Anda di halaman 1dari 27

SMAN 2 PONOROGO

PEMANFAATAN “CAKE CHOCOLATE BEKATUL”


SEBAGAI MAKANAN BERGIZI DAN PENGOBATAN ALTERNATIF

KARYA TULIS ILMIAH


Hasil Penelitian

Oleh:
Firda Amalia Rachma (13.02.01.08297)

SMA NEGERI 2 PONOROGO


Jln. Pacar No. 24 Telp. (0352) 481268
PONOROGO
SMAN 2 PONOROGO

HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul : PEMANFAATAN “CAKE CHOCOLATE BEKATUL”
SEBAGAI MAKANAN BERGIZI DAN PENGOBATAN
ALTERNATIF
2. Penulis
a. Nama Lengkap : Firda Amalia Rachma
b. Nomor Tanda Anggota : 13.02.01.08297
d. Sekolah : SMAN 2 Ponorogo
3. Guru Pendamping
a. Nama Lengkap : Sugianto, S.Pd.
b. NIP : 19650330 19900330 1 005

Pembimbing Ponorogo, 2 Juni 2015


Penulis

Sugianto, S.Pd. Firda Amalia Rachma


NIP. 19650330 199003 1 005 NTA. 13.02.01.08297

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Drs. Djamil Effendi


NIP. 19570715 198303 1 023
SMAN 2 PONOROGO

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT tang telah memberikan rahmat dan bimbingan-
Nya sehingga karya tulis ilmiah ini dapat selesai sesuai waktu yang ditetukan.
Karya tulis ilmiah dengan judul: “Pemanfaatan Cake Chocolate Bekatul Sebagai
Makanan Bergizi Dalam Rangka Menciptalan Keaneragaman Pangan” merupakan
penelitian yang ditujukan untuk memenuhi persyaratan Pramuka Garuda.
Penulisan dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini banyak mendapat bantuan
dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh sebab itu, pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Ponorogo, yang telah memberikan kesempataan dan
dukungan.
2. Guru pembimbing yang telah membantu dan membimbing penulis dalam penulisan
karya tulis ilmiah ini.
3. Keluarga yang selalu memberikan semangat dan do’a kepada penulis untuk selalu
berkarya dan memberikan yang terbaik.
4. Teman-teman yang selalu mendukung dan memberi semangat penulis untuk
memberikan yang terbaik.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk menyampurnakan
karya tulis ilmiah ini. Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.

Penulis, 2 Juni 2015


SMAN 2 PONOROGO

DAFTAR ISI

JUDUL............................................................................................................................i
RINGKASAN.................................................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................................v
KATA PENGANTAR......................................................................................................vi
DAFTAR ISI...................................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................................
1.3 Batasan Masalah .................................................................................................
1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................................
1.5 Manfaat Penelitian .............................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Deskripsi tentang Bekatul...................................................................................
2.2 Hasil Olahan Bekatul .........................................................................................
2.3 Manfaat dan efek samping bekatul ....................................................................
2.4 Hipotesis .............................................................................................................
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis penelitian ...................................................................................................
3.2 Waktu dan tempat penelitian ..............................................................................
3.3 Metode dan rancangan penelitian........................................................................
3.4 Populasi dan sampel............................................................................................
3.5 Instrumen penelitian ...........................................................................................
3.6 Pengumpulan data dan analisis data....................................................................
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Jabaran variabel penelitian...................................................................................
4.2 Hasil penelitian.....................................................................................................
4.3 Pengajuan Hipotesis.............................................................................................
4.4 Diskusi penelitian.................................................................................................
4.5 Saran ....................................................................................................................
BAB V BAGIAN PENUNJANG
6.1 Daftar Pustaka .....................................................................................................
SMAN 2 PONOROGO

6.2 Lampiran-Lampiran..................................................................................................
SMAN 2 PONOROGO

