Anda di halaman 1dari 44

ELEKTROMAGNETIKA I

Modul 06

KARAKTERISTIK MATERIAL
DAN PERSAMAAN MAXWELL
DALAM MATERIAL

1
ELEKTROMAGNETIKA I

Materi :
6.1 Pendahuluan
6.2 Karakteristik Material
6.3 Persamaan Maxwell dalam Material
6.4 Syarat Batas Medan di Perbatasan

2
ELEKTROMAGNETIKA I

6.1 Pendahuluan
Jika suatu bahan/material dikenai dengan medan listrik
ataupun medan magnet maka material tersebut akan
memberikan respon terhadap medan listrik ataupun
medan magnet tsb
Besarnya respon yang diberikan oleh material ditentukan
oleh jenis dan parameter yang dimiliki material.
Hal ini menyebabkan adanya perubahan pada
persamaan Maxwell maupun gelombang datar jika
ditinjau di dalam material

3
ELEKTROMAGNETIKA I

6.2 Karakteristik Material


Respon medan listrik dan medan magnet pada
material akan ditentukan oleh karakteristik tiap
material
Secara umum material/bahan terbagi atas tiga
jenis, yaitu

 Konduktor
 Bahan Dielektrik
 Bahan Magnetik

4
ELEKTROMAGNETIKA I

Konduktor
 Bahan konduktor ditandai dengan banyak
elektron bebas
 Jika konduktor dikenai pengaruh medan listrik
maka elektron bebas ini bergerak sehingga
timbul aliran elektron yang berkaitan dengan
arus konduksi
 Rapat arus ini sebanding dengan medan listrik
 
J C  E
 adalah konduktivitas listrik

5
ELEKTROMAGNETIKA I

Nilai Konduktivitas beberapa material

Material (S/m)
Perak 6,1 x 107
Tembaga 5,7 x 107
Emas 4,1 x 107
Aluminium 3,5 x 107
Air Laut 4
Tanah basah 10-3
Silikon 3,9 x 10-4

6
ELEKTROMAGNETIKA I

Dielektrik
 Bahan dielektrik sama dengan bahan isolator
 Muatan-muatan dalam dielektrik masih terikat
(tidak bebas)
 Jika dielektrik dipengaruhi medan listrik luar
tidak terjadi aliran elektron bebas
 Memiliki kemampuan untuk menyimpan
energi listrik

7
ELEKTROMAGNETIKA I

 Jika sebuah bahan dielektrik dikenai medan


listrik maka respon yang diberikan dielektrik
dinamakan Polarisasi
 
P   0 e E
e adalah suseptibilitas listrik
 e 1   r = konstanta dielektrik
 Rapat arus polarisasi
 

JP 

P   0  e E


t t
8
ELEKTROMAGNETIKA I

 Respon dielektrik apabila dikenai medan listrik


dalam bentuk polarisasi memberikan fakta
bahwa dalam dielektrik terdapat rapat muatan
polarisasi
 
 P  .P

9
ELEKTROMAGNETIKA I

Nilai konstanta dielektrik beberapa material

Material r
Udara 1
Kaca 6
Lucite 3,2
Polystyrene 2,5
Tanah basah 3
Teflon 2,1
Destilled water 81

10
ELEKTROMAGNETIKA I

Bahan Magnetik
 Memiliki kemampuan untuk menyimpan
energi magnet
 Suatu bahan magnet yang diberi pengaruh
medan magnet maka pada bahan timbul
momen dipol magnet
 
m  IS S
dengan Is adalah arus permukaan, dan S
adalah luasan permukaan dimana arus Is
mengelilinginya

11
ELEKTROMAGNETIKA I

 Dalam bahan magnet, ada istilah Magnetisasi,


yaitu momen dipol per satuan volume
 Untuk behan magnet linier, magnetisasi ini
sebanding dengan intensitas magnet yang
diberikan
 
M  m H
m adalah suseptibilitas magnet
 m 1  r = permeabilitas relatif

12
ELEKTROMAGNETIKA I

 Berkaitan dengan magnetisasi M, ada besaran


rapat arus magnetisasi JM
  
J M  xM
Rapat arus magnetisasi JM ini bertindak sebagai
rapat arus tambahan selain rapat arus sumber
Jika bahan magnet dikenai medan magnet

