Anda di halaman 1dari 9

PAPER MIKROBIOLOGI TANAH

Flora & fauna tanah


(mikroflora & mikrofauna )

Disusun oleh:

Rizky Diaz Pambudi (1803015044)

AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Dalam ekosistem terdapat dua komponen yang utama yaitu komponenbiotik dan
abiotik yang saling mempengaruhi satu sama lain. Diantara duakomponen tersebut
terjadi pertukaran zat dan energi yang terus-menerus, sehinggainteraksi yang terjadi di
dalam ekosistem berjalan dengan baik. Kesuburan tanahbanyak dipengaruhi oleh
komponen biotik seperti fauna, flora, dan abiotik sepertiiklim (curah hujan, suhu,
kelembaban), air, tanah dan udara. Organisme tanah dapatdijadikan sebagai indikator
kualitas tanah karena organisme ini bersifat sensitifterhadap perubahan dan ditemukan
melimpah di dalam tanah. Salah satu organisme tanah yaitu fauna & fauna pada tanah,
baik mikro, meso maupun makro.
Mikroorganisme merupakan salah satu komponen biotik yang berperan tehadap
kesuburan tanah. Keberadaan flora & fauna tanah memiliki arti dalam memperbaiki
sifatfisik, kimia maupun biologi tanah. Peranan fauna tanah terhadap sifat fisik
tanahyaitu membantu dalam pembentukan agregat, memperbaiki struktur tanah,
aerasidan drainase; terhadap sifat kimia tanah yaitu memperbaiki ketersediaan unsur
haradan meningkatkan kandungan C-organik, dan terhadap sifat biologi tanah
Penggunaan lahan yang berbeda akan mempengaruhi jumlah populasi flora & fauna
tanah.
1.2.Tujuan
.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 BIOTA TANAH
Di dalam tanah, berdasarkan fungsinya dalam budidaya pertanian, secara umum
terdapat dua golongan jasad hayati tanah, yaitu yang menguntungkan dan yang
merugikan. Jasad hayati yang menguntungkan ini, yaitu yang terlibat dalam proses
dekomposisi bahan organik, pengikat/penyediaan unsur hara dan atau pembentukan
serta perbaikan struktur tanah. Sedangkan jasad yang merugikan adalah yang
memanfaatkan tanaman hidup, baik sebagai sumber pangan atau sebagai inangnya,
yang disebut sebagai hama atau penyakit tanaman maupun sebagai kompetitor dalam
penyerapan hara dalam tanah.
Secara umum biota (jasad hayati) tanah dikelompokkan menjadi dua.
1. Fauna, meliputi:
a. Makro fauna, terdiri dari herbivora (pemakan tanaman) dan karnivora (pemangsa
hewan-hewan kecil). Herbivora meliputi cacing (Annelida), bekicot (Mollusca),
Arthopoda, yaitu Crustacea seperti kepiting, Chilopoda seperti kelabang, Diplopoda
seperti kaki seribu, Arachnida seperti kutu dan kalajengking, dan serangga (Insecta);
seperti belalang, kumbang, rayap, jangkrik dan semut; serta hewan-hewan kecil lain
yang bersarang dalam tanah, seperti ular, tikus, kadal dan lain-lain; kanivora meliputi
serangga, rayap, dan laba-laba.
b. Mikro fauna berupa pemangsa parasit, meliputi nematoda, protozoa, dan
rotifera.

