Anda di halaman 1dari 29

ASAM

I. Judul Percobaan
Uji analisis kualitatif obat pada golongan asam.

II. Tanggal Percobaan


Kamis, 29 september 2016

III. Tujuan Percobaan


Mengidentifikasi senyawa zat dari bahan yang dipakai dalam farmasi terutama
bahan obat-obatan.

IV. Dasar Teori


A. Definisi Asam
Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang apabila dilarutkan dalam
air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi
modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberikan proton (ion H+) kepada
zat lain yang disebut basa, atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari
suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan basa dalam reaksi penetralan untuk
membentuk garam. Asam mengandung gugus karboksil  asam karboksilat.
O Karbonil
C
OH Hidroksi yang melekat pada alkil atau auril
B. Sifat Umum Asam
 Dibandingkan dengan asam mineral seperti HCl dan HNO3, asam
karboksilat adalah asam lemah yang lebih asam daripada alkohol dan
fenol. Bereaksi dengan NaHCO3 dan NaOH.
 Asam karboksilat dengan BM rendah berupa cairan tidak berwarna
dengan bau menyengat, misalnya asam asetat, asam formiat, butirat, dll.
 Bau asam karboksilat yang lebih tinggi (BM > 100) berkurang dan
sukar menguap (low volatily).
 Asam karboksilat membentuk 2 ikatan hidrogen antar sepasang
molekulnya.
C. Sifat-sifat Larutan Asam
 Rasanya masam
 Menghantarkan arus listrik
 Jika dilarutkan akan melepask ion hidrogen (H+)
 Mengubah lakmus biru menjadi merah
 Bersifat korosif terhadap logam
D. Pembagian Asam
 Asam alifatis
 Asam aromatis: asam karboksilat dimana gugus karboksil langsung
terikat pada inti benzena
 Asam hidroksi aromatik
 Asam dengan rantai alifatis jenuh
 Asam dengan rantai alifatis tidak jenuh
E. Identifikasi Secara Umum
1. Organoleptis
2. pH
3. Kelarutan
4. Warna
5. Pyrolisa
6. Sublimasi (umumnya asam mudah menyublim dalam bentuk asamnya)
F. Reaksi Pendahuluan
1. Reaksi FeCl3
o Hasil warna ungu: asam salisilat dan derivatnya, nipagin
o Hasil warna coklat merah: asam nikotinat, asam asetat, dll
o Hasil warna kuning: asam laktat, asam glukonat, asam malat, asam
tartrat
o Hasil warna biru hitam: asam galat dan tanin
2. Reaksi Iodoform: asam laktat, asam sulfosalisilat, Ca laktat
3. Reaksi Cuprifil: nipagin, asam pantotenat, Ca glukonas, PAS
4. Reaksi DAB HCl: asam sulfanilat, PAS Na
5. Reaksi Marquis: asetosal (ros), asam salisilat (merah farm), asam galat
6. Reaksi Fehling (+): niktinamid, asam askorbat, tanin, asam galat
7. Flourosensi
 Padat: derivat salisilat (biru muda) dan PAS Na (biru ungu)
 Larutan: asam salisilat (basa/NaOH)
8. Reaksi Frohde: asam salisilat (basa/NaOH), tanin (hijau)
V. Tinjauan Pustaka
1. Monografi Asam Benzoat (Sumber: FI Edisi V, halaman 144)
O

