Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 2

BENCANA
PETA – PETA
Gempa Tsunami Letusan Banjir Gerakan Abrasi
Bumi Gn. Api Tanah

1. Peta Pola Pengaliran 1 2 3 4 5

2. Peta Kelerengan 6 7 8 12

3. Peta Bentuklahan 10 11 12 13

4. Peta Kekasaran Pantai 14 15 16 17 18

5. Peta Geomorfologi 19 20 21 22 23 24

6. Peta Magnitude Gempa 25 26 27 28 29

7. Peta Kedalaman Gempa 30 31 32 33 34

8. Peta Struktur Geologi 35 36 37 38

9. Peta Curah Hujan 39 40 41 42 43

10. Peta Penggunaan Lahan 44 45 46

11. Peta Kepadatan Penduduk 47 48 49 50 51 52

1. Hubungan antara Peta pola pengaliran dengan gempa bumi


Missal terdapat suatu pola pengaliran dendritic kemudian ketika terjadi gempa bumi muncul
sesar-sesar sehingga mengubah pola pengaliran yang telah ada sebelmnya
2. Hubungan antara peta pola pengaliran dengan Tsunami
Ketika terjadi tsunami di laut kemudian di sekitar zona tsunami tersebut terdapat suatu
pengaliran misalnya sungai, gelombang tsunami dapat masuk ke pengaliran tersebut dan
menerjang daerah daerah di sekitar pinggiran sungai
3. Hubungan antara peta pola pengaliran dengan Gunung Meletus
Ketika Gunung Api Meletus memuntahkan material-material yang ada di dalamnya
kemudian terjadi hujan yang lebat, dapat terjadi lahar dingin di sepanjang aliran yang ada di
sekitarnya
4. Hubungan antara peta pola pengaliran dengan Banjir
Apabila terjadi hujan lebat yang terus mengguyur pada suatu daerah dalam rentan waktu
yang cukup lama dan akhirnya sungai tidak mampu menampung volume air yang ada, maka
air di sungai itu akan meluap dan menyebabkan banjir
5. Hubungan antara peta pola pengaliran dengan Abrasi
Pada daerah tanggul sungai biasanya menyebabkan abrasi akibat dari derasnya aliran sungai,
dan suatu waktu dapat menyebabkan banjir
6. Hubungan antara Peta Pola Kelerengan dengan gempa bumi
Suatu daerah lereng yang curam ketika terjadi gempa dapat menyebabkan tanah longsor apa
bila tidak terdapat tanaman di sekitarnya
7. Hubungan antara Peta Pola Kelerengan dengan Gunung meletus
Gunung meletus dapat mempengaruhi pola kelerengan yang awalnya curam menjadi landai
karena letusan yang dasyat.
8. Hubungan antara Peta Pola Kelerengan dengan Gerakan tanah
Gerakan tanah sering terjadi pada lereng-lereng yang terlalu banyak mengandung air
sehingga tanah bergerak secara bertahap.
9. Hubungan antara Peta Pola Kelerengan dengan Abrasi
Lereng yang berada pada garis pantai dapat terkena abrasi akibat air laut dan dapat merusak
fasilitas yang ada seperti jalan raya
10. Hubungan antara Peta Pola Bentuk Lahan dengan Tsunami
Bentuk lahan dapat mempengaruhi terjangan tsunami ke darat, jika tepi pantai merupakan
daratan yang tinggi maka tsunami yang menerjang akan lebih diredam oleh tebing tersebut,
akan tetapi jika bentuk lahan hanya dataran landau maka tsunami akan dengan mudah
menerjang daratan.
11. Hubungan antara Peta Pola Bentuk Lahan dengan Gunung meletus
Gunung yang meletus dengan dasyat dapat mengubah bentuk lahan yang ada disekitar
gunung tersebut, seperti contohnya gunung Krakatau yang meletus yang menghilangkan
bentuk gunungnya sehingga terbentuk kembali anak Krakatau.
12. Hubungan antara Peta Pola Bentuk Lahan dengan Banjir
Banjir yang menerjang terus menerus bisa membawa material material dan dapat pula
mengerosi suatu bentuk lahan
13. Hubungan antara Peta Pola Bentuk Lahan dengan Abrasi
Jika bentuk lahan merupakan batuan beku maka daratan tidak mudah dalam terabrasi air laut,
tetapi sebaliknya jika garis pantai tersusun atas karst atau batuan sedimen lain maka batuan
tidak terlalu resisten terhadap abrasi.
14. Hubungan antara Peta Kekasaran Pantai dengan Tsunami
Semakin keras pantai dengan litologi batuan yang keras dan kasar maka gelombang tsunami
yang menerjang juga akan diperlambat dari batuan-batuan pantai yang dilewatinya.
