Anda di halaman 1dari 15

KKD Integratif Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi

Pengertian
Pelatihan keterampilan klinik yang diperlukan oleh dokter umum, pada fasilitas layanan
kesehatan primer, dalam menangani masalah kesehatan yang bersumber pada sistem
musculoskeletal, dan atau masalah kesehatan lain yang berdampak pada sistem
musculoskeletal.
Tujuan
Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan, yang meliputi anamnesis dan pemeriksaan fisik
umum dan pemeriksaan fisik khusus pada sistem musculoskeletal, dapat menentukan
pemeriksaan penunjang yang diperlukan dengan dasar ilmiah yang kuat setara dengan
kompetensi dokter, kemudian mampu menegakkan diagnosis berdasarkan pemeriksaan yang
tepat, serta pada akhirnya dapat menentukan prinsip tatalaksana, yang menekankan pada
pencegahan penurunan kemampuan aktivitas.
Pelaksana
Instruktur KKD yang sudah dilatih dengan standar yang telah ditetapkan
Jumlah Instruktur yang diperlukan 4 orang, dengan 1 cadangan, sehingga 5 orang
Instruktur yang diusulkan:
1. DR.Dr. Maria R Rachmawati, SpKFR
2. Dr. Nuryani Sidarta, SpKFR
3. Dr. Purnamawati Tjhin, MpedKed
4. Dr. Magdalena Wartono
5. Dr. Dian Mediana, MBiomed
Peralatan
1. Meja periksa pasien
2. Set Meja kursi dokter dan pasien
3. Alat pemeriksaan tanda vital (tensimeter, thermometer)
4. Alat pemeriksaan lain: pita meter, pengukur TB dan BB
5. Alat penanganan pertama pada masalah musculoskeletal : elastic verban ukuran 3 inci
dan 4 inci, mitella, cold pack.
6. Perlengkapan penunjang: 1 bantal, 1 guling

1
Prosedur
No Kelompok Jenis keterampilan
keterampilan
1 Anamnesis Menyapa pasien dan keluarga
Memperkenalkan diri
Menanyakan keluhan utama
Menanyakan onset
Menanyakan faktor yang memperberat dan memperingan keluhan
Menanyakan sifat khas keluhan utama untuk membedakan beberapa
penyakit yang mungkin
Menanyakan riwayat trauma yang berkaitan dengan keluhan
Menanyakan keluhan lain
Menanyakan riwayat pengobatan
Menanyakan kemungkinan menderita penyakit lain
Menanyakan riwayat penyakit keluarga
menanyakan kondisi rumah (toilet, tangga) yang dapat memperberat
kondisi pasien
Menanyakan status asuransi
2 Pemeriksaan fisik Melakukan penilaian keadaan umum (pucat, mimik wajah, sikap
tubuh, gaya jalan)
Melakukan pemeriksaan tanda vital (T,N,P,S)
Melakukan pemeriksan generalis secara singkat tetapi tepat: kepala,
leher, thorax, abdomen
Melakukan pemeriksaan pada status lokalis (sesuai
keluhan/masalah yang diperoleh pada saat anamnesis), dengan
urutan pemeriksaan sebagai berikut:
1. Look (Inspeksi): warna kulit, luka pada kulit, oedem,
deformitas, ketidaksimetrisan
2. Feel (Palpasi): suhu kulit, gambaran efusi (pemeriksaan
undulasi/ballotemen), nyeri tekan, massa, ukuran diameter
3. Move (Gerak):
- Gerak aktif yang dilakukan oleh pasien untuk menilai
lingkup gerak sendi (LGS) dan keluhan yang timbul saat
melakukan gerakan, mahasiswa diminta mengukur sudut
LGS yang dapat dilakukan pasien secara aktif
- Melakukan pemeriksaan gerak pasif yang dilakukan oleh
pemeriksa, jika ada keterbatasan LGS tanpa disertai
nyeri yang hebat
- Melakukan pemeriksaan kekuatan otot secara manual
(manual muscle testing), dengan tingkat kekuatan otot
sebagai berikut:
- 0 : tidak ada kontraksi otot sama sekali
- 1 : terdapat kontraksi otot tetapi tidak mampu
menggerakkan persendian secara berarti
- 2 : mampu melakukan LGS secara penuh tetapi tidak
dapat melawan gravitasi
- 3: mampu melakukan LGS secara penuh dan dapat
melawan gravitasi, tetapi tidak dapat melawan tahanan
ringan yang diberikan oleh pemeriksa

