TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Sritomo (2002) teknik pengukuran waktu kerja dapat dibagi menjadi
dua yaitu:
1. Pengukuran waktu kerja secara langsung, yaitu pengukuran dilakukan
secara langsung di tempat dimana pekerjaan yang diukur sedang
berlangsung;
2. Pengukuran waktu kerja secara tidak langsung : pengukuran yang dilkukan
tanpa di pengamat harus berada di tempat kerja yang diukur sedang
berlangsung namun pengamat harus memahami proses pekerjaan yang
diukur.
Secara garis besar urutan pengukuran waktu kerja dapat digambarkan sebagai
berikut:
Berikut dibawah ini akan dibahas secara singkat kedua metode pengukuran
waktu kerja secara langsung ini.
a. Metode Jam Henti (Stopwatch time study)
Pengukuran waktu kerja menggunakan jam henti diperkenalkan Frederick
W. Taylor pada abad ke-19. Metode ini baik untuk diaplikasikan pada
pekerjaan yang singkat dan berulang (repetitive). Dari hasil pengukuran akan
diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan suatu siklus pekerjaan yang akan
dipergunakan sebagai waktu standar penyelesaian suatu pekerjaan bagi semua
pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama.
II-3
gerkan timbul dari gagasan konsep Therbligs yang dikemukakan oleh Frank
dan Lilian Gilberth.
Untuk tiap tipe kegiatan bisa terjadi urutan gerakan yang berbeda-beda.
Oleh sebab itu dilakukan pemisahan model urutan kegiatan dalam metode
MOST.
Manual Handling
Activity Seguence Model Subactivities
General Move ABG ABP A A - Action Distances
B - Body Motion
G - Gain Control
P – Place
Controlled Move ABG MXIA M - Move controlled
X - Process time
Tool Use ABG ABP ABPA I – Align
F – Fasten
L- Loosen
C - Cut
S - Surface treat
R – Record
M - Measure
metode pengukuran kerja secara tidak langsung yang dapat digunakan dalam
penentuan waktu kerja.
pemeriksaan dan perakitan sampai akhirnya menjadi produk jadi, baik produk
lengkap atau merupakan bagian dari suatu produk lengkap.
Berdasarkan peta kerja ini pula kita bisa melihat semua langkah-langkah yang
dialami oleh suatu benda kerja dari saat mulai masuk ke lokasi kegiatan kemudian
menggambarkan semua langkah-langkah aktivitas yang dialaminya seperti
transportasi, operasi kerja, inspeksi, menunggu, dan menyimpan, sampai akhirnya
menjadi produk akhir ( finished goods product) yang merupakan hasil yang
diinginkan.
Suatu kegiatan operasi terjadi apabila benda kerja mengalami perubahan sifat,
baik fisik maupun kimiawi. Mengambil informasi maupun menberikan informasi
pada suatu keadaan juga termasuk operasi. Operasi merupakan kegiatan yang paling
banyak terjadi dalam suatu mesin atau sistem kerja.
2. Pemeriksaan
3. Transportasi
4. Menunggu
5. Penyimpanan
Proses penyimpanan terjadi apabila benda kerja di simpan untuk jangka waktu
yang cukup lama. Lambang ini digunakan untuk menyatakan suatu objek yang
mengalami penyimpanan permanen, yaitu ditahan atau dilindungi terhadap
pengeluaran tanpa izin tertentu.
Selain kelima lambang standar diatas, kita bisa menggunakan lambang lain
apabila merasa perlu untuk mencatat suatu aktivitas yang memang terjadi selama
proses berlangsung dan tidak terungkapkan oleh lambang-lambang tadi. Lambang
tersebut ialah:
6. Aktivitas gabungan
Kegiatan ini terjadi apabila antara aktivitas operasi dan pemeriksaan dilakukan
bersamaan pada suatu tempat kerja.
II-9
Dalam hal ini tentunya kita harus bisa membedakan antara kegiatan kerja
keseluruhan dan kegiatan kerja setempat.
awal sampai menjadi produk akhir, sehingga analisa perbaikan dari masing-
masing operasi kerja secara individual maupun urut-urutannya secara
keseluruhan akan dapat dilakukan.
Kegunaan dari peta aliran proses yaitu: bisa digunakan untuk mengetahui
aliran bahan, peta ini bisa memberikan informasi mengenai waktu penyelesaian
atau suatu proses prosedur, sebagai alat untuk melakukan perbaikan-perbaikan
proses atau metode kerja
Peta ini dapat digunakan sebagai alat untuk menganalisis aktivitas suatu
kelompok kerja. Diatas telah terurai bahwa masalah utama dengan adanya kerja
sama antara sekelompok orang dimana satu aktivitas-aktivitas menunggu (delay).
Dengan berkurangnya waktu menunggu berarti kita bisa mencapai tujuan lain
yang lebih nyata diantaranya: bisa mengurangi ongkos produksi atau proses, bisa
mempercepat waktu penyelesaian produksi atau proses.
