Modul Etika Profesi 3a
Modul Etika Profesi 3a
Disusun Oleh :
TINGKAT III REGULER A
Dosen Pembimbing : Asrori,AMAK.,S.Pd.,MM
KATA PENGANTAR
Penyusun
3
DAFTAR ISI
BAB I
C. Pelaksanaan Kewajiban
Dalam pelaksanaan kewajiban terletak apa yang disebut dengan tanggung jawab.
Tanggung jawab berati sikap atau pendirian yang menyebabkan manusia menetapkan
bahwa dia hanya akan menggunakan kemerdekaannya untuk melaksanakan perbuatan yang
susila. Tanggung jawab berati mengerti perbuatannya. Dia berhadapan dengan
perbuatannya, sebelum berbuat, selama berbuat, dan sesudah berbuat. Dia diri sebagai
subjek yang berbuat dan mengalami perbuatannya sebagai objek yang dibuat. Tanggung
jawab adalah kewajiban menanggung atas perbuatan yang telah dilakukan oleh seseorang.
Berani bertanggung jawab berarti bahwa seorang berani menentukan, berani memastikan
bahwa perbuatan ini sesuai dengan ketentuan kodrat manusia.
Kode etik yang ada dalam masyarakat Indonesia cukup banyak dan bervariasi. Umumnya
pemilik kode etik adalah organisasi kemasyarakatan yang bersifat nasional, misalnya Ikatan
Penerbit Indonesia (IKAPI), kode etik Ikatan Penasehat HUKUM Indonesia, Kode Etik
Jurnalistik Indonesia, Kode Etik Advokasi Indonesia dan lain-lain. Ada sekitar tiga puluh
organisasi kemasyarakatan yang telah memiliki kode etik. Suatu gejala agak baru adalah
bahwa sekarang ini perusahaan-perusahan swasta cenderung membuat kode etik
sendiri. Rasanya dengan itu mereka ingin memamerkan mutu etisnya dan sekaligus
meningkatkan kredibilitasnya dan karena itu pada prinsipnya patut dinilai positif.
E. Tugas Pokok Analis Kesehatan (ATLM)
Analis Kesehatan bertugas melaksanakan pelayanan laboratorium kesehatan
meliputi bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi, imunoserologi, patologi anatomi
(histology, histopatologi, imunopatologi, histokimia), toksikologi, kimia lingkungan,
biologi dan fisika. Di dalam pelayanan laboratorium, Analis Kesehatan melakukan
pengujian/analisis terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan bukan berasal dari
manusia yang tujuannya adalah menentukan jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi
kesehatan dan faktor yang berpengaruh pada kesehatan perorangan atau masyarakat.
Peran Analis Kesehatan :
1. Pelaksanaan teknis dalam pelayanan laboratorium kesehatan
2. Penyelia teknis operasional laboratorium kesehatan
3. Peneliti dalam bidang laboratorium kesehatan
4. Penyuluh dalam bidang laboratorium kesehatan (Promotion Health Laboratory)
5. Analis Kesehatan Sebagai Profesi.
6. Standar Profesi Analis Kesehatan
Profesionalisme : tuntutan profesi sebagai jawaban memenangkan kompetisi
GLOBAL
7. Standar mutu : berlaku bagi semua Analis Kesehatan di Indonesia
8. Melindungi pasien/klien & masyarakat dari pelayanan yg tidak professional
9. Melindungi Analis Kesehatan dari tuntutan klien
10. Penapisan Ahli Laboratorium asing
F. Kemampuan Yang Harus Dimiliki Analis Kesehatan (ATLM)
1. Ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan fungsinya di laboratorium kesehatan.
9
senior ditempat kerja, membaca buku – buku / literature. Yang bersangkutan dapat
merujuk ke institusi yang lebih mampu, yang dapat dibuktikan dengan berbagai
kompetensi yang dimiliki yang terkait dengan bidangnya (tidak perlu) dan dapat
merujuk ke instansi / lab lain sebagai pembanding untuk mendapatkan dan
memberikan hasil yang cepat, tepat, akurat.
N. Kewajiban Terhadap Profesi
1. Setiap Ahli Teknologi Laboratorium Medik harus menjunjung itinggi serta
memelihara martabat, kehormatan profesi, menjaga integritas, kejujuran serta dapat
dipercaya, produktif, efektif, efisien, peduli terhadap tugas dan lingkungan. Yang
dimaksud dengan menjaga “integritas & kejujuran” adalah bertindak secara
konsisten, sesuai nilai-nilai yang di anggap penting dan diyakini. Dengan kata lain,
satunya kata dan perbuatan. Integritas adalah sifat atau keadaan yang menunjukkan
kesatuan yang utuh sehingga memiliki profesi dan kemampuan yang memancarkan
kewibawaan dan kejujuran.
Memelihara martabat & menghormati profesi
Bertanggung jawab dalam pelayanan pasien
Melayani masyarakat sesuai profesi.