2
- 4 : mampu melakukan LGS secara penuh dan dapat
melawan gravitasi, dapat melawan tahanan ringan, tetapi
tidak dapat melawan tahanan berat yang diberikan oleh
pemeriksa
- 5 : mampu melakukan LGS secara penuh dan dapat
melawan gravitasi, serta dapat melawan tahanan berat
yang diberikan oleh pemeriksa
4. Mampu melakukan pemeriksaan khusus yang diperlukan
sesuai dengan masalah yang didapat pada anamnesis, yaitu:
- Valgus dan varus test
- Mc murray test
- Lachman test
- Anterior drawer sign test
- Posterior drawer sign test
- Yergason test
- Drop arm test
3 Menentukan Mampu menentukan pemeriksaan penunjang sesuai kompetensi
pemeriksaan dokter umum, berdasarkan alasan ilmiah yang tepat dan
penunjang berdasarkan diagnosis sementara, yaitu:
- Menentukan pemeriksaan laboratorium darah rutin
- Menentukan pemeriksaan radiologi x ray
4 Menegakkan Mampu menegakkan diagnosis berdasarkan data yang diperoleh
diagnosis dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang,
serta minimal dua diagnosis defferensial
5 Tatalaksana Mampu menentukan prinsip tatalaksana:
- Medikamentosa : mampu menjelaskan alasan pemberian
- Non medikamentosa : tindakan tertentu, komunikasi
informasi dan edukasi yang diperlukan
6 Merencanakan Menentukan sistem rujukan yang tepat, disertai dengan edukasi
rujukan

3
Skenario 1
1 Tujuan latihan Pelatihan kemampuan anamnesis, pemeriksaan fisik,
keterampilan menegakkan diagnosis dan penatalaksanaan pasien dengan keluhan nyeri
lutut kanan
2 Kompetensi 1. Kemampuan anamnesis
2. Kemampuan pemeriksaan fisik
3. Melakukan tes/prosedur klinik atau interpretasi data untuk
menunjang diagnosis atau diagnosis banding
4. Penegakan diagnosis/diagnosis banding
5. Tatalaksana
a. Non farmakoterapi
b. Farmakoterapi
6. Komunikasi dan edukasi pasien
7. Perilaku profesional
3 Instruksi untuk Skenario klinik:
mahasiswa Seorang perempuan 58 tahun mengeluh nyeri pada lutut kanan

keluhan utama nyeri pada lutut kanan


Tugas :
1. Melakukan anamnesis
2. Melakukan pemeriksaan fisik yang terkait
3. Melakukan pemeriksaan penunjang yang sesuai
4. Menegakkan diagnosis
5. Melakukan Tatalaksana non farmakologis
6. Melakukan Tatalaksana farmakologis
7. Melakukan edukasi
4 Instruksi untuk Instruktur Skenario klinik:
Seorang perempuan 58 tahun mengeluh nyeri pada lutut kanan
1. Melakukan anamnesis
2. Melakukan pemeriksaan fisik yang terkait
3. Melakukan pemeriksaan penunjang yang sesuai
4. Menegakkan diagnosis
5. Melakukan Tatalaksana farmakologis
6. Melakukan Tatalaksana non farmakologis
7. Melakukan edukasi
Instruksi :
1. Memberi pengarahan mengenai teknik melakukan anamnesis,
dengan bantuan pasien simulasi. Pasien hanya menjawab yang
ditanya oleh mahasiswa
2. Meminta 2 mahasiswa melakukan anamnesis bergantian, kemudian
meminta teman yang menyaksikan untuk memberi masukan
mengenai anamnesis yang dilakukan
3. Memberi pengarahan mengenai teknik melakukan pemeriksaan fisik
- tanda vital
- analisa singkat mengenai pola jalan
- status generalis singkat : kepala, lehar, thorax, abdomen
- status lokalis : look (oedem lutut kanan disertai kemerahan,
deformitas valgus kedua lutut), feel (lutut kanan teraba hangat,
nyeri tekan (+), test ballotemen (+) ), move (nyeri gerak lutut
kanan terutama pada akhir LGS, terdengar suara krepitasi)
Pemeriksaan spesial:
- Diameter lutut (lutut kanan 46 cm, lutut kiri 44 cm)
- Valgus dan varus test (valgus test lutut kanan (+)
- Ballotemen/undulasi test lutut kanan (+)
4. Meminta mahasiswa menentukan Pemeriksaan penunjang :
Pemeriksaan radiologi x ray lutut bilateral: AP dan L. Hasil

