Susiana Yuhida K4407005
Susiana Yuhida K4407005
id
Skripsi
Oleh :
SUSIANA YUHIDA
K4407005
Oleh:
SUSIANA YUHIDA
NIM K4407005
Skripsi
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
” Kesuksesan yang diraih dengan usaha dan cucuran keringat akan lebih
membanggakan dan akan selalu megingatkan kita agar tidak lupa diri ketika
berada di atas.”
(Penulis)
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan kasihNya sehingga penulisan skripsi ini akhirnya dapat diselesaikan,
untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Hambatan dan rintangan yang penulis hadapi dalam penyelesaian
penulisan skripsi ini telah hilang berkat dorongan dan bantuan dari berbagai
pihak, akhirnya kesulitan-kesulitan yang timbul dapat teratasi. Oleh karena itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta yang telah memberikan ijin untuk menyusun skripsi.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah menyetujui atas
permohonan penyusunan skripsi ini.
3. Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah yang telah memberikan pengarahan
dan ijin atas penyusunan skripsi ini.
4. Drs. Leo Agung S., M.Pd selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan
pengarahan dan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Drs. Djono, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan
pengarahan dan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Wakil Kepala Kantor Pos Solo dan Manajer Sumber Daya Manusia Kantor Pos
Solo, yang telah memberikan ijin dan bantuan dalam penyusunan skripsi ini.
7. Semua pihak yang telah membantu penulis, yang tidak mungkin penulis
sebutkan satu persatu.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para
pembaca.
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR SKEMA
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
1
perpustakaan.uns.ac.id 2
digilib.uns.ac.id
manusia serta menjadi bagian kehidupan manusia karena komunikasi dan peranan
besar pos mewarnai kehidupan bangsa, membuat masyarakat maju dan
berkembang memasuki tahap yang lebih maju (Metro files, 5/11/2011)
Pembangunan di bidang Pos dan telekomunikasi diarahkan oleh negara
sebagai salah satu upaya mendukung peningkatan pembangunan nasional dan
pemenuhan kebutuhan masyarakat. Semakin lancar arus surat, barang dan jasa,
maka semakin luas pula jangkauan jasa ke penjuru tanah air maupun ke negara
lain. Salah satu lembaga yang ditunjukan oleh pemerintah untuk bergerak di
bidang pengangkutan adalah PT Pos Indonesia (persero), yang pembinaan,
penyelenggaraan, pengelolaan, dan pengawasannya diatur dalam Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 1984 tentang Pos. Pengaturan ini bertujuan agar sesuai dengan
perkembangan kehidupan rakyat dan bangsa Indonesia serta lebih berhasil guna
dan berdaya guna, agar jasa pengangkutan pos dapat dimanfatkan oleh seluruh
masyarakat di Indonesia. Hal ini sesuai dengan tujuan pos yang diselenggarakan
oleh negara demi kepentingan umum.
Kantor Pos dibangun pemerintah sebagai sarana layanan komunikasi dan
informasi yang diselenggarakan lembaga industri jasa pos, yaitu: PT Pos
Indonesia mempunyai jaringan di seluruh tanah air, dan membuka isolasi daerah
terpencil. Jangkauan layanan pos yang hampir menyentuh 24.000 titik layanan
yang menjangkau 100 persen kota/kabupaten, hampir 100 persen kecamatan dan
42 persen kelurahan/desa, dan 940 lokasi transmigrasi terpencil di Indonesia. Pos
Indonesia merupakan BUMN dengan jejaring terluas di Indonesia memiliki 3.792
Kantor Pos dan 1.811 Mobil Pos yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia. Saat
ini terdapat 4.006 Kantor Pos dan Mobil Pos yang sudah dilengkapi dengan
teknologi secara On-Line, sehingga satu sama lainnya terhubung secara real
time. Semua titik merupakan rantai yang terhubung satu sama lain secara solid
dan terintegrasi. Sistem Kode Pos diciptakan untuk mempermudah processing
kiriman pos dimana tiap jengkal daerah di Indonesia mampu diidentifikasi dengan
akurat (http://surabayawebs.com/index.php/2011/07/27/menjelang-265-tahun-pos-
indonesia-melayani-bangsa-dan-negara/).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 3
digilib.uns.ac.id
umumnya lebih memilih menggunakan ponsel yang tentunya lebih praktis untuk
sekedar berkirim kabar dengan sanak keluarga. Meski demikian Pos Indonesia
melakukan berbagai perombakan agar mampu mengimbangi perkembangan
teknologi yang ada, begitu pula Kantor pos Solo menjawab kebutuhan masyarakat
dengan tidak lagi memprioritaskan pelayanan berkirim surat saja melainkan
beberapa jasa lainnya seperti: melayani pembayaran-pembayaran pajak, rekening
listrik, kredit. Dengan demikian meskipun tergerus perkembangan zaman dan
teknologi yang tak ada batasnya Pos Indonesia khusunya Kantor Pos Solo masih
mampu bertahan dan memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.
Pos merupakan layanan perhubungan komunikasi yang pertama dan
tertua di Indonesia. Pos Indonesia menjadi satu-satunya layanan publik yang
mampu menjangkau hingga wilayah terluar Indonesia yang tak terjangkau oleh
sinyal teknologi dan alat transportasi canggih. Pos Indonesia hadir sebagai sarana
perekat ikatan ke-Indonesiaan yang kian renggang dan pudar. Cakupan bisnis,
layanan, dan keunggulan kompetensi yang dimiliki, maka peran Pos Indonesia
sangat strategis. Jasa layanan Pos Indonesia mampu menjadi perekat hubungan
antar-masyarakat di antaranya dengan cara menampilkan prangko kebudayaan,
penggerak perekonomian masyarakat, alat komunikasi untuk keselarasan politik
dan persatuan nasional, perantara efektif hubungan dengan berbagai institusi dan
alat pertahanan/kedaulatan Negara.
Kantor Pos Solo dipilih oleh penulis sebagai obyek yang diteliti karena
pada dasarnya kota Surakarta merupakan kota yang berpotensi menjadi kota besar.
Hal ini terlihat pada perkembangan dan pertumbuhan kota yang maksimal dan
berkelanjutan. Pembangunan di bidang ekonomi terlihat mencolok, namun
dinamis tanpa meninggalkan kultur budaya yang telah melekat sejak lama sebagai
fondasi yang kokoh. Perkembangan Kantor Pos Solo itu sendiri merupakan bagian
dari perkembangan dan pertumbuhan kota Surakarta yang terus berkelanjutan.
Sebuah kota akan menjadi penting bilamana memiliki kelengkapan layanan
publik, seperti halnya kota Surakarta yang kian tumbuh dan berpotensi menjadi
kota besar karena didukung ketersediaan layanan publik dan salah satunya
commit
layanan publik Kantor Pos Solo. to user
Kantor Pos Solo sebagai perusahaan yang
perpustakaan.uns.ac.id 5
digilib.uns.ac.id
bergerak di bidang jasa maupun pengiriman barang memiliki peran yang strategis,
diantaranya sebagai perekat hubungan antar masyarakat, perantara yang efektif
dengan berbagai institusi dan penggerak ekonomi masyarakat. Berdasarkan latar
belakang di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian di Kantor Pos
Solo, dengan mengambil judul “Perkembangan Pos Indonesia (Studi tentang
Kantor Pos Solo dan Peranannya dalam Bidang Jasa Bagi Masyarakat )”
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah ini berguna untuk mempermudah dalam melaksanakan
penelitian. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
dapat dirumuskan beberapa masalah antara lain:
1. Bagaimana perkembangan Pos Indonesia ?
2. Bagaimana peran pemerintah dalam perkembangan Pos Indonesia ?
3. Bagaimana peran Kantor Pos Solo dalam bidang jasa bagi masyarakat ?
C. Tujuan Penelitian
Dengan perumusan masalah tersebut dapat diketahui tujuan yang akan
dicapai dari penelitian, yaitu untuk memeperoleh jawaban atas masalah yang telah
dirumuskan. Adapun tujuan penelitian tersebut adalah :
1. Untuk mengetahui perkembangan Pos Indonesia.
2. Untuk mengetahui peran pemerintah dalam perkembangan Pos Indonesia.
3. Untuk mengetahui peran Kantor Pos Solo dalam bidang jasa bagi
masyarakat.
D. Manfaat
Manfaat penelitian yang diharapakan adalah manfaat penelitian secara
teoritis dan manfaat penelitian secara praktis.
1.Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dan menambah
wawasan, pengalaman, referensi dan pengetahuan bagi pengembangan ilmu-
ilmu sosial. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 6
digilib.uns.ac.id
2.Manfaat Praktis
a. Memberi sumbangan penelitian lebih lanjut bagi masyarakat Surakarta pada
umumnya dan pelajar serta mahasiswa pada khususnya.
b. Memenuhi salah satu syarat guna meraih gelar sarjana Kependidikan Program
Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
c. Memberikan gambaran mengenai Kantor Pos Solo kepada pembaca.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Kantor Pos
a. Pengertian Kantor Pos
Kata pos berasal dari bahasa latin positus yang berarti menempatkan, yang
dimaksud disini adalah menempatkan sesuatu (surat/orang) atau tempat-tempat
tertentu di mana ditempat tersebut diletakkan kuda sebagai pengangkut
(Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 13, 1994). Pengertian pos menurut
Purwosutjipto (1995 : 83) adalah lembaga umum yang bertugas mengurus
pengantaran dan pengangkutan surat-surat, termasuk barang-barang kecil yang
dibungkus dan disebut paket. Kantor adalah tempat di mana kegiatan sesuatu
usaha dilaksanakan tetapi harus dengan pengertian bahwa usaha yang dimaksud
kegiatan menangani informasi, proses menangani informasi mulai dari menerima,
mengumpulkan, mengolah, menyimpan hingga menyalurkan (Pelajaran
Pengetahuan Perkantoran Jilid II, 1981) .
