 dan 70 adalah 68 %
b. Banyaknya siswa SD yang nilai UN-nya kurang dari 42,5
𝑥1 − µ
𝑧3 =
σ
42,5−65
𝑧3 = = −3,21
7
c. Andaikan Presiden ingin memberikan hadiah pada 10 orang terbaik, maka nilai
terendah yang akan mendapat hadiah
10
× 100 % = 0,102% 𝑎𝑡𝑎𝑢 0,00102
9800
𝑥1 − µ
𝑧=
σ
𝑥 − 65
3,09 =
7
3,09 x 7 = x – 65
x = 21,63 + 65
= 86,63
𝑥1 − µ
𝑡1 =
σ
69,84 − 75
𝑡1 = = 0,26
19,55
𝑥2 − µ
𝑡2 =
σ
85 − 75
𝑡2 = = 0,51
19,55
𝑥1 −µ 65,26−75
𝑡1 = 𝑧3 = = −0,498
σ 19,55
= - 0,5
c. guru ingin memberikan reward terhadap 3 orang siswa yang memiliki nilai ulangan
tertinggi nilai ulangan terendah yang harus diperoleh oleh siswa.
3
luas = 25 = 0,12 = 1%
dalam hal ini luas bawah daerah yang diarsir adah 0,12 = 12 %
berdasarkan tabel student t = 1,18 𝑥−µ
𝑡=
σ
𝑥 − 75
1,18 =
19,55
1,18 x 19,55 = x – 75
x = 23,069 + 75
= 98,069 dibulatkan 98
Jadi, nilai yang mendapatkan reward
adalah 98
4. Seorang peneliti menduga bahwa metode pembelajaran A lebih baik dari metode
pembelajaran B. Untuk membuktikan dugaannya tersebut, peneliti tersebut
menggunakan data hasil ulangan dua kelas yang masing-masing berisi 25 orang
siswa dan 30 orang siswa SD kelas 4. Jika untuk melakukan analisis double mean
peneliti tersebut harus menguji homogenitas kedua kelas menggunakan statistik
s12
F dengan kriteria pengujian kedua kelas dikatakatakan homogen jika nilai
s22
F /2,df1 ,df2 F F1 /2,df1 ,df2 dimana 0, 05; df1 n1 1 ; dan df 2 n2 1 , maka
n1 = 25 df1 = n1 – 1 = 24
n2 = 30 df2 = n2 – 1 = 29
x1 = 80
x2 = 80
α = 0,05`
S1 = 20 S12 = 400
S2 = 30 S12 = 900
s12
F
s22
400
F=
900
= 0,444
Hipotesis
H0 = α12 = α22 (variasi kedua populasi sama / homogen)
H1 ≠ α12 = α22 (variasi kedua populasi tidak sama / heterogen)
Daerah penerimaan (H0 diterima)
𝛼
F= (1 - α) (n1 – 1, n2 – 1) ≤ F ≤ F (2 ) (n1 – 1, n2 – 1)
𝛼 0,05
F (2 ) (n1 – 1, n2 – 1) = 2
(24 , 29) = F0,025 (24,29)= 2,154
1
F= (1 - α) (n1 – 1, n2 – 1) = 𝐹𝛼 (n1 – 1,n2 – 1)
1
F0,95 (24,29)= 𝐹0,05(29,24)
1
= 1,945= 0,514