Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ISBD

MANUSIA DAN IPTEKS

(ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN SENI)

KELOMPOK 5

BUDI FERIYANTO 83351454

MEIDA LISTIYANA 83351454

DEVI CHYNTIA GIOKANI 83351454

CYRENIA NESSA PUTRI DINI 8335145405


KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Dalam penulisan makalah ini, penulis membahas mengenai “Manusia dan IPTEK” untuk mata
kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar, Program Studi S1 Akuntansi, Jurusan Akuntansi, Fakultas
Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta.

Dalam menyelesaikan makalah ini, tidak jarang penulis menemui kesulitan. Namun, kami telah
berusaha sebaik mungkin untuk menyelesaikannya, oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.

Terima kasih dan semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi
pembaca pada umumnya.

Jakarta, Oktober 2014

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni telah memberikan pengaruh terhadap
dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Dari tahun ke tahun, IPTEK sudah
semakin maju dan menjadi sangat berpengaruh bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu,
alangkah baiknya jika manusia yang hidup pada zaman sekarang juga mengikuti perkembangan
IPTEK tersebut dan menerapkannya pada kehidupan sehari-hari. Karena kemajuan merupakan
sesuatu yang tidak dapat kita hindari, karena kemajuan teknologi berjalan sesuai dengan
kemajuan ilmu pengetahuan.

Sebagai contoh dari penerapan IPTEK yang penulis pandang dalam dunia pendidikan adalah
pembuatan aplikasi kamus digital. Di satu sisi, perkembangan dunia IPTEK yang demikian
mengagumkan itu memang telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban
umat manusia. Pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini
sudah digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis. Demikian juga ditemukannya formula
baru kapasitas komputer, seolah menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai
bidang ilmu dan aktifitas manusia. Dapat dikatakan bahwa kemajuan IPTEK yang ada saat ini
benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi
kehidupan umat manusia.

Pengaruh dari perkembangan IPTEK tidak lepas dari sisi positif maupun sisi negatif. Pengaruh
positif dan pengaruh negatif inilah yang akan kami bahas pada makalah ini. Karena
sesungguhnya manusia tidak dapat lepas dari perkembangan IPTEK dan untuk itu manusia perlu
melakukan penyesuaian terhadap perkembangan yang terjadi agar tetap sesuai dengan fungsinya.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Sains, Teknologi dan Seni?


2. Apa makna dari Sains, Teknologi dan Seni bagi Manusia?
3. Manusia sebagai subjek dan objek IPTEK
4. Apa saja contoh penyalahgunaan IPTEK dalam kehidupan manusia?
1.3. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu :


1. Menjelaskan mengenai pengertian dan makna Sains, Teknologi dan Seni
2. Memahami hubungan antara manusia dengan IPTEK
3. Memahami dan mencegah dampak negatif dari pemanfaatan IPTEK

1.4. Metodologi Penelitian

Dalam menulis makalah ini, metodologi penelitian yang digunakan adalah :

 Studi pustaka dengan mencari referensi dari buku-buku yang berkaitan dengan penulisan
makalah ini
 Penjelajahan internet dengan mencari beberapa informasi yang berguna bagi penulisan
makalah ini

1.5. Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran secara keseluruhan tentang makalah ini, berikut disajikan
sistematika pembahasan makalah yang terdiri dari 3 bab, dengan sususan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang pembahasan, rumusan masalah, tujuan penulisan, metodologi
penelitian dan sistematika penulisan

BAB II PEMBAHASAN

Bab ini menyajikan hasil pengolahan data dari buku dan internet mengenai seluruh sub bab atau
elemen-elemen yang ada dalam bahasan mengenai Manusia dan IPTEK

BAB III PENUTUP

Bab ini merupakan bagian akhir dari penulisan makalah. Isi bab ini merupakan ringkasan atas
pembahasan yang dilakukan pada bab sebelumnya, yang dirangkum dalam bentuk kesimpulan
dan saran.
BAB II

PEMBAHASAN

Manusia, Sains, Teknologi, dan Seni

2.1. Pengertian Sains, Teknologi, dan Seni

2.1.1. Pengertian Sains

Sains (science) diambil dari kata latin scientia yang arti harfiahnya adalah pengetahuan.
Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa Sains merupakan kumpulan pengetahuan dan
proses. Sedangkan Kuslan Stone menyebutkan bahwa Sains adalah kumpulan
pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan itu.
Sains merupakan produk dan proses yang tidak dapat dipisahkan. "Real Science is both
product and process, inseparably Joint" (Agus. S. 2003: 11).
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Sains adalah pengetahuan sistematis
yg diperoleh dari suatu observasi, penelitian, dan uji coba yang mengarah pada penentuan
sifat dasar atau prinsip sesuatu yang sedang diselidiki, dipelajari, dan sebagainya.

