Dosen Pengampu :
Raka Anugrah Hamdhana, S.TP., M.T
Disusun oleh :
Resta Intan Maharani Lomanto (175201007)
II
BAB I
Pendahuluan
1
3. Untuk mengetahui proses packing dan storage stik talas.
4. Untuk mengetahui proses pengiriman stik talas.
5. Untuk mengetahui klaim dan pembayaran stik talas.
6. Untuk mengetahui lay out pabrik.
7. Untuk memberikan saran yang sesuai dengan SWOT.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
meliputi SCM, pengadaan dan logistik. Manajemen Aset merupakan kekayaan
perusahaan sebagai hasil dari kegiatan pengadaan, berupa harta benda (fasilitas
produksi, bangunan kantor, peralatan).
Supply Chain Management memiliki ruang lingkup yang luas meliputi
pengelolaan pengadaan bahan baku (raw material), pemilihan supplier, proses
produksi, pengangkutan, penyimpanan dan distribusi dengan didukung oleh
elemen manajemen terkait untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan
prinsip QSD (Quality, Cost, Delivery), tepat kualitas, harga bersaing, dan tepat
waktu.
2.3. UKM
Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang
mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak
Rp 500.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha
yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 20 tahun 2008
pengertian Usaha Kecil adalah:
“Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang
perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar”
Dan juga mempunyai kriteria Usaha Kecil yaitu Usaha Kecil
sebagaimana dimaksud Undang-undang No. 20 Tahun 2008 adalah usaha
produktif yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih paling
banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan paling banyak
Rp2.500.000.000,00 (dua setengah milyar rupiah) per tahun serta dapat
menerima kredit dari bank maksimal di atas Rp50.000.000,- (lima puluh juta
rupiah) sampai dengan Rp.500.000.000,- (lima ratus juta rupiah.
4
c. Pada umumnya sudah melakukan administrasi keuangan walau masih
sederhana, keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan dengan
keuangan keluarga, sudah membuat neraca usaha
d. Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP
e. Sumber daya manusia (pengusaha) memiliki pengalaman dalam
berwirausaha
f. Sebagian sudah akses ke perbankan dalam hal keperluan modal
g. Sebagian besar belum dapat membuat manajemen usaha dengan baik seperti
business planning
5
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
6
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Pengolahan Bahan Baku Stik Talas
Rantai pasok produk stik talas dimulai dari supplier, untuk bahan baku
utama yaitu talas (mbote) di dapatkan dari Dampit Malang Jawa Timur.
Menurut pemilik UKM Vella Sari, talas dari Dampit memiliki kualitas dan
kuantitas yang lebih bagus dibandingkan daerah lain. Talas biasanya dikirim
langsung oleh perantara yang sudah bekerjasama dengan pemilik, ini dianggap
lebih mudah karena pemilik tidak harus mencari sendiri talas yang dibutuhkan,
perantara akan mencarikan Mbote yang dibutuhkan ke beberapa petani, jadi
jika 1 petani kehabisan talas maka perantara akan mencari petani lain yang
masih memiliki talas untuk nantinya di supply ke UKM Vella Sari.
Dulu waktu pertama kali memproduksi stik talas UKM Vella Sari
masih menggunakan talas yang berasal dari daerahnya sendiri yaitu desa
Ngajum. Karena talas di desa Ngajum tidak selalu ada, maka pemilik usaha
berusaha mencari bahan baku talas ke berbagai daerah hingga ada seseorang
yang merekomendasikan untuk mencari talas di daerah Dampit. Di daerah
Dampit inilah didapatkan talas dengan kualitas yang baik. Untuk itu pemilik
usaha dikenalkan kepada seorang perantara yang dapat menyuplai talas ke
UKM Vella Sari. Jarak antara Dampit ke UKM Vella Sari yang berada di
Ngajum ini adalah kurang lebih 35 Km.
Untuk menjaga kualitas, talas biasanya dikirim setiap 1-2 hari sekali
menggunakan mobil pick up, yang dikirim langsung dari Dampit. Talas berada
di Ngajum saat malam agar pagi harinya dapat langsung diproduksi. Untuk
bahan baku tambahan seperti bawang putih, kapur sirih, garam, kunyit, minyak
goreng dan bahan pelengkap lainnya didapatkan dari pasar terdekat dan sudah
ada suppliernya sendiri. Pasar yang dimaksud adalah pasar besar kepanjen.
7
2. Kemudian setelah didapatkan umbi talas dengan kualitas terbaik maka
umbi talas bisa lansung di kupas kulitnya.
3. Setelah di kupas, maka umbi talas dicuci terlebih dahulu hingga bersih di
ruang pencucian.
4. Kemudian umbi talas yang sudah dicuci akan langsung dibawa ke ruang
pengolahan, dan di lakukan pemotongan umbi talas dengan alat pemotong
stik talas.