Dapat menerangkan, apa yang dilaksanakan
Dapat mengambil keputusan sesuai tempat, waktu dan teknologi.
Produktif adalah mampu menghasilkan, bermanfaat, menguntungkan. Efektif
adalah berhasil guna, ada dampaknya, bermakna. Efisien adalah ketepatan
menjalankan sesuatu, tidak membuang waktu, biaya dan tenaga. Peduli terhadap
tugas dan lingkungan sesuai SOP menjaga kebersihan, dan keamanan diri sendiri /
lingkungan
2. Setiap Ahli Teknologi Laboratorium Medik berkewajiban menjunjung tinggi
norma-norma dan nilai-nilai luhur dalam kehidupan dalam penyelenggaraan praktik
profesinya.
3. Setiap Ahli Teknologi Laboratorium Medik senantiasa harus melakukan pekerjaan
profesinya sesuai dengan standar prosedur operasional, standar keselamatan kerja
yang berlaku dan kode etik profesi. Bahwa setiap ATLM harus senantiasa
melakukan pekerjaan profesinya sesuai dengan standar prosedur operasional akan
15
tetapi juga taat pada peraturan laboratorium dimana bekerja dan kewaspadaan
universal. Setiap anggota yang bertugas dalam pelayanan laboratorium, wajib
melaksanakan Pedoman Umum Keselamatan dan Kesehatan Kerja di laboratorium
sebagai perlindungan terhadap dirinya sendiri dan lingkungan kerjanya.
4. Setiap ATLM yang akan menjalankan pekerjaannya wajib memiliki Surat Tanda
Registrasi (STR) dan Surat Ijin Praktik (SIP). Surat Tanda Registrasi yang
selanjutnya disingkat STR adalah bukti tertulis yang diberikan oleh pemerintah
kepada anggota, sebagai bukti resmi tercatatnya anggota yang telah memiliki
sertifikat kompetensi. Setiap ATLM wajib tersertifikasi dengan
melaksanakanproses untuk mendapatkan sertifikat kompetensi, setelah yang
bersangkutan menjalankan uji kompetensi berdasarkan standar profesi. Sertifikat
kompetensi adalah surat tanda pengakuan terhadap kompetensi seseorang untuk
dapat menjalankan pekerjaan profesinya di seluruh Indonesia setelah lulus uji
kompetensiyang dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi yang diakui
pemerintah. Uji Kompetensi adalah suatu proses untuk mengukur pengetahuan,
ketrampilan dan sikap, sesuai standar profesi. Standar profesi adalah standar
minimal kemampuan, sikap dan kepribadian yang harus dimiliki ATLM Untuk
memperoleh SIK / SIP dari Dinas Kesehatan setempat
O. Kewajiban Terhadap Pekerjaan
1. Bekerja dengan ikhlas dan rasa syukur.
2. Amanah serta penuh integritas.
3. Bekerja dengan tuntas dan penuh tanggung jawab.
4. Penuh semangat dan pengabdian.
5. Kreatif dan tekun.
6. Menjaga harga diri dan jujur.
7. Melayani dengan penuh kerendahan hati.
P. Kewajiban Terhadap Masyarakat
1. Memiliki tanggung jawab untuk menyumbangkan kemampuan profesionalnya
kepada masyarakat luas serta selalu mengutamakan kepentingan masyarakat.
16
LATIHAN PEMAHAMAN :
1. Mampu menghasilkan, bermanfaat, menguntungkan. Merupakan pengertian dari:
a. Efisien
b. Produktif
c. Efektif
d. Empati
e. Royal
2. Kemudahan dalam melakukanhubungan, komunikasi yang baik dan
memahamikebutuhan pemakai jasa (pasien, klinisi, dan profesi lain).
a. Efisien
b. Produktif
c. Efektif
d. Empati
e. Royal
3. Berhasil guna, ada dampaknya, bermakna.
a. Efisien
b. Produktif
c. Efektif
d. Empati
e. Royal
4. Kemampuan memberikanpelayanan yang dijanjikan dengan segera danmemuaskan.
a. Efisien
b. Produktif
c. Efektif
d. Responsivitas
e. Reliabilitas
5. Tanggap dalammemberikan pelayanan yang baik terhadap pemakai jasa (pasien,
klinisi, dan profesi lain).
a. Efisien
b. Produktif
c. Efektif
d. Responsivitas
e. Reliabilitas
6. Dibawah ini yang bukan merupakan tujuan dari kode etik adalah....
a. Meningkatkan keahlian
8. Sesuatu yang harus dikerjakan, apabila dikerjakan mendapat pahala dan apabila
ditinggalkan mendapat dosa. Merupkan pengertian wajib menurut..
