Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas individu dalam mata kuliah Agama Islam
Disusun Oleh :
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat Indonesia adalah merupakan masyarakat majemuk. Majemuk dalam kesukuannya,
majemuk dalam bahasanya, majemuk dalam budayanya, dalam tingkat pendidikannya, agamanya,
faham, dan kepercayaannya, dalam tingkat sosial dan ekonominya, dan dalam hal-hal lainnya.
Kemajemukan itu tidak mungkin dinafikan. Justru kemajemukan dinilai sebagai salah satu
khazanah budaya bangsa.
Tindakan kekerasan, brutal, dan konflik horizontal, serta caci maki dan fitnah di media
sosial yang menyulut kebencian di negeri ini memunculkan berbagai pertanyaan. Mengapa
masyarakat Indonesia yang selama ini dikenal ramah tiba-tiba menjadi beringas? Apakah
keramahan itu suatu sikap yang dipaksakan? Apakah perekat kesatuan yang disebut kebangsaan
belum kokoh kuat? Atau ada faktor lain yang memicu munculnya kekerasan dan konflik?
Tulisan ini akan berbicara tentang Konsep Ukhuwwah Islamiyyah yang diharapkan menjadi
materi Pendidikan Agama Islam di sekolah-sekolah dan madrasah-madrasah di seluruh Indonesia.
Dengan memahami makna Ukhuwwah diharapkan masyarakat Indonesia akan lebih dewasa dalam
hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
B. Tujuan
Critical journal review ini bertujuan:
C. Rumusan Masalah
1. Apa saja yang dianalisis dari jurnal ?
2. Apa kelebihan dan kekurangan dari jurnal ?
4
BAB II
ISI JURNAL
A. IDENTITAS JURNAL
Tahun 2018
B. RINGKASAN JURNAL
Ukhuwwah ditulis sesuai dengan aslinya menggunakan tasydid pada huruf wawu, merupakan
bentuk infinitif dari kata kerja âkha, yang berarti persaudaraan. Islamiyyah berasal dari kata Islam,
yaitu agama yang diturunkan Allah melalui RasulNya Muhammad Saw berisi perintah, larangan,
dan petunjuk untuk kemaslahatan dan kebaikan umat manusia di dunia dan di akhirat. Ukhuwwah
Islamiyyah terdiri dari dua kata yang di dalam bahasa Arab disebut tarkib na’ti. Artinya, susunan
yang terdiri dari kata yang disifati dan kata sifat (ajektif). Kata yang disifati adalah Ukhuwwah,
sedang kata sifatnya adalah Islamiyyah. Kata Islam sendiri sebenarnya tidak bisa menjadi sifat
karena sebagai kata benda. Setiap kata benda yang akan dijadikan kata sifat harus memperoleh
tambahan “ya’ nisbah”. Dengan demikian diketahui bahwa Ukhuwwah Islamiyyah berarti
persaudaraan yang Islami. Artinya, persaudaraan yang bersifat Islami, atau persaudaraan yang
berdasarkan dan dijiwai oleh nilai-nilai ajaran Islam, bukan persaudaraan sesama orang Islam
(muslim) sebagaimana yang difahami oleh sebagian masyarakat.
5
Islam mengatur persaudaraan antar sesama muslim dan antar sesama manusia. Islam
membedakan antara persaudaraan sesama muslim dan persaudaraan sesama manusia. Perbedaan
itu sebagai konsekuensi logis dari adanya perbedaan hak-kewajiban antara muslim dan non
muslim. Paling tidak, perbedaan agama menjadikan hak dan kewajiban antara pemeluk masing-
masing agama berbeda.
Beberapa tahun yang lalu konflik horizontal di Ambon, Sambas, Sampit dan Palangkaraya,
dan di penghujung tahun 2016 terjadi penistaan agama, serta terakhir di tahun 2018 ini terjadi
tindak kekerasan terhadap ulama’. Kesemuanya itu adalah bukti konkret bahwa di dalam
kemajemukan yang diikat oleh unsur kebangsaan belum bisa disebut solid. Konflik horizontal di
Ambon dipicu oleh sentimen keagamaan. Sedangkan di Sambas, Sampit, dan Palangkaraya dipicu
oleh sentimen kesukuan (ras, etnis). Justru yang sangat memprihatinkan adalah konflik horizontal
antar sesama muslim seperti yang terjadi di Pekalongan, Banyuwangi, Madura dan daerah-daerah
lain pada dekade sebelumnya.
Tindakan kekerasan, brutal, dan konflik horizontal, serta caci maki dan fitnah di media
sosial yang menyulut kebencian di negeri ini memunculkan berbagai pertanyaan. Mengapa
masyarakat Indonesia yang selama ini dikenal ramah tiba-tiba menjadi beringas? Apakah
keramahan itu suatu sikap yang dipaksakan? Apakah perekat kesatuan yang disebut kebangsaan
belum kokoh kuat? Atau ada faktor lain yang memicu munculnya kekerasan dan konflik?
Tulisan ini berbicara tentang Konsep Ukhuwwah Islamiyyah yang diharapkan menjadi
materi Pendidikan Agama Islam di sekolah-sekolah dan madrasah-madrasah di seluruh Indonesia.
Dengan memahami makna Ukhuwwah diharapkan masyarakat Indonesia akan lebih dewasa dalam
hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dengan menggunakan pendekatan religius,
karena mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam. Diharapkan melalui pendekatan tersebut
bisa mencapai sasaran yang diinginkan, bukan malah menjadi petaka.
6
BAB III
PEMBAHASAN
1. Analisis Jurnal
Sementara pada MK, Gesekan dan goncangan ukhuwwah islamiyah diperburuk oleh
kehadiran teknologi komunikasi dan informasi. Dengan teknologi orang dengan mudah melakukan
ujaran kebencian, penistaan agama, fitnah, menyebar berita bohong, dan lain sebagainya. Tulisan
ini diharapkan menjadi materi Pendidikan Agama Islam di sekolah-sekolah dan madrasah-
madrasah di seluruh Indonesia. Dengan memahami makna Ukhuwwah diharapkan masyarakat
Indonesia akan lebih dewasa dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
2. Kelebihan Jurnal
Menggunakan banyak refrensi jurnal-jurnal maupun buku untuk penelitiannya
Dilengkapi dengan abstrak bahasa inggris
Susunan jurnal sudah sistematis yaitu dilengkapi dengan abstrak, pendahuluan, hasil
pembahasan kesimpulan dan daftar pustaka
3. Kelemahan Jurnal
Tidak memiliki ISSN
Tidak dilengkapi gambar-gambar
Daftar pustaka kurang up to date
7
BAB IV
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengkajian konsep dan metode ukhuwwah islamiyah pada masa Rasulullah
(MR) dan mengkomparasikannya dengan masa kini (MK), penulis memperoleh jawaban atas
masalah sosial ini yaitu kita dapat menerapkan Praktek kebijakan Ukhuwwah yang diterapkan
Rasulullah yang tertuang dalam Piagam Madinah (shahifah atau watsiqah) serta dengan
menerapkan Konsep Ukhuwwah Islamiyyah sebagai materi Pendidikan Agama Islam (PAI) di
sekolah-sekolah dan di madrasah-madrasah di seluruh wilayah tanah air ini dalam rangka untuk
memperkokoh persatuan dan kesatuan sesama anak bangsa dalam bingkai Bhineka Tunggal Eka
dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).