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Mendengar kata bekatul, sebagian orang langsung mengaitkannya dengan bahan
untuk pakan ternak. Bekatul memang merupakan hasil sampingan dari proses penggilingan
atau penumbukan gabah menjadi beras. Pada proses tersebut terjadi pemisahan
endosperma beras (yang biasa kita makan sebagai nasi) dengan bekatul yang merupakan
lapisan yang menyelimuti endosperma. Berbagai penelitian menunjukkan, bekatul beras
memiliki komponen gizi yang sangat dibutuhkan manusia. Jadi patut disayangkan jika
bekatul hanya ditujukan sebagai pakan ternak.
Banyak orang menggambarkan bekatul sebagai limbah dengan bau tengik, apek, dan
asam. Persepsi tersebut tidak sepenuhnya benar karena bekatul memiliki karakteristik cita
rasa yang lembut dan agak manis. Bau tidak sedap akan muncul jika bekatul mulai
mengalami kerusakan. Sebenarnya bekatul mengandung karbohidrat cukup tinggi, yaitu
51-55 g/100 g. Kandungan karbohidrat merupakan bagian dari endosperma beras karena
kulit ari sangat tipis dan menyatu dengan endosperma. Kandungan protein pada bekatul
juga sangat baik, yaitu 11-13 g/100 g. Dibandingkan dengan telur, nilai protein bekatul
memang kalah, tapi masih lebih tinggi bila dibandingkan dengan kedelai, biji kapas,
jagung, dan tepung terigu. Dibandingkan dengan beras, bekatul memiliki kandungan asam
amino lisin yang lebih tinggi. Kehadiran karbohidrat ini sangat menguntungkan karena
membuat bekatul dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif. Tetapi dalam
pemanfaatanya untuk konsumsi manusia masih terbatas.
Penggunaan tepung bekatul saat ini juga dapat digunakan sebagai bahan subtitusi
roti, cookies, muffin, brownies dan minuman, misalnya susu bekatul. Untuk dijadikan
sebagai panganan, bekatul dapat dicampur dengan bahan lain pada pembuatan biscuit, kue,
product breakfast cereal, dan lain-lain. Subtitusi 15% bekatul padi dalam tepung terigu,
dilaporkan memberikan hasil yang optimal penerimaan konsumen pada produk kue kering
dan roti manis.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan sebelumnya, dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
SMAN 2 PONOROGO

a. Apakah bekatul dapat digunakan sebagai makanan yang bergisi ?


b. Bagaimana keunggulan gizi Cake Chocolate Bekatul di bandingkan dengan cake
lainnya?
c. Bagaimana target penerimaan konsumen terhadap Cake Chocolate Bekatul?

1.3 Batasan Masalah


Batasan masalah di atas adalah kadar gizi pada bekatul, bagaimana cara
membuat Cake Chocolate Bekatul dan uji makanan kepada masyarakat.

1.4 Tujuan Penelitian


Penelitian ini bertujuan untuk :
a. Mengetahui bisa tidaknya bekatul digunakan sebagai makanan bergizi.
b. Mengetahui keunggulan gizi Cake Chocolate Bekatul di bandingkan dengan cake
lainnya.
c. Mengetahui tingkat penerimaan konsumen terhadap Cake Chocolate Bekatul
sebagai makanan bergizi dan mengandung banyak manfaat.

1.5 Manfaat Penelitian


Penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat sebagai berikut :
a. Bagi pengembangan ilmu dan teknologi, dapat memperkaya referensi tentang
pembuatan Cake Chocolate Bekatul.
b. Bagi masyarakat dapat digunakan sebagai acuan pemanfaatan Cake Chocolate
Bekatul untuk menambah kadar gizi masyarakat.
c. Bagi kedokteran dapat digunakan untuk aternatif penyembuhan dari berbagai
penyakit.
d. Bagi Negara, bisa memberikan nilai tambah industri pangan.
SMAN 2 PONOROGO

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pembahasan Teori


Padi adalah salah satu tanaman budidaya terpenting dalam peradapan. Meskipun
pengacu pada jenis tanaman budidaya, padi juga digunakan untuk mengacu pada
beberpa jenis dari marga (genus) yang sama. Bagian yang dimanfaatkan adalah bagian
samping penggilingan beras dengan kadar gizi yang sangat tinggi. Klasifikasi padi
adalah sebagai berikut:

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)


Super Devisi : Spermatophyta
Devisi : Magnoliophita
(Tidak termasuk) : Monocots
(Tidak termasuk) : Commelinids
Ordo : Poales
Familli : Poaceae
Genus : Oryza
Spesies : O.Sativa

