Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Gerak harmonis sederhana adalah gerakan bolak balik disekitar titik keseimbangan yang bergerak
secara periodik. Gerak harmonik sederhana ini identik dengan ayunan matematis sebuah bandul, dimana
ayunan sederhana ini terdiri atas suatu bandul yang digantungkan melalui seutas tali yang ringan.
Dalam faktanya masih banyak mahasiswa Fisika yang belum paham mengenai penggunaan bandul
matematis, sehingga keterampilan terdapat kesulitan ketika memahami konsep dari bandul matematis
yang dalam hal ini adalah aplikasi dari Gerak Harmonik Sederhana.
Seyogyanya para mahasiswa apalagi mahasiswa pendidikan Fisika yang nantiya akan bergelut
dengan konsep-konsep Fisika tak terkecuali konsep Gerak Harmonik Sederhana untuk disampaikan
kembali pada anak didiknya kelak tentunya harus bisa menguasi baik teori maupu keterampilannya
Dengan latar belakang demikian, penyusun ingin lebih jauh membahas mengeai konsep Gerak
Harmonik Sederhana yaitu pada Bandul Matematis.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana prinsip Gerak Harmonik Sederhana?
2. Bagaimana konsep Gerak Harmonik Sederhana pada Bandul Matematis?
3. Bagaimana keterkaitan Hukum Hooke pada Konsep Bandul Matematis?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Bagaimana prinsip Gerak Harmonik Sederhana.
2. Untuk mengetahui konsep Gerak Harmonik Sederhana pada Bandul Matematis.
3. Untuk mengetahui keterkaitan Hukum Hooke pada Konsep Bandul Matematis

BAB II
KAJIAN TEORI

A. Getaran dan Gelombang


Getaran dan gerak gelombang merupakan subyek yang behubungan erat. Suatu benda dikatakan
bergetar jika benda tersebut mengalami sebuah pola berulang-ulang dari gerak bolak-baliknya. Kecepatan
partikel-partikel ini berkaitan erat dengan waktu yang dibutuhkan selama satu putaran penuh dari getaran
yang terjadi selama satu detik. Jumlah getaran dalam tiap satuan waktu disebut frekuensi.
Beberapa istilah dalam gelombang:
1. Simpangan adalah jarak antara kedudukan benda yang bergetar pada suatu saat sampai
kembali pada kedudukan seimbangnya.
2. Amplitudo adalah simpangan maksimum yang dilakukan pada peristiwa getaran.
3. Perioda adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran penuh.
4. Frekuensi adalah banyaknya getaran penuh yang dapat dilakukan dalam waktu satu detik.