Kantor Pos adalah fasilitas fisik tidak bergerak, untuk melayani
penerimaan, pengumpulan, penyortiran, transmisi, dan pengantaran surat dan
paket pos” (http;//id.wikipedia.org/wiki/kantorpos). Sedangkan menurut kamus
besar Bahasa Indonesia (2005: 503) bahwa “ Kantor Pos adalah kantor yang
mengurus pengiriman surat, paket, dan sebagainya dengan pos”. Pengertian PT
Pos Indonesia menurut Undang-Undang No. 6 tahun 1984 tentang pos merupakan
badan usaha milik negara yang diberi wewenang secara luas menyelenggarakan
jasa perposan nasional yang bertugas menerima membawa dan atau
menyampaikan surat, warkatpos, kartu pos dan pelayanan postel lainnya dengan
memungut biaya (Djakaria, 1996 : 3).
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian
kantor pos adalah lembaga umum untuk melayani penerimaan, pengumpulan,
penyortiran, transmisi, dan pengiriman surat, warkatpos, kartu pos dan pelayanan
postel lainnya melalui pos dengancommit to userbiaya. Kantor pos juga melayani
memungut
7
perpustakaan.uns.ac.id 8
digilib.uns.ac.id
mampu bersaing dengan pos global. Obyek yang disampaikan oleh kedua
pihak baik kantor pos maupun pelanggan adalah informasi, baik itu berwujud
maupun secara virtual yang menyangkut ruang dan waktu bernilai tinggi.
Untuk itu dalam era globalisasi yang memanfaatkan informasi ini, teknologi
memegang peranan yang sangat penting dalam mewujudkan tujuan perusahaan
pemberian jasa berbasis informasi yang memungkinkan perusahaan dapat
mengembangkan data pos sebagai bentuk layanan yang dapat memberikan nilai
tambah bagi pelanggan serta menjadi sumber pendapatan baru bagi perusahaan.
Adapun tugas PT. Pos Indonesia sebagai BUMN adalah: melaksanakan misi
bisnis dengan menyediakan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat,
baik dipasar dalam negeri maupun pasar luar internasional serta memupuk
keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan.
2) Kantor pos sebagai BUMS (Badan Usaha Milik Swasta)
Kantor pos sebagai BUMS pada dasarnya hampir sama dengan fungsi
kantor pos sebagai BUMN hanya bedanya lebih melihat kepada keuntungan
yang diterima oleh perusahaan, sebagai peningkatan Pendapatan Negara Bukan
Pajak (PNBP) maka ijin penyelenggaran jasa titipan diklasifilkasikan sebagai
berikut : Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi menetapkan ijin Intra
Kota dan ijin agen, selain itu juga diperlukan masa laku ijin penyelenggaraan
jasa titipan (http://www.postel.go.id/utama.aspx?MenuID=4&MenuItem=1).
Kantor Pos Solo merupakan Kantor pos BUMN, sedangkan Kantor Pos
BUMS ialah perusahaan jasa titipan swasta yang melakukan bisnis yang sama
seperti Pos Indonesia. Munculnya berbagai perusahaan jasa titipan swasta yang
menyerupai pos telah menimbulkan persaingan dengan Pos Indonesia. Agar Pos
Indonesia tetap bertahan di masyarakat, Pos Indonesia harus mengikuti
perkembangan teknologi dan mengembangkan layanannya.
2. Kebijakan Pemerintah
a. Pengertian Kebijakan Pemerintah
Secara etimologis pemerintah berasal dari kata perintah. Menurut
Poerwadarminto (1990: 775) katacommit to user
pemerintah mempunyai arti perintah perkataan
perpustakaan.uns.ac.id 10
digilib.uns.ac.id
b. Penentu Kebijakan
Aktor-aktor atau pemeran dalam proses pembuatan kebijakan dapat dibagi
ke dalam berbagai pemeran resmi dalam proses pembuatan kebijakan yang
meliputi: badan-badan administrasi (agen-agen pemerintah atau birokrasi),
presiden (eksekutif), lembaga legislatif dan lembaga yudikatif. Menurut Budi
Winarno (2002:85) aktor-aktor perumusan kebijakan antara lain:
1) Badan-badan Administrasi (agen-agen pemerintah)
Badan-badan administrasi dianggap sebagai badan pelaksana telah diakui
secara umum dalam ilmu politik mengenai pemerintahan di suatu negara.
2) Presiden (eksekutif)
Presiden sebagai kepala eksekutif mempunyai peran penting dalam perumusan
kebijakan. Keterlibatan presiden dalam perumusan kebijakan dapat dilihat
dalam komisi-komisi presidential, maupun dalam rapat-rapat kabinet.
3) Lembaga Yudikatif
Lembaga yudikatif mempunyai kekuasaan yang cukup besar untuk
mempengaruhi kebijakan publik melalui pengujian kembali suatu undang-
undang dan peraturan. Tinjauan yudisial merupakan kekuasaan pengadilan
untuk menentukan tindakan-tindakan yang diambil oleh eksekutif maupun
legislatif sesuai konstitusi. Keputusan yang bertentangan dengan konstitusi
negara, maka badan yudikatif berhak membatalkan atau menyatakan tidak sah
peraturan tersebut.
4) Lembaga legislatif
Lembaga legislatif (DPR) bersama-sama dengan pihak eksekutif (presiden dan
para pembantu presiden) memegang
commit toperan
user yang cukup krusial di dalam
perpustakaan.uns.ac.id 12
digilib.uns.ac.id
3. Perusahaan Negara
a. Pengertian Perusahaan Negara
Perusahaan adalah sebuah organisasi atau lembaga yang mengubah
keahlian dan material (sumber ekonomi) menjadi barang atau jasa untuk
memuaskan kebutuhan para pembeli serta diterapkan akan memperoleh laba bagi
para pemilik usaha tersebut (Irawan dan Basu Swastha, 1992:5). Heidirachman
yang dikutip oleh Lestariningsih dan Suryatmojo (1996:2) memberikan definisi
perusahaan adalah suatu lembaga commit to user
yang diorganisasi dan dijalankan untuk
perpustakaan.uns.ac.id 14
digilib.uns.ac.id
4. JASA
a. Pengertian Jasa
Jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh
suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak
berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Produksi jasa bisa
berhubungan dengan produk fisik maupun tidak (Philip Kotler dalam Husein
Umar, 2003: 2). Menurut Farida Jasfer (2005: 15) jasa merupakan pelayanan dari
seseorang kepada orang lain, baik yang dapat dilihat, yang hanya bisa dirasakan
sampai kepada fasilitas-fasilitas pendukung yang harus tersedia dalam penjualan
jasa dan benda-benda lainnya.
Menurut Lupiyoadi (2001: 5) jasa merupakan semua aktifitas ekonomi
yang hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk fisik atau konstruksi, yang
biasanya dikonsumsi pada saat yang sama dengan waktu yang dihasilkan dan
memberikan nilai tambah (seperti
commitkenyamanan,hiburan,
to user kesenangan atau
perpustakaan.uns.ac.id 19
digilib.uns.ac.id
istimewa serta premium class service dengan harga kompetitif. Suratpos tercatat
yaitu saranan pengiriman dokumen dan barang dengan aman dan dalam jangkauan
terluas hingga ke luar negeri.
2). Jasa pengiriman barang
Pos Indonesia dituntut untuk memberikan pilihan yang beragam dalam
upaya menarik minat pengguna jasa pos. Hal inilah yang kemudian memunculkan
berbagai macam produk pos. Pengiriman barang terbagi dalam dua kategori yaitu,
pengiriman barang dalam partai besar dan pengiriman barang dalam partai kecil
(ritel). Untuk pengiriman barang dalam partai besar, Kantor Pos Solo
menyediakan layanan jasa logistic, yang terbagi menjadi layanan cutomized dan
layanan kargo. Customized yaitu layanan pengiriman barang dengan spesifikasi
dan harga sesuai dengan permintaan/kesepakatan. Layanan Kargo bisa berupa
layanan pengiriman barang dari gudang pengirim langsung ke gudang penerima.
Untuk pengiriman barang dalam partai kecil (ritel) Kantor Pos Solo
menyediakan layanan paketpos standar dan paketpos kilat khusus. Paketpos
standar adalah layanan hemat untuk pengiriman barang dalam negeri. Paketpos
kilat khusus adalah layanan prioritas pengiriman barang untuk kota tujuan tertentu
di Indonesia. Garansi waktu tempuh kiriman dan ganti rugi jika terjadi
keterlambatan. Sedangkan untuk pengiriman barang ke luar negeri, di setiap
Kantor Pos tersedia layanan paketpos luar negeri.
3). Jasa keuangan
Layanan jasa keuangan Kantor Pos telah banyak mengalami
perkembangan. Tidak hanya wesel, giropos dan tabungan batara, Kantor Pos
mengeluarkan terobosan baru dengan membuka layanan SOPP (System Online
Payment Point) layanan jasa mudah dan praktis dalam melakukan setoran
tabungan, pembayaran tagihan rekening telepon, seluler, asuransi, kredit,
penerimaan pajak dan isi ulang pulsa seluler. Kerjasama SOPP pada Kantor Pos
Solo dilakukan dengan beberapa perusahaan corporat diantaranya, FIF, Telkom,
Adira, BAF, Otto Summit Finance, Ge Cons Finance, ABN Amro, Telkomsel,
Indosat, PLN, Setoran Pajak, Bank Muamalat, Indonesia, Suzuki Finance
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 22
digilib.uns.ac.id
Indonesia, BTN, Citi Bank, HSBC, Bakrie, Bhakti, Colombia Finance, Tunas
Finance, Nusapro, Wanaartha.
B. Kerangka Berpikir
Kantor Pos
Kebijakan Perkembangan
Pemerintah Kantor Pos
Perusahaan Jawatan
Perusahaan Umum
Perusahaan Perseroan
Jasa
Keterangan :
Kantor pos pertama didirikan oleh Gubernur Jendral GW Baron van
Imhoff di Batavia, 26 Agustus 1746 atau 265 tahun lalu. Berbagai kebijakan
pemerintah telah mempengaruhi perkembangan Pos Indonesia baik itu sejak masa
kolonial, masa kemerdekaan hingga sekarang. Perkembangan Pos disesuaikan
dengan kebutuhan masyarakat yang kian komplek seiring dengan kemajuan
teknologi yang tak terbatas. Pos Indonesia menjadi saksi sejarah bangsa dalam
mengarungi berbagai perubahan politik, ekonomi, sosial dan budaya sejak masa
kolonial, masa kemerdekaan hingga sekarang.