2.1.2. Pengertian Teknologi

Istilah teknologi berasal dari kata techne yang berarti cara dan logos yang berarti
pengetahuan. Secara harfiah teknologi dapat diartikan sebagai pengetahuan tentang cara.
Jaques Ellul mengartikan teknologi sebagai keseluruhan metode yang secara rasional
mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap bidang kegiatan manusia.
Dapat diartikan bahwa teknologi adalah penggunaan sumber daya yang diubah
sedemikian rupa dan digunakan manusia untuk memperkecil hambatan-hambatan yang
dimiliki manusia.
Walaupun demikian, teknologi tidak selalu bernilai positif. Perkembangan teknologi yang
tidak diimbangi dengan perkembangan kedewasaan manusia dapat menjadi bumerang
bagi manusia itu sendiri, sebagai contoh teknologi nuklir.
2.1.3. Pengertian Seni

Menurut Ki Hajar Dewantara, Seni merupakan hasil keindahan sehingga dapat


menggerakkan persasaan indah orang yang melihatnya, oleh karena itu perbuatan
manusia yang dapat mempengaruhi dapat menimbulkan perasaan indah itu seni.
Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim
dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreativitas manusia.
Seni juga dapat diartikan dengan sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung
unsur keindahan.

2.2. Makna Sains, Teknologi, dan Seni bagi Manusia

Hakikat sains, teknologi, dan seni berawal dari satu proses, yaitu kebudayaan.
Kebudayaan menghasilkan unsur-unsur pokok yang menurut Kluchkhon dibagi menjadi
tujuh unsur pokok, yaitu:
a. Peralatan hidup (teknologi)
b. Sistem mata pencaharian hidup (ekonomi)
c. Sistem kemasyarakat (organisasi sosial)
d. Sistem bahasa
e. Kesenian (seni)
f. Sistem pengetahuan (ilmu pengetahuan/sains)
g. Sistem kepercayaan (religi)

Sains, teknologi, dan seni pada awal perkembangannya berasal dari embrio filsafat,
sekarang pertumbuhannya telah bercabang menjadi puluhan bahkan ratusan disiplin ilmu
ataupun teknologi yang memiliki karakteristik serta dasar keilmiahannya sendiri-sendiri.
Berdasarkan kajian filsafat ilmu, istilah IPTEK (ilmu, pengetahuan, teknologi) juga
sering dibedakan secara terpisah atau sendiri-sendiri, karena masing-masing ketiga istilah
itu dianggap memiliki bobot keilmiahan yang berbeda-beda.

Salah satu fungsi ilmu pengetahuan dan teknologi adalah sebagai sarana bagi kehidupan
manusia, yakni untuk membantu manusia agar aktivitas kehidupannya menjadi lebih
mudah, lancar, efisien, dan efektif, sehingga kehidupannya menjadi lebih bermakna dan
produktif. Oleh karena itu, khususnya dalam ilmu antropologi, istilah ilmu pengetahuan
dan teknologi dipakai untuk merujuk pada keterkaitan antara manusia, lingkungan, dan
kebudayaan. Hal ini dikarenakan dalam berinteraksi menghadapi lingkungannya, manusia
akan berusaha menggunakan sarana-sarana berupa pengetahuan yang dimiliki serta
menciptakan peralatan hidup untuk membantu kehidupannya, sehingga IPTEK bagi
manusia selalu berkaitan dengan usaha manusia untuk menciptakan taraf kehidupannya
yang lebih baik.

Secara ekonomik, kehadiran dan perkembangan IPTEKS dapat menghasilkan


kesejahteraan lahir (material) maupun psikis bagi yang menikmatinya. Kemajuan budaya
dan peradaban manusia tidak dapat dilepaskan dari kehadiran IPTEKS dalam berbagai
segmen kehidupan, mulai dari rumah tangga, organisasi, bisnis, pemerintahan, pertanian,
budaya populer, dan sebagainya.