Di Indonesia, padi merupakan sumber karbohidrat utama bagi mayoritas


penduduk. Produksi padi di Indonesia manempati urutan dari semua serealia setelah
jagung dan gandum. Sebagai sumber pangan, tanaman ini mangandung karbohidrat,
protein, lemak dan asam lemak esensial, dietary fibre (serat pangan untuk pencernaan),
antioksidan seperti vitamin E Kompleks (tokoferol, tokotrienol, oryzanol) serta vitamin
B Kompleks (B1, B2, B3, B5, B6, B12, dan B15). Selain mengandung zat-zat gizi dan
vitamin tersebut, bekatul juga mengandung fraksi-fraksi mineral yang sangat
bermanfaat seperti: Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Mangan (Mn), zat besi (Fe),
Kalium (K), seng (Zn), dan lain-lain. Keistimewaan dari bekatul adalah jika
dibandingkan dengan bahan makanan lainnya, bekatul memiliki kandungan vitamin
B15 (Pangamic Acid) yang paling tinggi. Dibawah ini kandungan gizi bekatul:
SMAN 2 PONOROGO

Tabel I
Kandungan Gizi Bekatul
Komponen Kadar yang terkandung
Protein 11 – 13 g/100gr
Lemak 10 – 20 g/100 gr
Karbohidrat 51 – 55 g/100 gr
Vitamin B 15 4,8 g/100 gr
Mineral 18 g/100 gr

Sumber: El-Din et al.,Nutrition and Cacer (2008)60,235 – 24

Salah satu kandungan tinggi pada bekatul adalah vitamin B15. Vitamin ini sanggup
mengoptimalkan kerja aneka organ tubuh. Gangguan jantung, kelenjar gondok, darah
tinggi, dan sejumlah penyakit lain pun bisadiatasi. Vitamin B15 memang belum
dikenal masyarakat. Padahal, senyawa yang juga disebut pangamic acid ini memiliki
banyak khasiat. Struktur kimia vitamin B15 adalah Glucono-dimethy-lamino-acetic-
acid, ditemukan oleh Dr. Krebs Junior, ahli biokimia dari San Francisco, Amerika
Serikat, pada tahun 1952.
Tabel II
Komposisi Kimia MGN-3 dalam Olahan Bekatul Awet
Parameter MGN-3
Penampakam Bubuk berwarna coklat
Kadar air ( % ) < 8,0
Kadar protein ( % ) 8 – 15
Kadar abu ( % ) 5 – 10
Kadar karbohidrat ( by difference ) ( % ) 65 – 80
Arsenik ( sebagai As2O3 ) ( ppm ) <5,0
Logam berat ( sebagai pb ) ( ppm ) < 20 , 0
Total mikroba ( koloni/gram ) < 3,0 X 10000
Total koliform Negatif

Sumber: El- Din et al.,, Nutrition and cancer ( 2008 ) 60,235 – 24

2.2 Kerangka Pemikiran dan Argumentasi Keilmuan


SMAN 2 PONOROGO

Menurut Letkol (Purn.) dr. Yusuf Nursalim (80), dokter pensiunan TNI AD yang
masih terlihat segar dan masih buka praktik di Bandung itu, awal tahun 1960-an
membaca litertur tentang manfaat vitamin B15 buat kesehatan, diantaranya karya Krebs
itu. Karena dr. Liem (begitu biasa dia dipanggil) melihat banyak bekatul yang melimpah
di bumi kita ini, maka dia berminat penelitiannya. Mula-mula ia menjadikan dirinya
sebagai “kelinci percobaan”. Selama sebulan, ia mengonsumsi bekatul sebagai
makanan. Bekatul ia buat sebagai minuman, dicampur dengan susu atau teh. Pagi 2
senduk makan (20 g), malam 20 g. Dari percobaan itu, ia merasakan perubahan yang
berarti. Badannya lebih fit dan tak gampang lelah jika melakukan latihan fisik
ketentaraan. Buang air besar pun menjadi lebih lancar. Frekuensianya juga lebih teratur,
1 – 2 kali sehari. Sebelumnya, ia biasa buang air besar dua hari sekali.
Menurut Heny Suhardiman bekatul agar lebih nikmat di konsumsi ada beberapa
cara pengolahanya, yaitu sebagai berikut:
1. Dikukus dengan daun pisang.
Aroma alami daun pisang bisa memberi cita rasa sendiri untuk makanan. Selain
memberi aroma yang khas kandungan nutrisi pentingnya juga tidak akan rusak.
2. Dicampur air hangat .
Untuk menjaga stamina, bekatul bisa di konsumsi dengan melarutkannya dalam air
hangat sebanyak satu sendok makan di pagi dan sore hari.
3. Di tambah perasa.
Jika ingin mengkonsumsi bekatul tanpa makanan yang lain tambahkan flavour berasa
apapun. Misalnya, manis, asin atau asam tanpa merusak nilai nutrisi atau
menambahkan kalori kedalamnya.
Selain bekatul mempunyai kandugan gizi yang cukup tinggi, bekatul juga bisa
menyembuhkan berbagai penyakit seperti sebagai berikut:
1. Asma
2. Gondok
3. Diabetes
4. Jantung
5. Obesitas (Kegemukan)
6. Hipertensi
7. Kolesterol Tinggi
8. Arterioklerosis
SMAN 2 PONOROGO

