Anda di halaman 1dari 5

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI

Standard Operasional Prosedur Departemen Ilmu Bedah

Tanggal terbit : No. Revisi : Halaman :

I. SOP Keterampilan Klinik Pengelolaan Ilmu Bedah pada Dewasa

Pengertian : Keterampilan klinik pengelolaan penyakit bedah pada dewasa


adalah keterampilan yang melatih kemampuan anamnesis,
pemeriksaan fisik, pengusulan pemeriksaan penunjang yang
diperlukan, penegakkan DD/ & WD/, pemberian terapi bedah dan
farmakoterapi yang sesuai, pemberian edukasi kepada pasien dan
keluarganya, penyimpulan prognosis, dan perilaku professional.

Tujuan : Mahasiswa mampu melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik,


pengusulan pemeriksaan penunjang yang diperlukan, menegakkan DD/
& WD/, pemberian terapi bedah dan farmakoterapi yang sesuai,
memberikan edukasi kepada pasien dan keluarganya, menyimpulkan
prognosis, dan berperilaku professional.

Pelaksana : Staf pengajar dan instruktur Departemen Ilmu Bedah FK


TRISAKTI

Peralatan:
1. Kapas
2. Kassagulung
3. Kassasterilkecil-sedang-besar
4. Plester
5. Gunting
6. Sarungtangan
7. Tali 4 buah
8. Normal saline
9. Plastic sterile povidon iodine
10. Arm sling
11. Mitela
12. Bidai

Persiapan: Mengecek alat yang dibutuhkan sesuai prosedur

Prosedur:
A. Luka
B. Fraktur tulang panjang

1
i. Fraktur Tertutup
ii. Fraktur Terbuka
A. Luka
a. Kepala
i. Luka dibersihkan dengan cairan normal saline dan tutup kassa dan
dibalut dangan mitela
c. Wajah: Mata, Dahi, Mandibular
i. Luka didibersihkan dengan cairan normal saline dan tutup kassadan di
plester
ii. Balut dengan Mitela
b. Dinding Thorax
i. Luka terbuka tembus sampai Paru setelah luka dibersihkan dengan
normal saline ditutup dengan balutan 3 sisi dengan menggunakan Plastic
steril povidon iodine dan plester
c. Dinding Abdomen
i. Luka penetrasi dengan eviserasi organ dibalut dengan menggunakan
kassa lembab, kompres normal saline dan di plester di sekitar luka tanpa
memberikan penekanan organ yang keluar

Frakturtulangpanjang: dilakukan oleh 2 orang

I. Fraktur Tertutup
1. Clavicula :
a. Mitela
i. Posisikan lengan pada sisi fraktur dengan siku ditekuk (fleksi) 900
ii. Ikatkan lengan tersebut dengan Mitella pada leher
iii. Cek pulsasi arteri radialis, bila nadi tidak teraba maka Mitela dilepas
b. Arm sling
i. Posisi lengan pada sisi fraktur ditekuk padasiku 900 kemudian pasang
arm sling
ii. Cek pulsasi arteri radialis, bila nadi tidak teraba maka Arm sling dilepas

c. Ranselverband
i. Siapkan kapas dan kassa gulung besar untuk dibuat tali panjang
ii. Posisi pasien duduk dengan ke 2 tangan di pinggang
iii. Pasang tali panjang belakang leher menyilang ke depan bahu kiri dan
kanan clavicula, kemudian melingkar di ketiak kiri dan kanan dan
diikatkan dibelakang punggung atas seperti Ransel (Figure of Eight)
iv. Cek pulsasi arteri radialis, bila nadi tidak teraba maka Ransel verban
dilepas

2. Shoulder :
a. Arm sling
i. Posisi Lengan pada sisi fraktur ditekuk pada siku 900 kemudian pasang
Arm sling
ii. Cek pulsasi arteri radialis, bila nadi tidak teraba maka arm sling dilepas

b. Sling and Swathe


i. Posisi pasien duduk dengan lengan yang patah ditekuk padasiku 900
ii. Pergelangan tangan diikat dengan kassa panjang kemudian kassa