Sebagaimana dikatakan Elly M. Setiadi (2010), dengan menggunakan berbagai IPTEKS,


manusia dapat memperoleh hasil, misalnya:

a. Penggunaan teknik nuklir, orang dapat membuat reaktor nuklir yang dapat
menghasilkan zat-zat radioaktif, dimana zat ini dapat dimanfaatkan untuk maksud
damai, misalnya, untuk keperluan bidang kesehatan (sinar rontgen), dibidang
pertanian untuk memperbaiki bibit, untuk mendapatkan energi tinggi.
b. Penggunaan teknologi hutan, seperti kita ketahui, hutan mempunyai banyak fungsi.
Kertas, industri kayu lapis/bahan bangunan, berfungsi untuk tempat penyimpanan air,
objek pariwisata, dan lain-lain.
Sudah menjadi sifat lahiriah manusia apabila telah terpenuhi satu keinginan maka akan
timbul keinginan yang lain atau menambah apa yang telah tercapai. Sudah jamak terjadi
bahwa setiap orang tidak ingin mengalami kesulitan, tetapi setiap orang akan berusaha
dalam setiap langkah untuk mendapatkan kemudahan. Kemudahan itu didapatkan antara
lain dengan penerapan perkembangan IPTEKS, misalnya antara lain:
a. Dengan teknik modern, dari teknik mengendalikan aliran air sungai, petani
mendapatkan kemudahan dalam memperoleh air. Bendungan dapat dimanfaatkan
untuk pembangkit tenaga listrik. Alat rumah tangga elektronik mempermudah ibu-
ibu rumah tangga dalam melaksanakan tugasnya.
b. Dengan teknik modern dapat dibuat bermacam-macam media pendidikan, seperti
OHP, slide, fiIm strip, TV, CCTV, dan lain-lain yang dapat mempermudah para
pendidik dalam melaksanakan tugasnya.
Sejauh ini, IPTEKS memungkinkan terjadinya perkembangan keterampilan dan
kecerdasan manusia. Hal ini karena dengan perkembangan IPTEKS memungkinkan
tersedianya sarana dan prasarana penunjang kegiatan ilmiah dan meningkatnya
kesejahteraan, kemakmuran, dan kesehatan masyarakat.

2.3. Manusia Sebagai Subjek dan Objek IPTEK

Berkat kemajuan ilmu dan teknologi manusia dapat menciptakan alat-alat serta
perlengkapan yang canggih untuk berbagai kegiatan, sehingga dalam kegiatan
kehidupannya tersedia bebagai kemudahan. Hal ini memungkinkan manusia dapat
melakukan kegiatan lebih efektif dan efisien. Dengan ilmu dan teknologi tumbuhlah
berbagai industri yang hasilnya dapat memanfaatkan dalam berbagai bidang, antara lain:
a. Dalam bidang pertanian, peternakan, dan perikanan
1) Mampu menciptakan alat pertanian yang maju seperti, traktor, alat pemotong, dan
penanam, alat pengolah hasil pertanian, dan alat penyemprot hama. Dengan alat-
alat tersebut diharapkan manusia dapat menggunakan waktu dan tenaga lebih
efektif dan efisien.
2) Produksi pupuk buatan dapat membantu menyuburkan tanah, demikian juga
dengan produksi pestisida dapat memungkinkan pemberantasan hama lebih
berhasil, sehingga produksi pangan dapat ditingkatkan.
3) Teknik-teknik pemuliaan dapat meningkatkan produksi pangan. Dengan teknik
pemuliaan yang semakin canggih dapat ditemukan bibit unggul jenis padi VUTW
(Variates Unggul Tahan Wereng), kelapa hibrida, ayam ras, ayam broiler, sapi
perah dan bermacam-macam jenis unggul lainnya.
4) Teknik mutasi buatan dapt menghasilkan buah-buahan dan besar tidak berbiji.
5) Teknologi pengolahan pascapanen, seperti pengalengan ikan, buah-buahan,
daging, dan teknik pengolahan lainnya.
6) Budidaya hewan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan manusia.
b. Dalam bidang kedokteran dan kesehatan
Dengan hasilnya manusia menciptakan alat-alat operasi mutakhir, bermacam-macam
obat, penggunaan benda radioaktif untuk pengobatan dan mendiagnosis berbagai
penyakit, sehingga berbagai penyakit dapat dengan segera disembuhkan. Dan dapat
menurunkan angka kematian. Contoh obat yang mengandung unsur radioaktif adalah
isoniazid yang mengandung c radioaktif, sangat efektif dan menyembuhkan penyakit
TBC.
c. Dalam bidang telekomunikasi
Manusia telah menbuat televisi, radio, internet, dan telepon yang dapat digunakan
untuk berkomunikasi dengan cepat dalam waktu yang singkat. Manusia dapat
memperoleh informasi dari dari daerah yang sangat jauh, sehingga pengguanaan
waktu sangat efisien.
d. Dalam bidang pertahanan dan keamanan
Manusia telah mampu menciptakan alat atau persenjataan yang sangat canggih,
sehingga dapat mempertahankan keamanan wilayahnya dengan baik. Sebagai contoh:
tank panser, pesawat tanpa awak, dan lain sebagainya.