15. Hubungan antara Peta Kekasaran Pantai dengan Gunung Meletus
Material yang ada di pantai bisa juga di sebabkan oleh hasil letusan gunung api, tekstur
material yang ada dapat di lihat dari jauh dekatnya dengan gunung berapi
16. Hubungan antara Peta Kekasaran Pantai dengan Banjir
Jika banjir yang disebabkan oleh air laut maka dapat mempengaruhi material yang dibawa
oleh banjir tersebut di darat, semakin kasar maka semakin sedikit material yang terbawa
banjir
17. Hubungan antara Peta Kekasaran Pantai dengan Gerakan tanah
Gerakan tanah umumnya banyak terjadi di soil yang mengandung air, sedangkan di pantai
pasti juga ada gerakan tanah yangdisebabkan oleh gelombang ombak maupun pasang surut
air, semakin halus pantai maka akan semakin mudah mengalami gerakan tanah.
18. Hubungan antara Peta Kekasaran Pantai dengan Abrasi
Semakin besar ukuran butir batuan di pantai maka abrasi juga akan semakin kecil yang
diterima oleh pantai.
19. Hubungan antara Peta Geomorfologi dengan gempa bumi
Dalam jangka waktu yang lama, gempa bumi dapat mengubah keadaan morfologi baik di
darat ataupun di laut
20. Hubungan antara Peta Geomorfologi dengan Tsunami
Ketika terjadi tsunami, apabila kita tau morfologi yang ada di sekitar kita, maka kita dapat
menentukan jalur evakuasi berupa morfologi yang lebih tinggi
21. Hubungan antara Peta Geomorfologi dengan Gunung meletus
Peta geomorfologi dapat dijadikan sebagai dasar untuk pemetaan gunung yang harus
diwapadai akan meletus.
22. Hubungan antara Peta Geomorfologi dengan Banjir
Daerah yang rawan terhadap banjir pasti memiliki ciri morfologi tertentu penyebab banjir
sehingga dapat dilihat melalui peta geomorfologi.
23. Hubungan antara Peta Geomorfologi dengan Gerakan tanah
Dengan peta Geomorfologi kita dapat mengetahui daerah daerah yang rawan akan terjadinya
pergerakan tanah
24. Hubungan antara Peta Geomorfologi dengan Abrasi
Abrasi hanya terjadi pada daerah pantai atau pesisir sehingga dengan melihat peta
geomorfologi kita dapat melihat garis pantai yang rentan terhadap abrasi.
25. Hubungan antara Peta Magnitude Gempa dengan gempa bumi
Gempa bumi tidak dapat diprediksi hingga saat ini, tetepi melalui peta magnitude gempa kita
dapat melihat daerah yang rawan terhadap gempa bumi.
26. Hubungan antara Peta Magnitude Gempa dengan Tsunami
Karena kita mengetahui lokasi rawan gempa, kita dapat mengetahui juga daerah yang rawan
akan tsunami yang di tandai dengan daerah yang banyak terdapat catatan rawan gempa
terutama di laut, akan tetapi tsunami hanya terjadi apabila gempa tersebut berada pada
kedalaman dan kekuatan magnitude tertentu
27. Hubungan antara Peta Magnitude Gempa dengan Gunung meletus
Gunung api yang akan meletus dapat dipantau melalui peta magnitude gempa
28. Hubungan antara Peta Magnitude Gempa dengan Gerakan tanah
Pada daerah rawan gempa dapat mempercepat gerakan tanah terutama dapat mengakibatkan
longsoran tanah.
29. Hubungan antara Peta Magnitude Gempa dengan Abrasi
Melihat persebaran gempa kita dapat melihat gelombang ombak yang dipengaruhi oleh
gempa yang mengabrasi garis pantai.
30. Hubungan antara Peta Kedalaman Gempa dengan gempa bumi
Kedalaman gempa akan mempengaruhi efek yang ditimbulkan pada permukaan bumi,
semakin dalam maka akan lebih kecil efek yang ditimbulkan di permukaan.
31. Hubungan antara Peta Kedalaman Gempa dengan Tsunami
Tsunami terjadi akibat gempa pada kedalaman dan kekuatan magnitude tertentu
32. Hubungan antara Peta Kedalaman Gempa dengan Gunung meletus
Peta kedalaman gempa pada gunung api dapat menentukan aktivitas vulkanik terjadi pada
kedalaman tersebut.
33. Hubungan antara Peta Kedalaman Gempa dengan Gerakan tanah
Frekuensi gempa yang terjadi pada tanah bergerak dapat menjadi factor yang mempercepat
pergeseran tanah.
