Anda di halaman 1dari 9

Laporan Praktikum Hari/ tanggal : 08 – 10 - 2015

M.K. Fisiologi Ikan Kel/Shift : 4/2


Asisten : Benedictus Victor S.
Rosi Sulistiani
Fega Iken A.

RESPON BENIH IKAN MAS Cyprinus carpio


TERHADAP VARIABEL LINGKUNGAN SALINITAS

Disusun oleh:

1. Salisthia K. Fathoniah (J3H215050)


2. Fariz Amirulloh Irawan (J3H215058)
3. Ahmad Syauqi Jafani (J3H215061)
4. Bima Ilham Ramadhan (J3H215062)
5. Risyaif Aulady Pratama (J3H215073)

PROGRAM KEAHLIANTEKNOLOGI PRODUKSI DAN


MANAJEMEN PERIKANAN BUDIDAYA
PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2015
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pertumbuhan dapat dianggap sebagai hasil dari dua proses yaitu, proses
yang cenderung untuk menurunkan energi tubuh yang menjadi nyata jika seekor
ikan dipelihara dalam jangka waktu yang lebih lama tanpa diberi makanan dan
suatu proses yang diawali dari pengambilan makanan dan yang diakhiri dengan
penyusunan unsur-unsur tubuh.
Salinitas adalah tingkat keasinan atau kadar garam terlarut dalam air.
Salinitas juga dapat mengacu pada kandungan garam dalam tanah, salinitas adalah
tingkat keracunan tanah yang disebabkan karena tingginya kadar garam terlarut
dalam tanah yang dipengaruhi oleh pasang surut dan intrusi air laut. (Departemen
Pertanian, 2000). Selain itu terdapat pendapat lain yang lebih spesifik dalam
hubungannya salinitas dengan perikanan. Salinitas merupakan salah satu
parameter lingkungan yang mempengaruhi proses biologi dan secara langsung
akan mempengaruhi kehidupan organisme antara lain yaitu mempengaruhi laju
pertumbuhan, jumlah makanan yang dikonsumsi, nilai konversi makanan, dan
daya kelangsungan hidup. (Andrianto, 2005).
Kandungan garam pada air tawar adalah kurang dari 0,5%. Jika kandungan
garam lebih dari 0,05% yaitu antara 0,05% - 3% maka dapat dikatakan air tersebut
termasuk ke dalam air payau dan jika lebih dari 3% dengan kisaran 3% - 5% maka
air tersebut yang dinamakan air laut atau saline. Air laut pada wajar nya
mempunyai kandungan garam sekitar 3,5%, dan beberapa danau garam di daratan
dan beberapa lautan memiliki kadar garam lebih tinggi dari air laut umumnya.
Sebagai contoh, laut mati yang memiliki kadar garam sekitar 30%.
Ikan adalah hewan vertebrata berdarah dingin (poikilotermal), yang
pergerakan dan keseimbangan tubuhnya terutama menggunakan sirip dan
umumnya bernapas dengan insang serta hidup dalam lingkungan air. Ikan
memiliki mekanisme fisiologi yang tidak dimiliki oleh hewan darat, sehingga
mengakibatkan ikan harus mengontrol keseimbangan air dan ion antara tubuh dan
lingkungannya, disebut osmoregulasi.
Semakin jauh perbedaan tekanan osmose antara tubuh dan lingkungan,
semakin banyak energi metabolisme yang dibutuhkan untuk melakukan
osmoregulasi sebagai upaya adaptasi, namun tetap ada batas toleransi. Karena itu,
pengetahuan ini sangat penting dalam mengelola kualitas air media pemeliharaan,
terutama salinitas.Tidak ada organisme yang hidup pada air tawar tidak
melakukan osmoregulasi, pentingnya hal ini maka praktikum Salinitas dilakukan.
(tambahan osmoregulasi thia)
Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui respon organisme akuatik


terhadap variabel lingkungan salinitas.

METODOLOGI

Waktu dan Tempat

Praktikum respon benih ikan mas (cyprinus carpio) terhadap variabel


lingkungan salinitas dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 13 Oktober 2015 di
BAK Perikanan, Program Diploma, Institut Pertanian Bogor.

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah akuarium (panjang 30 cm,
lebar 20 cm, tinggi 20 cm), timbangan digital, baskom, penghitung waktu, alat
tulis. Sedangkan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah ikan mas
(cyprinus carpio), air, dan garam.