13
ELEKTROMAGNETIKA I

Nilai permeabilitas relatif beberapa material

Material r
Perak 0,99998
Tembaga 0,999991
Nikel 600
Baja 2000
Besi 5000

14
ELEKTROMAGNETIKA I

Contoh
Medan listrik E=4z2ycos(108t) ax V/m bekerja
pada bahan dengan r=8, r=1 dan =4,8.10-2.
Tentukan :

 Vektor Polarisasi
 Rapat muatan polarisasi
 Rapat arus polarisasi
 Rapat arus konduksi
 Rapat arus pergeseran

15
ELEKTROMAGNETIKA I

6.3 Pers. Maxwell dalam Material


Ingat kembali pers. Maxwell untuk ruang vakum
 
Maxwell (1)  
.  0 E  V
 
Maxwell (2) .B  0

  B
Maxwell (3) xE  
t

1   
Maxwell (4)
0
 
xB  J   0
E
t

16
ELEKTROMAGNETIKA I

Material secara umum akan memiliki karakteris-


tik yang dicirikan oleh konstanta r, r, dan 
 Pada material/bahan Persamaan Maxwell me-
ngalami perubahan
 Lebih tepatnya mengalami penambahan suku,
karena pada material terdapat distribusi
sumber baru, yaitu
- rapat muatan polarisasi
- rapat arus polarisasi
- rapat arus konduksi
- rapat arus magnetisasi

17
ELEKTROMAGNETIKA I

Maxwell (1) dalam Material


Jika suatu material dikenai medan listrik maka
pada material muncul rapat muatan polarisasi P,
sehingga hukum Gauss (diferensial) menjadi
 

 
.  0 E  V   P
  
 
.  0 E  V  .P
  
 
.  0 E  P  V
 
Untuk vakum
 
. 0 E1   e   V D  0E
 
.D  V
  
dengan D   0 E 1   e    0 r E

18
ELEKTROMAGNETIKA I

Maxwell (1) dalam Material


Bentuk Integral
 
S  0 E.dS   V dV    P dV
   
 
S  0 E.dS   V dV   .P dV
  
 
S  0 E  P .dS   V dV
 
S
  0 1   e E.dS   V dV
 
 D.dS   V dV
S

19
ELEKTROMAGNETIKA I

Maxwell (2) dalam Material


Persamaan Maxwell (2) dalam material berbentuk
 
.B  0
 
 B.dS  0
S
 
dengan B  0 r H
 
Bandingkan dengan ruang vakum B  0 H

20
ELEKTROMAGNETIKA I

Maxwell (3) dalam Material


Persamaan Maxwell (3) dalam material berbentuk

  B
xE  
t
  d  
C E.dl   dt  B.dS
 
dengan B  0 r H
 
Bandingkan dengan ruang vakum B  0 H

21
ELEKTROMAGNETIKA I

Maxwell (4) dalam Material


Pada material yang dikenai medan listrik dan
magnet muncul sumber arus tambahan sebagai
respon dari material terhadap medan

1    E   
0
 
xB  J   0
t
 JC  J P  J M
 
1     P  
0
 
xB  J   0
E
t
 E 
t
 
 xM
 
1   
 
xB  J   0
E
 E 

   0 e E   


 x m H
0 t t

22
ELEKTROMAGNETIKA I

Sehingga Maxwell (4) menjadi



   E 
xH  J    E
t
 
 B  B 
dengan H M   m H
0 0
dan    0 r   0 1   e 

Bentuk Integral
      d  
C H .dl  S J .dS  S E.dS  dt S E.dS

23
ELEKTROMAGNETIKA I

Pers. Maxwell dalam Material


Bentuk Integral   
  D  0E  P
 D.dS   V dV
S
 
  0 1   e E   0 r E
 
  
 B.dS  0 B  0 H  0 M
S
     
d  0 1   m H  0  r H
C E.dl   dt  B.dS
      d  
C H .dl  S J .dS  S E.dS  dt S E.dS
24
ELEKTROMAGNETIKA I

Contoh 1
Kabel konduktor berbentuk silinder pejal (jejari a) memiliki
rapat muatan serbasama L C/m. Di bagian luar kabel
diisi 2 macam dielektrik (berbentuk silinder membungkus
kabel) dengan 1=1,50 (bagian dalam), 2=4,50 (bagian
luar). Hitung Rapat fluks listrik dan medan listrik di kedua
dielektrik.