OH

Benzoic acid
Nama lain: Benzoate Acid
Rumus kimia: C7H6O2
BM: 122,12
Asam Benzoat mengandung tidak kurang dari 99,5% dan tidak lebih dari
100,5% C7H6O2, dihitung terhadap zat anhidrat.
Pemerian: Hablur bentuk jarum atau sisik; putih; sedikit berbau, biasanya bau
benzaldehida atau benzoin. Agak mudah menguap pada suhu hangat. Mudah
menguap dalam uap air.
Kelarutan: Sukar larut dalam air; mudah larut dalam etanol, dalam kloroform
dan dalam eter
Jarak lebur: Antara 121° dan 123°
Wadah dan Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik
Identifikasi: Didihkan 100 mg dengan 1001 mg kalsium karbonqt P dan 5 ml
air, saring. Pada filtrat tambahna larutan besi(III) klorida; tebentuk endapan
kuning coklat.
Identifikasi lain:
 Reaksi esterifikasi benzot: bau ester (etil benzoat/pisang ambon/balon
tiup)
 Keadaan larutan zat dalam air (netral) ditambahkan FeCl3; terbentuk
endapan kuning muda, endapat larut dalam eter: berwarna merah-
coklat
Sumber-sumber
a. Gom benzoin mengandung bebas dan terikat
b. Perubalsem: bentuk bebas dari eester-esternya
c. Tolubalsem: bentuk bebas dan ester-esternya antara lain: ester benzil
Dalam bentuk asam hipurat (n-benzoil-glisina) yang terdapat dalam urin
herbivora dan jumlah yang lebih kecil dalam urin manusia.
Khasiat dan penggunaan
Antiseptikum ekstern; antijamur; pengawet (lebih baik dalam bentuk Na
benzoat) dari makanan, lemak, air, buah-buahan, larutan alkaloid, dsb.

2. Monografi Asam Asetat (Sumber: FI Edisi V, halaman 136)

HO

O
Acetic Acid
Nama lain:Acetic Acid
Rumus kimia: CH3COOH (C2H4O2)
BM: 60,05
Asam Asetat mengandung tidak kurang dari 36,0% dan tidak lebih dari 37,0%
b/b C2H4O2.
Pemerian: Cairan; jernih tidak berwarna; bau khas, menusuk; rasa asam yang
tajam.
Kelarutan: Dapat bercampur dengan air, denga etanol dan dengan gliserol.
Wadah dan Penyimpanan: Dalam wadah tertutup rapat

3. Monografi Asam Salisilat (Sumber: FI Edisi V, halaman 156)


HO

HO

O
SalicylicAcid
Nama lain: SalicylicAcid
Rumus kimia: C7H6O3
BM:138,12
Asam Salisilat mengandung tidak kurang dari 99,5% dan tidak lebih dari
101,0% C7H6O3, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan.
Pemerian: Hablur, biasanya berbentuk jarum halus atau serbuk halus; putih;
rasa agak manis, tajam dan stabildi udara. Bentuk sintesis warna putih dan
tidak berbau. Jika dibuat dari metil salisilat alami dapat berwarna kekuningan
atau merah muda dan berbau leah mirip mentol.
Kelarutan: Sukar larut dalam air dan dalam benzen, mudah larut dalam etanol
dan dalam eter; larut dalam air mendidih; agak sukar larut dalam kloroform.
Jarak lebur: Antara 158° dan 161°
Wadah dan Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik.
Identifikasi:
a. Menunjukkan reaksi salisilat yang tertera pada reaksi identifikasi
b. Larutan bereaksi asam terhadap larutan metil merah P
Identifikasi reaksi warna lain:
a. Flourosensi
b. Dengan FeCl3: ungu + alkohol  ungu tetap
c. Esterifikasi salisilat: bau menyerupai gandapura (metil salisilat)
d. Marquis: Merah rosa
e. DAB HCl: kuning muda
f. King: kuning jingga
g. HNO3 P: ungu merah + ammonia  kuning
h. Frohde: ungu (Na salisilat)
Khasiat dan Penggunaan: keratolitikum, antifungi
Sifat-sifat: Asam Salisilat dan banyak derivatnya mempunyai efek analgetik,
antipiretik, dan menurunkan demam rhematoid. Asam Salisilat dan garamnya
yang sederhana memberi perangsangan lambung dan rasa tak enak, maka
dibuat ester-ester yang larut lebih sedikit. Senyawa-senyawa ini melalui
lambung tak berubah.
Ester alkil: Metil Salisilat diabsorbsi lebih baik melalui kulit
Ester asil: Asetosal lebih kuat antipiretik dan analgetik
Turunan-turunan:
 Na salisilat
 Asam asetil salisilat
 Metil salisilat
 Fenil salisilat
 Salisil amida