Prosedur Kerja

Pada awal percobaan, akuarium yang berukuran panjang 30 cm, lebar 20


cm dan tinggi 20 cm disiapkan. Akuarium dibersihkan terlebih dahulu dengan air
bersih sebelum digunakan. Lalu, garam yang tidak beryodium disiapkan. Garam
ditimbang sesuai ppt yang telah ditentukan. Selanjutnya empat ikan mas (cyprinus
carpio) disiapkan untuk menjadi sampel. Setelah alat dan bahan sudah disiapkan,
akuarium diisi dengan air. Garam dimasukkan ke dalam akuarium yang telah diisi
air. Garam dilarutkan sampai benar-benar terlarut dalam air. Ikan yang akan
menjadi sampel dimasukkan. Respon dan tingkah laku ikan selama 20 menit
diamati dan dicatat.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil
Salinitas :
Salinitas memberikan berbagai respon fisiologi pada ikan Mas (Cyprinus
carpio). Hasil uji respon ikan dengan berbagai perlakuan salinitas disajikan seperti
pada Tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1 Respon ikan mas terhadap salinitas
Salinitas Waktu Tingkah laku SR (%)
(mg/L) (‘)
Kontrol Ikan bergerak secara normal dan tenang 100%
Gerak operculum normal
2000 01.00 Berenang cepat, ikan beradaptasi 100%
02.00 Ikan normal
06.00 Normal dan mendekati dinding
12.00 Ikan masih normal
18.00 Ikan masih tetap normal
20.00 Ikan dalam keadaan normal
4000 01.40 Operculum ikan-ikan bergerak cepat 100%
02.44 Operculum seekor ikan tak bergerak
Operculum ikan-ikan lain tetap cepat
bergerak
04.57 Operculum ikan-ikan bergerak cepat dan
ikan-ikan berenang terbatah-batah
05.20 Pergerakan ikan kembali normal, tapi
operculum ikan-ikan tetap bergerak cepat
09.35 Operculum ikan-ikan bergerak normal
10.10 Ikan-ikan bergerak aktif, ekor dan sirip ikan
bergerak cepat
10.45 Ikan-ikan bergetar-getar
12.30 Ikan-ikan kembali bergerak normal
13.35 Ikan-ikan bergerak aktif serta bergetar-getar
14.41 2 ekor ikan operculumnya berhenti bergerak,
2 ekor ikan operculumnya tetap cepat dan
bergerak sangat aktif
15.26 Ikan-ikan bergerak miring dan bergetar-
getar
16.00 Ikan-ikan kembali bergerak normal,
18.50 operculum ikan-ikan tetap bergerak cepat
19.10 Ikan-ikan kembali bergetar-getar
Ikan-ikan kembali bergerak normal,
operculum ikan-ikan tetap bergerak cepat,
namun sirip dan ekor ikan-ikan bergerak
cepat
6000 00.00 Ikan berenang dengan cepat, operculum 100%
bergerak cepat dan lebih terbuka
02.21 Ikan mulai melamba
03.57 1 ikan terlihat lebih gesit
07.23 Seluruh ikan terlihat lebih gest
09.23 Seluruh ikan terlihat lebih lemas, berenang
agak miring
13.55 Ikan aktif kembali
15.40 Ikan kembali tenang
8000 00.50 Operculum terbuka lebar 100%
01.14 Ikan bergerak cepat
02.10 Ikan bergerak tenang
02.50 Operculum terbuka sedikit
09.10 Seekor ikan bergerak mundur
10.10 Ikan bergerak cepat
11.50 Seekor ikan bergerak mundur
14.23 Ikan bergerak cepat
17.00 Ikan tenang
10000 0:52 Gerakan mulut ikan cepat di sertai dengan 100%
gerakan operculum yang cepet.
2:03 2 dari 4 ikan bergerak dengan agresif.
4:01 Operculum terbuka lebih lebar dari geadaan
normal.
6:27 Pergerakan ekor ikan menjadi lebih cepat.
10:6 1 dari 4 ikan berenang mundur.
12 Secara bergantian ikan berenang mundur.
13.47 Ikan cenderung berenangke arah samping
samping kaca aquarium.
17:57 Pergerakan ikan cendurung menjadi normal.
12000 02.00 Operculum ikan mulai terbuka lebar 100%
03.00 Ekor ikan terlihat condong ke atas
05.00 1 ikan terlihat agresif dan ikan lain berenang
tidak ada arah
07.00 1 ikan kejang-kejang
10.00 2 ikan bergerak mundur
12.00 3 ikan bergerak menabrak-nabrak
13.00 1 ikan bergerak mundur dan kekurangan
oksigen
14.00 2 ikan berenang tanpa arah dan 1 ikan
mabuk
16.00 1 ikan mengeluarkan gelembung yang
banyak dan 1 ikan operculumnya bergerak
melambat
18.00 Semua ikan mencari oksigen tambahan dan
1 ikan bergerak mundur
21.00 Ikan bergerak normal setelah dipindahkan
ke dalam air dengan salinitas normal
14000 00.25 Ikan terlihat diam saja 100%
01.23 Operculu ikan kembang-kempis
02.45 2 ikan terlihat gelisah
04.00 Ikan terlihat mabuk dan gelisah
06.40 Ikan berenang mundur
07.58 Ikan-ikan terlihat gelisah sekali
10.13 Ikan berenan mundur
12.30 Ikan-ikan tidak banyak gerakan
15.45 Operculum ikan tidak banyak gerak
16.27 Ikan berenang mundur
17.54 Ikan-ikan berenang mundur
18.34 Ikan-ikan terlihat pada diam di pinggir
19.38 Operculum ikan-ikan terbuka lebar
20.00 Ikan tetap berenang mundur
16000 00.34 Overculum mulai melebar/terbuka 100%
05.34 Ikan berenang miring
08.40 Pergerakan ikan mulai cepat
17.00 Overculum normal
23.45 Pergerakan ikan normal
18000 01.00 Ikan berenang normal 100%
02.56 Ikan berenang selalu mendekati dinding
03.55 Sirip bawah bagian overculum selalu
bergerak tidak beraturan
06.11 Ikan berenang berpasang-pasangan
07.30 Ikan berenang miring
09.50 Ikan berenang agak lambat
11.48 Ikan berenang mundur
13.13 Ikan berenang mendekati sudut aquarium
14.47 Overcullum normal
15.18 Ikan mengeluarkan gelembung
16.28 Ekor ikan mulai terlihat digibas-gibaskan
19.16 Pergerakan ikan mulai tidak beraturan
19.49 Ikan menabrakan diri ke dinding
20000 00.54 Overcullum terbuka lebar 100%
01.42 Berenang tidak seimbang
03.28 Sering naik ke permukaan
04.20 Sudah tidak aktif berenang
08.51 Ikan mengeluarkan gelembung
09.29 Ikan bergerak mundur
17.09 Ikan berenang dengan ekor yang bergerak
cepat
18.29 Ikan sering berada di permukaan
Gradual 00.00 Ikan diam 100%
01.00 Berenang mendekati dinding
05.23 Operculum ikan biasa saja
06.10 Ikan 1 dengan yang lain berdekatan
08.31 Ikan kembali bergerombol
10.02 Ikan biasa saja
15.02 Ikan berenang-renang ke tepian
15.09 Pergerakan ikan semakin cepat
20.00 Ikan biasa saja
Berdasarkan Tabel 1 percobaan salinitas di atas, diketahui bahwa kadar
salinitas yang diujikan pada percobaan tidak termasuk salinitas yang mematikan
hal ini dibuktikan dengan tidak adanya ikan yang mati pada setiap percobaan.

