LANDASAN TEORI
1. Pengertian
7
8
parenkim otak yang disebabkan oleh gangguan suplai darah otak yang
hal 357).
gerakan otot, indra, kemampuan mental, dan emosi. Sistem saraf dibagi
menjadi dua area, yaitu sistem saraf pusat(SSP), yang terdiri atas otak
dan medula spinalis, dan sistem saraf perifer, yang terdiri atas saraf
Sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer terdiri atas dua jenis sel,
1) Neuron
a) Dendrit
b) Badan Sel
c) Akson
lama.
2) Neuroglia
a) Astrosit
b) Sel-sel ependim
c) Mikroglia
otak yang luka dan berubah menjadi sel fagositik besar bersifat
d) Oligodendroglia
e) Sel Schwann
faktor pertumbuhan.
1) Potensial aksi
dan dari SSP dapat terjadi karena adanya neuron aferen dan
membran sel lebih tinggi dibanding ion dalam cairan di dalam sel.
aksi adalah:
sel).
2) Neurostrasmiter
1) Otak
Selaput otak terdiri dari tiga lapisan yang berasal dari jaringan
(membran halus).
a) Duramater
b) Araknoid
c) Piamater
2016).
b) Batang otak
spinalis di bawahnya.
22
(2) Pons
d) Diensefalon
(1) Talamus
(2) Hipotalamus
haus.
(3) Epitalamus
2) Medulla Spinalis
diantara vertebra yang dilewati akar saraf spinal ketika keluar dari
b) Traktus piramidal
c) Traktus ekstrapiramidal
Sistem saraf perifer terdiri atas saraf, ganglia (kelompok sel saraf), dan
reseptor sensori yang berlokasi di luar atau di perifer otak dan medula
dan divisi motorik (eferen). Sebagian besar saraf pada sistem saraf
1) Saraf Spinal
2) Saraf Karanial
Dua belas pasang saraf kranial berasal dari otak depan dan batang
Tabel 1
Fungsi Saraf Kranial
Nama Fungsi
I Olfaktori Indra pencium
II Optik Penglihatan
III okulomotor Gerakan bola mata
Menaikan kelopak mata atas
Konstriksi pupil
Proprioception
IV Troklear Gerakan bola mata
V Trigeminal Sensasi pada kulit kepala bagian atas,
kelopak mata bagian atas, hidung, rongga
hidung, kornea, dan kelenjar lakrimal.
Sensasi pada palatum, gigi bagian atas, pipi,
bibir bagian atas, kelopak mata bawah, dan
28
kulit kepala.
Sensasi pada lidah, gigi bagian bawah, dagu,
dan kulit kepala temporal
Mengunyah
VI Abdusens Gerakan lateral pada bola mata
VII Fasial Gerakan otot wajah
Sekresi kelenjar lakrimal, hidung,
submandibula, sublingual.
Sensasi perasa
VIII Akustik Keseimbangan Indra pendengaran
IX Menelan
Glosofaringeal Refleks gag
Sekresi kelenjar saliva parotid
Indra perasa
Sentuhan, tekanan, dan nyeri dari faring dan
lidah posterior
Tekanan dari arteri karotid
Reseptor untuk mengatur tekanan darah
X Vagus Menelan
Regulasi denyut jantung
Regulasi pernapasan
Digesti
Sensasi dari organ torasik dan abdomen
Indra perasa
Proprioception
XI Asesori Gerakan kepala dan leher
Proprioception
XII Hipoglosus Gerakan lidah untuk berbicara dan menelan
(Sumber: LeMone, et al., 2016)
Sistem saraf otonom adalah bagian dari sistem saraf perifer yang
reflek diatur oleh divisi sistem saraf perifer yang disebut sistem
a) Divisi simpatis
b) Divisi parasimpatis
kranial III, VII, IX, dan X, tetapi saraf dibawa oleh saraf vagus
31
berikut:
Sistem ventrikuler terdiri atas dua ventrikel lateral, ventrikel ketiga yang
cairan yang normal jernih dan tidak berwarna. Cairan ini secara aktif
Volume CSS yang bersikulasi umumnya antara 130 dan 150 mL.
CSS diganti tiga atau empat kali sehari. Tekanan CSS pada posisi
Tabel 2
Nilai Laboratorium Normal Cairan Serebrospinal
Komponen Nilai Normal
Tampilan Bening dan tidak berwarna
pH 7,35
Berat jenis 1,007
Sel darah putih 0-8 mm³
Protein 15-45 mg/dL
Glukosa 40-80 mg/dL
Klorida 118-132 mEq/L
Tekanan <200 mmH2O
(Sumber: LeMone, et al., 2016)
33
Gambar 11:
Perjalanan esktrakranial arteri utama yang menyuplai otak
Sumber: Baehr & Frotscher (2016)
Otak diperdarahi oleh dua pasang arteri yaitu: arteri karotis interna dan
dan arteri subklavikula kanan. Arteri komunis kanan dan kiri bercabang
eksterna dan ateri karotis interna. Arteri karotis interna pada kedua sisi
melalui sirkulus Willisi (Baehr & Frotscher, 2016; LeMone, et al., 2016)
2) Sistem vena serebral interna yang menerima aliran darah balik dari
2018).
pasokan oksigen dan glukosa dari kontinuitas aliran darah. Nilai normal
adalah hasil dari dua pertiga nilai tekanan diastolik ditambah sepertiga
otak, sedangkan bila di atas 150 mmHg akan terjadi kerusakan blood
lateral).