Kegunaan dari diagram aliran yaitu: lebih memperjelas suatu peta aliran
proses, apalagi jika arah aliran merupakan faktor yang penting, menolong dalam
perbaikan tata letak tempat kerja.
menganggur baik pada pekerja maupun mesin harus dihilangkan atau setidaknya
diminimumkan. Namun tentunya harus masih berada dalam batas-batas
kemampuan manusia dan mesinnya
Kegunaan dari peta pekerja dan mesin yaitu: mengubah tata letak tempat
kerja, mengatur kembali gerakan-gerakan kerja, merancang kembali mesin dan
peralatan, menambah pekerja bagi sebuah mesin atau sebaliknya, menambah
mesin bagi seorang pekerja.
Lambang-lambang yang dipakai peta pekerja mesin ini berbeda dengan jenis
peta kerja lainnya, seperti terlihat dibawah ini:
b) Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan (Left and Right Process Chart)
Peta tangan kiri dan tangan kanan adalah peta yang menggambarkaan seluruh
elemen-elemen gerakan pada saat bekerja dan waktu menganggur yang dilakukan
oleh tangan kiri dan tangan kanan. Selain itu, peta tangan kiri dan tangan kanan
juga menunjukkan perbandingan antara tugas yang dibebankan pada tangan kiri
dan tangan kanan ketika melakukan pekerjaan. Melalui peta ini dapat melihat
semua operasi secara lengkap yang berarti mempermudah perbaikan operasi
tersebut.
Pada dasarnya, peta tangan kanan dan tangan kiri berguna untuk memperbaiki
sitem kerja. Selain itu, peta ini memiliki kegunaan yang lebih khusus, yaitu
sebagai berikut (Sutalaksana, 2006, hal 51):
1. Menyeimbangkan gerakan kedua tangan serta mengurangi kelelahan.
2. Menghilangkan atau mengurangi gerakan-gerakan yang tidak efisien dan
tidak produktif dan tentunya akan mempersingkat waktu.
3. Sebagai alat untuk menganalisis tata letak sistem kerja.
4. Sebagai alat untuk melatih pekerja-pekerja yang baru dengan cara kerja
yang ideal.
Suatu data dikatakan seragam jika semua data berada diantara dua batas kontrol,
yaitu yaitu batas kontrol atas dan batas kontrol bawah. Adapun perumusan dari
batas kontrol atas dan batas kontrol bawah adalah sebagai berikut (Wignjosoebroto,
2000):
𝐵𝐾𝐴 = 𝑥̅ + 3𝜎 …….…………………………………….………………….....(4)
𝐵𝐾𝐴 = 𝑥̅ − 3𝜎…….…………………………………….….……………….....(5)
pengukuran yang diperlukan untuk tingkat ketelitian 5% dan tingkat keyakinan 95%
adalah sebagai berikut (Barnes, 1980).
2
2 2
40 √𝑁 ∑ 𝑥𝑗 − (∑ 𝑥𝑗)
𝑁′ = [ ∑ 𝑥𝑗
] …………………………...….….……………….....(6)
4. Waktu Siklus
Waktu siklus atau cycle time adalah waktu yang diperlukan untuk membuat satu
unit produk pada satu stasiun kerja (Purnomo, 2003). Waktu yang diperlukan untuk
melaksanakan elemen-elemen kerja pada umumnya akan sedikit berbeda dari siklus
ke siklus lainnya, sekalipun operator bekerja pada kecepatan normal atau uniform,
tiap-tiap elemen dalam siklus yang berbeda tidak selalu akan bisa diselesaikan
dalam waktu yang persis sama.
5. Waktu Normal
Waktu normal untuk suatu elemen operasi kerja adalah semata-mata
menunjukkan bahwa seorang operator yang berkualifikasi baik akan bekerja
menyelesaikan pekerjaan pada tempo kerja yang normal (Wignjosoebroto, 2000).
6. Waktu Baku
Waktu baku merupakan waktu yang dibutuhkan oleh seorang pekerja yang
memiliki tingkat kemampuan rata-rata untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
(Wignjosoebroto, 2003). Penentuan waktu baku untuk menentukan target produksi
ini dilakukan dengan cara pengukuran langsung dengan menggunakan jam henti.
Pengukuran dilakukan dikarenakan di dalam melakukan pekerjaan dipengaruhi oleh
beberapa faktor yang tidak dapat dihindari baik faktor dari dalam maupun dari luar
perusahaan. Waktu baku didapatkan dengan mengalikan waktu normal dengan
kelonggaran (allowance).
II-17
Waktu baku ini sangat diperlukan terutama sekali untuk: (1) perencanaan
kebutuhan tenaga kerja (man power planning), (2) estimasi biaya-biaya untuk upah
karyawan atau pekerja, (3) penjadwalan produksi dan penganggaran, (4)
perencanaan sistem pemberian bonus dan insentif bagi karyawan atau pekerja
berprestasi, dan (5) indikasi keluaran (output) yang mampu dihasilkan oleh seorang
pekerja. (Wignjosoebroto, 2000)