2.4. Dampak Penyalahgunaan IPTEK bagi Kehidupan

Dampak langsung dari kemajuan IPTEK adalah kemudahan-kemudahan dalam


beraktifitas. Memang IPTEK diciptakan dengan tujuan untuk memberikan berbagai
kemudahan dan memperingan beban pekerjaan manusia yang tadinya sangat melelahkan
menjadi ringan. Namun, dampak negatif dari kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni, dapat mengakibatkan masyarakat semakin terbuai, karena mereka hampir tak sadar
bahwa ternyata dirinya telah berada dalam situasi pola hidup konsumtif, hedonistik, dan
materialistik. Dampak negatif lain akibat penyalahgunaan ipteks pada kehidupan
dibeberapa bidang diantaranya:
a. Bidang informasi dan komunikasi
Disamping keuntungan-keuntungan yang kita peroleh ternyata kemajuan teknologi
tersebut dimanfaatkan juga untuk hal-hal yang negatif, antara lain:
1) Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris (Kompas)
2) Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di internet yang
bisa disalah gunakan pihak tertentu untuk tujuan tertentu.
b. Bidang sosial dan budaya
Kemajuan teknologi akan berpengaruh negatif pada aspek budaya seperti:
Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja
dan pelajar. Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya
pemenuhan berbagai keinginan material, telah menyebabkan sebagian warga
masyarakat menjadi kaya dalam materi tetapi miskin dalam rohani.
c. Bidang pendidikan
Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak
kriminal.
d. Bidang Kesehatan
Keberhasilan mengatasi penyakit,.terutama penyakit menular, menyebabkan angka
kematian (mortalitas) menurun, sehingga populasi penduduk terus meningkat.
Di satu sisi, IPTEK secara positif telah mendatangkan manfaat, dalam arti dapat
meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Oleh karena itu, ada pihak yang menyatakan
bahwa IPTEK menjadi tulang punggung kesejahteraan. Namun di sisi lain, seperti dapat
kita amati dalam kehidupan, penerapan, dan pemanfaatan IPTEK itu juga telah membawa
dampak negatif dalam bentuk munculnya masalah lingkungan, seperti pencemaran,
kekeringan, banjir, tanah longsor, dan kenaikan suhu udara global.
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak dapat kita hindari dalam kehidupan ini,
karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan.
Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia.
Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas
manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat
yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun
demikian, walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi
lain juga memungkinkan digunakan untuk hal negatif.
Arus informasi yang berkembang cepat menumbuhkan cakrawala pandangan manusia
makin terbuka luas. Teknologi yang sebenarnya merupakan alat bantu/ekstensi
kemampuan diri manusia, dewasa ini telah menjadi sebuah kekuatan otonom yang justru
‘membelenggu’ perilaku dan gaya hidup kita sendiri. Akibatnya rasa tanggung jawab
sudah pudar terhadap budaya. Masyarakat tidak lagi peduli dengan budayanya. Dengan
daya pengaruhnya yang sangat besar, karena ditopang pula oleh sistem-sistem sosial yang
kuat, dan dalam kecepatan yang makin tinggi, teknologi telah menjadi pengarah hidup
manusia. Perubahan cepat dalam teknologi informasi telah merubah budaya sebagian
besar masyarakat dunia, terutama yang tinggal di perkotaan, perubahan budaya lokal dan
sosial akibat revolusi informasi merupakan kelompok masyarakat yang langsung terkena
pengaruh budaya global. Media elektronik, khususnya TV yang selalu menayangkan
kebudayaan luar, hal ini dengan mudah mengubah pola pikir masyarakat khususnya para
generasi muda. Mereka cenderung melupakan kebudayaan sendiri dan beralih ke budaya
luar.