Setelah Indonesia merdeka, berbagai kebijakan pemerintah ditujukan pada
Pos Indonesia untuk mengatur status dan badan hukum. Sebagai pelaksana
Undang-Undang no. 19 prp tahun 1960, maka pada tanggal 21 Desember 1961
dikeluarkan peraturan pemerintah No.240 tahun 1961 tentang Pendirian
Perusahan Negara Pos dan Telekomunikasi disingkat P.N. Postel. Peraturan
pemerintah itu mulai berlaku pada tanggal 1 januari 1962. Sejak saat itu
berubahlah status Jawatan PTT (Pos Telepon dan Telegrap) menjadi Perusahaan
Negara. Akhirnya Dinas Pos yang karena fungsinya lebih sosial daripada dinas
Telekomunikasi yang lebih melayani dunia bisnis, maka dipisaahkan Dinas Pos
dan Telekomunikasi sehingga masing-masing menjadi P.N. Pos Giro dan P.N
Telekomunikasi pada tanggal 6 Juli 1965.
Pada tahaun 1978 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1978,
status PN Pos dan Giro diubah menjadi Perusahaan Umum (Perum) Pos dan Giro.
Pada Tahun 1995 tepatnya pada tanggal 20 Juni 1995 Perum pos dan Giro diubah
menjadi Perseroan PT Pos Indonesia berdasarkan landasan hukum Undang-
Undang Nomor 1 tahun 1995 tentang Perusahaan Perseroan, Peraturan Pemerintah
RI Nomor 5 Tahun 1995 tentang pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (Perum)
Pos dan Giro menjadi Perusahaan (Persero).
Arti penting dari Pos Indonesia yang tetap krusial hingga kini adalah
fungsinya sebagai sarana pemersatu bangsa. Jasa layanan Pos Indonesia mampu
menjadi perekat hubungan antar-masyarakat di antaranya dengan cara
commit
menampilkan perangko kebudayaan, to user perekonomian masyarakat, alat
penggerak
perpustakaan.uns.ac.id 24
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian merupakan jangka waktu yang digunakan peneliti untuk
keperluan penelitian. Penelitian ini berlangsung dari bulan Februari 2011 sampai
dengan Oktober 2011 yaitu terhitung sejak penyusunan judul, penyusunan
proposal, mengurus perijinan sampai pengumpulan data dan penulisan akhir.
Secara rinci jadwal kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut:
commit to user
25
perpustakaan.uns.ac.id 26
digilib.uns.ac.id
Bulan
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop
1. Pengajuan
judul
2. Proposal
3. Perijinan
4 Pengumpulan
Data
5. Analisis data
6. Penulisan
Laporan
2. Strategi Penelitian
Strategi merupakan suatu cara untuk melaksanakan suatu kegiatan atau
cara dalam mencapai tujuan sehingga strategi bisa diartikan sama dengan metode.
Metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu methodos yang berarti jalan atau cara.
Sehubungan dengan karya ilmiah, maka yang dimaksud dengan metode adalah
cara kerja yang sistematis mengacu pada aturan baku yang sesuai dengan
permasalahan ilmiah yang bersangkutan dan hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah (Koentjaraningrat, 1977:16).
Ditinjau dari aspek yang diteliti, penelitian ini merupakan penelitian studi
kasus. Menurut Kartini Kartono (1996: 236), studi kasus adalah satu metode studi
eksploratif dan analisis yang sangat cermat dan intensif mengenai keadaan suatu
unit (kesatuan) sosial, yaitu berupa pribadi atau person, suatu keluarga, suatu
institut, kelompok kebudayaan, ataupun suatu kelompok masyarakat. Mulyana
(2003:201), studi kasus adalah “uraian dan penjelasan komprehensif mengenai
berbagi aspek seorang individu, suatu kelompok, suatu organisasi (komunitas),
suatu program, atau suatu situasi sosial”. Dalam hal ini terpancang artinya
terfokus, maksudnya dalam penelitian ini memfokuskan pada suatu masalah yang
sudah ditetapkan sebelum peneliti terjun ke tempat penelitian. Disebut tunggal
karena penelitian ini merupakan penataan secara rinci aspek-aspek tunggal. H.B
Sutopo (2002:112-113) mengungkapkan “aspek tunggal bisa dilakukan pada
sasaran satu orang atau lebih, satu desa, kecamatan, kabupaten, propinsi, negara,
bangsa atau lebih, tergantung adanya kesamaan karakteristiknya atau adanya
keseragaman”. Jadi dalam studi kasus yang terpenting adalah bagaimana
menyajikan pandangan subjektif dari peneliti. Hal ini dapat dilakukan atau dapat
dicapai dengan menggunakan metode wawancara, pengamatan, telaah dokumen
atau arsip.
Menurut Yin (1996:18) studi kasus adalah suatu inkuiri empiris yang
menyelidiki fenomena di dalam commit
kontekstokehidupan
user nyata, bilamana batas-batas
perpustakaan.uns.ac.id 29
digilib.uns.ac.id
antara fenomena dan konteks tidak tampak dengan tegas dan dimana multi sumber
dimanfaatkan. Untuk penelitian studi kasus ini menggunakan pendekatan tunggal
terpancang karena sasaran dan tujuan serta masalah yang akan diteliti sudah
ditetapkan sebelum terjun ke lapangan. Studi kasus merupakan salah satu metode
penelitian ilmu sosial.
Studi kasus terpancang merupakan suatu perangkat penting untuk
memfokuskan suatu inkuiri pada studi kasus. Tunggal karena kasus tersebut
menyatakan kasus penting dalam menguji teori yang telah disusun dengan baik.
Penelitian yang memusatkan diri pada pencatatan secara rinci dengan aspek-aspek
suatu fenomena tunggal. Tunggal dalam penelitian ini mengandung pengertian
bahwa hanya ada satu lokasi yaitu Kantor Pos Solo.
C. Sumber Data
Penelitian ilmiah memerlukan data atau informasi yang relevan dengan
persoalan yang dihadapi sehingga mengena dan tepat. Sumber data merupakan
segala sesuatu yang digunakan sebagai data dalam suatu penelitian. Untuk
memperkuat kajian dalam penelitian ini, penulis menggunakan sumber data.
Sumber data merupakan bagian yang sangat penting bagi peneliti karena
ketepatan memilih dan menentukan jenis sumber data akan menentukan ketepatan
dan kekayaan data atau informasi yang diperoleh (Sutopo, 2002: 57).
Menurut Sutopo (2002:50-53) mengatakan bahwa “Sumber data dalam
penelitian kualitatif bisa berupa narasumber (informan), peristiwa atau aktivitas,
tempat atau lokasi, benda, beragam gambar atau rekaman”. Sedangkan menurut
Lofland yang dikutip oleh Moleong (2002:112) mengemukakan bahwa : “Sumber
data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan selebihnya
adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain”. Adapun sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah informan, tempat dan peristiwa serta arsip
dan dokumen, lebih lanjut dijelaskan sebagai berikut :
1. Informan
Informan yaitu individu-individu tertentu yang dapat memberikan
keterangan dan data atau informasi untuk kepentingan penelitian. ”Dalam
commit to user
penelitian kualitatif posisi sumber data manusia (narasumber) sangat penting
perpustakaan.uns.ac.id 30
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 31
digilib.uns.ac.id
3. Dokumen
Dokumen dan arsip merupakan sumber data yang tidak kalah penting
dalam penelitian kualitatif. Dokumen merupakan bahan tertulis atau benda yang
berkaitan dengan suatu peristiwa atau aktivitas, tetapi juga berupa gambaran atau
benda peninggalan yang berhubungan dengan suatu peristiwa tertentu. Sedangkan
arsip merupakan suatu dokumen berupa catatan rekaman yang lebih bersifat
formal dan terencana (Sutopo, 2002:61).
Menurut Sutopo (1988: 64) dokumen merupakan sumber penelitian di luar
manusia, dapat berupa surat-surat, proposal-proposal,pengumuman-pengumuman,
agenda, catatan rapat, laporan studi yang dilakukan di tempat yang sama dan juga
artikel yang ada di media yang berhubungan dengan masalah-masalah yang
diteliti. Dalam penelitian ini dokumen dan arsip yang akan digunakan adalah
berupa dokumen dan arsip yang ada di Kantor Pos Solo serta buku-buku yang ada
kaitannya dengan permasalah penelitian ini yang diperoleh dari perpustakaan.
D. Teknik Sampling
Teknik sampling merupakan kegiatan untuk merumuskan tentang siapa dan
berapa jumlah orang yang akan dijadikan sebagai sumber informasi. Teknik
sampling adalah cara untuk menentukan sample yang jumlahnya sesuai dengan
ukuran sample yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan
memperhatikan sifat-sifat dan penyebarannya populasi agar diperoleh sampel
yang representatif atau benar-benar mewakili populasi (Hadari Nawawi 1985:
152). Untuk memperoleh data yang lengkap dalam penelitian kualitatif perlu
dilakukan teknik sampling, sehingga dalam penelitian kualitatif sampel yang
ditujukan oleh peneliti sendiri sesuai dengan pertimbangan bahwa sampel tersebut
tahu betul terhadap masalah yang diteliti, dapat dipercaya dan datanya obyektif
Teknik sampling yang dilakukan dalam penelitian ini terutama untuk
pemilihan informan yang akan diwawancarai dilakukan dengan memilih informan
kunci( key informan), teknik purposive sampling dan snowball untuk informan
pendukung. Dalam hal ini peneliti memilih informan yang dipandang betul-betul
commit to
dan paling tahu mengenai permasalahan user
yang dimaksud sebagai informan kunci,
perpustakaan.uns.ac.id 32
digilib.uns.ac.id
yaitu Wakil Kepala Kantor Pos Solo yang mengetahui tentang seluk beluk Kantor
Pos Solo. Dalam purposive sampling, dengan kecenderungan peneliti untuk
memilih informan yang dianggap mengetahui informasi dan masalahnya secara
mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap (H. B.