4
radiologi x ray: kondisi foto layak dibaca, kondisi tulang baik,
kondisi jaringan lunak baik, terdapat spur formation pada sendi lutut

5. Meminta mahasiswa untuk menegakkan diagnosis dan diagnosis


defferensial
DS: Osteoarthritis, DD: gout arthritis, rheumatoid arthritis

6. Meminta mahasiswa melakukan tatalaksana non medikamentosa


Edukasi :
penurunan BB
Mengurangi aktivitas jalan saat lutut nyeri
Mengenakan alas kaki yang nyaman
Menggunakan alat penopang: tongkat
Melakukan OR yang tidak membebani sendi : sepeda, renang

7. Meminta mahasiswa melakukan tatalaksana medikamentosa: obat


anti inlamasi non steroid, beserta penjelasan alasan
8. Meminta mahasiswa untuk merencanakan rujukan, beserta
penjelasan alasan

5 Instruksi untuk pasien Nama : Ny. Nanih


simulasi Jenis kelamin : perempuan
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Status pernikahan : Menikah dengan 2 anak yang sudah menikah
Riwayat penyakit sekarang (History of present illness) :
- Keluhan utama : nyeri pada lutut kanan
- Sejak : 1 tahun yang lalu
- Perjalanan penyakit : Nyeri terasa hilang timbul, bertambah berat
jika banyak jalan atau dari duduk ke berdiri. Nyeri berkurang jika
berbaring atau duduk. Jika banyak jalan lutut kanan akan
membengkak dan terasa panas. Pagi hari saat bangun tidur lutut
terasa kaku dan nyeri yang lamanya sekitar 30 menit, setelah itu
lambat laun nyeri dan kaku berkurang. Tidak disertai demam.
Banyak melakukan aktivitas jalan untuk kegiatan sosial di RT/RW.
Tidak ada riwayat cedera. Mengaku mengalami peningkatan BB
sekitar 7 kg selama 5 bulan terakhir.
- Riwayat penyakit dahulu (Past Medical History) :
Tidak pernah mengalami sakit serius/dirawat di RS
- Penyakit kronis : tidak ada riwayat penyakit jantung/paru/kencing
manis
- Riwayat pengobatan penyakit terdahulu : minum obat anti nyeri
yang dibeli bebas di supermarket.
- Riwayat sosial (Social history) : Aktif di kegiatan lingkungan, anak
sudah berkeluarga dan tinggal terpisah dengan pasien.
- Kondisi rumah bertingkat dengan kamar pasien di lantai dua, toilet
duduk
- Tidak merokok
- Hubungan dengan tetangga, teman dan keluarga: tidak ada masalah

Pemeriksaan Fisik
Pasien berjalan dengan pincang (antalgic gait), kemudian duduk dengan
wajah kesakitan memegang lutut kanan
Pada pemeriksaan lutut kanan, memberi respon nyeri
Pada pemeriksaan gerak aktif lutut kanan menjawab: nyeri namun dapat
melakukan gerak aktif normal

Peran yang harus dilakukan :


Berpakaian keseharian tidak terlalu rapi

5
6 Peralatan yang - Meja dokter
dibutuhkan - Kursi pasien dan kursi dokter
- Timbangan berat badan
- Pengukur tinggi badan
- Tensi meter
- Meja periksa

7 Penulis Maria Regina Rachmawati


8 Referensi 1. Salter RB. Specific Fractures and Joint Injuries in Adult. Textbook
of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal System.
Williams&Wilkins: Baltimore,1999; 647-650
2. Dandy DJ,Edwards DJ. Sports Injuries.Essential Orthopaedics and
Trauma.4th ed. Churchill Livingstone; Edinburgh,2003;273-278