4. Monografi Asam Oksalat (Sumber: FI Edisi III, halaman 651)


O

C
HO OH
C

O
Oxalic acid
Nama lain: Oxalic Acid
Rumus kimia: C2H2O4.2H2O
BM: 126,07
Asam Oksalat mengandung tidak kurang dari 99,5% C2H2O4.2H2O.
Pemerian: Hablur; tidak berwarna.
Kelarutan: Larut dalam air dan dalam etanol 95% P
Identifikasi: Larutan 0,1 gram dalam 20 ml air, tambahkan 5 ml asam nitrat
encer P dan 1 tetes larutan perak nitrat P, tidak terjadi kekeruhan.
Identifikasi reaksi warna lain:
o Asam oksalat dan asam sulfat dipanaskan terbentuk CO dan CO2.
o Reaksi Charlety
Zat + resorchin + gliserin + asam sulfat  violet merah (biru ungu)
hilang pada pengenceran dengan air.
o Reaksi Gunn
Larutan zat pekat + larutan FeSO4 dalam asam fosfat (1:10) 
endapan kuning.
o Reaksi FeCl3
o Larutan zat dalam air + CaCl2 dpanaskan di waterbath  endapan
putih (mikroskop kristal amplop).
Pembuatan Asam Oksalat
a. Hidrolisis disianida (CN)2
b. Pemanasan Na – Format
H-COONa
H-COONa  H2 + (COONa)2
Sifat-sifat:
 Pemanasan
Berhati-hati: (COOH)2.2H2O menghasilkan reaksi (COOH)2 + H2O
Kuat: (COOH)2 + HCOOH + CO2 menghasilkan H2O + CO + CO2
Dengan asam sulfat pekat: (COOH)2 dalam H2O menghasilkan CO+
CO2
 Oksidasi
(COOH)2 dengan dioksidasi KMNO4 + asam  CO2 + H2O
 Asam yang agak kuat
 (COOH)2 perangsang setempat dan mengikis
Kalau dimakan segera diabsorbsi dan mengakibatkan keracunan
oksalat.

5. Monografi Asetosal (Sumber: FI Edisi V, halaman 137)


Nama lain: Asam Asetilsalisilat, Acetylsalicylic Acid
Rumus kimia: C9H8O4
BM: 180,16
Asam Asetilsalisilat mengandung tidak kurang dari 99,5% dan tidak lebih dari
100,5% C9H8O4, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan.
Pemerian: Hablur, umumnya seperti jarum atau lempengan tersusun, atau
serbuk hablur; putih; tidak berbau atau berbau lemah. Stabil di udara kering, di
dalam udara lembab secara bertahap terhidrolisa menjadi asam salisilat dan
asam asetat.
Kelarutan: Sukar larut dalam air; mudah larut dalam etanol; larut dalam
kloroform dan dalam eter; agak sukar larut dalam eter mutlak.
Wadah dan Penyimpanan: Dalam wadah tertutup rapat.
Identifikasi:
a. Didihkan 20 mg dengan 4 ml larutan natrium hidroksida P 8% b/v selama
3 menit, dinginkan. Tambahkan 5 ml asam sulfat encer P; terbentuk
endapan hablur putih salisilat, saring, gunakan filtrat untuk identifikasi b.
Keringkan.
b. Panaskan filtrat yang diperoleh pada uji identifikasi a dengan etanol 95% P
dan 2 ml asam sulfat P; terjadi bau etil asetat.
Identifikasi reaksi warna lain:
 Zat + FeCl3: ungu lemah dipanaskan  ungu lebih terang/pekat
 Marquis: merah darah
 Frohde: hampir segera biru-ungu
 Asam + air + CaCO3 kocok dan saring, filtrat + FeCl3 endapan
coklat muda
Khasiat dan Penggunaan: analgetik dan antipiretik