a. Tauhid
b. Negara
c. Agama
d . Fiqih
e. Akhlak
a. Indonesia
b. Yunani
c. Korea
d. Arab
e. Palembang
a. Farmasi
b. Kedokteran
c. ATLM
d. Keperawatan
e. Kebidanan
11. Suatu perbuatan yang harus dikerjakan, karena perbuatan itu dianggap baik dan benar
merupakan pengertian kewajiban menurut….
a. Fiqih
b. Agama
c. Ilmu akhlak
d. Ilmu tauhid
e. Ilmu moral
12. Kewajiban menanggung atas perbuatan yang telah dilakukan oleh seseorang. Berani
bertanggung jawab berarti bahwa seorang berani menentukan, berani memastikan
bahwa perbuatan ini sesuai dengan ketentuan kodrat manusia merupakan pengertian
dari ….
a. Tanggung jawab
b. Toleransi
c. Aspirasi
d. Motivasi
e. Inovasi
13. Dibawah ini merupakan cirri-ciri profesi, kecuali…
a. Sebuah profesi mensyaratkan pelatihan ekstensif sebelum memasuki sebuah profesi
b. Pelatihan tersebut meliputi komponen intelektual yang signifikan
c. Tenaga yang terlatih mampu memberikan jasa yang penting kepada masyarakat
d. Tidak adanya proses lisensi atau sertifikat
e. Adanya organisasi;
14. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi merupakan salah satu komponen
dari ….
a. Tujuan kode etik profesi
b. Fungsi kode etik profesi
c. Manfaat kode etik profesi
d. Definisi kode etik profesi
e. Masalah kode etik profesi
22
15. Salah satu komponen profesionalisme Analis Kesehatan yaitu mencakup kemampuan,
kesopanan, sifat dapat dipercaya yang dimiliki Analis Kesehatan dan bebas dari risiko
bahaya atau keragu-raguan, yang disebut juga dengan ….
a. Tangibles (bukti langsung dan nyata)
b. Reliability (kehandalan)
c. Responsiveness (daya tanggap)
d. Assurance (jaminan)
e. Emphaty (empati)
16. Ada tiga unsur yang dimiliki oleh setiap manusia, yaitu ..
b. Yunani
c. Belgia
d. Eropa
e. Colombus
18. Kelompok lapangan kerja yang khusus melaksanakan kegiatan yang memerlukan
ketrampilan dan keahlian tinggi guna memenuhi kebutuhan yang rumit dari manusia
disebut ...
a. Profesi
b. Keahlian
c. Hobi
d. Bakat
e. Kesenangan
19. Yang merupakan tujuan kode etik profesi, kecuali...
GLOSARIUM
Wajib : Suatu perbuatan yang harus dikerjakan, karena perbuatan itu dianggap baik dan
benar.
Kewajiban : Suatu tindakan yang harus dilakukan oleh setiap manusia dalam memenuhi
hubungan sebagai makhluk individu, sosial, dan tuhan.
Tanggung jawab : Kewajiban menanggung atas perbuatan yang telah dilakukan oleh
seseorang.
Profesi : Kelompok lapangan kerja yang khusus melaksanakan kegiatan yang memerlukan
ketrampilan dan.
Kode etik : Sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas
menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi
profesional.
Analis Kesehatan : Pengujian/analisis terhadap bahan yang berasal dari manusia atau
bahan bukan berasal dari manusia.
Assurance : (jaminan), kemampuan, kesopanan, sifat dapat dipercaya yang dimiliki Analis
Kesehatan dan bebas dari risiko bahaya atau keragu-raguan.
25
Emphaty : (empati), kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik dan
memahami kebutuhan pemakai jasa (pasien, klinisi, dan profesi lain).
Efisien : Ketepatan menjalankan sesuatu, tidak membuang waktu, biaya dan tenaga.
STR : ( Surat Tanda Registrasi) Bukti tertulis yang diberikan oleh pemerintah kepada
anggota, sebagai bukti resmi tercatatnya anggota yang telah memiliki sertifikat kompetensi.
Uji Kompetensi : Suatu proses untuk mengukur pengetahuan, ketrampilan dan sikap,
sesuai standar profesi.
Standar profesi : Standar minimal kemampuan, sikap dan kepribadian yang harus dimiliki
ATLM Untuk memperoleh SIK / SIP dari Dinas Kesehatan setempat.
26
DAFTAR PUSTAKA :
Http://Ikatan Analis Kesehatan Indonesia ( IAKI) DPC Sidenreng Rappang, SULSEL,
Indonesia ETIKA PROFESI ANALIS KESEHATAN.htm (di akses pada
18/01/2015).
BAB 2
URAIAN MATERI :
KEPEGAWAIAN
A. Pengertian Pegawai Negeri
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia W.J.S. Poerwadinata, kata pegawai
berarti: "orang yang berkerja pada Pemerintah (Perusahaan dan sebagainya)."