Sutopo, 2006: 64). Menurut Hadari Nawari (1985:152) teknik purposive sampling
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Bersifat selektif, di mana peneliti menguraikan berbagai pertimbangan
berdasarkan konsep teoritis, keingintahuan pribadi, dan empiris serta
diarahkan bagi usaha generalisasi teoritis bukan karakteristik populasi.
2. Pengambilan sampel, peneliti lebih cenderung memilih informan yang
dianggap mengetahui secara mendalam serta dapat dipercaya sebagai sumber
data yang menetap.
3. Dalam teknik tersebut juga dikenal istilah time sampling dan snowball
sampling. Time sampling adalah waktu yang dipilih oleh peneliti yang paling
tepat untuk mengunjungi informan, snowball sampling merupakan cara
pemilihan informan pada waktu dilokasi penelitian berdasarkan petunjuk dari
informan lain.
Di lapangan, informan dapat berkembang sebagai bola salju atau snowball.
Snowball sampling menurut Yin ”digunakan bilamana peneliti ingin
mengumpulkan data, yang berupa informasi dari informan dalam salah satu
lokasi, tetapi peneliti tidak tahu siapa yang paling tepat untuk dipilih, karena tidak
mengetahui kondisi dan struktur warga masyarakat dalam lokasi tersebut” (HB.
Sutopo, 2002:57). Dalam penelitian ini cara peneliti melakukan snowball yaitu
menemukan informan dengan cara bertanya pada orang pertama misalnya Wakil
Kepala Kantor Pos Solo untuk selanjutnya bergulir ke orang kedua misalnya para
pegawai Kantor Pos, kemudian orang ketiga misalnya para pelanggan yang
menggunakan jasa Kantor pos dan seterusnya sehingga diperoleh data yang
lengkap, akurat dan mendalam.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 33
digilib.uns.ac.id
3. Analisis Dokumen
Dalam penelitian ini, disamping peneliti berusaha mengumpulkan data
yang diperoleh melalui observasi dan wawancara, juga menggunakan analisis
dokumen sebagai bahan tertulis untuk melengkapi data-data yang dianggap masih
kurang. Cara yang dilakukan adalah dengan mencari teori atau membaca dokumen
dan hasil-hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan permasalahan yang
akan diteliti.
Analisis dokumen adalah suatu penelitian yang bermaksud untuk
mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan bermacam-macam materi
yang terdapat dalam arsip dan dokumen. Menurut Yin dalam Sutopo (2002: 80)
analisis dokumen disebut sebagai content analysis, yaitu bahwa peneliti bukan
sekedar mencatat isi penting yang tersurat dalam dokumen atau arsip, tetapi juga
maknanya yang tersirat. Dokumen baru berfungsi apabila dokumen telah
dianalisis, selanjutnya dokumen berfungsi sebagai bukti pengujian. Dokumen
dapat berupa notulen, foto,arsip, jurnal, catatan, transkip buku, surat kabar,
majalah, prasasti, rapat, agenda, dan lain sebagainya. Dalam penelitian ini teknik
yang dilakukan adalah menganalisis dokumen dengan cara mengamati, mencatat
dan menyimpulkan dari apa yang tersirat dan tertulis dalam setiap dokumen dan
arsip yang menjadi sumber data. Langkah yang dilakukan oleh peneliti dalam
menganalisis dokumen dan arsip yaitu dengan cara mengamati dokumen dan arsip
yang ada. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 36
digilib.uns.ac.id
F. Validitas Data
Data yang telah berhasil digali, dikumpulkan dan dicatat dalam kegiatan
penelitian, harus diusahakan kemantapan dan kebenarannya, artinya setiap penulis
harus bisa memilih dan menentukan suatu cara yang tepat untuk mengembangkan
validitas data yang diperoleh. Menurut Sutopo (2002:92) bahwa “Validitas data
merupakan jaminan bagi kemantapan simpulan dan tafsir makna sebagai hasil
penelitian”. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode trianggulasi data
dan review informan dalam menguji keabsahan data.
1. Trianggulasi
Trianggulasi merupakan teknik yang didasarkan pola pikir fenomenologis
yang bersifat multiperspektif, artinya untuk menarik kesimpulan yang mantap,
diperlukan tidak hanya satu cara pandang tetapi dibutuhkan beragam pandangan.
Menurut Moleong (2002: 178) trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan
data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan
pengecekan dan pembanding terhadap data itu. Patton (2009: 99) menyatakan ada
empat macam trianggulasi yaitu:
a. Triangulasi data
Menggunakan beragam sumber data dalam suatu kajian, sebagai contoh,
mewawancarai orang pada posisi status yang berbeda atau dengan titik
pandang yang berbeda.
b. Triangulasi Investigator
Penggunaan beberapa evaluator atau ilmuwan sosial yang berbeda. Dalam
penelitian ini, dosen pembimbing studi kasus bertindak sebagai pengamat
yang memberikan masukan terhadap hasil pengumpulan data.
c. Triangulasi Teori
Penggunaan sudut pandang ganda dalam menafsirkan seperangkat tunggal
data. Berbagai teori yang berlaianan digunakan untuk memastikan bahwa data
yang dikumpulkan sudah memasuki syarat. Pada penelitian ini, berbagai teori
telah dijelaskan pada bab II untuk dipergunakan dan menguji terkumpulnya
data tersebut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 37
digilib.uns.ac.id
d. Triangulasi metodologis
Penggunaan metode ganda untuk mengkaji masalah atau program tunggal,
seperti wawancara, pengamatan, daftar pertanyaan terstruktur, dan dokumen.
Berbagai metode digunakan untuk meneliti suatu hal, seperti metode
wawancara dan metode observasi. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan
metode wawancara yang ditunjang dengan metode observasi pada saat
wawancara dilakukan.
Dalam hal ini peneliti menggunakan dua teknik trianggulasi dari empat
trianggulasi yaitu trianggulasi data dan trianggulasi metode. Teknik trianggulasi
data (sumber) dengan cara membandingkan suatu informasi yang diperoleh
melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Dalam penelitian
ini penenliti menggunakan sumber data yang berbeda seperti informan, tempat
dan peristiwa, serta dokumen dan arsip. Dengan cara pengumpulan data tersebut,
data yang diperoleh diperbandingkan antara data yang satu dengan data yang lain
sehingga diperoleh data yang valid. Trianggulasi metode digunakan dalam
penelitian oleh peneliti untuk mengumpulkan data dilakukan dengan metode yang
berbeda-beda, ada yang menggunakan metode wawancara, metode observasi dan
metode analisis dokumen.
2.Informan Review
Selain teknik pemeriksaan data dengan trianggulasi data, digunakan pula
review informan. Review informan merupakan pencocokan data atau informasi
yang sama kepada informan yang berbeda. Laporan penelitian direview oleh
informan untuk mengetahui apakah laporan yang ditulis tersebut merupakan
pernyataan atau deskriptif sajian yang bisa disetujui mereka. Hal ini kadang-
kadang menyebabkan diskusi mendapatkan pengertian dari kedua belah pihak.
J. Moleong (2002: 103) analisis data sebagai proses yang mencari usaha secara
formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesa (ide) seperti yang
disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan
hipotesis itu. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif. Analisis
kualitatif merupakan analisis data yang didasarkan pada hubungan antara fakta
satu dengan fakta yang lain secara hubungan sebab akibat untuk menerangkan
suatu peristiwa. Analisis kualitatif yang peneliti gunakan adalah teknik analisis
interaktif yang merupakan proses siklus yang bergerak diantara ketiga komponen
pokok yaitu reduksi atau seleksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan
Dalam bentuk analisis ini, peneliti tetap bergerak dalam empat komponen
yaitu pengumpulan data, reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan atau
verifikasinya, yang dilakukan selama penelitian (Miles dan Huberman, 1992:15-
21). Sebagai penjelasan lebih lanjut di bawah ini peneliti menguraikan sebagai
berikut:
1. Pengumpulan data
Merupakan kegiatan dalam penelitian untuk mengumpulkan data di lapangan
dari sumber-sumber data yang telah ditentukan.
2. Reduksi data
Tahap ini merupakan pemusatan perhatian pada data lapangan yang telah
terkumpul. Data ini dipilih untuk menentukan derajat relevansinya dengan
maksud penelitian.
3. Sajian data
Tahap ini merupakan penyusunan informasi yang memberi kemungkinan
adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.
4. Verifikasi atau penarikan kesimpulan
Tahap ini, peneliti selalu melakukan uji kebenaran setiap makna yang muncul
dari data (klarifikasi data). Apabila hasil klarifikasi memperkuat simpulan atas
data, maka pengumpulan data untuk komponen tersebut perlu dihentikan,
sehingga kesimpulan yang diperoleh cukup mantap dan benar-benar bisa
dipertanggungjawabkan oleh peneliti (Burhan Bungin, 2001: 229).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 39
digilib.uns.ac.id
Pengumpulan Data
Kesimpulan/
Penarikan
Gambar2. Skema Model Analisis Interaktif (Miles dan Huberman, 1992 : 20)
H. Prosedur Penelitian
Menurut Sutopo (2002:187) prosedur penelitian adalah rangkaian tahap
demi tahap kegiatan dan awal sampai akhir penelitian. Hal ini dimaksudkan agar
penelitian dapat berjalan teratur, sehingga hasil penelitian dapat
dipertanggungjawabkan. Adapun langkah-langkah prosedur penelitian ini adalah
sebagai berikut :
a. Penulisan Proposal dan Pengurusan Perijinan
Judul penelitian disetujui kemudian dilanjutkan dengan penulisan proposal
yang berisi garis besar penelitian. Penulisan proposal berisi garis-garis besar
penelitian yang akan dilaksanakan yang meliputi perumusan masalah,
penyusunan kerangka berpikir, dan pemilihan lokasi penelitian. Langkah
selanjutnya yaitu mengurus perijinan penelitian.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 40
digilib.uns.ac.id
Penarikan
Penulisan Kesimpulan
Proposal
Pengumpulan
Analisis Penulisan
Data dan
Akhir Laporan
Analisis Awal
Persiapan
Pelaksanaan Perbanyak
commit to user Laporan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
HASIL PENELITIAN
41
perpustakaan.uns.ac.id 42
digilib.uns.ac.id
rempah yang sangat berharga kala itu tidak diketahui oleh lawan-lawan kompeni
(Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi, 1980 : 47).