6
Skenario 2
1 Tujuan latihan Pelatihan kemampuan pemeriksaan dan penatalaksanaan cedera olah raga
keterampilan pada lutut
2 Kompetensi 1. Kemampuan anamnesis
2. pemeriksaan fisik Kemampuan
3. Melakukan tes/prosedur klinik atau interpretasi data untuk
menunjang diagnosis atau diagnosis banding
4. Penegakan diagnosis/diagnosis banding
5. Tatalaksana
a. Non farmakoterapi
b. Farmakoterapi
6. Komunikasi dan edukasi pasien
7. Perilaku profesional
3 Instruksi untuk Skenario klinik:
mahasiswa Nama : Tn. Amir
Jenis kelamin : laki-laki
Pekerjaan : Mahasiswa Semester 3
Status pernikahan : Belum menikah
Riwayat penyakit sekarang (History of present illness) :
- Keluhan utama : nyeri pada lutut kiri
- Sejak : 3 jam yang lalu
- Perjalanan penyakit : 3 jam yang lalu saat bermain sepak bola,
terjegal pemain lain dan terjatuh dalam posisi lutut kiri terkilir ke
arah dalam dan sedikit fleksi.
- Riwayat penyakit dahulu (Past Medical History) :
Baru pertama kali mengalami cedera seperti ini.
- Penyakit kronis : tidak ada riwayat penyakit jantung/paru/kencing
manis
- Riwayat pengobatan penyakit terdahulu : tidak minum obat apapun,
tidak pernah dirawat di RS
- Riwayat sosial (Social history) : Aktif di kegiatan ormawa, aktif
olah raga sepak bola
- Tidak merokok
- Hubungan dengan tetangga, teman dan keluarga: tidak ada masalah

Mahasiswa wajib melakukan


• Melakukan pemeriksaan fisik yang terkait
• Melakukan pemeriksaan penunjang yang sesuai
• Menegakkan diagnosis dan diagnosis banding
• Menentukan Tatalaksana non farmakologis dan farmakologis
• Melakukan edukasi
• Mempersiapkan rujukan
4 Instruksi untuk Instruktur Skenario klinik:
Seorang laki-laki 22 tahun menderita nyeri lutut kiri sejak 3 jam yang lalu
Mengarahkan mahasiswa untuk:
1. Melakukan pemeriksaan fisik yang terkait
2. Melakukan pemeriksaan penunjang yang sesuai
3. Menegakkan diagnosis Melakukan Tatalaksana non farmakologis
dan farmakologis
4. Melakukan edukasi
Instruksi :
1. Memberi pengarahan mengenai teknik melakukan pemeriksaan fisik
- tanda vital
- analisa singkat mengenai pola jalan
- status generalis singkat : kepala, lehar, thorax, abdomen
- status lokalis :

7
- look (oedem ringan lutut kiri disertai kemerahan),
- feel (lutut kiri teraba hangat, nyeri tekan (+), test ballotemen (-),
diameter lutut kiri 46 cm, lutut kanan 45 cm
- move (nyeri gerak lutut kanan terutama pada akhir LGS,
terdengar suara krepitasi)
- pemeriksaan lutut khusus:
(keterangan dan gambar terlampir)
lachman test lutut kiri (+)
anterior drawer test lutut kiri (+)
2. Meminta mahasiswa untuk menentukan pemeriksaan
penunjang: radiologi x ray lutut kiri posisi AP dan L, alasan:
untuk menyingkirkan kemungkinan fraktur sendi lutut kiri
3. Meminta mahasiswa untuk menegakkan diagnosis dan
diagnosis defferensial
DS: cedera Anterior cruciatum Ligament (ACL) sinistra, DD:
cedera meniscus medial, cedera medial collateral ligament
(MCL)
4. Meminta mahasiswa melakukan tatalaksana non
medikamentosa: tindakan PRICE (protection, rest, ice,
compression, elevation). Melakukan latihan kontraksi otot
sekitar lutut (m.quadriceps) untuk menghindari terjadinya atrofi.
Dapat melakukan aktivitas jalan dengan bantuan tongkat, untuk
mengurangi beban pada lutut kiri.
5. Meminta mahasiswa melakukan tatalaksana
farmakologis:analgetik (acetaminofen), beserta penjelasan
alasan
6. Meminta mahasiswa untuk merencanakan rujukan ke spesialis
ortopedi