9. Hati
10. Stroke
11. Osteoporosis
12. Pegal dan Nyeri Otot
13. Sembelit
14. Kista Ovarium
15. Serta dapat pula meningkatkan gairah seksual

Adapun efek samping yang ditimbulkan setelah mengonsumsi bekatul sebagai berikut:
1. Kadang-kadang susah buang air besar (sangat jarang terjadi). Disarankan makan
pepaya atau campur bekatul dengan agar-agar.
2. Kadang-kadang muncul rasa mual pada penderita maag. Kepada mereka disarankan
mengasup bekatul yang lebih encer dan jangan sekaligus, misalnya 1 sendok makan
dicampur dengan 1 gelas air minum atau agar-agar. Dengan cara ini sakit maag
akan berkurang, bahkan berangsur-angsur menyembuh.

2.3 Hipotesis

Hipotesis yang didapat dari Penelitian Cake Chocolate Bekatul adalah :

1. Chocolate bekatul dapat digunakan sebagai makanan bergizi.


2. Keunggulan gizi chocolate bekatul sangat tinggi dibandingkan dengan cake lainnya.

3. Tingkat penerimaan konsumen terhadap chocolate bekatul sangat baik.


SMAN 2 PONOROGO

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dalam rangka pembuatan Cake Chocolate Bekatul dilaksanakan di


rumah penulis yaitu Firda Amalia Rachma, Jl.Pringgodani No.21 Ds.Somoroto Kec.
Kauman Kab. Ponorogo pada tanggal 19 Mei - 21 Mei 2015. Sedangkan untuk
mangetahui keunggulan dan tingkat kesukaan konsumen, penelitian dilaksanakan pada
tanggal 22 Mei 2015 di Jl.Pringgodani No.21 Ds. Somoroto Kec. Kauman Kab.
Ponorogo dengan mengambil sample acak sebanyak 32 orang.

Alat dan Bahan membuat cake chocolate bekatul

Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat Cake Chocolate Bekatul sebagai


berikut:

1. Bekatul, kedelai, dan gula pasir yang sudah disangrai


2. Tepung beras yang sudah di kukus

3. Susu

4. Coklat bubuk

5. Fanilli

6. Blueband

7. Perisa coklat

8. Garam dan air kapur

Sedangkan alat – alat yang digunakan dalam pembuatan Cake Chocolate Bekatul
adalah sebagai berikut:

1. Pengocok telur
2. Open+cetakan roti
SMAN 2 PONOROGO

3. Mangkok

4. Alat penggorengan ( Kreweng, wajan, & solet)

5. Alat penumbuk kedelai

3.2 Metode dan Rancangan Penelitian

Cara pembuatan Cake Chocolate Bekatul sebagai berikut:

1. Bekatul hasil pengayaan yang sudah halus disangrai.


2. Kemudian gula dan kedelai disangrai satu persatu.

3. Tepung beras dikukus terlabih dahulu.

4. Blubeand dicairkan.

5. Kedelai yang sudah disangrai ditumbuk sampai halus.

6. Masukkan gula sangraian, telur, garam, fanilli, blubeand yang sudah cair dalam
satu adonan. Kemudian blanderlah sampai mengembang.

7. Masukkan perisa coklat, susu, coklat bubuk, air kapur, tepung kedelai, tepung
beras dan bekatul sangraian dalam satu adonan kemudian blenderlah. Setelah
bercampur, campurlah kembali dengan adonan pertama.

