a) kelompok ke-1 (Pak Habibi cs) memiliki prestasi yang luar biasa,
Sebelumnya
Selanjutnya
Umpan balik
Tes yang telah Saudara lakukan digunakan untuk mengetahui tahap
perkembangan kognitif operasional konkret menurut teori Piaget. Caranya
adalah sbb.
1. Bola Tanah Liat/ Lilin Tes untuk mengetahui kemampuan konservasi
Tes dengan bola tanah liat digunakan untuk mengetahui kemampuan
konservasi (untuk peserta didik kelas awal)
Anak usia 7 atau 8 tahun, kemungkinan besar akan menjawab bahwa
jumlah lempung dalam kedua bentuk itu sama.
Siswa yang masih berada pada tahapan pra operasional akan kesulitan,
dan menjawab yang paling banyak adalah yang dipipihkan.
Anak yang sudah pada tahap perkembangan operasional konkret mampu
menjawab dengan benar (Santrock, 2010:53)
Umpan balik
karakteristik pembelajaran: siswa aktif menggali/ membangun
pemahaman, media atraktif dan beragam, tugas/kegiatan beragam, guru
jadi fasilitator dsb.
menantang peserta didik untuk belajar, berpikir, mencoba, dan
menyimpulkan
memfasilitasi peserta didik untuk berpikir, mencoba, membangun
pemahamanan/ keterampilan
pengembangan kemampuan intelektual dapat difasilitasi dengan
pembelajaran yang menuntut peserta didik berpikir, mencoba,
menyelesaikan isu/masalah, dan mengajukan alternatif solusi.
Untuk pemahaman yang lebih utuh, silakan Saudara mempelajari bahan
bacaan dengan mengklik tautan " Identifikasi dan Pengembangan
Kemampuan Intelektual Peserta Didik".
Sebelumnya
Selanjutnya
Umpan balik
Perilaku gadis berambut ikal:
dari ciri-cirinya yaitu tidak mau diam, impulsif, dan tidak fokus, gadis tersebut kemungkinan
bermasalah dalam memfokuskan perhatian yang dikenal sebagai Attention Deficit
Disorder (ADD). Jika dialami peserta didik, ADD dapat menjadi faktor kesulitan belajar
Faktor penyebab kesulitan belajar bisa berasal dari dalam atau luar peserta didik
Faktor yang berasal dari peserta didik ada yang berasal dari aspek non-kognitif seperti
emosi, minat, kurang konsentrasi
Sebelumnya
Underaciever atau berprestasi dibawah kemampuan adalah jika terjadi ketidak sesuaian antara
prestasi sekolah anak dan indeks kemampuannya sebagaimana nyata dari test intelegensi,
prestasi, kreativitas, atau data obervasi (Utami Munandar, 2004:239)
Selain itu, Semiawan menyebutkan, underacviement adalah kinerja yang secara signifikan berada
dibawah potensinya, selain Samiawan, Makmun juga berpendapat bahwa yang dimaksud
underachievement adalah mereka yangprestasinya lebih rendah dari yang diperkirakan
berdasarkan hasil tes kemampuan belajarnya.
Nah, berdasarkan beberapa pendpat ahli mengenai underachiever, maka dapat dipahami bahwa
yang dimaksud underachiever adalah siswa yang memperoleh prestasi dibawah standart nilai
yang seharusnya dapat diperoleh berdasarkan tingkat IQ tertentu. sebagai contoh : siwa yang
mempunyai tingkat IQ 120, ternyata nilai yang diperoleh hanya 6, ia dikatakan underachiever
karena prestasi belajar berada dibawah standart nilai