VI. Alat dan Bahan


Alat:
 Tabung reaksi
 Rak tabung reaksi
 Cawan penguapan
 Kaca arloji
 Pipet tetes
 Korek api
 Plat tetes
 Beaker glass
 Lampu UV
 Waterbath
 Penjepit kayu
 Batang pengaduk
 Gelas ukur
Bahan:
 Sampel Asam Salisilat, Asam Oksalat, Asetosal, Asam Benzoat
 Reagen kimia (kualitatif)
 pH universal
 Aquadest
 Kapas
VII. Cara Kerja
Sampel: Asam Salisilat, Asam Oksalat, Asetosal, Asam Benzoat
1. Uji Organoleptis (menggunakan kaca arloji):
Pengamatan bentuk, bau, warna, dan rasa.
2. Uji Kelarutan (menggunakan tabung reaksi):
o Air  sampel ditambahkan air, amati kelarutan yang terjadi dalam air.
o Asam (dengan HCl)  sampel ditambahkan larutan asam (HCl) amati
kelarutan yang terjad dalam asam tersebut.
o Basa (dengan NaOH)  sampel ditambahkan larutan basa (NaOH)
amati kelarutan yang terjadi dalam basa tersebut.
o Pelarut organik (dengan Etanol)  sampel ditambahkan larutan
organik (Etanol) amati kelarutan yang terjadi dalam pelarut organik
tersebut.
3. Cek pH (menggunakan pH universal):
Kelarutan air dioleskan dengan bantuan batang pengaduk ke pH universal 
cek pH nya.
4. Uji Flourosensi (menggunakan plat tetes):
Perlakuan sama dengan kelarutan. Diamati di bawah lampu UV.
5. Uji Pyrolisa (menggunakan cawan penguapan):
Diamati api pembakaran dan sisa dari pembakaran.
(misalnya; menyala api hijau dan tidak berarang)
6. Uji Reaksi Warna (menggunakan tabung reaksi):
Dengan FeCl3, DAB HCl, KMNO4 + H2SO4, AgNO3, larutan jenuh resorchin +
H2SO4 P  amati perubahan warna yang terjadi
7. Uji Reaksi Marquis (menggunakan tabung reaksi):
Sampel + 1 ml H2SO4 + 1 tetes formalin  amati perubahan warna yang
terjadi
8. Uji Reaksi King (menggunakan tabung reaksi):
Sampel + Diazo A + Diazo B +NaOH ad basa (4:1)  amati perubahan warna
yang terjadi
9. Uji Reaksi Wasicky (menggunakan tabung reaksi):
Sampel + DAB padat + H2SO4 P (1:3) di waterbath  amati perubahan warna
yang terjadi
10. Uji Reaksi Frohde (menggunakan tabung reaksi):
Sampel + Ammonium molibdat + H2SO4 P  amati perubahan warna yang
terjadi
11. Uji Reaksi Charlety dioksidasi menjadi asam oksalat (menggunakan cawan
penguapan):
a. Zat + HNO3 P di waterbath 5-10 menit, dinginkan + gliserin + resorchin +
H2SO4 P di waterbath  warna ungu
b. Setelah terjadi asam oksalat + NaOH ad netral + asam asetat ad asam +
larutan CaCl2 kristal
12. Uji Reaksi Cuprifil (menggunakan tabung reaksi):
Zat + (CuSO4 + NaOH)  amati perubahan warna yang terjadi
13. Uji Reaksi Esterifikasi (menggunakan tabung reaksi):
 Esterifikasi salisilat:
Zat alkohol (methanol/etanol) + asam salisilat + H2SO4 P tutup dengan
kapas basah, dipanaskan di atas kompor dengan beaker glass yang
berisi air  cium bau kapasnya
 Esterifikasi benzoat:
Zat alkohol (ethanol/etanol) + Asam Benzoat + H2SO4 (Pekat)  tutup
dengan kapas basah, dipanaskan di atas kompor dengan beaker glass
yang berisi air  cium bau kapasnya