Sedangkan "negeri" berarti: "negara" atau "pemerintah." Jadi pegawai negeri adalah
orang yang bekerja pada Pemerintahatau negara. Aparatur Negara sebagai sarana
kepegawaian memiliki kedudukan dan peranan yang sangat penting dalam
penyelenggaraan fungsi pemerintah. Arti penting tersebut oleh Utrecht dikaitkan
dengan pengisian jabatan pemerintahan, yang diisi oleh Pegawai Negeri Sipil.
Aparatur Negara merupakan sarana yang sangat penting dalam mencapai
tujuan negara, sebagaimana yang .tercantum dalam dalam Pembukaan UUD 1945
(Alinea ke-IV). Tujuan tersebut antara lain adalah melindungi segenap bangsa dan
seluruh Tumpah Darah Indonesia. Tujuan pembangunan nasional adalah untuk
membentuk satu masyarakat adil dan makmur, seimbang materiil dan spiritualnya
berdasarkan Pancasila dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kelancaran pelaksanaan pemerintah dan pembangunan nasional, terutama sekali
tergantung pada pesempumaanAparatur Negara. Pentingnya peran Aparatur Negara ini
tidak terlepas dari diberikannyaperlindungan hukum dan kepastian hukum yang diberikan
oleh Pemerintah bagi Aparatur Negara dalam menjalankan tugasnya. Oleh
28
Aparatur Sipil Negara yang disingkat dengan ASN sesuai dengan Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 2014 adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi
pemerintah.Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN terdiri
dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu
jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya serta digaji berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
Pegawai Negeri Sipil yang sering disingkat dengan PNS adalah Warga Negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh
pejabat pembina kepegawaian dan memiliki nomor induk pegawai secara nasional untuk
29
a. kepastian hukum;
b. profesionalitas;
c. proporsionalitas;
d. keterpaduan;
e. delegasi;
f. netralitas;
g. akuntabilitas;
h. efektif dan efisien;
i. keterbukaan;
j. nondiskriminatif;
k. persatuan dan kesatuan;
l. keadilan dan kesetaraan; dan
m. kesejahteraan.
Kode etik dan kode perilaku sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b
UU.Nomor 5 Tahun 2014 bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN.
Kode etik dan kode perilaku sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berisi pengaturan
perilaku agar Pegawai ASN:
a. melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;
b. melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c. melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d. melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang Berwenang
sejauh tidak
bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan;
f. menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
g. menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan
efisien;
h. menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
i. memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan
informasi terkait kepentingan kedinasan;
j. tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya
untukmendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang
lain;
k. memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN; dan
l. melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin Pegawai
ASN.
(3) Kode etik dan kode perilaku sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Adapun Fungsi dari Pegawai ASN adalah sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa. Sedangkan tugas dari Pegawai ASN
yakni :
1. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
31
tugasnya tersebut seorang PNS tidak dibenarkan untuk berbuat yang tidak wajar atau
sewenang-wenang dan ini dipandang sebagai tindakan perseorangan secara pribadi yang
harus dipertanggungjawabkan secara hukum.
Dalam lingkungan PNS, guna menjamin tata tertib dan kelancaran pelaksanaan
tugas pekerjaan telah dibuat suatu ketentuan tentang disiplin PNS ketentuan tersebut
didalam Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri
Sipil, dan ketentuan pelaksanaannya ditetapkan dalam surat Edaran Kepala Badan
Administrasi Kepegawaian Negara No. 23/SE/1980 tahun 1980 dan PERKA No. 21 tahun
2010 tentang ketentuan pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010 tentang
Disiplin PNS. Undang-undang nomor 43 tahun 1999 tentang Kepegawaian memberikan
pengaturan secara rinci mengenai jenis, kedudukan, kewajiban, dan hak seorang PNS yang
di dalam ketentuan ini juga mengatur bahwa Pegawai Negeri Sipil dapat diberhentikan
dengaan hormat tidak atas permintaan sendiri atau tidak dengan hormat.11 Sejak
ditetapkannya Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2010 tentang disiplin PNS. Membawa
konsekuensi banyaknya PNS yang dijatuhkan hukuman disiplin karena melanggar
kewajiban dan larangan. Sebagaimana diatur dalam pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor
53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS, bahwa ada 17 kewajiban yang harus dilaksanakan
oleh seorang PNS sebagai abdi Negara dan abdi masyarakat. Demikian juga berdasarkan
pasal 4 Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010 tentang disiplin PNS, bahwa
seorang PNS harus menghindari 15 (lima belas) larangan. Sebagai konsekuensi akibat
dilanggarnya pasal 3 dan pasal 4 peraturan pemerintah nomor 53 tahun 2010 tentang
disiplin PNS, maka kepada PNS yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhkan hukuman
disiplin.. Sebelum menjatuhkan hukuman disiplin kepada PNS yang melakukan
pelanggaran, terlebih dahulu atasan langsung wajib memeriksa lebih dahulu PNS yang
diduga melakukan pelanggaran. Untuk ancaman hukuman disiplin sedang dan berat maka
PPK atau pejabat lain yang ditunjuk dapat membentuk Tim Pemeriksa. Tujuan pemeriksaan
adalah untuk mengetahui apakah PNS yang bersangkutan benar atau tidak melakukan
pelanggaran disiplin, dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong atau
menyebabkan PNS yang bersangkutan melakukan pelanggaran disiplin serta untuk
mengetahui dampak atau akibat dari pelanggaran tersebut.