2. Mikroflora meliputi:
a. Ganggang, terdiri dari ganggang hijau dan hijau-biru.
b. Cendawan, meliputi jamur, ragi, dan kapang.
c. Bakteri, aerobik dan anaerobik. Bakteri aerobik meliputi Azotobakter,
Beijerinkia, Rhizobium dan Azospirillum. Bakteri anaerobik meliputi Desulfovibrio.
Jasad hayati tanah ini berdasarkan ukurannya dipilih menjadi tiga
a. Makrobia : jika berukuran di atas 10 mm.
b. Mesobia : berukuran 0,2-10 mm.
c. Mikrobia : berukuran < 0,2 mm (200 mm) (Hanafiah, 2005).
Berdasarkan cara memperoleh energi, mikrobia tanah dibedakan menjadi dua
kelompok, yaitu (1) kelompok yang memperoleh energi dari sinar matahari, dikenal
sebagai kelompok fototrof, dan (2) kelompok yang memperoleh energi dari oksidasi
senyawa anorganik, seperti senyawa N (amonia dan nitrit), sulfur, zat besi atau
senyawa karbon sederhana, dan metana. Kelompok kedua ini dikenal sebagai
kelompok kemotrof. Selain itu berdasarkan sumber karbon yang digunakannya,
mikrobia tanah dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu (1) kelompok yang
menggunakan CO2, HCO3, CO3 sebagai sumber carbon yang dikelompokkan dalam
ototrof (litotrof), dan (2) kelompok yang menggunakan C organik sebagai sumber
karbon dan dikelompokkan dalam heterotrof (organotrof).

2.2 FLORATANAH
Tumbuhan atau flora tanah diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu:

(1) Makro Flora, yaitu: akar dari tumbuhan tingkat tinggi yang berada dalam tanah.

(2) Mikro Flora, yaitu flora tanah yang dapat dilihat lebih jelas dan rinci dengan
bantuan mikroskop, terdiri dari: (a) fungi, (b) bakteri, (c) actinomycetes, dan (d) algae.

Beberapa karakteristik utama dari masing-masing mikroflora disajikan sebagai berikut:

(1) Fungi: tidak berklorofil, tetapi bermiselia (hyfa), populasi: 1.000.000/gram tanah,
bobot: 1 s/d 1,2 ton/hektar, beberapa contoh fungi tanah adalah: Penecillium, Mucor,
Trichoderma, Aspergillus dan Mikoriza;

(2) bakteri: populasinya berkisar antara 3 milyar/gram sampai dengan 4 milyar/gram


tanah, bobot sekitar 400 kg/hektar sampai dengan 500 kg/hektar, bakteri bentuk batang
> coccus > spiral, beberapa contoh bakteri tanah adalah: Bacillus, Rhizobium,
Pseudomonas, Azotobacter, Bejerinkia, dll;

(3) Aktinomicetes: mimiliki miselia tetapi lebih kecil, populasi berkisar antara 15
juta/gram tanah sampai dengan 20 juta/gram tanah, bobot berkisar 500 kg/hektar
sampai dengan 600 kg/hektar, mampu merombak lignin atau berperan dalam
merombak bahan organik, salah satu contoh aktinomicetes tanah adalah Streptomices.
(4) Algae: berklorofil, hidup dekat permukaan tanah, populasi: 800.000/gram tanah,
dan beberapa contoh algae tanah adalah: Algae Hijau (Green Algae) dan Alga Hijau
Biru (Blue Green Algae).

