Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS TINDAK TUTUR ILOKUSI DAN PERLOKUSI DALAM

LIRIK LAGU MANUFAKTUR REPLIKA BAPTIS.

Oleh : Andreas Setya A.N/174114015

Abstrak

Berkomunikasi dapat dilakukan dengan media apa saja sesuai kebutuhan dan fungsinya, salah
satunya komunikasi lewat lirik lagu. Lirik lagu diciptakan ada tujuan tertentu disamping sebagai
sarana kreatif yang estetis dengan menggunakan bahasa figuratif berupa metafora-metafora juga
bisa sebagai sarana bertutur dengan penikmatnya atau audiens. Tuturan yang dilakukan itu berdaya
tutur ilokusi dan perlokusi.Ilokusi atau tindak ilokusi adalah tindak melakukan sesuatu. Tindak
ilokusi merupakan tindak tutur yang mengandung maksud dan fungsi atau daya tuturan.
Pertanyaan yang diajukan berkenaan dengan tindak ilokusi adalah” Untuk apa tuturan itu
dilakukan? Sedangkan. Perlokusi tuturan yang mempunyai efek atau daya pengaruh. Efek atau
daya tuturan itu dapat ditimbulkan oleh penutur secara sengaja atau tidak sengaja. Kajian yang
digunakan adalah kajian pragmatik. Data diambil dari lirik lagu populer Indonesia yang
bermetaforis. Kata kunci: lirik, metafor, daya tutur, lokusi, perlokusi

A. Latar Belakang

Sastra adalah bentuk seni yang diungkapkan oleh pikiran dan perasaanmanusia
dengan keindahan bahasa, keaslian gagasan, dan kedalaman pesan (Najid, 2003:7). Sastra
adalah institusi sosial yang menggunakan medium bahasa (Wellek & Warren dalam Najid,
2003:9). Jenis sastra dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu sastra imajinatif dan
non imajinatif. Dalam praktiknya sastra non imajinatif terdiri atas karya-karya yang
berbentuk esei, kritik, biografi, otobiografi, dan sejarah. Yang termasuk sastra imajinatif
ialah karya prosa fiksi (cerpen, novelet, novel atau roman), puisi (puisi epik, puisi lirik, dan
puisi dramatik), dan drama (drama komedi, drama tragedi, melodrama, dan drama
tragikomedi), (Najid, 2003:12). Lirik lagu termasuk dalam genre sastra karena lirik adalah
karya sastra (puisi) yang berisi curahan perasaan pribadi, susunan kata sebuah nyanyian
(KBBI, 2003:678). Jadi lirik sama dengan puisi tetapi disajikan dengan nyanyian yang
termasuk dalam genre sastra imajinatif. Setiap lagu pasti mempunyai tujuan tertentu yang
ingin disampaikan kepada masyarakat sebagai pendengarnya. Lagu berisi barisan kata-kata
yang dirangkai secara baik dengan gaya bahasa yang menarik oleh komposer dan
dibawakan dengan suara indah penyanyi.

Penelitian ini menganalisis lirik lagu Deadsquad yang berjudul Manufaktur


Replika Baptis karena memiliki kemenarikan liriknya yang bervariasi. Dalam penelitian ini
akan penulis akan meneliti mengenai gaya bahasa yang terkandung pada lirik lagu
Manufaktur Replika Baptis ditinjau dari kajian pragmatik.

A. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang mendasari penulis untuk meneliti karya tersebut :

1. Tindak tutur apa saja yang digunakan dalam lirik lagu Manufaktur replika
baptis tersebut ?
B. Landasan Teori

Penulis menggunkan teori tindak tutur perlokusi serta ilokusi karena penulis merasa
bahwa dengan teori tersebut penulis dapat menganalisis lirik lagu secara lebih mendalam.
Tindak tutur perlokusi adalah tindak tutur yang mempunyai efek atau daya pengaruh. Efek
atau daya tuturan itu dapat ditimbulkan secara sengaja atau tidak sengaja. Verba yang
menandai tindak tutur perlokusi adala: mengingatkan, membujuk, menipu, mendorong,
membuat jengkel, menakut-nakuti, menyenangkan, melegakan, menarik perhatian dsb. Efek
atau daya tutur perlokusi ditujukan bagi mitra tutur atau pendengar atau penyimak.

Tindak tutur ilokusi adalah tindakan melakukan sesuatu yang mengandung maksud
dan fungsi. Pertanyaan yang diajukan dengan tindak ilokusi adalah “Untuk apa tuturan itu
dilakukan?”. Ada beberapa verba yang menandai tindak ilokusi ini, yaitu: menjelaskan,
melaporkan, mengusulkan, mengakui, mengucapkan selamat, berjanji, mendesak dsb.
Tindak tutur ilokusi ini dilihat berdasar penuturnya.