34. Hubungan antara Peta Kedalaman Gempa dengan Abrasi
Kedalaman terjadinya gempa akan mempengaruhi besar gelombang yang mengabrasi pesisir.
35. Hubungan antara Peta struktural geologi dengan gempa bumi
Selain menghasilkan tsunami gerakan struktur geologi seperti sesar dpat mengakibatkan
gempa bumi.
36. Hubungan antara Peta struktural geologi dengan Tsunami
Gerakan struktur akibat tektonik di dasar laut dapat menyebabkan tsunami.
37. Hubungan antara Peta struktural geologi dengan Gunung meletus
Adanya struktur sesar dapat mengontrol adanya akativitas vulkanik yang dapat meyebakan
terbentuknya gunung-gunung api atau intrusi.
38. Hubungan antara Peta struktural geologi dengan Gerakan tanah
Rekahan-rekahan yang terbentuk di tanah dapat mempercepat terjadinya gerakan tanah.
39. Hubungan antara Peta curah hujan dengan gempa bumi
Jika terjadi gempa yang besar pada daerah yang memiliki curah hujan tinggi dengan
kepadatan penduduk yang tinggi pula akan menambah rentetan masalah perbencanaan.
40. Hubungan antara Peta curah hujan dengan Tsunami
Jika terjadi tsunami pada daerah yang memiliki curah hujan tinggi dengan kepadatan
penduduk yang tinggi pula akan menambah rentetan masalah perbencanaan.
41. Hubungan antara Peta curah hujan dengan Gunung meletus
Curah hujan pada gunung vulkanik dapat menyebabkan lahar dingin yang membawa batuan-
batuan besar hasil letusan.
42. Hubungan antara Peta curah hujan dengan Banjir
Banjir dapat disebabkan oleh curah hujan yang terlalu tinggi dan fungsi resapan air yang
kurang, biasanya terjadi pada daerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan drainase
air yang buruk.
43. Hubungan antara Peta curah hujan dengan Gerakan tanah
Curah hujang yang tinggi pada daerah yang banyak soil dan memiliki kelerengan maka
sangat berpotensi dalam terjadinya gerakan tanah.
44. Hubungan antara Peta Penggunaan Lahan dengan Gunung Meletus
Setelah gunung api Meletus, material yang jatuh di sekitarnya sangat baik di gunakan untuk
daerah pertanian
45. Hubungan antara Peta Penggunaan Lahan dengan Banjir
Penggunaan lahan yang kurang baik dapat menyebabkan banjir, seperti alih fungsi hutan
menjadi perkebunan sehingga air tidak dapat tersimpan dan langsung meluncur pada daerah
yang lebih rendah sebagai penyebab banjir.
46. Hubungan antara Peta Penggunaan Lahan dengan Abrasi
Penggunaan lahan pesisir pantai dapat mengurangi tingkat abrasi pantai jika dikontrol dengan
baik.
47. Hubungan antara Peta Kepadatan Penduduk dengan gempa bumi
Gempa bumi yang terjadi pada kawasan padat penduduk bias jadi bencana yang menakutkan
karena menghancurkan banyak bangunan bahkan banyak terjadi korban jiwa yang
berjatuhan.
48. Hubungan antara Peta Kepadatan Penduduk dengan Tsunami
Tsunami dapat terjadi kapan saja maka kita yang harus memetakan daerah rawan terjadi
tsunami untuk keamanan penduduk.
49. Hubungan antara Peta Kepadatan Penduduk dengan Gunung meletus
Dengan melihat Gunung api yang aktif maka sebaiknya menyarankan penduduk untuk
tinggal jauh dari sekitar gunung api tersebut, agar saat gunung terjadi letusan tidak memakan
korban yang banyak dan proses evakuasi mudah.
50. Hubungan antara Peta Kepadatan Penduduk dengan Banjir
Kebiasaan buruk penduduk ketika membuang sampah sembarangan ke sungai yang dapat
menyebabkan terjadinya banjir
51. Hubungan antara Peta Kepadatan Penduduk dengan Gerakan tanah
Misalkan pada daerah yang terisolasi hanya terdapat satu kabel suplai listrik ke sebuah desa,
jika terjadi pergeseran tanah yang terus menerus pada tiang penopang kabel listrik maka akan
menyusahkan penduduk desa tersebut.
52. Hubungan antara Peta Kepadatan Penduduk dengan Abrasi
Ketika masyarakat tinggal di daerah rawan abrasi, pasti masyarakat tersebut melakukan
upaya antisipasi mencegah terjadinya antisipasi

Anda mungkin juga menyukai