VIII. Hasil Pengamatan


Pengamatan Salisilat Oksalat Asetosal Benzoat
Organolpetis
Bentuk Serbuk hablur Serbuk hablur Serbuk hablur Serbuk hablur
Warna Putih Putih Putih Putih
Bau Tidak berbau Tidak berbau Tidak berbau Tidak berbau
Rasa Tidak berasa Tidak berasa Tidak berasa Tidak berasa
tetapi melekit tetapi gatal di
di lidah lidah
Kelarutan
Air Tidak larut Larut Tidak larut Tidak larut
Asam (HCl) Tidak larut Tidak larut Tidak larut Tidak larut
Basa (NaOH) Larut Tidak larut Larut Larut
Pelarut organik Larut Larut Larut larut
(Etanol)
Cek Ph 2,00 1,00 3,00 3,00
Flourosensi
Padat Berfluorosensi Tidak berfluoresensi Tidak
berfluoresensi berfluoresensi
Air Tidak Tidak Tidak Tidak
berfluoresensi berfluoresensi berfluoresensi berfluoresensi
Asam Tidak Tidak Tidak Tidak
berfluoresensi berfluoresensi berfluoresensi berfluoresensi
Basa Berfluoresensi Tidak berfluoresensi Tidak
berfluoresensi berfluoresensi
Pyrolisa Arang Arang Arang Arang
berwarna berwarna berwarna berwarna
coklat hitam coklat coklat
Reaksi Warna
Esterifikasi Bau aseton Balon dipasta
Salisilat (+ (Frambors)
etanol + H2SO4
P)
Esterifikasi - - - -
Benzoat
FeCl3 Ungu Pekat Kuning Larutan Jingga muda
coklat keruh
Marquis Merah darah Kuning pudar Merah darah Kuning pudar
Cuprifil - Sebelum : - Sebelum : - Sebelum : - Sebelum :
biru dongker biru langit Hijau Biru laut
- Sesudah : - Sesudah : kebiruan - Sesudah :
Biru dongker biru langit - Sesudah : biru muda
pudar Hijau
DAB HCl Kuning muda Kuning muda Kuning muda Kuning muda
jernih jernih jernih jernih
Wasicky Kuning muda Kuning muda Kuning muda Kuning muda
p-DAB:H2SO4 jernih jernih jernih jernih
(1:3)
King Jingga Jingga Jingga Jingga
Frohde Biru Tidak Ungu Tidak
berwarna berwarna
KMNO4 + +KmnO4 : +KmnO4 : +KmnO4 : +KmnO4 :
H2SO4 Kehitaman coklat Ungu Ungu
berbuih menjadi +H2SO4 : +H2SO4 :
+H2SO4 : jingga Larutan & Coklat
Abu-abu +H2SO4 : endapan berbuih
berbuih Bening tidak jingga
berwarna
AgNO3 Larutan tidak Larutan tidak Larutan tidak Larutan tidak
berwarna berwarna dan berwarna berwarna
endapan putih
Charlety Ungu Ungu di Ungu padat Ungu pekat
(langsung pinggir
hilang)
Larutan jenuh Larutan Larutan Larutan Larutan
resorchin + kuning dan kuning muda coklat muda coklat dan
H2SO4 endapan putih dan tidak dan endapan endapan putih
endapan putih
CaCO3 + FeCl3 - - - -
ad endapan +
eter
Reaksi kristal - - - -
aceton-air
IX. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan pada uji analisis kualitatif asam menunjukkan


bahwa :

1. Uji Organoleptis :
 Asam Salisilat : berbentuk sebuk halus (hablur), putih, tidak berbau,
dan tidak berasa
 Asam Oksalat : berbentuk sebuk kasar, putih, tidak berbau, dan tidak
berasa tetapi melekit di lidah
 Asetosal : berbentuk sebuk kasar, putih, tidak berbau, dan tidak
berasa
 Asam Benzoat : berbentuk serbuk kasar, putih, tidak berbau, dan tidak
berasa tetapi gatal di lidah
2. Uji Kelarutan :
 Asam Salisilat : Larut dalam basa dan alkohol, tetapi tidak larut dalam
air dan asam
 Asam Oksalat : Larut dalam air dan alkohol, tetapi tidak larut dalam
asam dan basa
 Asetosal : Larut dalam basa dan alkohol, tetapi tidak larut dalam
air dan asam
 Asam Benzoat : Larut dalam basa dan alkohol, tetapi tidak larut dalam
air dan asam
3. Uji Fluoresensi :
 Asam Salisilat : Berfluoresensi pada padat dan basa, tetapi tidak
berfluoresensi pada air dan asam
 Asam Oksalat : Tidak Berfluoresensi pada padat, basa air, maupun
asam
 Asetosal : Berfluoresensi pada padat dan basa, tetapi tidak
berfluoresensi pada air dan asam
 Asam Benzoat : Tidak Berfluoresensi pada padat, basa air, maupun
asam
4. Uji Pyrolisa :
 Asam Salisilat : Putih arang warna coklat
 Asam Oksalat : Putih arang warna hitam
 Asetosal : Putih arang warna coklat
 Asam Benzoat : Putih arang warna coklat