33
LATIHAN PEMAHAMAN :
1. Peraturan Pemerintah (PP) yang mengatur tentang disiplin Pegawai Negerei Sipil
adalah nomor….
A. 53 tahun 2010.
B. 53 tahun 2011
C. 53 tahun 2012
D. 53 tahun 2009
E. 53 tahun 2008
2. Berdasarkan PP tersebut, ada berapakah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh
PNS sebagai abdi negara dan abdi masyarakat…
A. 15
B. 16
C. 17.
D. 18
E. 19
3. Konsekuensi yang akan didapatkan oleh PNS apabila melanggar pasal 3 dan 4 dari
PP tersebut adalah….
A. Diberhentikan secara tidak terhormat
B. Hukuman disiplin.
C. Diberikan cuti
D. Hukuman mati
E. Dibetikan surat peringatan
4. Undang-undang No. 5 tahun berapakah yang memuat informasi dan data pegawai
ASN …
A. 2015
B. 2016
C. 2013
D. 2014.
E. 2019
5. Berdasarkan Undang-undang tersebut apasajakah informasi dan data ASN yang
harus ada ….
A. Riwayat penyakit
B. Berkas pendaftaran ASN
C. Surat sehat
D. Nomor pendaftaran ASN
E. Surat keputusan.
6. Undang-undang yang mengatur tentang Kepegawaian memberikaan pengaturan
secara rinci mengenai jenis, kedudukan, kewajiban dan hak seorang PNS adalah
nomor ….
A. 43 tahun 1999.
B. 42 tahun 1999
35
C. 41 tahun 1999
D. 43 tahun 1998
E. 42 tahun 1998
7. Hukuman disiplin akan diberikan kepada PNS apabila PNS ….
A. Melanggar lalu lintas
B. Melanggar kewajiban dan larangan.
C. Tidak bersosialisasi dengan tetangga sekitar rumah
D. Melanggar aturan RT
E. Tidak menafkahi istri
8. Yang mencerminkan sikap seorang ASN adalah ….
A. Menggunakan mobil dinas untuk pergi ke mall
B. Berlibur sehingga melalaikan tugas sebagai seorang guru
C. Datang tepat waktu pada saat rapat.
D. Menggunakan uang negara untuk berbelanja
E. Bersifat bodoh amat terhadap tugas dan kewajiban
9. Hal sederhana yang dapat dilakukan seorang ASN kepada masyarakat adalah ….
A. Cuek saja saat bertemu masyakat
B. Tidak menyapa ketika berpapasan dengan masyarakat
C. Mendengarkan keluh kesah masyarakat kemudian diabaikan
D. Mendengarkan keluh kesah masyarakat kemudian ditindak lanjuti.
E. Tidak mengikuti kegiatan yang ada di masyarakat
10. Undang-Undang nomor 5 tahun 2014 mengatur tentang ….
A. Pokok-pokok kepegawaian
B. Kewarganegaraan Republik Indonesia
C. Pemberantasan tindak pidana korupsi
D. Pertahanan negara
E. Aparatur Sipil Negara (ASN)
11. Guna menjamin tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas pekerjaan,telah
dibuat suatu ketentuan tentang disiplin pns. Ketentuan tersebut dimuat dalam…
A. 53 tahun 2011
B. 53 tahun 2012
C. 53 tahun 2009
D. 53 tahun 2010
E. 54 tahun 2016
12. Kode etik dan kode perilaku sebagaimana mestinya dimuat pada ….. berisi
pengaturan perilaku pegawai.
A. Ayat 1
B. Ayat 2
C. Ayat 3
D. Ayat 4
E. Ayat 5
13. “Sesuai dengan …. yang menyebutkan bahwa Pegawai ASN berfungsi sebagai: a.
pelaksana kebijakan publik; b. pelayan publik; dan c. perekat dan pemersatu bangsa.”
36
A. Pasal 3 huruf a
B. Pasal 3 huruf b
C. Pasal 4 huruf e
D. Pasal 4 huruf d
E. Pasal 1
18. ASN sebagai profesi berlandaskan pada prinsip sebagai berikut, yang bukan merupakan
prinsip ASN adalah…
37
A. nilai dasar;
B. kode etik dan kode perilaku;
C. komitmen, integritas moral, dan tanggung jawab pada pelayanan publik;
D. kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas;
E. mencari relasi yang menguntungkan
19. Yang tidak termasuk penyelenggaraan kebijakan dan Manajemen ASN adalah…
A. kepastian hukum;
B. profesionalitas;
C. proporsionalitas;
D. keterpaduan
E. gotong royong
20. . Setelah Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-
Pokok Kepegawaian diubah menjadi Undang-Undang Nomor ….