2016).
3. Epidemiologi
610.000 kasus stroke baru dari 795.000 kasus stroke dan sisanya kasus
jangka panjang.
4. Etiologi
Menurut Pinzon (2014): faktor risiko stroke dibagi menjadi dua, yaitu:
1) Usia tua
2) Jenis kelamin
3) Ras
Kejadian stroke pada ras kulit berwarna lebih tinggi dari kaukasoid.
4) Riwayat keluarga
dimilikinya.
40
1) Hipertensi
≥200 mg/dl dan gula darah 2jam setelah beban glukosa ≥200mg/dl.
anaerob.
41
3) Merokok
pembuluh darah.
4) Dislipidemia
5) Obesitas
1) Trombosis
42
2) Embolisme
yang paling sering adalah plak. Kejadian fibrilasi atrial kronik dapat
yang sangat kecil terbentuk dalam atrium kiri dan bergerak menuju
5. Patofiologi
44
6. Komplikasi
a. Hemianopia
ketika separuh yang sama hilang pada setiap mata, kondisi disebut
hemianopia,homonipus.
b. Agnosia
c. Apraksia
adekuat.
tubuh yang terkena atau dari lingkungan pada sisi yang terkena,
spesifik.
g. Gangguan komunikasi
7. Pemeriksaan diagnostik
adalah:
a. Radiologi
2) Angiogram Serebral
5) Elektromiogram (EMG)
8) Mielogram
fungsi otak dan aliran serta volume darah otak yang normal;
kejang.
Munir, 2017).
b. Laboratorium
obat itu diberikan dalam dosis yang benar. Begitu pun bila
8. Penatalaksanaan medik
a. Tatalaksana umum :
7. Manajemen nutrisi
b. Tatalaksana Spesifik :
1. Trombosis intravena
2. Terapi endovaskuler
9. Pognosis
Secara umum 80% pasien dengan stroke hidup selama satu bulan
10. Pencegahan
“CERDAS” yaitu:
E: Enyahkan stres
R: Rajin berolahraga
D: Diet seimbang
S: Singkirkan rokok
kegemukan)
keju)
sayuran)
B. Konsep Keperawatan
1. Pengkajian
a. Definisi
b. Tujuan
informasi dan membuat data dasar klien. Kegiatan utama dalam tahap
d. Metode
dokumentasi.
(2013):
1) Identitas klien
a) Riwayat hipertensi
c) Riwayat kolesterol
d) Obesitas
e) Riwayat DM
f) Riwayat aterosklerosis
g) Merokok
a) Kehilangan komunikasi
b) Gangguan persepsi
c) Kehilangan motorik
a) Aktivitas/istirahat
b) Sirkulasi
ketidakefektifan fungsi.
c) Integritas ego
d) Eliminasi
e) Makanan/cairan
faringeal), obesitas
f) Neurosensori
g) Pernafasan
(1) Merokok
6) Pemeriksaan neurologis
a) Satus mental
b) Nervus kranialis
c) Fungsi motorik
f. Analisis Data
g. Discharge Planning
pasien baru saja masuk dan diteruskan sampai dengan pasien akan
pulang.
60
Tabel 3
Perencanaan Pulang
Discharge
No Waktu Topik
Planning
Jelaskan cuci
tangan 6 Hari I Pengertian, tujuan, prosedur
1
langkah
Discharge
No Waktu Topik
Planning
Jelaskan tanda-
tanda Pengertian, penyebab, tanda dan gejala,
2 Hari II
serangan stroke penatalaksanaan, pencegahan
berulang
Ajarkan cara
Definisi ROM, tujuan ROM, indikasi
melatih Range Hari
3 ROM,
Of Motion III
prosedur ROM, dan demonstrasi
(ROM) pasif
Ajarkan cara
memberi makan Hari Pengertian, Tujuan, Prosedur, Hal yang
4 melalui selang IV perlu diperhatikan
NGT
2. Diagnosa Keperawatan
a. Definisi
terdiri dari:
masalah yang nyata terjadi saat ini. Diagnosis aktual harus ada unsur
61
dibandingkan yang lain pada situasi yang sama atau hampir sama.
data tambahan.
sirkulasi ke otak
neuromuscular
imobilisasi fisik
kesadaran
3. Rencana Keperawatan
a. Definisi
b. Tujuan