Pada saat itu perhubungan pos belum dapat dikatakan teratur masih
tergantung kepada kapal perang Kompeni yang berlayar ke pulau-pulau.
Demikian pula halnya dengan perhubungan yang menggunakan perahu atau
pedagang. Betapa sulitnya perhubungan kala itu dapatlah dimaklumi berhubung
terdapatnya bajak laut di dalam perjalannya. Pada tahun 1633 surat-surat yang
datang dari negeri Belanda setelah dicatat oleh jurusita lalu dipertontonkan di
Stadsherberg (Gedung Penginapan Kota) sehingga tiap orang dapat memeriksa
apakah ada surat baginya. Waktu tempuh surat dari negeri Belanda ke Indonesia
waktu itu adalah 9 bulan sedangkan surat dari Jakarta ke Ambonia memerlukan
waktu 4 bulan (Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi, 1980 : 48).
Kantor Pos pertama didirikan di Jakarta oleh Gubernur Jenderal G.W
Baron van Imhoff pada tanggal 26 Agustus 1746 dengan tujuan untuk lebih
menjamin keamanan surat-surat penduduk, terutama bagi mereka yang berdagang
dari kantor-kantor di luar Jawa dan bagi mereka yang datang dari dan pergi ke
Negeri Belanda. Setelah Kantor Pos Jakarta didirikan, maka empat tahun
kemudian didirikan Kantor Pos Semarang untuk mengadakan perhubungan pos
yang teratur antara kedua tempat itu dan untuk mempercepat pengirimannya. Rute
perjalanan pos kala itu melalui Karawang, Cirebon dan Pekalongan. Sesudah itu
terdapat perhubungan pos yang teratur antara Jakarta dan Priangan dan antara
Semarang dengan kerajaan-kerajaan Surakarta dan Yogyakarta (Metro files,
5/11/2011).
Pada tanggal 12 Januari 1799 semua Kantor Pos dinyatakan sebagai milik
Hindia Belanda. Pembubaran kompeni ini baru terlaksanan pada tahun 1800
yakni setelah berkuasa selama 200 tahun. Meskipun demikian sensor terhadap
surat masih terus berjalan dan dilakukan di muka si- alamat oleh Komisi sensor.
Pada tahun 1901 dibentuk sebuah “college” yang terdiri dari komisaris-komisaris
Perposan Hindia Belanda untuk menyusun organisasi yang baru. Untuk
mempercepat pengiriman surat maka pemilik tanah di tanah-tanah tinggi Jakarta
diperintahkan menyediakan 2 ekor kuda pos untuk tiap kampung. Selanjutnya
diharuskan dibentuk patroli-patroli untuk menjaga keamanan perhubungan pos
(Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi, 1980 : 52).
Masa pemerintahan Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels dibuat
jalan raya pos dari Anyer sampai Panarukan. Kebijaksanaan ini memang tepat
karena dilihat dari segi strategis kemiliteran diperlukan transportasi cepat untuk
memungkinkan sistem informasi secara cepat pula. Untuk memenuhi maksud itu
dengan tangan besi Daendels merencanakan pembuatan jalan raya pos dengan
memanfaatkan jalan-jalan yang sudah ada yang pernah dilalui pasukan Sultan
Agung pada waktu menyerang Batavia. Pembuatan “Jalan Raya Pos” pada tahun
1809 dapat diselesaikan dalam waktu satu tahun. Melalui pembangunan jalan raya
Pos ini, maka diletakkannya prasarana yang sangat penting bagi perkembangan
ekonomi sosial dan politik Jawa, tidak hanya dalam bidang transportasi tetapi juga
dalam bidang administrasi sosial dan mobilitas sosial (Mimbar Indonesia, 1954:
22).
Jalan raya pos terbentang sepanjang pantai utara Jawa dari Barat sampai
ke Timur yang dapat dilalui oleh Cikarpos dan cikar-cikar besar yang beroda
tinggi. Disepanjang jalan ini didirikan secara teratur stasiun-stasiun pos dan
kandang-kandang kuda pada jarak tertentu. Dengan adanya perhubungan darat itu
maka perhubungan dan perdagangan bertambah ramai. Perjalanan dari Jawa Barat
ke Jawa Timur yang sebelumnya memakan waktu 40 hari dapat diperpendek
menjadi 6 hari. Kemajuan ini memberi kesempatan pula untuk memperbaiki
perhubungan pos. Daendels lalu mengadakan suatu pos kuda yang teratur,
commit
tujuannya yang terutama ialah untuk to user
mempercepat pengiriman laporan-laporan
perpustakaan.uns.ac.id 44
digilib.uns.ac.id
dari tentaranya yang berada di daerah-daerah yang jauh dan terpencil, sehingga
tidak tergantung kepada keberangkatan kapal-kapal, dan kiriman-kiriman
pemerintah, surat-surat partikelir maupun pedagang dapat dipercepat
pengirimannya. Setelah jalan raya pos dibuka, maka setiap jarak 15 km terdapat
rumah-rumah penginapan dan tempat-tempat pertukaran kuda yang menjadi beban
rakyat. Perhubungan pos diselenggarakan dengan kereta-kereta pos yang sama
bentuknya. Postilon atau sais berbaju seragam biru dengan pinggiran merah
mengendarai kereta-kereta pos (Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi,
1980 : 56).
Tiap bulan Komisaris pos harus mengirimkan laporan tertulis dan
memberi pertangung jawaban triwulan kepada Kepala Pos Distrik. Komisaris
jalan dan perposan harus mengadakan pemerikasaan lengkap tiap triwulan pada
semua Kantor Pos. Bila administrasi dan kasnya terdapat baik, maka buku posnya
ditandatangani sebagai tanda telah dilakukan pemeriksaan. Gubernur Jenderal
harus diberitahu kalau terjadi kelainan-kelainan. Tiap kwartal komisaris harus
memberikan laporan tentang hasil pemerikasaannya kepada Gubernur Jenderal.
Selain dengan postillon (pegawai pos), pos dapat dikirimkan dengan perantara
pedagang-pedagang yang berpergian dengan mempergunakan kendaraannya
sendiri. Semasa pemerintahannya, Daendels juga mengadakan perubahan yang
penting dalam pemberian jaminan terhadap rahasia surat. Ia menetapkan bahwa
pembukaan surat adalah terlarang (Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi,
1980 : 58).
dilengkapi elektronic mobile pos di beberapa kota besar. Semua titik merupakan
rantai yang terhubung satu sama lain secara solid dan terintegrasi. Sistem Kode
Pos diciptakan untuk mempermudah processing kiriman pos dimana tiap jengkal
daerah di Indonesia mampu diidentifikasi dengan akurat (http://surabayawebs.
com/index.php/2011/07/27/menjelang-265-tahun-pos-indonesia-melayani-bangsa-
dan-negara/).
Untuk lebih jelasnya, berikut ini tabel perkembangan Pos di Indonesia,
Tabel. 2 Perkembangan Pos Indonesia
TAHUN KETERANGAN
1596 Kedatangannya Cornelis de Houtman telah membawa surat-
surat untuk raja-raja di Banten dan Jakarta. Meskipun telah ada
hubungan surat-menyurat, namun pengiriman surat harus
ditujukan kepada pejabat-pejabat resmi dan isinya tidak boleh
mengandung pemberitaan tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan pemberitaan tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan Kompeni yang berdagang di Indonesia.
26 - 8- 1746 Kantor Pos pertama didirikan di Jakarta oleh Gubernur
Jenderal G.W Baraon van Imhoff pada tanggal. Tujuannya
untuk lebih menjamin keamanan surat-surat penduduk,
terutama bagi mereka yang berdagang dari kantor-kantor di
luar Jawa dan bagi mereka yang datang dari dan pergi ke
Negeri Belanda.
1809 Pembuatan Jalan Raya Pos Atas perintah Gubernur Jenderal
Daendels. Disepanjang jalan didirikan secara teratur stasiun
stasiun pos tujuannya yang terutama ialah untuk mempercepat
pengiriman laporan-laporan dari tentaranya yang berada di daerah-
daerah yang jauh dan terpencil.
1906 Pos di Indonesia berubah menjadi Posts Telegraafend Telefoon
Dienst atau Jawatan Pos, Telegraf, dan Telepon (PTT).
Di sebelah utara pertigaan jalan Gladag didirikan Kantor pos dan Kantor
Telepon. Pada tahun 1948 bulan Desember Kantor Pos dan Kantor
Telepon tersebut dibakar sebagai bentuk pertahanan kota karena adanya
Agresi Militer Belanda. Kemudian Kantor Pos dibangun kembali, akan
tetapi bangunan Kantor Pos tidak lagi menyatu dengan Kantor Telepon.
Bangunan Kantor Pos yang baru dibangun di tanah bekas bagunan rumah-
rumah besar milik Belanda.
Sakiman, Manajer Sumber Daya Manusia Kantor Pos Solo, tanggal 1 Agustus
2011).