C. Metode Penelitian

Metode pemerolehan data dilakukan dengan metode simak, yaitu menyimak lagu
dengan cara mendengarkan berulang-ulang kemudian dicatat liriknya yang ada
metaforanya. Pengertian metafor menurut Wahab (1995:42-43) yang digolongkan tuturan
metaforis, yaitu ungkapan kebahasaan yang maksudnya tidak dapat dijangkau secara
langsung dari lambang yang dipakai karena makna yang dimaksud terdapat pada prediksi
ungkapan kebahasaan itu. Dengan kata lain metafora adalah pemahaman dan pengalaman
akan sejenis hal yang dimaksud untuk perihal yang lain. Lebih lanjut Wahab (1995:43)
membenarkan dasar hakiki adanya penjelasan bagaimana dan mengapa tafsir metafora
lebih dari satu tafsir biasanya menyangkut asumsi-asumsi nonlinguistik tentang dunia
nyata. Analisais data menggunakan kajian pragmatik dengan melihat aspek tutur yang
berdaya tutur lokusi dan perlokusi. Lirik lagu diciptakan dengan fungsi bertutur
antarpenutur sebagai sarana informatif yang estetis.

D. Pembahasan

Lirik lagu diciptakan selain sebagai hiburan juga dipakai sebagai sarana ekspresi
pengarang untuk berkomunikasi dengan pendengarnya. Dengan demikian lirik lagu yang
berupa teks merupakan tindak tutur yang dilakukan oleh pengarang (lewat pengarang
langsung atau penyanyi) dan pendengar atau pembacanya.

Penulis atau pengarang yang sebenarnya, yaitu penulis dalam artifisik, seseorang
yang melakukan tindak penulisan. Implied author adalah indikasi tekstual yang menjadi
penuntun (jurubicara, penuturkisah) bagi penulis yang sebenarnya, misalnya tokoh
’pembicara’ dalam tataran tekstual. Narrator adalah pencerita, yang berbicara, yang
menyampaikan cerita. Implied reader adalah jangkauan menyeluruh dari indikasi tekstual
yang mengarahkan pembaca sebenarnya, misalnya tokoh ‘pembaca’ dalam tatarantekstual.
Real reader adalah pembaca yang sesungguhnya, pembaca dalam arti fisik yang melakukan
tindak pembacaan.

 Analisis tindak tutur perlokusi pada potongan lirik lagu Manufaktur Replika
Baptis :
Ciptakan budak kekhawatiran
Sirkulasi kecemasan berputar
Diam lemah tak berdaya
Tersumpal dogma penuh kepalsuan

Metafora dalam lirik lagu tersebut mengisyaratkan bahwa kita sebagai manusia
biasa disumpali oleh hal-hal yang palsu yang mereka anggap benar. Kita hanya bisa
terdiam karena ketidakmampuan kita melawan pemerintah yang begitu berkuasa. Dari hal
itulah kita bagaikan seorang budak yang penuh akan rasa khawatir. Dari lirik ‘Diam lemah
dan tak berdaya’ mengandung daya tutur atau efek menakut-nakuti masyarakat agar tidak
melawan pemerintah yang berkuasa, selain itu terdapat juga efek atau daya tutur
mengingatkan serta membujuk agar berani melawan pemerintah yang melakukan tindakan
semena-mena kepada masyarakat.

 Analisis tindak tutur ilokusi pada potongan lirik lagu Manufaktur Replika
Baptis :
Suara ayat sumbang dikumandangkan
Untuk memuja apa yang bias disana

Metafora dalam lirik lagu menggunakan simbol di seluruh bait, mengandung daya
tutur ilokusi karena dituturkan kepada orang-orang bahwa goyahnya suatu kepercayaan
dari pokok ajaran dan harus diterima sebagai hal yang benar. Teriakan diatas mimbar oleh
para pemimpin pemuka agama dan menganggap apa yang mereka teriakan itu adalah hal
yang benar.

E. Kesimpulan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa lirik lagu diciptakan sebagai
sarana ekspresif dengan bahasa serta metafora-metafora yang estetis. Lirik selain
diciptakan sebagai ekspresif estetis juga bertujuan untuk berkomunikasi dengan lawan
tutur (audiens). Dalam berkomunikasi tersebut kalimat yang digunakan mengandung daya
tutur perlokusi maupun ilokusi.

F. Daftar Pustaka

 Wahab, Abdul.1986. Javanese Metaphors in Discourse Analisis.


Disertation, University of Illinois at Campaign-Urbana. -----1990.
“Sepotong Model Studi Tentang Metafora” dalam Pengembangan
Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra. (Ed.) Aminuddin
.Malang: HISKI dan YA3. -----1995. Isu Linguistik. Surabaya: Airlangga
University Press.
 Najid, Moh. 2003. Mengenal Apresiasi Prosa Fiksi. Surabaya : University
Press dengan Kreasi Media Promo.

Anda mungkin juga menyukai