5 Instruksi untuk pasien Nama : Tn. Amir


simulasi Jenis kelamin : laki-laki
Pekerjaan : Mahasiswa Semester 3
Status pernikahan : Belum menikah
Riwayat penyakit sekarang (History of present illness) :
- Keluhan utama : nyeri pada lutut kiri
- Sejak : 3 jam yang lalu
- Perjalanan penyakit : 3 jam yang lalu saat bermain sepak bola,
terjegal pemain lain dan terjatuh dalam posisi lutut kiri terkilir ke
arah dalam dan sedikit fleksi.
- Riwayat penyakit dahulu (Past Medical History) :
Baru pertama kali mengalami cedera seperti ini.
- Penyakit kronis : tidak ada riwayat penyakit jantung/paru/kencing
manis
- Riwayat pengobatan penyakit terdahulu : tidak minum obat apapun,
tidak pernah dirawat di RS
- Riwayat sosial (Social history) : Aktif di kegiatan ormawa, aktif
olah raga sepak bola
- Tidak merokok
- Hubungan dengan tetangga, teman dan keluarga: tidak ada masalah

Pemeriksaan Fisik
Pasien duduk dengan wajah kesakitan
Pada pemeriksaan lutut kiri, memberi respon nyeri
Pada pemeriksaan gerak aktif lutut kanan menjawab: nyeri dan namun dapat
melakukan gerak aktif normal

Peran yang harus dilakukan :

8
Berpakaian kostum sepak bola (kaos dan celana pendek), ekspresi wajah
kesakitan, menjawab pertanyaan dengan menahan sakit. Posisi duduk di kursi
pasien, dan jika peserta ujian meminta untuk berbaring maka pasien berjalan
menuju ke meja periksa dengan menahan nyeri pada lutut kiri (antalgic gait)
6 Peralatan yang - Meja dokter
dibutuhkan - Kursi pasien dan kursi dokter
- Timbangan berat badan
- Pengukur tinggi badan
- Tensi meter
- Meja periksa

7 Penulis Maria Regina Rachmawati


8 Referensi 1. Salter RB. Specific Fractures and Joint Injuries in Adult. Textbook
of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal System.
Williams&Wilkins: Baltimore,1999; 647-650
2. Dandy DJ,Edwards DJ. Sports Injuries.Essential Orthopaedics and
Trauma.4th ed. Churchill Livingstone; Edinburgh,2003;273-278

9
Skenario 3
1 Tujuan latihan Pelatihan kemampuan anamnesis, pemeriksaan fisik,
keterampilan menegakkan diagnosis dan penatalaksanaan pasien dengan keluhan nyeri
nyeri pinggang
2 Kompetensi 1. Kemampuan anamnesis
2. Kemampuan pemeriksaan fisik
3. Melakukan tes/prosedur klinik atau interpretasi data untuk
menunjang diagnosis atau diagnosis banding
4. Penegakan diagnosis/diagnosis banding
5. Tatalaksana
a. Non farmakoterapi
b. Farmakoterapi
6. Komunikasi dan edukasi pasien
7. Perilaku profesional
3 Instruksi untuk Skenario klinik:
mahasiswa Seorang perempuan 70 tahun mengeluh nyeri pinggang

keluhan utama nyeri pada pinggang


Tugas :
1. Melakukan anamnesis
2. Melakukan pemeriksaan fisik yang terkait
3. Melakukan pemeriksaan penunjang yang sesuai
4. Menegakkan diagnosis
5. Melakukan Tatalaksana non farmakologis
6. Melakukan Tatalaksana farmakologis\
7. Melakukan edukasi
8. Melakukan rujukan
4 Instruksi untuk Instruktur Skenario klinik:
Seorang perempuan 70 tahun mengeluh nyeri pinggang
Mengarahkan mahasiswa untuk:
1. Melakukan anamnesis
2. Melakukan pemeriksaan fisik yang terkait
3. Melakukan pemeriksaan penunjang yang sesuai
4. Menegakkan diagnosis
5. Melakukan Tatalaksana farmakologis
6. Melakukan Tatalaksana non farmakologis
7. Melakukan edukasi
8. Melakukan rujukan