Kantor Pos Solo menyediakan prangko prisma yaitu prangko yang
menggunakan foto pribadi sebagai gambar di prangko tersebut. Kantor Pos Solo
memiliki 14 buah bis surat yang tersebar di area Solo. Setiap harinya bis surat
dicek oleh petugas pos sebanyak 2 kali. Dengan pesatnya perkembangan
teknologi, maka aplikasi teknologi dijadikan basis pengembangan produk maupun
layanan, Kantor Pos Solo sudah melakukan peningkatan layanan dengan
menggunakan teknologi. Kantor Pos Solo memberikan sarana untuk melakukan
jejak lacak untuk melacak kiriman internasional. Bentuk pengembangan berbasis
teknologi juga dilakukan pada pelayanan logistik dan jasa keuangan (wawancara
dengan Bapak Djoko, wakil kepala kantor Pos Solo, tanggal 1 Agustus 2011).
surat dasar 2 kg dan paket seberat 20 kg yang harus disampaikan di dalam dan
luar negeri. Untuk melaksanakan layanan pos universal, Universal Pos Union
(UPU) menetapkan ketentuan sebagai berikut :
1. Single postal territory, artinya seluruh wilayah Indonesia dianggap sebagai
bagian dari wilayah pos tunggal yang merupakan satu kesatuan bagi pertukaran
kiriman pos. Seseorang dapat mengirim surat melalui pos dengan jaminan
tersedianya layanan sampai ke seluruh pelosok tanah air dan seluruh penjuru
dunia.
2. Freedom of transit, artinya Pos Indonesia mewakili negara, wajib menyalurkan
atau meneruskan kiriman negara lain dengan sarana yang paling aman dan rute
tercepat (Sri Wahyuningsih, tt : 7).
Berkembangnya teknologi informasi dan telekomunikasi, mempengaruhi
budaya masyarakat dalam pola penggunaan jasa perposan, masyarakat cenderung
memilih yang layanan yang prosesnya cepat dengan tarif memadai. Akibatnya
berpengaruh terhadap pemanfaatan sarana dan pendapatan Pos Indonesia di
daerah pedesaan atau daerah yang kurang potensial. Disisi lain, sebagai anggota
UPU (Universal Postal Union), Pos Indonesia harus menjamin bahwa semua
pengguna/pelanggan menikmati hak atas layanan pos universal yang meliputi
ketentuan tetap mengenai mutu layanan pokok pos di semua titik dalam
wilayahnya, dengan tarif terjangkau.
Pemerintah berkewajiban untuk menjamin terselenggaranya layanan
universal yang harus memenuhi kriteria menjangkau seluruh pelosok tanah air,
termasuk daerah terpencil, lokasi transmigrasi dan daerah perintisan dengan
perlakuan yang sama dan tarif yang terjangkau masyarakat serta mempunyai
jaringan internasional. Sementara itu, Pos Indonesia yang merupakan anggota
Union Postal Universal (UPU) juga terikat konvensi untuk melakukan pelayanan
yang bersifat Universal Service Obligation (USO) yang mewajibkan Pos
Indonesia untuk memberikan pelayanan murah dan merata untuk seluruh
penduduk.
Pos Indonesia sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga
diberikan tanggung jawab untuk commit to userperan pemerintah dalam melayani
memberikan
perpustakaan.uns.ac.id 56
digilib.uns.ac.id
pokok perusahaan Kantor Pos Solo menetapkan visinya yaitu; Pos Indonesia
senantiasa berupaya untuk menjadi penyedia sarana komunikasi kelas dunia, yang
peduli terhadap lingkungan, dikelola oleh sumber daya manusia yang profesional
sehingga mampu memberikan layanan terbaik bagi masyarakat, serta tumbuh dan
berkembang sesuai dengan konsep bisnis yang sehat.
Sedangkan misi Kantor Pos Solo yaitu; menyediakan sarana komunikasi
yang handal dan terpercaya bagi masyarakat dan pemerintah guna menjunjung
pembangunan nasional serta memperkuat kesatuan dan keutuhan bangsa dan
negara. Dan mengembangkan usaha yang bertumpu pada peningkatan mutu
pelayanan melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna untuk
mencapai kepuasan pelanggan serta memberikan nilai tambah yang optimal bagi
karyawan, pemegang saham, masyarakat, dan mitra kerja (Sumber : Bagian
Supervisor SDM Kantor Pos Solo).
b. Tugas dan Tujuan
Kantor Pos Solo mengemban tugas sebagi penyedia sarana komunikasi yang
baik dan terpercaya bagi masyarakat dan pemerintah untuk menunjang
pembangunan nasional sehingga memperkuat kesatuan dan keutuhan bangsa.
Sedangkan tujuan Kantor pos Solo yaitu; senantiasa berupaya untuk menjadi
penyedia komunikasi kelas dunia yang peduli terhadap lingkungan sehingga
mampu memberikan pelayanan maksimal bagi mesyarakat dan tumbuh sesuai
denagn konsep bisnis yang sehat (wawancara dengan Bapak Djoko, Wakil
Kepala Kantor Pos Solo, tanggal 1 Agustus 2011).
c. Logo Pos Indonesia
Logo merupakan sebuah simbol yang menunjukkan citra, visi, dan misi dari
pemilik logo tersebut. Apabila logo tersebut adalah milik sebuah perusahaan, logo
tersebut akan merefleksikan jati diri perusahaan tersebut. Logo juga merupakan
identitas suatu perusahaan yang menggambarkan tujuan-tujuan, prinsip-prinsip,
serta ideologi yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Logo suatu perusahaan bisa
saja berubah seiring dengan perubahan diri dari perusahaan itu sendiri. Dalam
perkembangan PT. Pos Indonesia (Persero), logo yang mewakili diri Pos
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 60
digilib.uns.ac.id
Indonesia pun berubah mengikuti perubahan yang terjadi di dalam tubuh PT. Pos
Indonesia (Persero) itu sendiri.
Gambar 1. Logo Pos Indonesia
bertugas sebagai koordinator operasional dari beberapa kepala bagian. Berikut ini
struktur organisasi Kantor Pos Solo;
Bagan 1. Struktur Organisasi Kantor Pos Solo 57100
STRUKTUR ORGANISASI KANTOR POS SOLO 57100
MANAJER ANTARAN
DWI ANDRIANTI P
Deskripsi jabatan bagian pada struktur organisasi PT. Pos Indonesia (Persero)
Kantor Pos Solo adalah sebagaicommit
berikutto: user
perpustakaan.uns.ac.id 62
digilib.uns.ac.id
Paket pos biasa merupakan layanan pengiriman atas kemasan yang berisi
barang dengan ketentuan bentuk yang cukup besar, ukuran dan berat > 5 <
40 kg. Pengiriman jenis ini dilakukan melalui laut dan darat dengan waktu
tempuh antara dua minggu sampai dengan satu bulan untuk pengiriman
paket pos luar negeri. Ketententuan mengenai lamanya pengiriman ini
tergantng pada jarak. Kemasan yang berisi barang dengan ketentuan sebagai
berikut :
a). Darat/ laut dengan berat maksimum 40 kg
b). Udara dengan berat maksimum 30 kg
2. Paket pos Kilat Khusus
Paket pos kilat khusus memiliki keunggulan waktu tempuh yang lebih cepat
dibandingkan paket pos biasa. Layanan ini menawarkan garansi waktu
tempuh dang anti rugi jika terjadi keterlambatan atau hilang.
h. Suratpos
1. Suratpos Kilat Khusus
Sarana pengiriman dokumen dan barang domestic yang cepat dengan
jaringan terluas.
2. Pos Expres
Layanan pengiriman dokumen penting, surat dan barang berharga secara
lebih cepat, dijamin tepat waktu, aman dan terlacak dengan mengedepankan
akurasi pengiriman berbasis teknologi informasi ( IT ), mengutamakan
solusi dan pelayanan istimewa serta premium class service dengan hrga
kompetitif.
3. Suratpos Tercatat
Saranan pengiriman dokumen dan barang dengan aman dan dalam
jangkauan terluas ke luar negeri (wawancara dengan Bapak Kukuh, Manajer
Pelayanan Jasa Surat Pos dan Layanan Prioritas Kantor Pos Solo, tanggal 1
Agustus 2011).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 69
digilib.uns.ac.id
5. Sistem Operasi
a. Sistem Operasi Pengiriman Surat
Sitem operasi dalam pengiriman surat terdiri dari beberapa langkah berikut
ini:
1). Input
Input adalah sistem operasi Pos Express yaitu surat yang dikirim oleh
pelanggan yang nantinya akan di proses oleh Pos Express sehingga surat yang
dikirim sampai ke alamat tujuan.
2). Proses
Perubahan input menjadi output. Dalam hal ini proses yang dilakukan dari
penerimaan surat hingga pendistribusian surat sampai alamat yang dituju
adalah collecting, processing, transporting, dan delivery.
a). Coleccting
Coleccting adalah kegiatan pengumpulan surat dari pengirim yang
diterima di loket kantor pos, kantor pos cabang (KPC), maupun dari
perusahaan yang telah mengadakan kerjasama.
Dalam proses collecting, terdapat prosedur yang dilakukan oleh
petugas loket PLB (Pusat Layanan Bisnis), yaitu antara lain :
(1). Pengisisan daftar pengantar kiriman
(2). Pemerikasaan surat
(3). Penimbangan berat kiriman
(4). Pencetakan resi
(5). Pemberian stempel pada resi
b). Processing
Processing merupakan tahap kedua dari sistem operasi dalam
pengiriman surat. Setelah processing pengumpulan surat dari loket,
kemudian surat akan diproses kembali di bagian processing. Kegiatan
processing ini secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu pengolahan di
kantor asal dan pengolahan di kantor tujuan.
(1). Pengolahan di kantor asal
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 70
digilib.uns.ac.id
4). Kewajiban mengangkut kiriman pos sebagimana dimaksud dalam ayat (1)
dapat berlaku juga bagi semua pihak yang menyelenggarakan angkutan darat, laut,
udara dan media telekomunikasi bukan untuk umum dengan imbalan sesuai
dengan ketentua yang berlaku.