25
ELEKTROMAGNETIKA I

Contoh 2
Pandang 2 silinder tipis tersusun konsentris masing-masing
berjejari a dan b (a<b). Rapat arus silinder bagian dalam
J1=0,5 az A/m2, dan rapat arus silinder bagian luar
J2=(0,5ρ/a)(-az) A/m2. Permeabilitas silinder bagian dalam
1=20, permeabilitas silinder luar 2=40. Tentukan:

a. Intensitas medan magnet H di <a dan a<<b


( dihitung dari sumbu silinder)

b. Rapat Fluks magnet B di <a dan a<<b


( dihitung dari sumbu silinder)

26
ELEKTROMAGNETIKA I

Pers. Maxwell dalam Material


Bentuk diferensial
  
  D  0E  P
1 .D  V 
  0 1   e E
  
2 .B  0   0 r E
   
  B B  0 H  0 M
3 xE   
t

  0 1   m H
   E  
4 xH  J    E  0 r H
t

27
ELEKTROMAGNETIKA I

Contoh
Suatu medan listrik E=10 cos (2t) az V/m dikenai pada
suatu medium. Medium tersebut memiliki luas area 0,1 m
x 0,1 m dan bidangnya ditempatkan tegak lurus medan E.
a. Jika mediumnya udara cari arus yang menembus luas area medium
tersebut

b. Jika mediumnya air laut =800, σ=4 S/m cari perbandingan arus
konduksi dan arus pergeseran pada air laut

28
ELEKTROMAGNETIKA I

6.4 Syarat Batas Medan di perbatasan


Sejauh ini diasumsikan bahwa gelombang yang terjadi
pada suatu ruang yang tak terbatas. Apa yang terjadi
jika medan-medan ada di perbatasan antara 2 medium
yang berbeda?

Dengan menerapkan persamaan Maxwell yang di


evaluasi di titik perbatasan, dapat diperoleh syarat-
syarat tertentu untuk medan listrik ataupun medan
magnetnya

29
ELEKTROMAGNETIKA I

Komponen Normal dan Tangensial


Medan Listrik yang terletak pada suatu bidang dapat
diuraikan menjadi komponen “normal” dan komponen
“tangensial”.
Komponen Normal: Komponen yang “tegak lurus” bidang.
Komponen Tangensial: Komponen yang “menyinggung”
bidang.
E: Medan Listrik
EN E EN: Komponen Normal
ET: Komponen Tangensial
ET

30
ELEKTROMAGNETIKA I

EN E

ET

Secara Vektor, berlaku:


  
E N  ET  E
Secara Amplitudo (besar vektor),
berlaku:  2  2  2
E N  ET  E

31
ELEKTROMAGNETIKA I

Menentukan Komponen Tangensial dan Normal

EN E
E
T

Lebih mudah untuk menentukan komponen NORMAL


terlebih dahulu.
1. Tentukan Vektor NORMAL SATUAN pada
titik pangkal vektor (= an).
2. Tentukan Komponen NORMAL:
 
 
EN  E  aˆ n aˆ n
3. Tentukan
 Komponen
  TANGENSIAL:
ET  E  E N
32
ELEKTROMAGNETIKA I

Contoh:
Z
EN
E = 2ax + 3ay + 2az V/m
Y

X P(1,1,0) ET
Oleh karena bidang datarnya adalah sejajar dengan bidang x-y,
maka arah normal adalah sejajar sumbu-z, dan arah tangensial
adalah sejajar bidang x-y.
EN = 2az Volt/Meter
ET = E – EN = 2ax + 3ay Volt/Meter

33
ELEKTROMAGNETIKA I

Contoh 2

Bidang M adalah bidang berupa permukaan bola


dengan pusat di (0,0,0), dan jari-jari 2. Suatu vektor
E berpangkal di titik A (1,1, 2 ) di permukaan bola.
dan titik Ujungnya adalah: (2,3, 2 )

Tentukan
a). ENORMAL
b). ETANGENSIAL

Petunjuk: Tentukan dulu Gradien di titik A!.