Instruksi :
1. Memberi pengarahan mengenai teknik melakukan anamnesis,
dengan bantuan pasien simulasi. Pasien hanya menjawab yang
ditanya oleh mahasiswa
2. Meminta 2 mahasiswa melakukan anamnesis bergantian, kemudian
meminta teman yang menyaksikan untuk memberi masukan
mengenai anamnesis yang dilakukan
3. Memberi pengarahan mengenai teknik melakukan pemeriksaan
fisik, yang meliputi
- tanda vital
- analisa singkat mengenai pola jalan
- status generalis singkat : kepala, lehar, thorax, abdomen
4. Mengarahkan melakukan pemeriksaan status lokalis : look (postur
tubuh kyposis), feel (spasme pada musculatur sekitar vertebra lubal
), move (pasien takut menggerakan tulang belakang karena nyeri)
5. Meminta mahasiswa menentukan Pemeriksaan penunjang :
Pemeriksaan radiologi x ray vertebra lumbosacral: AP dan L. Hasil

10
radiologi x ray: kondisi foto layak dibaca, kondisi tulang baik kesan
porotik (trabeculae kasar), terdapat fraktur kompresi pada vertebra
Lumbal 1
6. Meminta mahasiswa untuk menegakkan diagnosis dan diagnosis
defferensial
DS: fraktur kompresi vertebra Lumbal 1 ec osteoporosis, DD:
fraktur kompresi Lumbal 1 ec ca metastase, fraktur kompresi
Lumbal 1 ec spondylitis
7. Meminta mahasiswa melakukan tatalaksana non medikamentosa
Edukasi :
Meminimalkan pergerakan vertebra, jika memungkinkan
mengenakan korset, tetap melatih anggota gerak tubuh untuk
menghindari terjadinya atrofi. Berada di luar rumah agar terpapar
sinar matahari pagi
8. Meminta mahasiswa melakukan tatalaksana medikamentosa:
analgetik
9. Meminta mahasiswa untuk merencanakan rujukan, beserta
penjelasan alasan: segera melakukan rujukan ke spesialis ortopedi

5 Instruksi untuk pasien Nama : Ny. Teti


simulasi Jenis kelamin : perempuan
Pekerjaan : -
Status pernikahan : Janda, dengan 3 anak yang sudah menikah dan tinggal
terpisah
Riwayat penyakit sekarang (History of present illness) :
- Keluhan utama : nyeri pinggang
- Sejak : 1 hari yang lalu
- Perjalanan penyakit : Nyeri pinggang sejak 1 hari yang lalu muncul
setelah pasien jatuh terduduk di kursi (tidak keras). Nyeri dirasakan
terus menerus dan mengganggu tidur. Nyeri berkurang sesaat setelah
minum obat anti nyeri yang beli di toko dekat rumah.
- Riwayat penyakit dahulu (Past Medical History) :
Tidak pernah mengalami sakit serius/dirawat di RS
- Penyakit kronis : terdiagnosa kencing manis sejak 5 tahun yang lalu,
tidak menderita penyakit jantung/paru.
- Riwayat pengobatan penyakit terdahulu : minum obat anti nyeri
yang dibeli di toko, tetapi tidak berhasil mengurangi nyeri, minum
obat anti diabet secara teratur
- Riwayat sosial (Social history) : lebih banyak di rumah dan
menganggur, jarang ke luar rumah
- Kondisi rumah tidak bertingkat, toilet duduk
- Hubungan dengan tetangga, teman dan keluarga: tidak ada masalah
Pemeriksaan Fisik
Pasien berjalan dengan perlahan membungkuk, sambil memegangi
pinggang, dan dituntun oleh asisten. Kemudian duduk dengan wajah
kesakitan memegang pinggang.

