Anda di halaman 1dari 4

Kelebihan Printer dot matrix

 Dapat mencetak rangkap sekaligus.


 Dapat mencetak ukuran kertas yang lebar.
 Biaya pita printer yang relatif murah

Kekurangan Printer dot matrix


 Dpi dan ppm rendah sehingga hasil cetak terlihat kasar
 Proses cetak yang lambat
 Suaranya berisik ketika bekerja
 Warna yang dihasilkan tidak bervariasi.

Kelebihan Printer Inkjet :


 Hasil cetaknya lebih cepat dibanding dot matrix
 Kualitas cetaknya cukup baik
 Tidak terlalu bising ketik mencetak

Kekurangan Printer Inkjet :


 Harga relatif lebih mahal dibanding dot matrix
 Tinta printer original relatif mahal
 Tidak dapat mencetak lebih dari 1 rangkap
Kelebihan Printer Laser Jet :
 Kecepatan cetak tinggi
 Hasil cetak sangat baik
 Tidak bising

Kekurangan Printer Laser Jet :


 Harga printer yang mahal
 Cepat Panas
Kelebihan thermal :
 Bentuknya relatif kecil
 Cepat dalam mencetak
 Harga relatif mahal
 Tidak bising

Kekurangan thermal :
 Harus menggunakan kertas khusus
 Tidak bisa mencetak kertas lebar
Perbedaan plotter dengan printer
Sebuah perangkat yang mencetak gambar di atas kertas berdasarkan perintah dari komputer. Plotters
berbeda dari printer, mereka menggambar garis menggunakan pena. Akibatnya, mereka dapat
menghasilkan garis berkesinambungan, sedangkan printer hanya dapat mensimulasikan garis dengan
mencetak serangkaian titik jarak dekat. warnawarni plotters menggunakan pena yang berbeda-warna
untuk menggambar warna yang berbeda. Secara umum, plotter jauh lebih mahal dari printer. Mereka
digunakan dalam aplikasi teknik kemiripan yang sama persis.

Perbedaan Cara Kerja Plotter dan Printer


Sebenarnya cara kerja Plotter tidak jauh berbeda dengan cara kerja printer, hanya saja ukuran yang
dihasilkan oleh plotter dapat menyelesaikan ukuran blueprint sebuah bangunan arsitek / engineering.
Pada plotter ini, kertas diletakkan pada tempat datar seperti meja,lalu keluaran atau hasil cetakan
dibuat dengan prinsip kerja seperti mesin foto copy yaitu dengan memberi tegangan listrik pada kertas.
Lalu tegangan listrik tersebut akan menarik tinta untuk melekat pada kertas. Tinta kemudian dicairkan
dengan pemanasan.

Sindrom lorong karpal (bahasa Inggris: Carpal Tunnel Syndrome, disingkat CTS) adalah penyakit
di pergelangan tangan karena saraf yang tertekan dan menimbulkan gejala nyeri, mati rasa,
dan parestesia (kesemutan atau seperti terbakar). Saraf yang tertekan adalah saraf median yang
terentang antara lengan bawah dan telapak tangan di dalam lorong karpal.[1] Penyakit ini tampaknya
disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan
Gejala utama CTS ialah mati rasa yang kadang-kadang timbul pada ibu jari, telunjuk, jari tengah,
dan setengah lingkaran jari manis.[4] .[5] CTS yang berkepanjangan dapat mengakibatkan kerusakan
permanen saraf dengan gejala mati rasa yang terus-menerus, atropi otot di pangkal ibu jari, dan
kesulitan menggerakkan ibu jari.

computer vision syndrome (CVS) atau sindroma gangguan mata akibat penggunaan komputer adalah
rasa pegal pada mata yang kita rasakan bila menggunakan komputer untuk waktu yang lama. Siapa saja
yang menghabiskan waktu berjam-jam di depan komputer bisa merasakan efek pemakaian komputer
atau produk berteknologi digital lain dalam waktu yang lama. Gejala ini bersifat sementara, dan
biasanya hilang sendiri, tetapi rasa tidak nyaman yang muncul dapat diminimalkan dengan melakukan
beberapa tindakan sederhana berikut.
Apa Penyebab Computer Vision Syndrome?

Ada beberapa faktor yang mengakibatkan tubuh terasa kaku saat bekerja menggunakan komputer, di
antaranya cahaya dalam ruangan, jarak tubuh dengan layar, layar yang silau, posisi & cara duduk, dan
sudut kemiringan kepala -- dan juga masalah penglihatan yang mungkin kita alami. Salah satu atau
semua faktor di atas dapat menyebabkan rasa tegang pada mata yang mengganggu kenyamanan.

Gejala Computer Vision Syndrome

Ahli mata dapat mendiagnosis computer vision syndrome dengan melakukan pemeriksaan mata,
khususnya bagaimana kerja dan reaksi mata ketika melihat benda pada jarak yang sama dengan jarak
mata dengan komputer saat bekerja.

Kita mungkin pernah mengalami setidak-tidaknya satu dari gejala computer vision syndrome di bawah
ini:

 Mata pegal

 Sakit kepala

 Pandangan kabur

 Mata kering

 Leher dan pundak sakit


Posisi ergonomis untuk menghindari penyakit dari posisi bekerja
dengan komputer:
 Usahakan pekerjaan terlihat dengan kepala dan badan tegak, kepala agak ke depan
 Usahakan benda yang akan Anda jangkau berada maksimal 15 cm di atas landasan kerja
 Jika memungkinkan menyediakan meja yang dapat diatur turun dan naik
 Harus memiliki layar anti silau (filter screen) atau memakai kacamata berwarna
 Posisi kepala dan leher harus tegak dengan wajah menghadap langsung ke layar monitor.
Leher tidak boleh membungkuk, karena dapat menyebabkan sakit pada leher
 Posisi punggung tegak, tidak miring kesamping, tidak membungkuk, dan tidak terlalu
menyender ke belakang. Untuk itu diperlukan tempat duduk yang baik dan nyaman
 Posisi pundak yang tidak terlalu terangkat dan terlalu kebawah. Bila otot-ototnya masih
tegang, berarti posisinya belum benar
 Posisi lengan yang baik adalah ketika mengetik dan menggunakan mouse dengan nyaman.
Masing-masing orang mempunyai posisi nyamannya tersendiri. Posisi lengan yang baik
berada disamping badan, dan siku membentuk sudut lebih besar 90°
 Posisi kaki harus diletakkan di lantai atau sandaran kaki, dan seluruh tapak kaki menyentuh
lantai dan siku membentuk sudut tidak kurang dari 90°
 Beristirahat dan meregangkan badan agar tidak kaku selama 10 menit/ dapat melakukan
gerakan stretching secara bersama-sama. Gerakan ini juga sangat bermanfaat untuk
membangkitkan semangat dalam bekerja
 Untuk penggunaan keyboard, jari-jari pada keyboard tidak boleh dalam waktu yang lama,
agar menghindari nyeri otot dan lakukanlah stretching disaat badan sudah terasa lelah dan
kaku.

Anda mungkin juga menyukai