Reaksi Warna
5. Esterifikasi salisilat
 Asam Oksalat

+ alkohol (methanol/etanol) + asam salisilat + H2SO4 P tutup


dengan kapas basah, dipanaskan di atas kompor dengan beaker
glass yang berisi air  bau aseton

 Asetosal

+ alkohol (methanol/etanol) + asam salisilat + H2SO4 P tutup


dengan kapas basah, dipanaskan di atas kompor dengan beaker
glass yang berisi air  bau balon pasta (frambors)

6. Uji FeCl3
 Asam salisilat

+ FeCl3 Ungu pekat

 Asam oksalat

+ FeCl3 Kuning
 Asetosal

+ FeCl3 Coklat keruh


 Asam benzoat

+ FeCl3 Jingga muda

7. Uji Marquis
 Asam salisilat

+ 1 mL H2SO4 + 1 tts Formaldehid Merah darah

 Asam oksalat

+ 1 mL H2SO4 + 1 tts Formaldehid Kuning pudar

 Asetosal

+ 1 mL H2SO4 + 1 tts Formaldehid Merah


darah

 Asam benzoat

+ 1 mL H2SO4 + 1 tts Formaldehid Kuning pudar


8. Uji Cuprifil
 Asam salisilat

+ CuSO4 + NaOH Sebelum : Biru dongker


Setelah : Biru dongker pudar

 Asam oksalat

+ CuSO4 + NaOH Biru langit

 Asetosal

+ CuSO4 + NaOH + CuSO4 : Hijau kebiruan


+ NaOH : Hijau
 Asam benzoat

+ CuSO4 + NaOH + CuSO4 : Biru laut


+ NaOH : Hitam pudar

9. Uji DAB HCl


 Asam salisilat

+ DAB HCl Kuning muda jernih

 Asam oksalat

+ DAB HCl Kuning muda jernih


 Asetosal

+ DAB HCl Kuning muda jernih


 Asam benzoat

+ DAB HCl Kuning muda jernih

10. Uji Wasicky


 Asam salisilat

+ DAB padat + H2SO4 P (1: 3) di waterbath Kuning


muda jernih

 Asam oksalat

+ DAB padat + H2SO4 P (1: 3) di waterbath Kuning muda


jernih

 Asetosal

+ DAB padat + H2SO4 P (1: 3) di waterbath


Kuning muda jernih

 Asam benzoat

+ DAB padat + H2SO4 P (1: 3) di waterbath Kuning


muda jernih
11. Uji King
 Asam salisilat

+ Diazo A + Diazo B + NaOH ad basa (4: 1) Jingga

 Asam oksalat

+ Diazo A + Diazo B + NaOH ad basa (4: 1) Jingga

 Asetosal

+ Diazo A + Diazo B + NaOH ad basa (4: 1) Jingga

 Asam benzoat

+ Diazo A + Diazo B + NaOH ad basa (4: 1) Jingga

12. Uji KMnO4 + H2SO4


 Asam salisilat

+ KMnO4 + H2SO4 + KMnO4 : kehitaman & berbuih


+ H2SO4 : Abu-abu & berbuih

 Asam oksalat

+ KMnO4 + H2SO4 + KMnO4 : Coklat menjadi jingga


+ H2SO4 : bening tdkberwarna
 Asetosal

+ KMnO4 + H2SO4 + KMnO4 : Ungu


+ H2SO4 : Larutan & endapan
jingga

 Asam benzoat

+ KMnO4 + H2SO4 + KMnO4 : Ungu


+ H2SO4 : Coklat berbuih

13. Uji Frohde


 Asam salisilat

+ Frohde LP Biru

 Asam oksalat

+ Frohde LP Tidak berwarna

 Asetosal

+ Frohde LP Ungu
 Asam benzoat

+ Frohde LP Tidak berwarna

14. Uji AgNO3


 Asam salisilat

+ AgNO3 Larutan kuning dan serbuk tidak larut


 Asam oksalat

+ AgNO3 Larutan bening dan endapan putih

 Asetosal

+ AgNO3 Larutan bening


 Asam benzoat

+ AgNO3 Larutan bening

15. Uji Charletty


 Asam salisilat

+ Zat + HNO3 P di waterbath 5 − 10 menit, dinginkan + gliserin +


resorchin + H2SO4 P di waterbath Ungu (langsung hilang)