A. 43 tahun 1999
B. 42 tahun 2000
C. 42 tahun 2001
D. 40 tahun 2002
E. 49 tahun 2000
GLOSARIUM
Akuntabilitas adalah sebuah konsep etika yang dekat dengan administrasi publik
pemerintahan (lembaga eksekutif pemerintah).
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi
pemerintah.
Delegasi adalah seseorang yang ditunjuk sebagai perwakilan atau utusan untuk mewakili
suatu kelompok atau lembaga tertentu.
Kode etik dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara , tanda , pedoman etis dalam
melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode Etik merupakan pola aturan atau cara
sebagai pedoman berperilaku.
Liability merupakan istilah hukum yang luas yang menunjuk hampir semua karakter
risiko atau tanggung jawab, yang pasti, yang bergantung atau yang mungkin meliputi
semua karakter hak dan kewajiban secara aktual atau potensial seperti kerugian, ancaman,
38
kejahatan, biaya atau kondisi yang menciptakan tugas untuk melaksanakan undang-
undang.
Netralitas adalah keadaan dan sikap netral (tidak memihak, bebas), sehingga seseorang
dapat dikatakan netral apabila ia tidak memihak kepada dua atau lebih orang atau
memihak kepada organisasi atau lembaga dalam penentuan sesuatu misalnya organisasi
politik.
Pegawai Negeri adalah orang yang bekerja pada Pemerintah atau negara.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah Warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian
dan memiliki nomor induk pegawai secara nasional untuk menduduki jabatan
pemerintahan.
Pegawai Pemerintah Perjanjian Kerja (PPPK) adalah adalah Warga Negara Indonesia
yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas
pemerintahan sesuai dengan kebutuhan Instansi Pemerintah.
Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu
pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta
proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut.
Profesionalitas adalah sebutan terhadap kualitas sikap para anggota suatu profesi
terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki untuk
melakukan tugas-tugasnya.
Proporsionalitas adalah sebuah asas hukum yang berupaya menyeimbangkan tindakan
yang diambil dengan tujuan yang ingin dicapai.
Responsibility berarti hal yang dapat dipertanggungjawabkan atas suatu kewajiban, dan
termasuk putusan, ketrampilan, kemampuan dan kecakapan meliputi juga kewajiban
bertanggung jawab atas undang-undang yang dilaksanakan.
Sengketa adalah segala sesuatu yang menyebabkan perbedaan pendapat, pertikaian atau
perbantahan.
Wewenang adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk
melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar mencapai tujuan tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
UU No.5 tahun 2014 tentang biro sumber daya manusia di akses tanggal 10 dari
https://www.google.com/url?q=http://www.sdm.depkeu.go.id/peraturan/doc/UU_NO_5_2
014.PDF&usg=AFQjCNHQzgUvUsslfd-PSbnrvJWBKNo_YA
39
PP No 11 tahun 2017 tentang manajemen pegawai negeri sipil diakses tanggal 10 dari
https://www.kasn.go.id/regulasi/peraturan-pemerintah
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004
TENTANG LARANGAN PEGAWAI NEGERI SIPIL MENJADI ANGGOTA PARTAI
POLITIK di akses tanggal 10 dari https://www.kasn.go.id/regulasi/peraturan-pemerintah
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2004
TENTANG PEMBINAAN JIWA KORPS DAN KODE ETIK PEGAWAI NEGERI
SIPIL di akses tanggal 10 dari https://www.kasn.go.id/regulasi/peraturan-pemerintah
40
BAB 3
TANGGUNG JAWAB HUKUM DAN PERLINDUNGAN HUKUM
URAIAN MATERI :
TANGGUNG JAWAB HUKUM
1. Pengertian Tangung Jawab Hukum
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tanggung jawab adalah kewajiban
menanggung segala sesuatunya bila terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, dan
diperkarakan. Dalam kamus hukum, tanggung jawab adalah suatu keseharusan bagi
seseorang untuk melaksanakan apa yang telah diwajibkan kepadanya.9 Menurut hukum
tanggung jawab adalah suatu akibat atas konsekuensi kebebasan seorang tentang
perbuatannya yang berkaitan dengan etika atau moral dalam melakukan suatu perbuatan.10
Selanjutnya menurut Titik Triwulan pertanggungjawaban harus mempunyai dasar, yaitu
hal yang menyebabkan timbulnya hak hukum bagi seorang untuk menuntut orang lain
sekaligus berupa hal yang melahirkan kewajiban hukum orang lain untuk memberi
pertanggungjawabannya.
