Klasifikasi somatoform
Klasifikasi Saat Ini dari Gangguan Somatisasi pada Anak-anak dan Remaja
Data dari Wolraich ML, Felice ME, Drotar D. Klasifikasi diagnosis mental anak dan
remaja dalam perawatan primer. In: Manual Diagnostik dan Statistik untuk Perawatan
Primer (DSM-PC) Versi Anak dan Remaja. Elk Grove Village, IL: American Academy
of Pediatrics; 1996
1h prognosis somatoform
Weissman et al. ( 134 ) menerbitkan perbandingan lintas nasional pertama dari depresi
berat dari 10 survei berbasis populasi yang mengelola Jadwal Wawancara Diagnostik
(DIS) ( 107 ) untuk sampel komunitas yang representatif. Kriteria DSM-III digunakan
untuk mendefinisikan depresi. Perkiraan prevalensi seumur hidup MDE berkisar dari
1,5% (Taiwan) hingga 19,0% (Beirut) dalam studi ini, dengan titik tengah di 9,2%
(Jerman Barat) dan 9,6% (Edmonton, Kanada). Perkiraan prevalensi dua belas bulan
berkisar dari 0,8% (Taiwan) hingga 5,8% (Christchurch, Selandia Baru), dengan titik
tengah di 3,0% (AS) dan 4,5% (Paris). Perbandingan lintas nasional berikutnya ( 7)
termasuk 10 studi berbasis populasi yang mengelola Wawancara Diagnostik
Internasional Komposit WHO (CIDI) untuk DSM-III-R dan DSM-IV ( 62 ). Perkiraan
prevalensi seumur hidup MDD berkisar antara 1,0% (Republik Ceko) hingga 16,9%
(AS), dengan titik tengah pada 8,3% (Kanada) dan 9,0% (Chili). Perkiraan prevalensi
12 bulan berkisar dari 0,3% (Republik Ceko) hingga 10% (AS), dengan titik tengah
4,5% (Meksiko) dan 5,2% (Jerman Barat). Moussavi et al. ( 87 ) kemudian merangkum
data tentang episode depresi ICD-10 (MDE) dalam Survei Kesehatan Dunia WHO di
60 negara. Prevalensi dua belas bulan rata-rata 3,2% pada peserta tanpa penyakit fisik
komorbiditas dan 9,3% hingga 23,0% pada peserta dengan kondisi kronis.
1. Kessler, R. C., & Bromet, E. J. (2013). The epidemiology of depression
across cultures. Annual review of public health, 34, 119–138.
doi:10.1146/annurev-publhealth-031912-114409
3d patofisiologi depresi
1. Sukandar, E. Y., Andrajati, R., Sigit, I. J., Adnyana, K. I., Setiadi, P. A. A.,
Kusnandar, 2009, ISO Farmakoterapi, Cetakan kedua, PT. ISFI Penerbitan,
Jakarta.
2. Teter, C.S., Kando, J.C., Wells, B.G., Hayes, P.E., 2007. Pharmacotherapy A
Pathophysiologic Approach, 7 th. ed. Appleton and lange, New York.
sterrRespon fisiologis terhadap stress