B. Hukum Hooke
Hubungan antara gaya F yang meregangkan pegas dengan pertambahan panjang pegas x pada
daerah elastisitas pertama kali dikemukakan oleh Robert Hooke (1635 - 1703), yang kemudian dikenal
dengan Hukum Hooke. Pada daerah elastis linier, sesarnya gaya F sebanding dengan pertambahan
panjang x. Secara matematis dinyatakan:
F = k . ∆ x .................................................................. (3.5)
dengan:
F = gaya yang dikerjakan pada pegas (N)
x = pertambahan panjang (m)
k = konstanta pegas (N/m)
Pada saat ditarik, pegas mengadakan gaya yang besarnya sama dengan gaya tarikan tetapi arahnya
berlawanan (Faksi = -Freaksi). Jika gaya ini disebut gaya pegas FP maka gaya ini pun sebanding dengan
pertambahan panjang pegas.
Fp = -F
Fp = -k. ∆x .................................................................. (3.6)
dengan:
Fp = gaya pegas (N)
Berdasarkan persamaan (3.5) dan (3.6), Hukum Hooke dapat dinyatakan:
Pada daerah elastisitas benda, besarnya pertambahan panjang sebanding dengan gaya yang bekerja
pada benda.
C. Gerak Harmonik Sederhana
Simpangkan benda dari titik setimbangnya kemudian lepaskan dan benda akan bergerak terus
menerus melewati titik setimbang membentuk bidang datar atau garis seperti di bawah dinamakan Gerak
Harmonik Sederhana atau SHM (Simple Harmonic Motion)
Gerak harmonik sederhana, sederhana mungkin karena banyak penyederhanaan misal gaya gesekan
udara diabaikan, sudut simpangan harus kecil dll. Jika gaya penghambat diperhitungkan gerak benda akan
teredam dan tidak periodik maka konsep lebih rumit tidak sederhana lagi.
Syarat gerak harmonik sederhana “Bila percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan
arahnya berlawanan dengan simpangan, benda itu akan bergerak dengan harmonic sederhana. Jika kita
menyimpangkan sebuah benda dari kesetimbangannya dan melepaskannya, benda itu akan berisolasi
bolak balik disekitar kedudukan setimbang”. (Tipler, 1991: 426)
D. Pendulum Sederhana
Bandul sederhana adalah bandul ideal yang terdiri dari sebuah titik massa, yang di gantungkan pada
tali ringan yang tidak dapat mulur. Jika bandul ditarik kesamping dari posisi seimbangnya dan dilepaskan,
maka bandul akan berayun dalam bidang bertikal karena pengaruh gravitasi. Gerkannya merupakan
osilasi dan perodik. Untuk sudut yang kecil (simpangan yang kecil) keadaannya mendekati gerak dalam
garis lurus, periode bandul sederhana adalah T = 2 . Dimana periode ini tidak tergantung kepada massa
partikel yang digantungkan (Halliday, 2005: 459-460).
Gerak bolak balik pendulum sederhana dengan gerakan yang dapat di abaikan menyerupai gerak
harmoni sederhana. Pendulum berosilasi sepanjang busur sebuah lingkaran dengan amplitude yang sama
disetiap sisi titik seimbang dan sementara menuju titik seimbang lainnya bernilai maksimum. Simpangan
pendulum sepanjang pendulum sepanjang busur dinyalakan dengan X = l θ, gerak tersebut adalah
harmonic sederhana. (Giancoli, 2001:375-376).
Bandul matematis telah lama digunakan untuk mengukur nilai gravvitasi mutlak di suatu titik di
permukaan bumi. Pengukuran ini didasarkan pada perubahan poeriode ayunan bandul matematis terhadap
panjang talinya. Pengukuran gravitasi mutlak dengan bandul matematis dapat di lakukan dengan teliti jika
pengukuran waktu juga sangat teliti (Bakti, 2007:18).
Beban yang diikat pada ujung tali ringan yang massanya dapat diabaikan disebut bandul. Jika
beban ditarik kesatu sisi, kemudian dilepaskanmaka beban akan terayun melalui titik keseimbangan
menuju ke sisi yang lain. Bila amplitudo ayunan kecil, maka bandul sederhana itu akan melakukan
getaran harmonik. Bandul dengan massa m digantung pada seutas tali yang panjangnya l. Ayunan
mempunyai simpangan anguler θ dari kedudukan seimbang. Gaya pemulih adalah komponen gaya tegak
lurus tali.
F = - m g sin θ
Perhatikan bahwa gaya pembalik di sini tidak sebanding dengan θ akan tetapi sebanding dengan
sin θ. Akibatnya gerak yang dihasilkan bukanlah gerak harmonic sederhana. Akan tetapi, jika sudut θ
adalah kecil maka sin θ ≈ θ (radial). Simpangan sepanjang busur lintasan adalah x=lθ , dan untuk sudut
yang kecil busur lintasan dapat dianggap sebagai garis lurus. Jadi kita peroleh :
F =- mg sin θ ≈ - mg θ =

Jadi untuk simpangan yang kecil, gaya pembalik adalah sebanding dengan simpangan, dan
mempunyai arah berlawanan. Ini bukan laian adalah persyaratan gerak harmonic sederhana. Tetapan mg/l
menggantikan tetapan k pada F=-kx.
Perioda ayunan jika amplitude kecil adalah:

T = 2π

T = 2π

T = 2π

(Sutrisno, 1997: 72).


Sebuah partikel yang terkena gaya pemulih linier F= -kx diman x adalah posisi partikel relative
terhadap titik keseimbangannya (x=0) dan k adalah konstanta gayanya. Gerak secara klasik dari sebuah
partikel yang dikenai gaya adalah gerak harmonic sederhana. (Jewwet dan Serway, 2010: 356)
Gaya pemulih muncul sebagai konsekuensi gravitasi terhadap bola bermassa M dalam bentuk
gaya gravitasi Mg yang saling meniadakan dengan gaya Mdv/dt yang berkaitan dengan kelembaman.
Adapun frekuensi ayunan tidak bergantung kepada massa M.
Ketergantungan l dan g adalah hal yang sudah seharusnya kita duga. Pendulum yang panjang
mempunyai perioda yang lebih lama disbanding dengan pendulum yang lebih pendek. Peningkatan g akan
meningkatkan gaya pemulih, menyebabkan frekuensi bertambah dn periode berkurang. (Sears dan
Zemansky, 2001: 405)
BAB III
PRAKTIKUM