2
dilingkarkan pada leher dan diikat pada kassa di pergelangan tangan

3. Humerus:
a. Bidai + Arm sling
i. Siapkan kassa gulung, bidai, 4 tali, Arm sling
ii. Cek pulsasi arteri Radialis
1. Lengan atas tsb dipasang bidai 3 posisi sampai siku, ikat bidai
dengan 2 tali diatas dan 2 tali dibawah fraktur
2. Balut bidai dengan kassa panjang
3. Posisikan Lengan atas tsb menekuk pada siku 900 kemudian pasang
Arm sling
iii. Cek pulsasi arteri radialis, bila nadi tidak teraba :
1. maka arm sling dilepas dan bidai diganti dengan yang lebih
panjang.
2. Ikat bidai dengan 2 tali di atas dan 2 tali di bawah fraktur
3. Balut bidai dengan kassa panjang

4. Antebrachii
a. Bidai:
i. Siapkan 3 bidai, kassa gulung
ii. Cek pulsasi arteri Radialis, sensori arteri Medianus
iii. Posisi siku lurus dan pasang 3 posisi bidai dari pertengahan Humerus
sampai dengan telapak tangan
iv. Bidai diikat dengan 4 buah tali, 2 di atas dan 2 di bawah tempat fraktur
v. Balut bidai dengan kassa panjang

5. Femur
a. Bidai
i. Siapkan 3 bidai ,kassa gulung
ii. Cek pulsasi arteri Dorsalis Pedis
iii. Posisi lutut lurus dan pasang 3 posisi bidai panjang dari hip sampai
Ankle
iv. Ikat bidai dengan 2 tali di atas dan 2 tali di bawah fraktur
v. Balut bidai dengan kassa panjang
6. Cruris
a. Bidai
i. Siapkan 3 bidai, kassa gulung
ii. Cek pulsasi arteri Dorsalis Pedis
iii. Posisi lutut lurus dan pasang 3 posisi bidai panjang dari pertengahan
Femur sampai Ankle
iv. Ikat bidai dengan 2 tali di atas dan 2 tali di bawah fraktur
v. Balut bidai dengan kassa panjang

II. Fraktur terbuka


1. Siapkan peralatan yang dibutuhkan:
a. Kapas
b. Kassa gulung
c. Kassa steril kecil-sedang-besar
d. Plester
e. Gunting

3
f. Sarung tangan
g. Tali 4 buah
h. Normal saline
i. Arm sling
j. Mitela
k. Bidai
2. Pakai sarung tangan.
3. Luka segera bersihkan dengan normal saline, dan tutup dengan kassa dan di
plester atau ditutup dengan kassa gulung tergantung besar luka
4. Bila terlihat fragmen fraktur, luka segera dibersihkan, fragmen fraktur jangan
direduksi atau dilepas, kecuali saat dibersihkan terlepas.
5. Imobilsisasi dilakukan sesuai prosedur Fraktur tertutup

Skenario :
Anak S, 10 tahun datang ke UGD dengan keluhan nyeri di lengan atas kiri sejak 2 jam yang
lalu.
Riwayat Penyakit Sekarang
Sejak 2 jam yang lalu, pasien terjatuh saat memanjat pohon. Posisi jatuh miring dengan
tertumpu pada sisi kiri. Terdapat luka lecet pada beberapa bagian tubuh terutama di tangan
kiri dan kaki kiri. Sejak terjatuh lengan kiri sulit digerakkan karena nyeri. Setelah jatuh
pasien sempat ke klinik dan dianjurkan ke UGD karena didiagnosis patah tulang.

Riwayat PenyakitDahulu
Tidak ada penyakit kencing manis dan alergi.

Riwayat kebiasan
-

Pemeriksaan fisik :
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang, Compos mentis
Tekanan darah : 100/70 mmHg Nadi : 80 x/menit, reguler
Pernapasan : 24 x/menit Suhu : afebris
Berat badan : 24 Kg Tinggi badan : 135cm
Status generalis : dalam batas normal
Status lokalis :
Regio Brachial dextra :
- Look : luka -, pus -, darah -, bengkak +, edema -, eritema -, deformitas
- Feel : demam -, nyeri tekan -, sensibilitas +, krepitasi -, capillary refil <2 detik,
pulsasi arteri +
- Deformitas elbow

4
Pemeriksaan Penunjang:

Fraktur Supracondylar Humeri sinistra, displaced

Tugas:
1. Lakukan anamnesis
2. Lakukan pemeriksaan fisik
3. Usulkan tes/prosedur klinik dan interpretasi data yang diberikan untuk menunjang
diagnosis banding atau diagnosis
4. Tegakkan diagnosis dan minimal 2 diagnosis banding
5. Lakukan Tata laksana:
- Farmakoterapi
- Non farmakoterapi
6. Lakukan edukasi terhadap pasien dan keluarganya

Anda mungkin juga menyukai