Anda di halaman 1dari 3

KASUS

Seorang laki-laki, usia 65 tahun datang ke UGD RS tempat anda bekerja dengan keluhan tidak
bisa kencing sejak 1 hari sebelum datang ke RS. Sejak 1 thn yang lalu pasien merasa sulit
kencing. Jika ingin kencing pasien harus menunggu beberapa saat dikamar wc, baru kemudian
kencing dapat keluar. Pancaran air kencing lemah & terputus-putus. Pasien sering kencing pada
siang hari. Pada malam hari pasien terbangun untuk kencing lebih dari 3 X. Pasien tidak dapat
menahan kencing dan merasa sakit jika kencing. Sejak 1 hari yang yang lalu pasien tidak bisa
kencing sama sekali dan perut terasa membesar.

TUGAS
1. Lakukan pemasangan Foley catheter pada manekin.
2. Lakukan pemeriksaan fisik rectal toucher pada manekin
3. Sebutkan kemungkinan diagnosis klinis kasus yang saudara hadapi dan 2 diagnosis
bandingnya.

3. SOP KATETERISASI URETRA

Fakultas KATETERISASI URETRA


Kedokteran
USAKTI
Jakarta No. Dokumen No. Revisi Halaman
1 dari 1
Tgl. Terbit Ditetapkan
STANDAR Dekan
OPERASIONAL
PROSEDUR

Dr. Suriptiastuti, DAP & E.,MS


Pengertian Kateterisasi uretra adalah tindakan memasukkan kateter uretra ke dalam buli-
buli melalui uretra guna keperluan diagnosis maupun keperluan terapi
Tujuan Terampil melakukan pemasangan kateter uretra sesuai dengan
indikasi/keperluan secara prosedural dan mengetahui serta mampu melakukan
tindakan alternatifnya apabila kateterisasi uretra tidak dapat dikerjakan karena
ada kontra indikasi atau ada penyulit
Pelaksana Instruktur dan mahasiswa
Peralatan Kateter Foley silicon 16 Fr, urin bag, xylocain gel dalam spuit, duk,
klem/pinset, kassa steril, spuit disposibel 10 cc, aquadest, povidone iodine,
plester (micropore®)
Prosedur A. Persiapan
1. Perkenalan/memberitahukan kepada pasien
2. Konfirmasi dari CM (catatan medis) mengenai :
- Identitas pasien dan tanggal pemeriksaan
- Indikasi kateterisasi uretra
Contoh : Pasien dikirim untuk kateterisasi karena Retensi Urin Akut

1
cc BPH. Maka dikonfirmasi (periksa) serta apakah ada
kontraindikasi pada kasus ini. Jika tidak ada kontra indikasi akan
dipasang dauer kateter uretra (pakai kateter balon)
3. Informed Consent :
Pasien/keluarganya diminta manandatangani surat persetujuan
tindakan setelah diberi penjelasan mengenai alasan, tujuan dan cara
katerisasi.
4. Alkes :
Meja Instrumen beralas doek steril dilengkapi dengan : (semua
steril)
1. Salin doek lubang/draper (steril)
2. Sepasang sarung tangan (nomer sesuai pelaksana) dikeluarkan
dari bungkusnya.
3. Klem kassa, kassa, mangkok diisi cairan antiseptk (povidon
iodine)
4. Bengkok
5. Kateter foley silicon 18 Fr atau sesuai uretra model dikeluarkan
dari bungkusnya
6. Urine bag dikeluarkan dari bungkusnya
7. Pelicin xylocain jelly dalam spuit dikeluarkan dari bungkusnya
8. Spuit disposable 10ml dikeluarkan dari bungkusnya (nanti diisi
aquadest setril 10ml)
9. Plester/micropore®
B. Prosedur/Tatacara
1. Pasien baring terlentang, celana dilepas, kedua tungkai ekstensi
(lampu disorot ke daerah genital)
2. Meja instrument didekatkan ke pasien agar mudah dijangkau
3. Operator cuci tangan, lalu memakai sarung tangan steril seuai
nomor.
4. Asepsis dan antisepsis penis dan sekitarnya
5. Tutup dengan doek lubang sehingga hanya penis saja yang terbuka
6. Mengecek balon kateter dengan udara untuk mengetahui ada
tidaknya kebocoran
7. Menyambungkan kateter ke selang urinbag
8. Pegang penis dengan tangan kiri, lakukan asepsis dan antisepsis
pada meatus. Jika tidak disunat lebih dulu preputium ditarik
kebelakang korona glans penis dan dibersihkan
9. Masukkan xylocain jelly ke uretra dan penis tetap dipegang sambil
menutupi meatus agar jelly tidak keluar.
10. Kateter Foley 18 Fr disambungkan pangkalnya ke selang urin bag,
lalu ujung kateter dimasukkan ke meatus dan di dorong ke arah buli-
buli mengikuti jalur uretra, saat mencapai sfingter eksternus ujung
kateter kadang tertahan. Hentikan sebentar dorongan pada kateter,
pasien diminta tarik nafas dalam dan rileks, terus dorongan
dilanjutkan sampai kateter hanya tersisa pangkalnya dekat
percabangan.

2
11. Pastikan urin keluar lancar, agar lebih lancar perut bawah ditekan,
apabila tidak bisa lancar, ada dua kemungkinan :
- Tersumbat lubang ujung akteter oleh kotoran/bekuan darah,
dapat diatasi dengan spoeling kateter.
- Tertutup lubang ujung kateter oleh jaringan, dapat diatasi dengan
mengubah posisi kateter.
12. Bila tidak disunat preputium dikembalikan ke posisi semula, doek
lubang dilepas
13. Kateter difiksasi pakai plester (micropore). Jika pasien dirawat inap,
kateter difiksasi di lipat paha dan urne bag digantung di sisi bed
dekat tungkai. Jika pasien rawat jalan, kateter difiksasi di sisi dalam
paha, begitu pula urine bag beserta selang yang digulung.
14. Kateterisasi selesai, operator membuat catatam di CM sbb :
Tanggal…… Jam…..dipasang katetr Foley silicon Fr 18,
Balon diisi 10ml aquadest
Urine keluar awal : warna kuning/merah/
Bening/keruh
Volume urine awal sampai buli-buli kosong
± 1000ml.
Urine bag dikosongkan dan ditutup kembali
Perawatan kateter : - Letak urine bag harus lebih rendah dari
buli-buli
- Urine bag penuh segera dikosongkan
- Jika uine tidak lancar, lapor
- Jaga kebersihan kateter terutama di
meatus
- Kateter dilepas atau diganti menurut
perintah dari dokter yang merawat
- Paraf dan tanda tangan

Anda mungkin juga menyukai