Mikroflora yang tergolong fototrof meliputi alga, sianobakter, bakteri lembayung dan
hijau. Mikroflora yang tergolong fotohetotrof adalah bakteri lembayung non sulfur,
dan heliobakteri (bakteri pembentuk endospora, Bascillus dan Closdtridium).
Mikroflora yang tergolong kemotrof antara lain bakteri pengoksidasi NH4+
(Nitrobacter), dan pengoksidasi nitrit. Kelompok mikroflora kemoototrof dibedakan
menjadi dua kelompok, yaitu (1) kelompok yang menggunakan CO2 antara lain bakteri
Nitrosomonas, bakteri pengoksidasi sulfur (Thiobacillus thiooxidans), bakteri
pengoksidasi Fe (Thiobacillus ferrooxidans) dan (2) kelompok yang menggunakan
HCO3, contoh Pseudomonas sp. Mikroflora yang termasuk kelompok kemoheterotrof
adalah bakteri perombak selulosa.
2.3 FAUNA TANAH
Makrofauna Dalam Kesuburan Tanah
Organisme tanah (mikrofauna, makrofauna dan mikroflora) telah terbukti
memiliki peranan penting dalam kesuburan tanah. Aktivitasnya sebagai pengendali
kesuburan tanah ditunjukkan dengan memperbaiki beberapa sifat fisik tanah yang
meliputi (1) struktur tanah, (2) tekstur dan kosestensi tanah, (3) retensi dan pergerakan
air, serta (4) pertukaran gas. Secara kimiawi terjadi pula perubahan sifat tanah yang
meliputi (1) kandungan hara tersedia, (2) meningkatnya kapasitas tukar kation, (3) pH
dan kandungan C organik. Perubahan sifat tanah tersebut merupakan akibat aktivitas
makrofauna dalam mempengaruhi proses (1) huminifikasi dan mineralisasi bahan
organik tanah, (2) pencampuran dan pengadukan tanah, (3) pembentukan pori makro
dan total pori.
Makrofauna sebagai pencampur dan pengaduk tanah, akan memacu perubahan
struktur tanah yang semula bersifat kompak dan masif menjadi tanah yang bertekstur
remah. Pengadukan tanah bagian bawahan dengan bagian atasan (bioturbasi)
menyebabkan adanya translokasi fraksi tanah berukuran halus dari bagian bawah ke
permukaan tanah. Di samping itu, bekas tempat yang dilewatinya akan membentuk
liang-liang (lubang saluran), yang bermanfaat sebagai lalu lintas pertukaran udara dan
pergerakan air infiltrasi. Kesanggupan mikrobia sebagai pembenah sifat-sifat tanah,
mengisyaratkan bahwa kehadiran makrofauna dalam tanah sangat diperlukan untuk
menjamin terciptanya lingkungan hidup yang nyaman bagi tanaman dan mikrobia yang
sedang tumbuh.
Keberadaan makrofauna di dalam tanah mempercepat dekomposisi masukan
bahan organik. Bahan organik segar merupakan pakan bagi makrofauna. Melalui
pencernaannya terjadi penguraian bahan organik, dan sebagian hasil pengurainya
dibebaskan kembali ke tanah dalam bentuk kotoran yang dihasilkannya. Oleh karena
itu kotoran makrofauna umumnya berkandungan C organik dan unsur tersedia yang
lebih tinggi dibandingkan tanah disekitarnya. Namun demikian komposisi kimia
kotoran makrofauna sangat beragam, bergantung pada jenis makrofaunanya, jenis dan
jumlah pakannya serta jenis tanahnya.
BAB III
PENUTUP

3.1.Kesimpulan
Mikroorganisme merupakan salah satu komponen biotik yang berperan tehadap
kesuburan tanah. Keberadaan flora & fauna tanah memiliki arti dalam memperbaiki
sifatfisik, kimia maupun biologi tanah. Peranan flora & fauna tanah terhadap sifat fisik
tanah yaitu membantu dalam pembentukan agregat, memperbaiki struktur tanah,
aerasidan drainase; terhadap sifat kimia tanah yaitu memperbaiki ketersediaan unsur
haradan meningkatkan kandungan C-organik.
Fauna atau hewan tanah adalah hewan yang hidup di dalam tanah. Fauna tanah
dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu makro fauna , mesofauna dan mikro fauna.
Sedangkan Tumbuhan atau flora tanah diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu:

(1) Makro Flora, yaitu: akar dari tumbuhan tingkat tinggi yang berada dalam tanah.

(2) Mikro Flora, yaitu flora tanah yang dapat dilihat lebih jelas dan rinci dengan
bantuan mikroskop, terdiri dari: (a) fungi, (b) bakteri, (c) actinomycetes, dan (d) algae.
DAFTAR PUSTAKA

Siswati. 2001.Biodiversitas Makrofauna Tanah di Berbagai Tipe PenggunaanLahan


pada Andisol Pasir Sarongge. Skripsi. Jurusan Ilmu tanah danSumberdaya Lahan.
Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Siswati. 2001.Biodiversitas Makrofauna Tanah di Berbagai Tipe PenggunaanLahan


pada Andisol Pasir Sarongge. Skripsi. Jurusan Ilmu tanah danSumberdaya Lahan.
Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Fitri. 2011. Peran Makrofauna dan Mikrofauna dalam Sifat Fisik dan Kimia Tanah.

http://fitri05.wordpress.com/2011/01/24/peran-makrofauna-dan-mikrofauna-dalam-
sifat-fisik-dan-kimia-tanah/
contoh mikro fauna & flora tanah

Fauna tanah

Contoh Microfauna tanah

Anda mungkin juga menyukai