Osmoregulasi :

Pembahasan

 Bandingkan hasil perubahan respon ikan terhadap berbagai salinitas.


Di 12 ppt ikan berenang mundur sesekali, di 20 ppt ikan berenang mundur
dan selalu muncul ke permukaan untuk mendapatkan tambahan oksigen(dan
tambahin lagi) -Thia
 Salinitas yang lethal bagi ikan ? . -uqi
 Cari bahasan literatur batasan salinitas untuk hidup ikan.0-30 ppt -fariz
 Cari bahasan literatur mengenai salinitas yg optimal bagi hidup-
pertumbuhan ikan.0,02? -ocol

 Bandingkan hasil perubahan respon ikan terhadap berbagai osmoregulasi. -


thia
 Osmoregulasi yang lethal bagi ikan ? Menurut litelatur osmoregulasi yang
lethal bagi ikan adalah 6 ppt sampai 12 ppt dengan pemberian garam secara
bertahap yaitu setiap 15 menit yang mengakibatkan kenaikan pH yang
bertahap hingga mencapai pH maksimal nya. Pada literatur diketahui
survival rate nya adalah 10%-20%. Dan untuk salinitas kami tidak dapat
menemukan litelatur tentang salinitas lethal bagi ikan. Dan ketika praktikum
dari salinitas 2 ppt sampai 20 ppt tidak ada ikan yang mati. Namun menurut
saya salinitas yang lethal bagi ikan adalah >30 ppt-uqi
 Cari bahasan literatur batasan osmoregulasi untuk hidup ikan.0-30 ppt -
fariz
 Cari bahasan literatur mengenai osmoregulasi yg optimal bagi hidup-
pertumbuhan ikan.0,02? -ocol
PENUTUP

Kesimpulan

Dari hasil kegiatan praktikum yang telah dilakukan, bahwa salinitas


memberikan berbagai respon fisiologi pada ikan mas (Cyprinus carpio). Salinitas
optimal hidup ikan mas adalah 0 ppt sampai dengan 30 ppt. Salinitas rendah yang
mematikan (lethal) bagi ikan mas adalah ppt sampai ppt dan salinitas tinggi yang
mematikan (lethal) bagi ikan mas adalah diatas 35 ppt.

Saran

Untuk kegiatan praktikum mengetahui respon benih ikan terhadap variabel


lingkungan salinitas selanjutnya, disarankan untuk menambahkan fasilitas yang
memadai untuk memperlancar jalannya praktikum.
DAFTAR PUSTAKA

1. Lewis, E.L. (1980). The PracticalSalinityScale1978 anditsantecedents. IEEE J.


Ocean. Eng., OE-5(1): 3-8.
2. Unesco (1981a). The PracticalSalinityScale 1978 andthe International Equation of
State of Seawater 1980. Tech. Pap. Mar. Sci., 36: 25 pp.

Anda mungkin juga menyukai