5. Setelah itu, talas yang sudah dipotong maka akan direndam kedalam air
yang telah di campur dengan kapur sirih selama 30 menit. Kemudian dicuci
dengan air bersih.
6. Setelah proses perendaman selesai, talas di tiriskan.
7. Kemudian dimasukkan kedalam air yang telah dicampur dengan bumbu
selama 30 menit.
8. Proses perendaman dengan bumbu selesai, maka stik talas akan dibawa ke
dapur untuk dilakukan penggorengan.
9. Stik talas digoreng dengan api kecil hingga berwarna kekuningan kira-kira
selama 30 menitan untuk menghasillkan stik talas yang garing dan renyah.
10. Setelah penggorengan selesai, stik talas dimasukkan ke dalam alat peniris
untuk menghilangkan minyak yang masih menempel.
8
dengan mesin press. Untuk sekali produksi, UKM Vella Sari dapat
menghasilkan 150-200 pcs stik talas.
2. Storage/Penyimpanan
Setelah proses pengemasan selesai, maka produk akan di bawa ke
ruang storage untuk disimpan. Biasanya stik talas disimpan di ruang storage
adalah 1 minggu saja karena banyaknya permintaan. Setiap minggunya
UKM Vella Sari akan mengirimkan produknya ke berbagai daerah
distribusinya.
9
layak pakai. Maka untuk menyiasati kerugian, pemilik usaha akan
mendokumentasikan kerusakan bahan baku melalui aplikasi chatting
dengan supplier. Kemudian bahan baku tersebut akan ditukarkan
dengan bahan baku yang berkualitas.
2. Proses Pembayaran
a. Proses pembayaran bahan baku
Untuk proses pembayaran bahan baku biasanya dilakukan
secara cash ketika bahan baku sampai ke tempat UKM Vella Sari, hal
ini dikarenakan jumlah bahan baku tidak selalu sama. Jumlah yang
dikirimkan ke UKM Vella Sari tergantung dari hasil panen para petani.
10
4.6. Lay Out Pabrik Stik Talas
11
Saran:
Dengan adanya kekurangan diatas, maka perlu adanya pengenalan
produk ini sehingga dapat mengenalkan jenis umbi ini.
Untuk menyiasati jumlah bahan baku yang tidak tetap, maka diperlukan
tambahana supplier lain tidak hanya dari Dampit saja.
3. Peluang (opportunities)
Masyarakat semakin komsumtif sehingga mempermudah untuk
memasarkan produk.
Permintaan pasar semakin meningkat, diminati setiap orang mulai dari
anak-anak hingga orang dewasa.
Saran:
Perlu adanya promosi dengan menggunakan media sosial.
4. Ancaman (threats)
Munculnya produk baru yang lebih unggul dan modern.
Jumlah kompetitor yang semakin meningkat.
Saran:
Perlu adanya inovasi baru dalam produk stik talas, yaitu dengan
menambahkan variasi rasa yang bermacam-macam.
12
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari penjelasan-penjelasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa Supply Chain Management adalah pengintegrasian sumber bisnis yang
kompeten dalam penyaluran barang, mencakup perencanaan dan pengelolaan
aktivitas pengadaan dan logistik serta informasi terkait mulai dari tempat
bahan baku sampai tempat konsumsi, termasuk koordinasi dan kolaborasi
dengan jaringan mitra usaha (pemasok, manufaktur, pergudangan,
transportasi, distributor, retailer, dan konsumen) untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan.
Pada masa sekarang, SCM berperan penting dalam menjalankan bisnis.
Dengan menerapkan SCM pada bisnis yang sedang digeluti, maka bisnis akan
terasa lebih efisien. Dalam penjelasan diatas, dapat diketahui bahwa UKM
Vella Sari menggunakan SCM dimulai dari Supplier hingga ke distributor. Hal
ini mempermudah untuk menjalankan bisnis di dalam UKM Vella Sari.
5.2. Saran
Saran yang dapat saya berikan adalah hendaknya pemilik UKM Vella
Sari dapat menambah supplier agar persediaan bahan baku dapat terpenuhi.
Dan untuk produknya semoga kedepannya dapat menambahkan variasi rasa
baru dan dapat mengikuti perkembangan zaman. Karena pada zaman sekarang
semua semakin maju, maka persaingan bisnis juga semakin berat maka perlu
adanya inovasi dalam variasi produk. Dan untuk menambah popularitas stik
talas, maka perlu adanya perluasan area distributor hingga ke luar kota maupun
ke luar negeri. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mempromosikan melalui
media sosial, sehingga produk akan lebih dikenal dan mempermudah
menambah area distribusi yang lebih luas lagi.
13
Daftar Pustaka
14