Peran yang harus dilakukan :


Berpakaian keseharian tidak terlalu rapi
6 Peralatan yang - Meja dokter
dibutuhkan - Kursi pasien dan kursi dokter
- Timbangan berat badan
- Pengukur tinggi badan
- Tensi meter
- Meja periksa

7 Penulis Maria Regina Rachmawati


8 Referensi 1. Salter RB. Specific Fractures and Joint Injuries in Adult. Textbook

11
of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal System.
Williams&Wilkins: Baltimore,1999; 647-650
2. Dandy DJ,Edwards DJ. Sports Injuries.Essential Orthopaedics and
Trauma.4th ed. Churchill Livingstone; Edinburgh,2003;273-278

12
Skenario 4
1 Tujuan latihan Pelatihan kemampuan anamnesis, pemeriksaan dan penatalaksanaan
keterampilan keluhan nyeri dan kaku bahu kanan
2 Kompetensi 1. Kemampuan anamnesis
2. pemeriksaan fisik Kemampuan
3. Melakukan tes/prosedur klinik atau interpretasi data untuk
menunjang diagnosis atau diagnosis banding
4. Penegakan diagnosis/diagnosis banding
5. Tatalaksana
a. Non farmakoterapi
b. Farmakoterapi
6. Komunikasi dan edukasi pasien
7. Perilaku profesional
3 Instruksi untuk Skenario klinik:
mahasiswa Tn. Tono, usia 28 tahun mengeluh nyeri dan kaku bahu kanan

Mahasiswa wajib melakukan


1. Melakukan anamnesis
2. Melakukan pemeriksaan fisik yang terkait
3. Melakukan pemeriksaan penunjang yang sesuai
4. Menegakkan diagnosis dan diagnosis banding
5. Menentukan Tatalaksana non farmakologis dan farmakologis
6. Melakukan edukasi
7. Mempersiapkan rujukan
4 Instruksi untuk Instruktur Skenario klinik:
Seorang laki-laki 28 tahun menderita nyeri dan kaku bahu kanan sejak 4
bulan yang lalu

Mengarahkan mahasiswa untuk:


1. Melakukan anamnesis
2. Melakukan pemeriksaan fisik yang terkait
3. Melakukan pemeriksaan penunjang yang sesuai
4. Menegakkan diagnosis Melakukan Tatalaksana non farmakologis
dan farmakologis
5. Melakukan edukasi
Instruksi :
1. Memberi pengarahan mengenai teknik melakukan anamnesis,
dengan bantuan pasien simulasi. Pasien hanya menjawab yang
ditanya oleh mahasiswa
2. Meminta 2 mahasiswa melakukan anamnesis bergantian,
kemudian meminta teman yang menyaksikan untuk memberi
masukan mengenai anamnesis yang dilakukan
3. Memberi pengarahan mengenai teknik melakukan pemeriksaan
fisik
- tanda vital
- status generalis singkat : kepala, lehar, thorax, abdomen
- status lokalis : bahu kanan
look (oedem ringan bahu kanan),
Feel (bahu kanan teraba hangat, nyeri tekan (+), nyeri tekan tendo
supraspinatus dan tendo bicipitalis dekstra, test ballotemen (-)
Move (nyeri bahu kanan, disertai keterbatasan LGS, yaitu fleksi 90
0
, abduksi 90 0, dan endorotasi minimal)
4. pemeriksaan bahu kanan khusus: (keterangan dan gambar
terlampir)
Yergason test (+)
5. Meminta mahasiswa untuk menentukan pemeriksaan penunjang:

13
radiologi x ray bahu kanan posisi AP dan L, alasan: untuk melihat
posisi sendi dan tulang. Hasil pemeriksaan dalam batas normal
6. Meminta mahasiswa untuk menegakkan diagnosis dan diagnosis
defferensial
DS: capsulitis adhesiva bahu kanan, DD: osteoarthritis, gout
arthritis
7. Meminta mahasiswa melakukan tatalaksana non medikamentosa:
edukasi untuk menggerakan bahu kanan secara perlahan dan
bertahap (latihan peregangan bahu kanan sesuai toleransi),
menghindari gerakan mendadak dan membawa beban berat pada
lengan kanan
8. Meminta mahasiswa melakukan tatalaksana farmakologis:anti
inflamasi non steriod
9. Meminta mahasiswa untuk merencanakan rujukan: spesialis
rehabilitasi medik