8. Cetaklah adonan sesuai bentuk-bentuk yang di sukai.

9. Agar tidak cepat hangus, olesi terlebih dahulu loyang dengan bluband.

10. Masukkan hasil cetakan ke dalam loyang dan disusun dengan rapi dalam open di
atas perapian.

11. Angkatlah loyang setelah berbau harum kurang lebih 10 menit dari open.

12. Cake Chocolate Bekatul yang sudah masak dipindahkan ke mangkok dan siap di
sajikan dengan susu.

3.3 Populasi dan Sampel


SMAN 2 PONOROGO

Populasi adalah jumlah keseluruhan objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini
adalah warga lingkungan rumah.

Sedangkan sampel adalah sebagian wakil dari populasi yang diteliti. Teknik
pengambilan sampel tersebut dengan cara sengaja (random purposive). Sampel dalam
penelitian ini yaitu beberapa orang di lingkungan rumah.

3.4 Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh data yang diperlukan, maka peneliti menggunakan instrumen


penelitian sebagai berikut:

1. Metode eksperimen : dilakukan untuk memperoleh data dari hasil eksperimen


2. Metode Studi Pustaka: dilakukan untuk memperoleh data dari informasi yang ada
di internet

3.5 Metode Pengumpulan Data.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode;

1. Wawancara

Wawancara yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah wawancara


terstruktur yang mana daftar pertanyaan telah tersusun dan ditanyakan secara urut
berkaitan dengan tingkat kesukaan konsumen terhadap Cake Chocolate Bekatul dan
keunggulan Cake Chocolate Bekatul.

2. Observasi

Observasi yaitu memperoleh data dengan cara melakukan pengamatan


secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan.
Teknik observasi akan menghasilkan gambaran yang lebih lengkap dan menyeluruh
mengenai objek yang sedang diteliti. ( Nazir, moh. 1985 : 214 ). Alat yang digunakan
untuk mempermudah proses observasi adalah panduan observasi dan kamera digital
untuk mempermudah proses pendokumentasian observasi. Teknik observasi ini di
lakukan dalam praktek pembuatan Cake Chocolate Bekatul.
SMAN 2 PONOROGO

3.6 Analisis Data

Menurut moleong ( 2004 ), analisis data merupakan proses mengolah data,


mengorganisasikan dalam bentuk suatu pola dan menyusunnya sesuai katagori tujuan
penelitian dan satuan uraian dasar. Terdapat tiga komponan analisis dalam penelitian
ini yang terdiri reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan. Reduksi data adalah
proses pemilihan pemusatan perhatian pada penyederhanaan, abstraksi dan
transpormasi data kasar yang muncul dicatatan-catatan tertulis di lapangan. Penyajian
data di artikan sebagai pemaparan informasi yang tersusun untuk memberikan peluang
terjadinya sebuah kesimpulan. Sedangkan penarikan kesimpulan atau verivikasi
merupakan suatu proses yang telah mencangkup tahap final.

Analisis data yang digunakan pada Cake Chocolate Bekatul adalah meliputi
uji keunggulan gizi Cake Chocolate Bekatul di bandingkan dengan cake lainnya dan uji
tingkat kesukaan konsumen terhadap chocolate bekatul. Untuk itu, peneliti
menggunakan sample secara acak sebanyak 32 orang. Parameter yang di amati meliputi
kandungan gizi, rasa, aroma dan kehalusan.
SMAN 2 PONOROGO

BAB IV

HASIL PENELITIAN

d.1 Jabaran Variabel Penelitian

 Variabel Kontrol : Suhu

 Variabel Terikat : Bekatul

 Variabel Bebas : Jenis chocolate

d.2 Hasil Penelitian

Proses pembuatan

Dalam proses pembuatan, membutuhkan waktu 2 jam 15 menit. Dengan rincian


sebagai berikut:

Persiapan bahan : 64 jam

Proses penyangraian : 6 menit

Pembuatan adonan : 25 menit

Proses pencetakan : 30 menit

Proses pengopenan : 15 menit

Proses pengemasan : 10 menit

Peluang Wirausaha

Dari hasil pengamatan, peluang untuk berwirausaha cake chocolate bekatul sangat
banyak. Karena dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan cake lainnya.
Dan juga kandungan gizi yang sagat banyak, bahkan dapat untuk menyembuhkan
berbagai penyakit.
SMAN 2 PONOROGO

Keunggulan Chococran Bekatul dibanding cake lainnya.

Untuk mengetahui keunggulan kandungan gizi, rasa, aroma, kelembutan,


peneliti menguji cobakan kepada 20 responden yang di pilih secara acak. Dalam hal ini
peneliti memberikan sampel chocolate bekatul dan memberikan angket yang diperoleh
sebagai berikut.

