Diusulkan oleh:
Halaman Judul
Daftar Isi ................................................................................................ 2
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
Dengan banyaknya potensi Desa Ekowisata yang ada di Pulau Sumabawa
tetapi masih kurangnya gerakan masyarakat sumbawa untuk meningkatkan
Desa Ekowisata tersebut peneliti tertarik untuk meneliti hal ini dengan Judul
Penelitian Pengembangan Desa Ekowisata Berbasis Masyarakat Di
Pulau Sumbawa .
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang
dilakukan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lombok Timur dalam
mengembangkan dan mempromosikan pariwisata di Kabupaten Sumbawa?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran
pariwisata yang dilakukan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Sumbawa untuk mempromosikan pariwisata agar sumbawa pada khususnya dan
Nusa Tenggara Barat pada umumnya untuk menjadi daerah tujuan wisata.
D. Manfaat Penelitian
- Manfaat Akademis
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai kontribusi untuk
meningkatkan keilmuan dan pemahaman dibidang
ilmu komunikasi khususnya terhadap kajian komunikasi pemasaran serta sebagai
sumber informasi penelitian selanjutnya dengan kajian
komunikasi pemasaran.
- Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi Dinas Kebudayaan dan
4
Pariwisata khususnya pada bidang pemasaran terkait untuk melakukan promosi
pariwisata dengan memahami konsep strategi komunikasi pemasaran sebagai
acuannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
Nama Peneliti Judul penelitian Hasil penelitian
Intan Maharani Analisis Kelayakan Kelayakan potensi
Potensi Ekowisata Pada ekowisata pada
Kawasan Wisata Alam kawasan wisata Alam
Bungi Kecamatan Bungi Kecamatan
Kokalukuna Kota Kokaluna Kota baubau
Baubau dapat diketahui bahwa
kawasan tersebut layak
untuk dikembangkan
dengan tingkat
kelayakan yang
dinyatakan berdasarkan
kriteria kelayakan
setiap kelas yang
menunjukan bahwa
setiap kelas dinyatakan
layak dengan skor
masing masing kelas
yaitu daya Tarik 930,
aksebilitas 550,
akomodasi 180 dan
sarana prasarana 300.
6
pendukung kawasan
wisata.
B. Landasan Teori
Disini peneliti akan menggunakan Teori Difusi Inovasi. Dimana teori ini
merupakan bagian dari teori komunikasi dan menjelaskan bagaimana inovasi
(gagasan/ide yang dianggap baru) terdifusi ke seluruh masyarakat melalui
saluran-saluran tertentu dalam jangka waktu tertentu. Elemen dalam teori
difusi inovasi yaitu inovasi, tipe saluran komunikasi, tingkat adopsi, dan
sistem sosial.
7
pelajari melalui media ataupun pelatihan pelatihan yang dilakukan
pemerintah. Tak lepas dari itu sebuah gagasan ide dan kemauan untuk
memajukan suatu desa itu juga yang membuat suatu hal yang diperlukan
dalam meningkatkan sebuah Desa ekowisata.
Tahapan tahapan yang ada di teori itu bisa menjadi aspek dalam
membangungun desa ekowisata. Dimana tahap pertama harus berinovasi
dengan menciptakan hal baru yang ada di Desa tersebut yang memiliki
potensi tinggi dalam hal ekologi dan wisata khusunya. Masyarkat juga
dituntut untuk menjadi pribadi seseorang yang yakin bahwa mereka bisa
merubah Desa itu menjadi Desa Ekowisata, biasanya ditahap ini pemerintah
banyak diandalkan untuk menambah keahlian keahlian dari masyarakat
masyarakat desa. Dengan adanya pelatihan pelatihan yang diadakan oleh
pemerintah jadi masyarakat semakin yakin terhadap keahlian mereka masing
masing. Nah untuk tahapan terakhir ini masyarakat diharuskan mengenalkan
potensi Desa mereka dengan mengunggah hal hal tentang potensi Desa
tersebut, sehingga masyarakat luar bisa mengetahui desa itu dan pastinya
mengetahui potensi yang dimiliki desa tersebut. Ketertarikan dari orang orang
luar yang membawa mereka untuk berkunjung ke desa itu dan mereka pun
secara tidak langsung menjadi agen untuk menyebarkan informasi desa
ekowisata ini dari hal yang mereka alami di desa tersebut.