Menurut hukum perdata dasar pertanggungjawaban dibagi menjadi dua macam, yaitu
kesalahan dan risiko. Dengan demikian dikenal dengan pertanggungjawaban atas dasar
kesalahan (lilability without based on fault) dan pertanggungjawaban tanpa kesalahan yang
dikenal (lilability without fault) yang dikenal dengan tanggung jawab risiko atau tanggung
jawab mutlak (strick liabiliy).
Prinsip dasar pertanggung jawaban atas dasar kesalahan mengandung arti bahwa
41
1. Prinsip tanggung jawab berdasarkan unsur kesalahan adalah prinsip yang cukup
umum berlaku dalam hukum pidana dan perdata. Dalam KUHPer, khususnya pasal
1365,1366, dan 1367, prinsip ini dipegang secara teguh. Prinsip ini menyatakan,
seseorang baru dapat dimintakan pertanggung jawabannya secara hukum jika ada
unsur kesalahan yang dilakukannya. Dalam pasal 1365 KUHPer yang lazim
dikenal sebagai pasal tentang perbuatan melawan hukum, mengharuskan
terpenuhnya empat unsur pokok, yaitu:
a. Adanya perbuatan;
pertanggung jawaban.
4. Prinsip Tanggung Jawab Mutlak (strict liability), Prinsip tanggung jawab mutlak
sering diidentikan dengan prinsip tanggung jawab absolut (absolute liability).
Kendati demikian ada pula para ahli yang membedakan kedua terminologi diatas.
Strict liability adalah prinip tanggung jawab yang menetapkan kesalahan tidak
sebagai faktor yang menentukan. Namun, ada pengecualian-pengecualian yang
memungkinkan untuk dibebaskan dari tanggung jawab, misalnya keadaan force
majeur. Sebaliknya, absolute liability adalah prinsip tanggung jawab tanpa
kesalahan dan tidak ada pengecualian.
5. Prinsip Tanggung Jawab dengan Pembatasan (limitation of liability principle),
Prinsip tanggung jawab dengan pembatasan sangat disenangi oleh pelaku usaha
untuk mencantumkan sebagai klasula eksonerasi dalam perjanjian standar yang
dibuat.
2. Teori Tanggung Jawab Hukum
Menurut Abdulkadir Muhammad teori tanggung jawab dalam perbuatan melanggar
hukum (tort liability) dibagi menjadi beberapa teori, yaitu :
a. Tanggung jawab akibat perbuatan melanggar hukum yang dilakukan dengan
sengaja (intertional tort liability), tergugat harus sudah melakukan perbuatan
sedemikian rupa sehingga merugikan penggugat atau mengetahui bahwa apa yang
dilakukan tergugat akan mengakibatkan kerugian.
b. Tanggung jawab akibat perbuatan melanggar hukum yang dilakukan karena
kelalaian (negligence tort lilability), didasarkan pada konsep kesalahan (concept of
fault) yang berkaitan dengan moral dan hukum yang sudah bercampur baur
(interminglend).
c. Tanggung jawab mutlak akibat perbuatan melanggar hukum tanpa mempersoalkan
kesalahan (stirck liability), didasarkan pada perbuatannya baik secara sengaja
maupun tidak sengaja, artinya meskipun bukan kesalahannya tetap bertanggung
jawab atas kerugian yang timbul akibat perbuatannya.
B. Perlindungan Hukum
Pengertian Perlindungan Hukum
43
Hak adalah sesuatu yang harus kita dapatkan sedangkan kewajiban adalah
sesuatu yang harus kita kerjakan. Lahirnya suatu kontrak menimbulkan suatu
hubungan hukum perikatan yang mengakibatkan timbulnya hak dan kewajiban.
Pemenuhan hak dan kewajiban itulah yang menjadi akibat hokum dari suatu
kontrak. Dengan kata lain, akibat hukum kontrak sebenarnya adalah pelaksanaan
dari isi kontrak itu sendiri. Pasal 1339 KUHPer menyatakan bahwa suatu kontrak
tidak hanya mengikat untuk hal-hal yang dengan tegas dinyatakan dalam kontrak
tersebut, tetapi juga segala sesuatu yang menurut sifat kontrak diharuskan atau
diwajibkan oleh kepatutan, kebiasaan dan undang-undang. Tentang hak dan
kewajiban para pihak dalam kontrak tertuang dalam isi perjanjian yang disepakati
kedua belah pihak.17
Hak dan kewajiban penanam modal asing telah ditentukan dalam pasal 10,
pasal 12, pasal 14, pasal 19, pasal 26, pasal 27 Undang-Undang Nomor 1 Tahun
1967 tentang Penanaman Modal Asing. Kewajiban perusahaan penanam modal
asing antara lain:
a. Memenuhi kebutuhan akan tenaga kerjanya dengan warga Negara Indonesia,
kecuali dalam hal yang diatur dalam pasal 11.
b. Melakukan kerja sama antara penanam modal asing dengan penanam modal
Indonesia.
c. Mengurus dan mengendalikan perusahaannya sesuai dengan asas-asas ekonomi
perusahaan dengan tidak merugikan kepentingan negara.
d. Memberikan kesempatan partisipasi bagi modal nasional secara efektif setelah
jangka waktu tertentu dan menurut pertimbangan yang ditetapkan pemerintah.