Tabel III

HASIL UJI KEUNGGULAN CHOCOLATE BEKATUL

Dibandingkan dengan cake Lebih halus Sama halus Agak halus Tidak
lainnya, bagaimana kehalusan halus
chococran bekatul?
Jawaban responden - 7 orang 13 orang -
(35%) ( 65 % )
Di bandingkan dengan cake Enak sekali Sama Enak Agak enak Tidak
lainnya, bagaimana rasa enak
chococran bekatul?
Jawaban responden - 12 orang 8 orang -
( 60 % ) (40%)
Dibandingkan dengan cake Sangat Sama Banyak Agak Tidak
lainnya, bagaimana Banyak Banyak banyak
kandungan gizi chococran
bekatul?
Jawaban responden 13 orang 5 orang 2 orang -
(65%) (25%) (10%)
Dibandingkan dengan cake Lebih Enak Sama Enak Agak Enak Tidak
lainnya bagaimana aroma Enak
chococran bekatul?
Jawaban responden - 14 orang 6 orang -
(70%) (30%)
Dari data di atas dapat diketehui bahwa konsumen menilai chocolate bekatul agak
halus dibandingkan cake lainya sebanyak 65% dan hanya 7 orang dari 20 yang
mengatakan kalau chocolate bekatul sama halus dengan cake lainnya.
SMAN 2 PONOROGO

Rasa chocolate bekatul dinyatakan sama enak dengan cake lainya sebanyak 60%
sedangkan yang menyatakan agak enak sebanyak 40%.Mengenai kandungan gizinya,65
% responden menyatakan bahwa chocolate lebih banyak kandungan gizinya, 25%
menyatakan bahwa cake bekatul memiliki kandungan gizi sama dengan cake lainnya
daripada cake lainnya. Dan 10% menyatakan bahwa cake bekatul agak banyak
kandungan gizi nya Sedangkan mangenai aroma, 30% reponden menyatakan bahwa
aroma chocolate bekatul agak enak dengan cake lainnya dan 70% menyatakan
aromanya hampir sama dengan cake lainnya.

Kenyataan di atas menunjukkan keunggulan chocolate bekatul dibanding cake


lainnya terletak pada kandungan gizinya sedangkan tingkat kelembutanya kurang dan
aromanya hampir sama dengan aroma cake lainya.

Apakah bekatul dapat digunakan sebagai makanan bergizi ?

Pembuatan chocolate bekatul pada dasarnya hampir sama dengan cara pembuatan
cake lainnya. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, chocolate bekatul yang
dilakukan mempunyai nilai gizi yang tinggi dari yang lainnya. Untuk menghasilkan
chocolate yang berkualitas perlu penambahan bahan campuran dengan bahan lainnya
seperti tepung beras, sangraian kedelai, susu, coklat bubuk, perisa coklat dan lain-lain.
Sebelum dicampur adonan kedelai bekatul dan gula pasir di sangrai terlebih dahulu
setelah itu kedelai di tumbuk sampai halus. Kemudian campur semua bahan, kemudian
di blander sampai mengembang. Cetaklah adonan sesuai dengan selera dan
masukkanlah ke dalam open yang sudah di panasi. Angkatlah loyang yang berisi
chocolate setelah berbau harum kurang lebih 15 menit dari open.

Sebagaimana memakan chocolate bekatul memerlukan pendamping


makanan berupa susu segar agar lebih nikmat dan dapat menambah cita rasa. Di
masyarakat chocolate bekatul masih jarang ditemukan, padahal jumlah bekatul dan
kandungan gizinya sangat melimpah seperti vitamin B 15. Mungkin masyarakat hanya
tahu bahwa bekatul hanya bisa digunakan untuk makanan ternak. Dan uraian di atas
dapat diketahui bahwa chocolate bekatul dapat diolah menjadi makanan bergizi sebagai
aternatif pengobatan.