C. Konsep
Ekowisata berbasis masyarakat adalah pola pengembangan ekowisata
yang mendukung dan memungkinkan keterlibatan penuh oleh masyarakat
setempat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengelolaan usaha ekowisata
dan segala keuntungan yang diperoleh. Ekowisata berbasis masyarakat
merupakan usaha ekowisata yang menitikberatkan peran aktif komunitas. Hal
tersebut didasarkan kepada kenyataan bahwa masyarakat memiliki
pengetahuan tentang alam serta budaya yang menjadi potensi dan nilai jual
sebagai daya tarik wisata, sehingga pelibatan masyarakat menjadi mutlak.
8
Pola ekowisata berbasis masyarakat mengakui hak masyarakat lokal dalam
mengelola kegiatan wisata di kawasan yang mereka miliki secara adat
ataupun sebagai pengelola. Ekowisata berbasis masyarakat dapat
menciptakan kesempatan kerja bagi masyarakat setempat, dan mengurangi
kemiskinan, di mana penghasilan ekowisata adalah dari jasa-jasa wisata untuk
turis: fee pemandu; ongkos transportasi; homestay; menjual kerajinan, dll.
Ekowisata membawa dampak positif terhadap pelestarian lingkungan dan
budaya asli setempat yang pada akhirnya diharapkan akan mampu
menumbuhkan jati diri dan rasa bangga antar penduduk setempat yang
tumbuh akibat peningkatan kegiatan ekowisata.
Dengan adanya pola ekowisata berbasis masyarakat bukan berarti bahwa
masyarakat akan menjalankan usaha ekowisata sendiri. Tataran implementasi
ekowisata perlu dipandang sebagai bagian dari perencanaan pembangunan
terpadu yang dilakukan di suatu daerah. Untuk itu, pelibatan para pihak
terkait mulai dari level komunitas, masyarakat, pemerintah, dunia usaha dan
organisasi non pemerintah diharapkan membangun suatu jaringan dan
menjalankan suatu kemitraan yang baik sesuai peran dan keahlian masing-
masing.
9
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu merupakan penelitian
yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang
berdasarkan kenyataan sosial dengan menggunakan data-data. Pendekatan
penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif
kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2012: 4), penelitian
kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat
diamati. Penelitian kualitatif didasarkan pada upaya membangun pandangan
mereka yang diteliti secara rinci, dibentuk dengan kata-kata dan bukan data
yang terbatas pada angka-angka. Penggunaan desain penelitian deskriptif
kualitatif dalam penelitian ini dimaksudkan untuk menjelaskan secara
mendalam pelaksanaan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui Desa
Ekowisata Di Sumbawa.
B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini adalah berfokus pada pengembangan Desa
Ekowisata pada desa desa di Sumbawa yang berpotensi mengembangkan Desa
Ekowisata.
C. Waktu
Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2019 sampai dengan bulan Mei
2019. Penelitian ini diadakan Desa desa yang berpotensi di Kabupaten
Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
10
Menurut Lofland dan Lofland dalam (Moleong, 2012: 157), sumber data
utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata, dan tindakan, selebihnya
adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.
1. Sumb
er Primer
Sumber primer merupakan sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data (Sugiyono, 2009: 225). Wawancara dilakukan secara
langsung kepada subjek penelitian yang menjadi informaan dalam penelitian.
Subjek penelitian ini adalah ketua Pokdarwis Desa Wisata, Kadus, sekretaris
Pokdarwis Desa Wisata, humas Desa Wisata, seksi objek wisata, ketua
pengrajin, 3 orang pengusaha kuliner dan staff Dinas Pariwisata.
2. Sumb
er Sekunder
Menurut Sugiyono (2009: 225), sumber sekunder merupakan sumber
yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data
diperoleh lewat dokumen yang dapat mendukung data utama, seperti profil
desa wisata, foto, jurnal, internet, dan laporan-laporan kegiatan yang terkait
dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pengembangan Desa
Ekowisata yang ada di Sumbawa. Data sekunder ini digunakan untuk
melengkapi informasi yang telah diperoleh melalui data primer yaitu
observasi dan wawancara.