5 Instruksi untuk pasien Nama : Tn. Tono


simulasi Jenis kelamin : laki-laki
Pekerjaan : Pegawai Bank
Status pernikahan : Belum menikah
Riwayat penyakit sekarang (History of present illness) :
- Keluhan utama : nyeri pada bahu kanan
- Sejak : 3 bulan yang lalu
- Perjalanan penyakit : Bahu kanan mulai nyeri seja 3 bulan yang
lalu, lambat laun nyeri berkurang, tetapi sejak 2 minggu merasa
bahu kanan menjadi kaku. Sehingga kesulitan untuk mengambil
dompet di saku belakang celana. Hobi bermain tenis dan ke gym
setiap hari dalam seminggu.
- Riwayat penyakit dahulu (Past Medical History) :
Tidak pernah menderita penyakit serius dan dirawat di RS
- Penyakit kronis : tidak ada riwayat penyakit jantung/paru/kencing
manis
- Riwayat pengobatan penyakit terdahulu : tidak minum obat
apapun
- Riwayat sosial (Social history) : Aktif bergabung di perkumpulan
tenis
- Tidak merokok
- Hubungan dengan tetangga, teman dan keluarga: tidak ada
masalah

Pemeriksaan Fisik
Pasien duduk dengan wajah biasa
Pada pemeriksaan bahu kanan memberi respon nyeri
Pada pemeriksaan gerak aktif bahu kanan, menahan gerak bahu pada posisi
90 0 , dan tidak mampu melakukan gerak endorotasi.

Peran yang harus dilakukan :


Berpakaian kostum harian rapi
6 Peralatan yang - Meja dokter
dibutuhkan - Kursi pasien dan kursi dokter
- Timbangan berat badan
- Pengukur tinggi badan
- Tensi meter
- Meja periksa

7 Penulis Maria Regina Rachmawati


8 Referensi 1. Salter RB. Specific Fractures and Joint Injuries in Adult. Textbook

14
of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal System.
Williams&Wilkins: Baltimore,1999; 647-650
2. Dandy DJ,Edwards DJ. Sports Injuries.Essential Orthopaedics and
Trauma.4th ed. Churchill Livingstone; Edinburgh,2003;273-278

Skenario klinik:
Seorang perempuan 58 tahun mengeluh nyeri pada lutut kanan
keluhan utama nyeri pada lutut kanan
Tugas :
1. Melakukan anamnesis
2. Melakukan pemeriksaan fisik yang terkait
3. Melakukan pemeriksaan penunjang yang sesuai
4. Menegakkan diagnosis
5. Melakukan Tatalaksana non farmakologis
6. Melakukan Tatalaksana farmakologis
7. Melakukan edukasi

Seorang perempuan 58 tahun mengeluh nyeri pada lutut kanan


keluhan utama nyeri pada lutut kanan
Tugas :
1. Melakukan anamnesis
2. Melakukan pemeriksaan fisik yang terkait
3. Melakukan pemeriksaan penunjang yang sesuai
4. Menegakkan diagnosis
5. Melakukan Tatalaksana non farmakologis
6. Melakukan Tatalaksana farmakologis
7. Melakukan edukasi

Nama : Tn. Amir


Jenis kelamin : laki-laki
Pekerjaan : Mahasiswa Semester 3
Status pernikahan : Belum menikah
Riwayat penyakit sekarang (History of present illness) :
- Keluhan utama : nyeri pada lutut kiri
- Sejak : 3 jam yang lalu
- Perjalanan penyakit : 3 jam yang lalu saat bermain sepak bola, terjegal pemain lain dan terjatuh dalam
posisi lutut kiri terkilir ke arah dalam dan sedikit fleksi.
- Riwayat penyakit dahulu (Past Medical History) :
Baru pertama kali mengalami cedera seperti ini.
- Penyakit kronis : tidak ada riwayat penyakit jantung/paru/kencing manis
- Riwayat pengobatan penyakit terdahulu : tidak minum obat apapun, tidak pernah dirawat di RS
- Riwayat sosial (Social history) : Aktif di kegiatan ormawa, aktif olah raga sepak bola
- Tidak merokok
- Hubungan dengan tetangga, teman dan keluarga: tidak ada masalah

Mahasiswa wajib melakukan


• Melakukan pemeriksaan fisik yang terkait
• Melakukan pemeriksaan penunjang yang sesuai
• Menegakkan diagnosis dan diagnosis banding
• Menentukan Tatalaksana non farmakologis dan farmakologis
• Melakukan edukasi
• Mempersiapkan rujukan

15

Anda mungkin juga menyukai