Tingkat penerimaan konsumen terhadap chocolate bekatul


SMAN 2 PONOROGO

Untuk mengetahui tingkat penerimaan konsumen terhadap chocolate


bekatul, diajukan pertanyaan responden dengan hasil sebagai berikut:

Tabel IV

Uji Tingkat Penerimaan Masyarakat

Bagaimana pendapat anda jika Menerima Biasa Sesekali Tidak mau


chococran bekatul dimakan Sekali Saja
sebagai makanan bergizi?
Jawaban responden 16 orang 4 orang - -
( 80 % ) ( 20 % )
Bagaimana tindakan anda jika Sering Mau Sesekali Tidak mau
tersedia bekatul sebagai bahan membuat membuat membuat membuat
utama pembuatan semua makanan chocolate chocolat chocolate chocolate
kecil di pasaran. bekatul e bekatul bekatul bekatul
Jawaban responden - 11 orang 9 orang ( 45 -
( 55 % ) %)
Bagaimana pendapat anda jika Sangat Setuju Kurang Tidak
chococran bekatul digunakan setuju setuju setuju
sebagai aternatif pengobatan?
Jawaban responden 12 orang 8 orang - -
( 60% ) ( 40% )

Dari data di atas, dapat diketahui bahwa sebanyak 80% responden menerima
sekali chocolate bekatul sebagai makanan yang bergizi. Sedangkan 20% menerima
biasa saja. Jika tersedia bekatul, sebagai bahan utama pembuatan semua makanan kecil
di pasaran sebanyak 55% responden mau membuat kue, dan 45% hanya mau memasak
sesekali saja. Dan jika chocolate bekatul digunakan sebagai aternatif pengobatan,
sebanyak 60% sangat setuju dan 40% setuju.

Kenyataan di atas menunjukkan bahwa tingkat penerimaan konsumen terhadap


chocolate bekatul sebagai makanan bergizi sangat baik. Jika tersedia bekatul sebagai
bahan utama pembuatan semua makanan kecil di pasaran konsumen mau membuatnya.
Dan jika chocolate bekatul digunakan sebagai aternatif pengobatan, masyarakat sangat
SMAN 2 PONOROGO

setuju. Dengan demikian chocolate beketul dapat dimanfaatkan sebagai makanan


bergizi penangkal penyakit.

d.3 Pengajuan Hipotesis

Berdasarkan penelitian ini dapat di simpulkan sebagai berikut:

1. Bekatul dapat digunakan sebagai makanan bergizi.


2. Keunggulan chocolate bekatul dibandingkan cake biasanya terletak pada
kandungan gizinya. Sedangkan kelembutannya kurang, aroma hampir sama
dengan cake liannya.

3. Tingkat penerimaan konsumen terhadap chocolate bekatul sebagai makanan


bergizi yang memiliki manfaat banyak sangat baik.

d.4 Diskusi Penelitian

Kedepannya, hasil penelitian ini sangat membantu orang-oramg di kalangan


menengah ke bawah dalam mengenal produk cake sebagai makanan siap saji di masa
sekarang.

Apabila cake dari bahan utama tepung dapat dijual seharga 12000 rupiah per
kemasan. Maka produk kami dapat dijual seharga 6000 rupiah per kemasan, sudah
termasuk keuntungan.

4.5 Saran

1. Analisis komposisi chocolate bekatul dapat lebih rinci antara lain vitamin-vitamin
dan zat-zat yang terkandung lainnya.
2. Pengolahan bekatul menjadi makanan yang bergizi dan bermanfaat di Indonesia,
perlu di tingkatkan.

3. Sosialisasi penggunaan bekatul sebagai makanan bergizi yang sangat bermanfaat


perlu terus di tingkatkan, karena dapat mengurangi kesenjangan di masyarakat.

4. Masyarakat harus lebih kritis


SMAN 2 PONOROGO

BAB V

BAGIAN PENUNJANG

5.1 DAFTAR PUSTAKA

Dr. Ardiansyah, Laboratory of Nutrition, Graduate School of Angricultural Science,


Tohoku University – Senday, Jepang dan Departemen Gizi masyarakat, FEMA – IPB.
Cara mengonsumsi bekatul dan manfaat bekatul.

Dr. Muchsin ( 1979 ). Kandungan gizi yang terdapat pada bekatul.

Suhardiman, Heny. Susu Bekatul Kelompok Tani Kleben dan beberapa cara pengolahan
bekatul agar lebih nikmat. ( http : // cetak. Kompas. com ).

Dr. Liem Bekatul dan Penelitiannya El- Din ( 2008 ).

Komposisi kimia MGN – 3 yang terdapat pada olahan bekatul awet.