Menurut PP Nomor 37 Tahun 1985 Pasal 11, setiap perusahaan angkutan
darat, laut, udara dan media telekomunikasi untuk umum dan bukan untuk umum
wajib mengangkut kiriman pos yang diserahkan kepada Pos Indonesia dan untuk
keperluan pengangkutan paket pos maka setiap perusahaan angkutan umum wajib
menyampaikan jadwal perjalanannya dan media telekomunikasi untuk umum
wajib menyampaikan jadwal hubungannya kepada Menteri atau Badan yang
ditunjuk dan pihak pengangkut berhak mendapat imbalan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku. Di dalam menyelenggarakan pengangkutan, Kantor Pos Solo
bekerja sama dengan pihak-pihak perusahaan :
1). Garuda Indonesia (GIA)
2). Merpati airlines
3). Jawatan Angkutan Motor Republik Indonesia (DAMRI)
4). Koperasi Milik PT Pos Indonesia (Persero)
Pada dasarnya kerja sama yang terjadi antara Kantor Pos Solo dengan
pihak pengangkut tidak dibuat secara langsung oleh pejabat kantor pos Solo,
karena yang membuat perjanjian adalah PT Pos Indonesia (Persero) Pusat. Hal ini
juga dikarenakan Kantor Pos Solo berstatus sebagai kantor pos rayon dan kantor
pos pemeriksa, sehingga bertindak sebagai unit pelaksana teknis saja yaitu
memeriksa paket-paket pos pembantu untuk kemudian dibuatkan surat pengantar
ke kantor pos tujuan. Kerjasama yang yang dibuat sendiri Kantor Pos Solo
hanyalah kerjasama dengan koperasi yakni mengenai sewa kontrak kendaraan
(armada angkut). Armada yang disewa ini digunakan untuk pengangkutan kiriman
pos untuk wilayah se-eks karesidenan Surakarta.
Pengangkutan merupakan faktor yang sangat menentukan proses
pengiriman paket pos. Pengangkutan yang berjalan cepat, aman, lancar dan
selamat merupakan tujuan dari adanya perjanjian kerja sama pengangkutan.
Mengingat hal tersebut, PT commit to user
Pos Indonesia dalam membuat perjanjian
perpustakaan.uns.ac.id 75
digilib.uns.ac.id
menjadikan Pos Indonesia semakin berat. Sebab, kantor pos di wilayah terpencil
umumnya selalu merugi. Dan yang tidak kalah penting Pos Indonesia harus
mampu menjangkau wilayah terpencil di daerah perbatasan. Karena keberadaan
kantor pos di sana, merupakan lambang bahwa wilayah tersebut masuk wilayah
kedaulatan Indonesia. Semua itu, jelas membutuhkan biaya yang tidak sedikit
(wawancara dengan Bapak Djoko, Wakil Kepala Kantor Pos Solo, tanggal 1
Agustus 2011).
Kantor Pos, dengan ribuan pekerjanya telah memproses surat-surat yang
ada. Petugas Pos memilah-milah surat, dikumpulkan, dikirim ke kantor-kantor Pos
yang lebih besar, kemudian dipilah-pilah lagi, dikumpulkan lagi, lalu dikirim ke
kantor-kantor pos tujuan. Di pilah-pilah lagi, dikumpulkan lagi, kemudian
dikelompokkan untuk dibawa ke masing-masing petugas pengirim surat, dan
akhirnya, surat tersebut sampai di alamat tujuan.
Fungsi Kantor Pos Solo kini sudah semakin tersisihkan seiring
perkembangan zaman dan teknologi. Kondisi ini tentu berbeda dengan keberadaan
Kantor Pos Solo dahulu sebagai satu-satunya lembaga penyedia jasa komunikasi
yang sangat vital. Dahulu surat menajadi satu-satunya alat komunikasi.
Keberadaan surat telah menumbuhkan tradisi menulis di kalangan msyarakat.
Bahkan teknik penulisan surat sudah dijarkan sejak sekolah dasar. Berkomunikasi
melalui surat memberi kenangan tersendiri bagi pengirim dan penerima surat. Di
sisi lain keberadaan prangko dapat dijadikan sebagi perekat hubungan antar-
masyarakat dengan cara menampilkan perangko kebudayaan. Penerbitan prangko
sering dikaitkan dengan suatu kejadian atau peristiwa dan dimaksudkan untuk
memperingati kejadian atau peristiwa, baik yang bersifat nasional maupun
internasional.
Saat ini, Fungsi Kantor Pos Solo sebagai penyedia layanan jasa
pengiriman semua jenis berita misalnya surat dan telegram mulai ditingggalkan.
Namun, pelanggan korporat yang masih menggunakan jasa pos masih cukup
tinggi. Tidak semua dokumen bisa diselesaikan dengan teknologi. Banyak
perusahaan yang mempercayakan pengiriman dokumen dan surat-surat resmi pada
Pos Indonesia. Perusahaan yang commit to user layanan ini cukup menyediakan
menggunakan
perpustakaan.uns.ac.id 78
digilib.uns.ac.id
produksi surat dari korporat. Dari satu pelanggan korporat, akan memproduksi
surat yang jauh lebih banyak sehingga bila ditotal jumlah pengiriman surat
menurun namun produksi pengiriman meningkat. Kerjasama dengan organisasi
bisnis lain, instansi pemerintahan atau komunitas perbankan dalam pengiriman
surat atau sejenis surat dokumen sangat membantu keberlangsungan unit
pengiriman surat. Layanan mail yang tersedia mencakup surat biasa (regular
mail), surat tercatat) (registered mail, surat kilat khusus (urgent mail). Hal ini
membuktikan bahwa perkembangan teknologi tidak sepenuhnya dapat
menggantikan peran Pos khusunya kantor Pos Solo sebagai media layanan
komunikasi jasa bagi masyarakat. Kantor Pos Solo yang mampu menjadi perekat
hubungan antar-masyarakat serta sebagai alat komunikasi untuk keselarasan
politik dan persatuan nasional, perantara efektif hubungan dengan berbagai
institusi dan alat pertahanan/kedaulatan Negara.
pelayanan baik, aman, dan memuaskan menjadi jaminan utama dalam pengiriman
barang.
Kantor Pos Solo khususnya dituntut untuk memberikan pilihan yang
beragam dalam upaya menarik minat pengguna jasa pos. Hal inilah yang
kemudian memunculkan berbagai macam produk pos. Pengiriman barang terbagi
dalam dua kategori yaitu, pengiriman barang dalam partai besar dan pengiriman
barang dalam partai kecil (ritel). Untuk pengiriman barang partai besar, Kantor
Pos Solo menyediakan layanan jasa logistik, yang terbagi menjadi cutomized dan
layanan kargo. Customized yaitu layanan pengiriman barang dengan spesifikasi
dan harga sesuai dengan permintaan atau kesepakatan. Layanan kargo untuk
pengiriman barang tanpa batasan ukuran dan berat, layanan berupa pengiriman
barang dari gudang pengirim langsung ke gudang penerima baik itu dikirim ke
atau dari dalam dan luar negeri.
Untuk pengiriman barang dalam partai kecil (ritel) Kantor Pos Solo
menyediakan layanan paketpos standar dan paketpos kilat khusus. Paketpos
standar adalah layanan hemat untuk pengiriman barang dalam negeri. Paketpos
kilat khusus adalah layanan prioritas pengiriman barang untuk kota tujuan tertentu
di Indonesia. Garansi waktu tempuh kiriman dan ganti rugi jika terjadi
keterlambatan. Jaringan paketpos kilat khusus terintegrasi dan terkoneksi dengan
sistem teknologi informasi yang memungkinkan status kiriman lebih mudah
dilacak dan diketahui. Jaringan pengiriman barang melalui paketpos kilat khusus
menjangkau seluruh Indonesia (182 kota/ kabupaten) dan terus dikembangkan
untuk memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat. Sedangkan untuk
pengiriman barang ke luar negeri, di setiap Kantor Pos tersedia layanan paketpos
luar negeri. Ini membuktikan bahwa Kantor Pos Solo tetap mampu bertahan
bahkan kian menunjukkan eksistensi dan kontribusi lebih nyata pada masyarakat
dan bangsa serta sebagai penggerak perekonomian masyarakat (wawancara
dengan Bapak Kukuh, Manajer Pelayanan Jasa Surat Pos dan Layanan Prioritas
Kantor Pos Solo, tanggal 1 Agustus 2011).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 83
digilib.uns.ac.id
Pos bernama tabungan pos, tabungan pos sendiri merupakan cikal bakal dari Bank
Tabungan Negara (BTN). Karena fungsi pos lain dengan fungsi bank maka dalam
perkembangannya dipisahlah layanan bank dari layanan inti Pos. Saat ini layanan
tabungan batara merupakan kerjasama dengan Bank Tabungan Negara (BTN)
yang membuka loket di Kantor Pos solo. Tabungan batara pos memberikan
pelayanan seperti :
a). Menerima dan meneruskan pembukuaan rekening tabungan atau permintaan
untuk menjadi penabung.
b). Menerima tabungan dan membayar pengambilan uang tabungan
(wawancara dengan Bapak Sakiman, Manajer Sumber Daya Manusia Kantor Pos
Solo, tanggal 1 Agustus 2011).
Persaingan yang semakin ketat dengan para kompetitor domestik maupun
internasional dalam bisnis perposan, harus dipandang sebagai tantangan dan
momentum bagi Pos Indonesia untuk menunjukkan kinerjanya Menghadapi
persaingan bisnis tersebut Pos Indonesia Bukan saja mengembangkan produk
layanan yang terkait langsung dengan bisnis intinya, tetapi juga ekspansi ke
berbagai bidang usaha yang lainnya. Selain jasa keuangan weselpos, giropos, dan
tabungan batara, Kantor Pos Solo juga melayani jasa keuangan SOPP (System
Online Payment Point) yaitu layanan jasa mudah dan praktis dalam melakukan
setoran tabungan, pembayaran tagihan rekening telepon, seluler, asuransi, kredit,
penerimaan pajak dan isi ulang pulsa seluler. Kerjasama SOPP (System Online
Payment Point) pada Kantor Pos Solo dilakukan dengan Kerjasama SOPP pada
Kantor Pos Solo dilakukan dengan beberapa perusahaan corporat diantaranya,
FIF, Telkom, Adira, BAF, Otto Summit Finance, Ge Cons Finance, ABN Amro,
Telkomsel, Indosat, PLN, Setoran Pajak, Bank Muamalat, Indonesia, Suzuki
Finance Indonesia, BTN, Citi Bank, HSBC, Bakrie, Bhakti, Colombia Finance,
Tunas Finance, Nusapro, Wanaartha (wawancara dengan Bapak Djoko, Wakil
Kepala Kantor Pos Solo, tanggal 1 Agustus 2011).