A. Tujuan
1. Memahami pengaruh panjang tali, massa beban dan besar sudut simpangan pada hasil pengukuran.
2. Menentukan percepatan gravitasi dengan metode bandul matematos
B. Alat dan Bahan
1. Stopwatch 1 buah
2. Penggaris panjang 1 buah
3. Penggaris busur 1 buah
4. Statif 1 buah
5. Bandul (logam) 1 buah
6. Tali 1 meter
C. Landasan Teori
Bandul sederhana adalah bandul ideal yang terdiri dari sebuah titik massa, yang di gantungkan pada
tali ringan yang tidak dapat mulur. Jika bandul ditarik kesamping dari posisi seimbangnya dan dilepaskan,
maka bandul akan berayun dalam bidang bertikal karena pengaruh gravitasi. Gerkannya merupakan
osilasi dan perodik. Untuk sudut yang kecil (simpangan yang kecil) keadaannya mendekati gerak dalam
garis lurus, periode bandul sederhana adalah T = 2 . Dimana periode ini tidak tergantung kepada massa
partikel yang digantungkan.
Simpangan pendulum sepanjang pendulum sepanjang busur dinyalakan dengan X = l θ, gerak
tersebut adalah harmonic sederhana.
Beban yang diikat pada ujung tali ringan yang massanya dapat diabaikan disebut bandul. Jika
beban ditarik kesatu sisi, kemudian dilepaskanmaka beban akan terayun melalui titik keseimbangan
menuju ke sisi yang lain. Bila amplitudo ayunan kecil, maka bandul sederhana itu akan melakukan
getaran harmonik. Bandul dengan massa m digantung pada seutas tali yang panjangnya l. Ayunan
mempunyai simpangan anguler θ dari kedudukan seimbang. Gaya pemulih adalah komponen gaya tegak
lurus tali.
F = - m g sin θ

Perhatikan bahwa gaya pembalik di sini tidak sebanding dengan θ akan tetapi sebanding dengan sin
θ. Akibatnya gerak yang dihasilkan bukanlah gerak harmonic sederhana. Akan tetapi, jika sudut θ adalah
kecil maka sin θ ≈ θ (radial). Simpangan sepanjang busur lintasan adalah x=lθ , dan untuk sudut yang
kecil busur lintasan dapat dianggap sebagai garis lurus. Jadi kita peroleh :
F =- mg sin θ ≈ - mg θ =

Jadi untuk simpangan yang kecil, gaya pembalik adalah sebanding dengan simpangan, dan
mempunyai arah berlawanan. Ini bukan laian adalah persyaratan gerak harmonic sederhana. Tetapan mg/l
menggantikan tetapan k pada F=-kx.
Perioda ayunan jika amplitude kecil adalah:

T = 2π

T = 2π

T = 2π

D. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan praktikum yang diperlukan
2. Timbang massa bandul
3. Atur panjang tali pada 6 panjang tali yang berbeda, mulai dari panjang tali yang terbesar yang
bisa diukur sampai panjang tali sebesar l = 1m
4. Ikat bandul dengan tali yang telah ditentukan panjangnya, kemudian menggantungkannya pada
statif.
5. Berikan simpangan pada bandul kurang dari 100 menggunakan busur derajat, lalu melepaskannya
sehingga bandul berayun/berorientasi.
6. Amati bandul dan mencatat waktu ayunan bandul setelah 20 kali osilasi pada table hasil
pengamatan
7. Lakukan percobaan selanjutnya untuk 20 ayunan dengan panjang tali bandul yang berbeda.
8. Membuat grafik T2 terdadap l, mencari garis lurus yang cocok dengan titik-titik hasil ukur dan
menentukan kemiringan α dari garis tersebut.
BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan
Gerak Bandul matematis merupakan gerak bolak bali karena diberi simpangan kecil yaitu berkisar
0°- 15° sehingga jika tidak terjadi puntir maka gerak tersebut adalah gerak harmonic sederhana.
Bandul matematis telah lama digunakan untuk mengukur nilai gravvitasi mutlak di suatu titik di
permukaan bumi. Pengukuran ini didasarkan pada perubahan poeriode ayunan bandul matematis terhadap
panjang talinya

B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini, banyak sumber yang dijadikan literature, ada sedikit kendala karna
materi yang disajikan ada sedikit perbedaan. Namun untuk meminimalisir kendala ada satu buku yang di
jadikan patokan dalam penyusunan makalah ini, sehingga penyusunannya dapat sistematis.
DAFTAR PUSTAKA

Bakti. 2007. Fisika Kelas XI. Jakarta: Yudistira


Giancoli, Douglas. 2001. FISIKA Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Halliday, Resnik. 2005. FISIKA Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Handayani, Sri dan Damari, Ari. 2009. Fisika untuk Sma / Ma kelas XI. Jakarta. Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Sutrisno.1997. Seri Fisika FISIKA DASAR. Bandung: ITB
Tipler, A. Paul. 1991. Fisika Untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga
Jewwet, Serway. 2012. FISIKA Untuk Sains dan Teknik Edisi keenam. Jakarta: Salemba Teknika
Zemansky, Sears. 2001. Fisika Untuk Universitas. Jakarta: Bina Cipta

Anda mungkin juga menyukai