49
Wajib menyelenggarakan dan atau menyediakan fasilitas latihan dan pendidikan
di dalam dan atau di luar negeri secara teratur dan terarah bagi warga negara
Indonesia. Tujuannya adalah agar berangsur-angsur tenaga kerja warga negara
asing dapat digantikan oleh tenaga kerja warga negara Indonesia.
3. Menggunakan tenaga ahli warga negara asing untuk jabatan dan keahlian
6. Hak pelayanan.
c. Hak pelayanan.
macam, yaitu;
LATIHAN PEMAHAMAN
1. Ketetapan MPR Nomor VI/MPR/2001 berisi rumusan yang membahas
tentang ...
a. Etika keilmuan
b. Etika pegawai negeri sipil
c. Etika kehidupan berbangsa
d. Etika pegawai departemen keuangan
e. Etika perilaku
2. Sanksi pelanggaran kode etik adalah ...
a. Sanksi yang dikeluarkan dari organsasi
b. Sanksi moral
c. A dan B salah
d. Sanksi moral perilaku
e. A dan B benar
3. Di bawah ini yang bukan merupakan prinsip etika profesi yaitu ...
54
a. Otonomi
b. Tanggung jawab
c. Keadilan
d. Kebersamaan
e. Kebaikan
4. Pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk meghasilkan
nafkah hidup dan yang megandalkan suatu keahlian adalah ...
a. Profesi
b. Etika
c. Sifat
d. Profesional
e. Etiket
5. Rudi adalah seorang tenaga kesehatan yang ditempatkan di sebuah dinas
kesehatan di salah satu propinsi di Indonesia. Ia diperintahkan oleh
atasannya untuk melakukan markup terhadap rencana anggaran
pembelanjaan kegiatan dinas kesehatan tersebut. Apabila seorang
tenaga kesehatan melakukan tindak korupsi berarti tenaga kesehatan
tersebut telah melanggar ...
a. Etika kesehatan
b. Etika khusus
c. Etika umum
d. Etika profesi
e. Etika
6. Terjadinya penyimpangan penanganan kasus atau masalah kesehatan
oleh petugas kesehatan, sehingga menyebabkan terjadinya dampak
buruk bagi pasien disebut sebagai ...
a. Kecelakaan
b. Kelalaian
c. Keterikatan
d. Keunggulan
e. Keutamaan
55
11. Apa saja pengemban profesi hukum mencakup 4 (empat) bidang karya
hukum, yaitu?
56
12. Faktor yang mempengaruhi penegakan hukum yang terdapat dalam sistem
hukum adalah ....
A. Penguasa negara
B. Undang-undang
C. Budaya
D. Kesadaran Masyarakat
E. Politik
13. Menurut asas negara hukum, semua warga negara yang melawan hukum
harus berhadapan dengan hukum itu sendiri, sebab semua warga negara
…
A. mempunyai hak dan kewajiban
B. wajib taat dan patuh terhadap hukum
C. bersamaan kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan
D. wajib menjunjung hukum dan pemerintahan
E. mendapat perlindungan hukum
17. Pernyataan yang tidak termasuk dalam faktor sistem hukum yang
mempengaruhi penegaan hukum di Indonesia adalah….
A. Asas-asas konsistensi
B. Kesadaran Hukum
C. Kebudayaan
D. Perkembangan masyarakat
E. Politik /penguasa
18. Yang bukan termasuk faktor-faktor di luar sistem hukum yang sangat
berpengaruh dalam penegakan hukum adalah…
A. Sarana dan prasarana
B. Kesadaran hukum masyarakat
C. Perkembangan masyarakat
D. politik
E. kebijakan penguasa negara
19. Faktor yang mempengaruhi penegakan hukum yang terdapat dalam sistem
58
GLOSARIUM
Hukum adalah peraturan atau adat yang secara resmi dianggap mengikat, yang
dikukuhkan oleh penguasa ataupun pemerintah, undang-undang, peraturan, dan
sebagainya untuk mengatur pergaulan hidup masyarakat, patokan atau kaidah
tentang peristiwa alam tertentu, keputusan atau pertimbangan yang ditetapkan
oleh hakim dalam pengadilan, atau vonis
Perlindungan Hukum atau Legal Protection adalah kegiatan untuk menjaga atau
memelihara masyarakat demi mencapai keadilan.
DAFTAR PUSTAKA