( Sumber: El- Din et al.,, Nutrition and cancer ( 2008 ) 60,235 – 24 )

Klasifikasi padi ( http :// id. Wikipeda. org/ wiki/padi )

Berbagai macam penyakit yang dapat di obati dengan mengunsumsi bekatul, efek samping
memakai bekatul, bekatul makanan popular (sumber:
http://cybermed.cbn.net.id/detil.asp?kategori=Alternatif&newsno=215)

Prof.Dr.Made Astawan, Ahli Teknologi Pangan, Pengisi rubrik di Tabloid Gaya Hidup
Sehat.

Letkol (Purn.) dr. Yusuf Nursalim (80), dokter pensiunan TNI AD Manfaat bekatul bagi
tubuh manusia .
SMAN 2 PONOROGO

Oleh Ardiansyah, mahasiswa Doktoral Laboratorium Nutrisi, Universitas Tohoku, Jepang.


Bidang Biologi, Pangan, dan Kesehatan.w
SMAN 2 PONOROGO

FOTO KEGIATAN PENELITIAN

Susu dan tepung beras Telur dan kedelai

Gula pasir Garam

Bekatul di ayak Air kapur dan coklat bubuk


SMAN 2 PONOROGO

Oven Bluband di cairkan

Bekatul di sangrai Kedelai di sangrai

Susu dimasukkan dalam adonan Coklat bubuk di masukkan dalam adonan


SMAN 2 PONOROGO

Gula di masukkan dalam adonan 1 Gula dan adonan 1 diblender

Bekatul di blander bersama adonan 1 Bekatul yang siap dicetak

Bekatul di cetak Hasil cetakan

Cetakan siap di masukkan dalam Loyang Hasil cetakan siap di oven


SMAN 2 PONOROGO

Tepung beras di kukus

Kedelai di haluskan
SMAN 2 PONOROGO

ANGKET PENELITIAN
UJI KEUNGGULAN GIZI, RASA DAN PENERIMAAN KONSUMEN
TERHADAP CHOCOlATE BEKATUL

Petunjuk : Jawab pertanyaan dengan jujur dengan cara melingkari jawaban


yang sesuai dengan jawaban anda !
1. Keunggulan gizi dan rasa chocolate bekatul di bandingkan dengan cake lainnya.
Dibandingkan dengan cake Lebih Agak halus Sama halus Tidak
lainnya, bagaimana kehalusan halus halus
chocolate bekatul?
Di bandingkan dengan cake Enak Sama Enak Agak enak Tidak enak
lainnya, bagaimana rasa chocolate sekali
bekatul?
Dibandingkan dengan cake Sangat Sama Agak Tidak
lainnya, bagaimana kandungan Banyak Banyak Banyak banyak
gizi chocolate bekatul?
Dibandingkan dengan cake lainnya Lebih Sama Enak Agak Enak Tidak
bagaimana aroma chocolate Enak Enak
bekatul?

2. Tingkat Penerimaan konsumen terhadap chocolate bekatul.


Dibandingkan dengan cake Lebih Agak halus Sama halus Tidak
lainnya, bagaimana kehalusan halus halus
chocolate bekatul?
Di bandingkan dengan cake Enak Sama Enak Agak enak Tidak enak
lainnya, bagaimana rasa chocolate sekali
bekatul?
Dibandingkan dengan cake Sangat Sama Agak Tidak
lainnya, bagaimana kandungan Banyak Banyak Banyak banyak
gizi chocolate bekatul?
Dibandingkan dengan cake lainnya Lebih Sama Enak Agak Enak Tidak
bagaimana aroma chocolate Enak Enak
bekatul?

Anda mungkin juga menyukai

  • Fix Laporan
    Fix Laporan
    Dokumen30 halaman
    Fix Laporan
    ElvinYudhaP
    Belum ada peringkat
  • Lucas
    Lucas
    Dokumen4 halaman
    Lucas
    ElvinYudhaP
    Belum ada peringkat
  • Lagu PKKMB
    Lagu PKKMB
    Dokumen2 halaman
    Lagu PKKMB
    ElvinYudhaP
    Belum ada peringkat
  • Lagu PKKMB
    Lagu PKKMB
    Dokumen2 halaman
    Lagu PKKMB
    ElvinYudhaP
    Belum ada peringkat
  • Alkohol Eo
    Alkohol Eo
    Dokumen4 halaman
    Alkohol Eo
    ElvinYudhaP
    Belum ada peringkat