34
ELEKTROMAGNETIKA I

Syarat Batas untuk Medan Listrik


Apa perubahan yang terjadi jika medan listrik E
merambat dari suatu medium masuk ke medium lain?

???
E2
Media II
Media I

E1

35
ELEKTROMAGNETIKA I

Oleh karena vektor pada suatu permukaan dapat


diuraikan menjadi komponen NORMAL dan
TANGENSIAL, maka analisis lebih mudah dilakukan
pada komponen NORMAL dan TANGENSIALnya.

E2T ? E2N?
Media II
E1T Media I

E1 E1N

36
ELEKTROMAGNETIKA I

Syarat Batas Medan Listrik Komponen Normal


Diperoleh dengan menerapkan hukum Gauss
di Medan Listrik (Lihat Penurunannya di Magdy Iskander,
Hal. 211-213)
 
 
nˆ  D1  D2 ρS
atau D1N  D2N ρS
D1 = 1.E1 adalah Rapat Flux Listrik di Media I.
D2 = 2.E2 adalah Rapat Flux Listrik di Media 2.
s = Rapat Muatan di permukaan batas.

37
ELEKTROMAGNETIKA I

Syarat Batas Medan Listrik untuk Komponen


Tangensial

Diperoleh dengan menerapkan hukum Faraday


(Lihat Penurunannya di Magdy Iskander, Hal. 214-215)
 

nˆ  E1  E 2  0 
atau E1T  E2T  0
E1 adalah Medan Listrik di Media I.
E2 adalah Medan Listrik di Media 2.

38
ELEKTROMAGNETIKAII
ELEKTROMAGNETIKA

Contoh 1
Medan Listrik di media I memiliki Amplituda 10 Volt/meter
dan membentuk sudut kedatangan 300 terhadap garis
normal. Tentukan E2 dan sudut r.

r2=1 ???
r E2
Media II
Media I
r1=2
i

E1
39
ELEKTROMAGNETIKA I

Contoh 2
Ditinjau perbatasan antara Media I dan Media II. Media
I memiliki permitivitas relatif 1, dan Media II memiliki
permitivitas relatif 2. Pada bidang batas terdapat
muatan listrik sebesar 0,2 C/m2. Tentukan rapat flux
listrik D2 jika rapat flux listrik D1 = 3ax + 4ay + 3az.

az
r1=1 Media I
+ + + + + + + + +
r2=2 Media II

40
ELEKTROMAGNETIKA I

Syarat Batas untuk Medan Magnet


Komponen Normal
Diperoleh dengan menerapkan hukum Gauss untuk
Medan Magnet (Lihat Penurunannya di Magdy Iskander,
Hal. 218-219)
 

nˆ  B1  B 2  0 
atau B1N  B 2N  0
B1 = 1.H1 adalah Rapat Flux Magnet di Media I.
B2 = 2.H2 adalah Rapat Flux Magnet di Media 2.

41
ELEKTROMAGNETIKA I

Syarat Batas untuk Medan Magnet


Komponen Tangensial

Diperoleh dengan menerapkan hukum Faraday (Lihat


Penurunannya di Magdy Iskander, Hal. 219-221)
  
 
nˆ  H1  H 2  J s
H1T  H 2T  J s
H1 adalahIntensitas Magnet di Media I.
H2 adalah Intensitas magnet di Media 2.
JS adalah Rapat Arus Permukaan.

42
ELEKTROMAGNETIKA I

Contoh 1
Ditinjau perbatasan antara Media I dan Media II. Media I
memiliki permeabilitas relatif 1, dan Media II memiliki
permeabilitas relatif 3. Tentukan medan magnetik H1 jika
medan magnetik
H2 = 2ax + 5ay + 5az.

az
r1=1 Media I

r2=3 Media II

43
ELEKTROMAGNETIKA I

Contoh 2

Suatu Silinder dengan jari-jari 7 cm dengan


permeabilitas relatif bahan adalah 5. Daerah di
luar silinder adalah udara. Jika medan magnet di
dalam silinder pada koordinat silinder (7, /2, 0)
adalah Hin=2ax – ay – 3az, dan rapat arus pada
permukaan silinder adalah Js=0,3az. Tentukan
medan magnet di luar silinder pada titik (7, /2, 0)
tersebut!.

44

Anda mungkin juga menyukai