Anda di halaman 1dari 22

ERANG DIPONEGORO

Presented by:
AWAL
MULA

BENTENG
STELSEL INSIDEN
PEMBAWA ANJIR
PETAKA
PERANG
DIPONEGORO

STRATEGI
PERLUASAN
DARI
PERANG
SELARONG
a w a L

M u L a
Abad 19
I n S I De n

a n J I R
1823 Patih
Danurejo

1825 Smissaert dan Patih Danurejo memerintahkan anak


buahnya untuk memasang anjir melewati
pekarangan Pangeran Diponegoro tanpa izin

20 Juli
1825 Rakyat
Tegalrejo
S TRa T e G I
D aR I
S e L a R o n G
Merencanakan serangan ke keraton Yogyakarta dengan
mengisolasi pasukan Belanda dan mencegah masuknya
bantuan dari luar

Mengirim kurir kepada para bupati/ ulama agar


mempersiapkan peperangan melawan Belanda

Menyusun daftar nama bangsawan, siapa yang sekiranya


kawan dan lawan

Membagi kawasan Kesultanan Yogyakarta menjadi


beberapa mandala perang, dan mengangkat para
pemimpinnya
Pangeran Diponegoro telah membagi menjadi 16
mandala perang. Sebagai pucuk pimpinannya
Pangeran Diponegoro didampingi oleh:

Pangeran Ali Basyah Sentot Nyi Ageng


Prawirodirjo
Kiai Mojo
Mangkubumi Serang
Pada tahun awal Pangeran Diponegoro
mengembangkan semangat Perang Sabil,
perlawanannya berjalan sangat efektif. Pusat
kota dapat dikuasai. Namun, pasukan Pangeran
Diponegoro dapat ditahan oleh pasukan
Belanda di Gowok. Secara umum dapat
dikatakan pasukan Pangeran Diponegoro
mendapatkan banyak kemenangan.
Untuk memperkokoh kedudukan Pangeran
Diponegoro oleh para ulama dan pengikutnya ia
dinobatkan sebagai raja dengan gelar :

Sultan Abdulhamid Herucokro


(Sultan Ngabdulkamid Erucokro)
p e R L u a S a n
p e R a n G
• Perlawanan Pangeran Diponegoro semakin meluas dan
mampu menggerakkan kekuatan di seluruh Jawa.
Sehingga sering dikenal dengan Perang Jawa

Jenderal de Kock sebagai pimpinan Belanda berusaha


meningkatkan kekuatannya dengan menambah bala tentara
dan menghancurkan pos-pos pertahanan pasukan Pangeran
Diponegoro
4 Oktober 1825: Pasukan Belanda menyerang pos pertahanan di Gua Selarong

Pasukan Ali Basyah Sentot Prawirodirjo berhasil mengalahkan tentara


1826 Belanda di daerah bagian barat.

Pasukan Pangeran Singosari di Gunung Kidul mendapatkan berbagai


kemenangan

PasukanTumenggung Suronegoro berhasil menyerang benteng


pertahanan Belanda di Prambanan

Pos pertahanan di Plered dapat dipertahankan meski sering mendapat


serangan dari Belanda
Be n Te G
S T eL SeL

p e T a k a
Jenderal de Kock menerapkan strategi dengan sistem “Benteng
Stelsel” atau “Stelsel Benteng”

1827 •Perlawanan Diponegoro di berbagai tempat dapat dipukul mundur


oleh pasukan Belanda
•Ruang gerak pasukan Diponegoro dari waktu ke waktu semakin
sempit
•Para pemimpin yang membantu Pangeran Diponegoro mulai banyak
yang tertangkap
17 Oktober Ditandatangani Perjanjian Imogiri antara Sentot
1829 Prawirodirjo dengan pihak Belanda

1. Sentot Prawirodirjo diizinkan untuk tetap memeluk agama


islam
2. Pasukan Sentot Prawirodirjo tidak dibubarkan dan ia tetap
sebagai komandannya
3. Sentot Prawirodirjo dengan pasukannya diizinkan untuk
tetap memakai sorban
4. Tanggal 24 Oktober 1829, Sentot Prawirodirjo dengan
pasukannya memasuki ibu kota negeri Yogyakarta untuk
secara resmi menyerahkan diri

1829 Kiai Maja ditangkap


Penyerahan diri atau para pemimpin pengikut Pangeran
Diponegoro merupakan pukulan berat bagi perjuangan
pangeran Diponegoro. Belanda kemudian mengumumkan
hadiah 20.000 ringgit bagi siapa saja yang dapat menyerahkan
Pangeran Diponegoro baik hidup maupun mati.
28 Maret 1830

Jenderal De Kock berhasil menjepit pasukan Diponegoro di


Magelang. Pangeran Diponegoro menyatakan bersedia
menyerahkan diri dengan syarat sisa anggota laskarnya
dilepaskan. Maka, Pangeran Diponegoro ditangkap dan
diasingkan ke Manado, kemudian dipindahkan ke
Makassar hingga wafatnya di Benteng Rotterdam tanggal 8
Januari 1855

Anda mungkin juga menyukai