2.5. Problematkia Pemanfaatan IPTEK dan Seni Bagi Manusia


Perkembangan teknologi yang pesat juga merupakan peran manusia yang memiliki
pengetahuan, dengan pengeahuan manusia mengembangkan berbagai teknologi yang kembali
lagi digunakan dalam pengembangan ilmu untuk kepentingan manusia itu tersebut. Manusia
sebagai objek dan subjek dalam pengembangan ilmu pngetahuan , teknologi dan seni
menyebabkan manusia selalu mengembangkan kreasi nya dalam IPTEKS sehingga manusi
semakin dimudahkan mengatasi alam.

Ditinjau dari dari sejarah IPTEKS, manusia nukan hanya menyumbang kreasi yang
semakin maju saja tetapi juga menyumbankan permasalahan-permasalahan dalam penggunaan
IPTEK tersebut. Contohnya saja, manusia menciptakan kendaraan bermotor untuk kemudahan
dan kenyamanan transportasinya tetapi manusi dengan tidak sengaja juga menciptakan
permasalahan lingkungan yang cukup pelik akibat penggunaan kendaraan bermotor tersebut.

Herimanto dalam bukunyamenyatakan bahwa Indonesia memiliki masalah dalam


pemanfaatan dan kemampuan IPTEKS yang dijabarkan dalam 8 bidang sebagai berikut :

1. Rendahnya kemampuan Iptek nasional dalam menghadapi perkembangan global.


2. Rendahnya kontribusi Iptek nasional dalam menghadapi perkembangan global.
3. Belum optimalnya mekanisme intermediasi Iptek yang menjembatani interaksi antara
kapasitas penyedia Iptek dengan kebutuhan penggunanya.
4. Lemahnya sinergi kebijakan Iptek, sehingga kegiatan Iptek belum sanggup
memberikan hasil yang signifikan.
5. Masih terbatasnya sumber daya Iptek, yang tercermin dari rendahnya kualitas SDM
dan kesenjangan pendidikan di bidang Iptek.
6. Belum berkembangnya budaya Iptek di kalangan masyarakat.
7. Belum optimalnya peran Iptek dalam mengatasi degradasi fungsi lingkungan hidup.
8. Masih lemahnya peran Iptek dalam mengantisipasi dan menanggulangi bencana alam.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Ilmu pengetahuan merupakan dasar dalam pengembangan teknologi, namun pengembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni tidak lepas dari campur tangan manusia, karena pada dasarnya
manusia merupakan pelaku utama dalam pengembangan tersebut. Manusia dapat dikatakan
sebagai subjek maupun objek dalam pengembangan iptek. Seiring dengan perkembangan iptek
maka manusia sebagai pengembang dan pengguna ikut merasakan beberapa dampak atau akibat
dari perkembangan iptek baik secara langsung maupun tidak langsung.

Sumbangan iptek terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidak dapat dipungkiri.
Manusia sebagai pengguna iptek tidak dapat menghilangkan kenyataan bahwa manusia turut
terkena imbas dari dampak positif dan negatif dari perkembangan iptek tersebut. Akan tetapi,
menurut beberapa ahli sosiologi dampak negatif yang menyebar dimasyarakat dapat diatasi
dengan tetap melaksanakan atau mempertahankan kepercayaan serta kebudayaan bangsa.

3.2. Saran

Diperlukan sarana yang dapat membatasi perkembangan iptek agar tidak menyebabkan akibat
yang besar, karena dengan iptek manusia cenderung mengejar kesenangan pribadi tanpa melihat
kehidupan sekitarnya. Untuk mencegah atau mengurangi akibat negatif kemajuan teknologi,
diharapkan pemerintah dapat membuat peraturan-peraturan atau melalui suatu konvensi
international yang harus dipatuhi oleh pengguna teknologi.
DAFTAR PUSTAKA

Setiadi, Elly M. dkk., 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana Predana Media
Group

Samuel, Chandra. 2014. Papers: Hakekat dan Makna Sains, Teknologi dan Seni bagi Manusia.
Medan: Unimed

Supriadi, Dedi. 1994. Kreativitas, Kebudayaan & Perkembangan Iptek. Bandung: Alfabeta

http://id.wikipedia.org/

Anda mungkin juga menyukai