 Asam oksalat

+ Zat + HNO3 P di waterbath 5 − 10 menit, dinginkan + gliserin +


resorchin + H2SO4 P di waterbath Ungu di pinggir

 Asetosal

+ Zat + HNO3 P di waterbath 5 − 10 menit, dinginkan +


gliserin + resorchin + H2SO4 P di waterbath Ungu padat
 Asam benzoat

+ Zat + HNO3 P di waterbath 5 − 10 menit, dinginkan + gliserin +


resorchin + H2SO4 P di waterbath Ungu pekat

16. Uji larutan jenuh resorcin + H2SO4


 Asam salisilat

+ larutan jenuh resorcin Larutan kuning tua &


endapan putih

 Asam oksalat

+ larutan jenuh resorcin Larutan kuning muda &


tidak ada endapan

 Asetosal

+ larutan jenuh resorcin Larutan coklat muda &


endapan putih

 Asam benzoat

+ larutan jenuh resorcin Larutan coklat tua &


endapan putih

X. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa uji analisis kualitatif dapat
mengidentifikasi senyawa zat dari bahan yang dipakai dalam farmasi terutama
bahan obat-obatan.
Seperti pada percobaan uji analisis kualitatif alkohol maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut: Identifikasi alkohol secara umum antara lain
organoleptis, kelarutan, pH, flourosensi, pyrolisa, reaksi warna, dan beberapa
reaksi khusus.
1. Uji Organoleptis
 Asam Salisilat : berbentuk sebuk halus (hablur), putih, tidak berbau,
dan tidak berasa
 Asam Oksalat : berbentuk sebuk kasar, putih, tidak berbau, dan tidak
berasa tetapi melekit di lidah
 Asetosal : berbentuk sebuk kasar, putih, tidak berbau, dan tidak
berasa
 Asam Benzoat : berbentuk serbuk kasar, putih, tidak berbau, dan tidak
berasa tetapi gatal di lidah
2. Uji Kelarutan
 Asam Salisilat : Larut dalam basa dan alkohol, tetapi tidak larut dalam
air dan asam
 Asam Oksalat : Larut dalam air dan alkohol, tetapi tidak larut dalam
asam dan basa
 Asetosal : Larut dalam basa dan alkohol, tetapi tidak larut dalam
air dan asam
 Asam Benzoat : Larut dalam basa dan alkohol, tetapi tidak larut dalam
air dan asam
3. Uji Pyrolisa
 Asam Salisilat : Putih arang warna coklat
 Asam Oksalat : Putih arang warna hitam
 Asetosal : Putih arang warna coklat
 Asam Benzoat : Putih arang warna coklat