11
informan. Wawancara semi terstruktur memiliki tujuan yaitu untuk
menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang
diwawancara dimintai ide dan pendapatnya (Sugiyono, 2009: 233).
Dalam penelitian ini wawancara dilakukan secara langsung dengan bertanya
kepada informan mengenai data yang dibutuhkan yaitu mengenai proses
pemberdayaan ekonomi masyarakat yang meliputi strategi pemberdayaan
masyarakat, serta faktor yang mempengaruhi, baik faktor pendukung maupun
penghambat dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui Desa
Ekowisata. Wawancara antara lain dilakukan dengan ketua Pokdarwis Desa,
Kadus Desa, sekretaris Pokdarwis Desa, humas Desa, Seksi Objek Wisata,
Ketua pengrajin, 3 orang pengusaha kuliner, dan staff Dinas Pariwisata.
2. Observasi
Dalam penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data dengan observasi
sangatlah dibutuhkan. Guba dan Lincoln (Moleong, 2012: 174) mengatakan
salah satu alasan menggunakan observasi dalam penelitian kualitatif adalah
teknik observasi memungkinkan melihat dan mengamati sendiri fenomena
yang ada di lokasi penelitian, kemudian mencatat perilaku dan kejadian
sebagaimana yang terjadi sesuai keadaan sebenarnya. Dalam penelitian ini
digunakan teknik observasi nonpartisipatif. Observasi nonpartisipatf menurut
Sugiyono (2009: 145), yaitu peneliti tidak terlibat langsung dengan aktivitas
orang-orang yang sedang diamati, dan hanya sebagai pengamat independen.
Kegiatan observasi dilakukan langsung di Desa Ekowisata dan untuk
menggali informasi tentang, identitas lokasi penelitian, strategi pemberdayaan
masyarakat, faktor pendukung dan penghambat, serta keberhasilan
pemberdayaan yang dilakukan di Desa Ekowisata.
3. Dokumentasi
Menurut Sugiyono (2009: 240), studi dokumen merupakan pelengkap dari
penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.
Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari
seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah
12
kehidupan, ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dalam penelitian ini data
yang didapat dari dokumen adalah data yang berasal dari pengurus Pokdarwis
Desa Ekowisata ataupun dari dokumen pedesaan, jurnal yang berkaitan
dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Dalam penelitian ini dokumentasi
berbentuk data ataupun laporan yang berkaitan dengan kegiatan
pemberdayaan ekonomi yang ada di Desa Ekowisata di Sumbawa.
1. Redu
ksi Data
Mereduksi data memiliki arti yaitu merangkum, memilih hal-hal yang
pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, serta dicari tema dan
polanya. Reduksi data dilakukan setelah peneliti melakukan pengumpulan
data. Dalam penelitian ini setelah peneliti memperoleh data tentang
pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui Desa Ekowisata maka
selanjutnya mereduksi data-data yang diperoleh dari lapangan. Jumlah data
yang diperoleh peneliti sangatlah banyak, oleh sebab itu maka harus
dilakukan pemilihan data dan menggolongkannya sesuai dengan kategori
yang berkaitan dengan proses pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui
pengembangan desa wisata, dan membuang data yang tidak penting bagi
13
peneliti. Selanjutnya peneliti dapat merangkum hal-hal pokok melalui reduksi
data yang sesuai dengan tema penelitian.
2. Peny
ajian Data
Penyajian data merupakan sekumpulan informasi yang telah tersusun,
yang memberikan kemungkinan untuk melakukan penarikan kesimpulan dan
pengambilan tindakan selanjutnya. Dengan melalui penyajian data, maka
akan memudahkan dalam memahami apa yang terjadi, dan merencanakan
kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami. Dalam penelitian
kualitatif, penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,
flowchart dan sebagainya. Namun menurut Miles dan Huberman (Sugiyono,
2009: 249), yang sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian
kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.
3. Penar
ikan Kesimpulan/Verifikasi Data
Kesimpulan merupakan langkah terakhir dalam proses analisis data,
penarikan kesimpulan dilakukan dengan menemukan makna data yang telah
disajikan. Setelah data-data terkumpul, selanjutnya dilakukan penarikan
kesimpulan dan kemudian kesimpulan tersebut diverifikasi serta di uji
validitasnya.
14
DAFTAR PUSTAKA
15