Dalam upaya peningkatan penerimaan pajak dan non pajak melalui
rekening giro pos. Kantor Pos Solo saat ini tengah mengintensifkan pelaksanaan
“jemput bola” untuk menampung commit to user
setoran-setoran penerimaan negara dan
perpustakaan.uns.ac.id 85
digilib.uns.ac.id
perusahaan-perusahaan dan instansi yang ada di kota Solo dan sekitarnya. Secara
umum ada dua cara yang ditempuh, yaitu mendatangi perusahaan-perusahan dan
instansi terkait oleh para petugas pemasaran serta membuka loket layanan
penerimaan pajak dan non pajak di kantor pelayanan pajak Surakarta (wawancara
dengan Bapak Djoko, Wakil Kepala Kantor Pos Solo, tanggal 1 Agustus 2011).
Terobosan baru dari layanan Kantor pos Solo ini mampu memikat
masyarakat untuk menggunakan layanan jasa keuangan dari Kantor Pos Solo.
Umumnya masyarakat memilih menggunakan layanan jasa dari pos karena
prosedur pembayaran yang mudah, tidak rumit dan cepat. Selain itu juga karena
adanya berbagai macam layanan jasa yang disediakan, sehingga masyarakat yang
menggunakan layanan jasa dari pos bisa melakukan berbagai transaksi
pembayaran sekaligus di tempat (wawancara dengan Mbak Yanti, masyarakat
pengguna layanan jasa Kantor Pos Solo, tanggal 8 Agustus 2011). Meskipun
perkembangan teknologi yang tak terbatas dan menjamurnya perusahaan yang
menyerupai pos, Kantor Pos Solo tetap hadir dan memberikan pelayanannya bagi
kepentingan masyarakat serta sebagai penggerak perekonomian masyarakat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pos Indonesia telah mengalami berbagai perkembangan sejak masa
kolonial, masa kemerdekaan hingga sekarang. Pos Indonesia terus mengupayakan
penyempurnaan layanan untuk menjawab tantangan jaman dan kebutuhan
masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Kantor Pos pertama didirikan di Jakarta oleh Gubernur Jenderal G.W
Baraon van Imhoff pada tanggal 26 Agustus 1746 dengan tujuan untuk
lebih menjamin keamanan surat-surat penduduk. Pada tanggal 27
September 1945 Angkatan Muda PTT merebut kantor Jawatan Pos,
Telegraf, dan Telepon (PTT) dari tangan Jepang, hingga kini tanggal 27
September 1945 diperingati sebagai hari lahir Pos dan Telekomunikasi.
Pos Indonesia telah beberapa kali mengalami perubahan status mulai dari
Jawatan Pos, Telegraf, dan Telepon (PTT). Keluarnya perpu No. 19/1960
tentang Perusahaan Negara, maka pada tanggal 1 Januari 1962 Jawatan
Pos, Telegraf, dan Telepon (PTT) berubah menjadi Perusahaan Negara
(PN) Pos dan Telekomunikasi. Dinas Pos yang karena fungsinya lebih
sosial daripada dinas Telekomunikasi yang lebih melayani dunia bisnis,
maka dipisahkanlah Dinas Pos dan Telekomunikasi sehingga masing-
masing menjadi Perusahaan Negara (PN) Pos dan Giro dengan Perusahaan
Negara (PN) Telekomunikasi pada tanggal 6 Juli 1965. Pada tahun 1978
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1978 berubah menjadi
Perusahaan Umum (Perum) Pos dan Giro. Selama 17 tahun berstatus
Perum, maka pada tanggalcommit
20 Juni
to 1995
user Perusahaan Umum (Perum) Pos
86
perpustakaan.uns.ac.id 87
digilib.uns.ac.id
B. Implikasi
1. Teoritis
Perkembangan Kantor Pos Solo tidak lepas dari keterkaitan dengan
kebijakan pemerintah baik itu perubahan politik, ekonomi, sosial dan budaya
sejak masa kolonial, masa kemerdekaan hingga sekarang. Kebijakan pemerintah
telah membawa Pos Indonesia mengalami beberapa kali perubahan satus, sejak
perubahan status dari Perum Pos dan Giro menjadi PT Pos Indonesia (Persero)
itulah, perkembangan Pos Indonesia seperti anak panah yang dilepas dari
busurnya segalanya bergerak amat cepat. Bukan saja pengembangan produk yang
layanan yang terkait langsung dengan bisnis intinya, tetapi juga ekspansi ke
berbagai bidang usaha lainnya. Penelitian ini secara teori mampu membuka
pendalaman materi dan memberikan pengetahuan tentang Kantor Pos Solo.
2. Metodologis
Dalam pelaksanaan penelitian yaitu menggunakan teknik pengumpulan
data dengan metode wawancara dan observasi secara langsung, sering sekali
dijumpai antara informan satu dengan yang lain mempunyai jawaban yang
berbeda berdasarkan kemampuan pemahaman dan kemampuan berbicara
informan. Sehingga sedikit menghambat analisis
commit to user peneliti untuk mendeskripsikan
perpustakaan.uns.ac.id 89
digilib.uns.ac.id
perkembangan dari Kantor Pos Solo ini. Menghadapi hal ini tindakan yang
dilakukan adalah dengan mencari informasi lain dengan tidak hanya dengan
wawancara saja, tapi juga dengan mencari data lain baik dari buku-buku maupun
hasil penelitian mengenai Pos Indonesia.
3. Praktis
Perkembangan pos dalam rangka efisiensi dan efektifitas usaha
penyelenggaraan jasa pos dan giro, telah mampu menjawab tantangan zaman dan
kebutuhan masyarakat. Melalui berbagai terobosan layanan baru yang bukan saja
produk layanan yang terkait langsung dengan bisnis intinya, tetapi juga ekspansi
ke berbagai bidang usaha yang lainnya. Sehingga Kantor Pos Solo benar-benar
dapat mengoptimalkan pemanfaatan layanan jasa yang dimiliki. Menyediakan
sarana komunikasi dan layanan jasa yang handal dan terpercaya bagi masyarakat
dan pemerintah guna menjunjung pembangunan nasional serta memperkuat
kesatuan dan keutuhan bangsa dan negara.
C. Saran
Setelah mengadakan penelitian tentang “Perkembangan Kantor Pos Solo
dan Peranannya dalam Bidang Jasa bagi Masyarakat”, maka dapat diajukan
saran-saran kepada:
1. Kantor Pos Solo
Kepada Kantor Pos Solo diharapkan agar selalu melakukan terobosan-
terobosan baru untuk produk dan jasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan
perkembangan informasi yang diperoleh dan terus mengupayakan penyempurnaan
layanan untuk menjawab tantangan zaman dan kebutuhan masyarakat. Persaingan
yang semakin ketat dengan para kompetitor domestik maupun internasional dalam
bisnis perposan, harus dipandang sebagai tantangan dan momentum bagi Kantor
Pos Solo untuk menunjukkan kinerjanya yang lebih baik. Kepada para staf
pegawai Kantor Pos Solo hendaknya lebih meningkatkan disiplin kerja yang
sudah ada terutama petugas yang secara langsung berhubungan dengan pelanggan
commit
agar dapat meningkatkan pelayanan mutu.to user
perpustakaan.uns.ac.id 90
digilib.uns.ac.id
2. Masyarakat
Kepada masyarakat diharapkan agar lebih berperan aktif lagi dalam
mendukung eksistensi Kantor Pos Solo, karena beberapa tahun belakangan ini
banyak sekali bermunculan layanan jasa yang menyerupai Pos. Dukungan dari
masyarakat bisa diperlihatkan dengan menggunakan layanan jasa dari Kantor Pos
Solo serta ikut menjaga kebersihan, dan ketertiban bangunan kantor pos itu sendiri
dengan tidak mencorat coret bangunan pos maupun bis surat yang ada di pinggir
jalan. Menggunakan jasa Kantor Pos merupakan sebuah tindakan untuk turut
membangun bangsa, mengingat arti penting Kantor Pos Solo yang mampu
menjadi perekat hubungan antar-masyarakat serta sebagai alat
pertahanan/kedaulatan Negara.
3. Pemerintah
Kepada Pemerintah diharapkan agar lebih mengoptimalkan peran dan
fungsi Kantor Pos Solo. Pemerintah hendaknya lebih meningkatkan promosi atau
ajakan kepada masyarakat agar menggunakan layanan jasa dari Kantor Pos Solo.
Promosi bisa melalui berbagai media seperti koran, baliho, maupun melalui
televisi lokal. Karena dirasa akhir-akhir ini promosi tentang kantor pos mengalami
penurunan dan banyak masyarakat yang belum mengetahui perkembangan
layanan yang diberikan Kantor pos Solo saat ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 91
digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku:
Husein Umar. 2003. Studi Kelayakan dalam Bisnis Jasa. Jakarta: Gramedia.
Miles, M.B. & Huberman, A.M. 1992. Analisis Data Kualitatif. Terjemahan
Tjetjef Rohendi Rohidi. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Yin, Robert K. 1996. Studi Kasus (Desain dan Metode). Jakarta : Grafindo
Persada.
Sumber Arsip
Hassan Noer. 1993. Sejarah Pos lan Giro ing Indonesia. Mekar Sari. 48.
Sumber Internet:
Sumber Lainnya
Program Metro files di Stasiun Televisi Swasta Metro TV tentang Sejarah PT.
Pos Indonesia. Dikutip tanggal 5 November 2011.
commit to user