Adapun potensi bahaya yang terdapat dalam ruang ICU diantaranya terdiri dari:
B. Ruang Kerja
Potensi Bahaya
Unit perawatan intensif (ICU), terutama ICU neonatal, dapat dirancang tanpa dinding
di antara ruang pasien. Hal ini memungkinkan karyawan untuk secara tidak sengaja
terpapar bahan kimia aerosol dan radiasi sinar-x yang melarikan diri dari daerah
tetangga.
Solusi yang memungkinkan
Semua kamar harus memiliki ventilasi udara yang cukup untuk menghilangkan
kontaminan.
Jika resirkulasi udara diperlukan, maka penyaringan yang memadai harus
dipasang.
Staf di ruang pasien yang berdekatan mungkin perlu diperingatkan jika
prosedur seperti x-ray sedang terjadi.
Bahan kimia aerosol harus diberikan sedemikian rupa agar tidak membuat staf
atau pasien di daerah itu terancam bahaya.
C. Tergelincir/ Tersandung / Jatuh
Potensi Bahaya
Karena suasana darurat, (misalkan padatnya orang banyak yg berlalu lalang dan ruang
perawatan kompak) di area ICU, tergelincir / tersandung / jatuh mungkin menjadi
perhatian khusus. Ada kemungkinan risiko terpeleset dan jatuh jika ada air atau cairan
lain tumpah di lantai, kabel listrik mengalir melintasi jalur, atau jika peralatan darurat
atau pasokan memblokir jalur dan lorong.
Solusi yang memungkinkan
Membersihkan tumpahan dengan aman dan menjaga agar jalan yang biasa dilalui tidak
terhambat.
D. Alergi Lateks
Potensi Bahaya
Sarung tangan harus sering dipakai di ICU, karena kemungkinan pajanan terkena darah
dan OPIM. Paparan ini berpotensi menyebabkan alergi lateks.
Solusi yang memungkinkan
Pimpinan harus menyediakan sarung tangan yang sesuai ketika ada darah atau bahan
berpotensi menular lainnya (OPIM).
E. Bahaya Peralatan
Potensi Bahaya
Cedera dapat terjadi pada karyawan karena pelatihan yang tidak tepat atau penggunaan
peralatan, misal penggunaannya Defibrillator.
Solusi yang memungkinkan
Suatu program yang secara rutin memonitor status peralatan dan pelatihan yang tepat
bagi karyawan untuk menggunakan peralatan dengan aman.
Potensi Bahaya
Kekerasan di tempat kerja di ruang ICU dapat terjadi karena situasi penuh sesak,
emosional yang dapat terjadi dengan pasien kritis.
Solusi yang memungkinkan
Praktik kerja yang baik merekomendasikan program manajemen keamanan yang
menangani kekerasan di tempat kerja di ICU dan dapat mencakup:
Staf terlatih untuk mengenali dan meredakan situasi dan pasien dengan
kekerasan.
Waspada terhadap kemungkinan kekerasan dan perilaku mencurigakan dan
laporkan.
Berikan langkah-langkah intervensi termasuk intervensi verbal, sosial, fisik,
dan farmakologis.
Tanda Peringatan Peningkatan Kemarahan / Kekerasan meliputi: Mondar-
mandir dan / atau gelisah, tangan terkepal, suara yang semakin keras
Desakan yang berlebihan
Ancaman
Potensi Bahaya
Semua karyawan rumah sakit terkena stres, tetapi karyawan yang bekerja di beberapa
area seperti ICU, atau Departemen Darurat harus berurusan dengan stres tambahan.
Mereka terpapar pada pasien yang sakit kritis dan harus menghadapi situasi kehidupan
/ kematian emosional setiap hari, meningkatkan risiko mereka untuk stres di tempat
kerja, dan kelelahan kerja.
Solusi yang memungkinkan
Mendidik karyawan dan manajemen tentang stres kerja.
Mengatasi stres yang terkait dengan pekerjaan, seperti ruang kerja yang tidak
memadai, beban kerja yang tidak masuk akal, kurangnya sumber daya yang
tersedia, peralatan yang tidak memadai dan tidak aman.
Menetapkan program untuk mengatasi tekanan di tempat kerja, seperti Program
Bantuan Karyawan (EAP) atau Program Perubahan Organisasi.
Program Bantuan Karyawan (EAP) dapat meningkatkan kemampuan pekerja
untuk mengatasi situasi kerja yang sulit. Program manajemen stres
mengajarkan pekerja tentang sifat dan sumber stres, efek stres pada kesehatan,
dan keterampilan pribadi untuk mengurangi stres — misalnya, manajemen
waktu atau latihan relaksasi.
EAPs juga menyediakan konseling individual bagi karyawan untuk masalah
pekerjaan dan pribadi.
Program Perubahan Organisasi mengubah kebijakan dan prosedur rumah sakit
untuk mengurangi sumber stres organisasi.
Ini dilakukan dengan membawa konsultan untuk merekomendasikan cara-cara
meningkatkan kondisi kerja. Pendekatan ini adalah cara paling langsung untuk
mengurangi stres di tempat kerja. Ini melibatkan identifikasi aspek stres dari
pekerjaan (mis., Beban kerja yang berlebihan, harapan yang bertentangan) dan
desain strategi untuk mengurangi atau menghilangkan stresor yang
diidentifikasi. Beberapa strategi meliputi:
a) Pastikan beban kerja sesuai dengan kemampuan dan sumber daya
pekerja.
b) Merancang pekerjaan untuk memberikan makna, stimulasi, dan peluang
bagi pekerja untuk menggunakan keterampilan mereka.
c) Tentukan dengan jelas peran dan tanggung jawab pekerja.
d) Berikan pekerja kesempatan untuk berpartisipasi dalam keputusan dan
tindakan yang memengaruhi pekerjaan mereka.
Potensi Bahaya
Paparan staf terhadap infeksi nosokominal seperti MRSA dari paparan cairan tubuh.
Ini khusus umum di area ICU, di mana karyawan harus merawat pasien yang memiliki
luka terbuka dan perawatan dari operasi baru-baru ini.
Solusi yang memungkinkan
Praktikkan Kewaspadaan Universal.
Rekomendasi CDC untuk pencegahan penularan MRSA di rumah sakit terdiri
dari Kewaspadaan Standar, yang harus digunakan untuk semua perawatan
pasien. Selain itu, CDC menyetujui Kontak Kewaspadaan dalam kasus-kasus
khusus, kompilasi fasilitas (berdasarkan peraturan nasional atau lokal)
mempertimbangkan mikroorganisme yang resisten terhadap beberapa obat
menjadi penting secara klinis dan epidemiologis.