4. Uji fluorosensi
 Asam Salisilat : Berfluoresensi pada padat dan basa, tetapi tidak
berfluoresensi pada air dan asam
 Asam Oksalat : Tidak Berfluoresensi pada padat, basa air, maupun
asam
 Asetosal : Berfluoresensi pada padat dan basa, tetapi tidak
berfluoresensi pada air dan asam
 Asam Benzoat : Tidak Berfluoresensi pada padat, basa air, maupun
asam
5. Reaksi Warna
 As. Oksalat + Etanol + H2SO4 : Bau aseton (frambors)
 Asetosal + Etanol + H2SO4 : Balon di pasta
 As. Salisilat + FeCl3 : Ungu pekat
 As. Oksalat + FeCl3 : Kuning
 Asetosal + FeCl3 : Coklat keruh
 As. Benzoat + FeCl3 : Jingga muda
 As. Salisilat + Reaksi Marquis : Merah darah
 As. Oksalat + Reaksi Marquis : Kuning pudar
 Asetosal + Reaksi Marquis : Merah darah
 As. Benzoat + Reaksi Marquis : Kuning pudar
 As. Salisilat + Reaksi cuprifil : Biru dongker pudar
 As. Oksalat + Reaksi cuprifil : Biru langit
 Asetosal + Reaksi cuprifil : Hijau
 As. Benzoat + Reaksi cuprifil : Biru muda
 As. Salisilat + DAB HCl : Kuning muda jernih
 As. Oksalat + DAB HCl : Kuning muda jernih
 Asetosal + DAB HCl : Kuning muda jernih
 As. Benzoat + DAB HCl : Kuning muda jernih
 As. Salisilat + Reaksi wasicky : Kuning muda jernih
 As. Oksalat + Reaksi wasicky : Kuning muda jernih
 Asetosal + Reaksi wasicky : Kuning muda jernih
 As. Benzoat + Reaksi wasicky : Kuning muda jernih
 As. Salisilat + Reaksi King : Jingga
 As. Oksalat + Reaksi King : Jingga
 Asetosal + Reaksi King : Jingga
 As. Benzoat + Reaksi King : Jingga
 As. Salisilat + Frohde LP : Biru
 As. Oksalat + Frohde LP : Tidak berwarna
 Asetosal + Frohde LP : Ungu
 As. Benzoat + Frohde LP : Tidak berwarna
 As. Salisilat + KMnO4 + H2SO4 : Abu-abu berbuih
 As. Oksalat + KMnO4 + H2SO4 : Tidak berwarna
 Asetosal + KMnO4 + H2SO4 : larutan dan endapan jingga
 As. Benzoat + KMnO4 + H2SO4 : Coklat berbuih
 As. Salisilat + AgNO3 : Tidak berwarna
 As. Oksalat + AgNO3 : Tidak berwarna dan endapan putih
 Asetosal + AgNO3 : Tidak berwarna
 As. Benzoat + AgNO3 : Tidak berwarna
 As. Salisilat + Reaksi Charletty : Ungu (langsung hilang)
 As. Oksalat + Reaksi Charletty : Ungu di pinggir
 Asetosal + Reaksi Charletty : Ungu padat
 As. Benzoat + Reaksi Charletty : Ungu pekat
 As. Salisilat + Larutan jenuh resorcin + H2SO4 P : Kuning tua dan
endapan putih
 As. Oksalat + Larutan jenuh resorcin + H2SO4 P : Kuning muda dan
tidak ada endapan
 Asetosal + Larutan jenuh resorcin + H2SO4 P : coklat muda dan
endapan putih
 As. Benzoat + Larutan jenuh resorcin + H2SO4 P : coklat tua dan
endapan putih
XI. Dokumentasi
1. Serbuk sampel

2. Uji kelarutan
 Asetosal

 As. Salisilat

 As. Oksalat
3. Uji Frohde

As. Benzoat (tidak


berwarna
As. oksalat (tidak
berwarna)
Asetosal (Biru)

As. Salisilat (Biru


tua kehitaman)

4. Uji Wasicky

Semua sampel berwarna kuning muda jernih

5. Uji KMnO4 + H2SO4

As. Benzoat (coklat As. Oksalat (tidak


keunguan berbuih) berwarna)

As. Salisilat (abu- Asetosal (larutan dan


abu berbuih) endapan jingga)
6. Uji Cuprifil

As. benzoat (larutan biru


Asetosal (larutan hijau) muda)

As. Salisilat (larutan As. oksalat (larutan biru


biru dongker pudar) langit)

7. Uji FeCl3

As. benzoat (larutan Asetosal (larutan coklat


jingga muda) keruh)

As.oksalat (larutan
As.salisilat (larutan
kuning)
ungu pekat)

8. Uji Marquis

As. Salisilat (merah Asetosal (larutan merah


darah) darah)

As. oksalat (larutan As. benzoat (larutan


kuning pudar) kuning pudar)
9. Uji AgNO3

As. salisilat
(larutan tidak
berwarna) As. benzoat (larutan
tidak berwarna)

Asetosal As. oksalat (larutan


(larutan tidak tidak berwarna dan
berwarna) endapan putih)

10. Uji Pyrolisa

11. Fluoresensi

Anda mungkin juga menyukai