ABSTRACT
15
Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi, Pengangguran Dan Kemiskinan (15-27)
16
DAYA SAING Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya
Vol. 17, No. 1, Juni 2015
17
Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi, Pengangguran Dan Kemiskinan (15-27)
perekonomian yang menyebabkan barang sebesar 2,5% diatas trendnya yang telah
dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat dicapai pada tahun tertentu, maka tingkat
bertambah dan kemakmuran masyarakat pengangguran akan turun sebesar 1%.
meningkat. Pertumbuhan ekonomi dapat Jadi 1%/2,5% = 0,4%. Apabila tingkat
juga diartikan sebagai kenaikan Gross pengangguran ingin diturunkan sebesar 2%,
Domestic Product (GDP) atau Gross National maka pertumbuhan ekonomi haruslah dipacu
Product (GNP) tanpa memandang apakah agar bisa tumbuh sebesar 5% diatas ratarata..
kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari Ada beberapa indikator yang
tingkat pertumbuhan penduduk atau apakah menyebabkan orang terperangkap kemiskinan,
perubahan struktur ekonomi terjadi atau tidak diantaranya perkembangan di bidang sosial
(Arsyad, 1999). dan ekonomi antara lain pelayanan kesehatan,
Menurut pendapat Sadono Sukirno gizi, pengajaran, perumahan, konsumsi,
(1994), pertumbuhan ekonomi adalah transportasi dan jasa, pertanian, industri dan
perkembangan kegiatan dalam perekonomian perdagangan.
yang menyebabkan barang dan jasa yang Diluar hasil tersebut secara logis
diproduksikan dalam masyarakat bertambah Keterkaitan Antara Kinerja Keuangan Dengan
dan kemakmuran masyarakat meningkat. Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran,
Ukuran yang sering digunakan dalam dan Kemiskinan ketika Kemandirian dan
menghitung pertumbuhan ekonomi adalah pengelolaan secara ekonomis, efektif, dan
Produk Domestik Bruto (PDB). Pertumbuhan efisiensi suatu daerah atau wilayah akan dapat
ekonomi menerangkan atau mengukur prestasi mendorong pertumbuhan ekonomi daerah
dari perkembangan suatu perekonomian. tersebut. Hal ini dikarenakan kurang atau
Dalam kegiatan ekonomi yang sebenarnya tidak adanya intervensi dalam hal kebijakan
pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan terkait dengan pengelolaan daerah tersebut.
ekonomi fiskal yang terjadi di suatu negara, Di samping itu, aparatur daerah dapat secara
seperti pertambahan jumlah dan produksi inisiatif dan kreatif dalam mengelola daerah
barang industri, perkembangan infrastruktur, untuk mendorong pertumbuhan daerah.
pertambahan jumlah sekolah, pertambahan Pertumbuhan ekonomi daerah selanjutnya
produksi kegiatan ekonomi yang sudah ada, akan mengurangi tingkat pengangguran dan
dan perkembangan lainnya. Todaro (1997) menurunkan tingkat kemiskinan pada daerah
secara spesifik menyebutkan ada tiga faktor tersebut. Dari beberapa definisi di atas dapat
atau komponen utama pertumbuhan ekonomi, disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi
yaitu akumulasi modal, pertumbuhan merupakan kemampuan suatu negara dalam
penduduk, dan hal-hal yang berhubungan menyediakan kebutuhan akan barang dan jasa
dengan kenaikan jumlah angkatan kerja kepada masyarakat dalam jumlah yang banyak
yang dianggap secara positif merangsang sehingga memungkinkan untuk kenaikan
pertumbuhan ekonomi. Pengertian standar hidup yang mana berdampak pula
pengangguran adalah penduduk yang tidak bagi penurunan tingkat pengangguran dalam
bekerja, tetapi sedang mencari pekerjaan jangka panjang.
atau sedang mempersiapkan suatu usaha baru
atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan 5. Penelitian Terdahulu
karena tidak mungkin mendapatkan pekerjaan Riset yang pernah dilakukan oleh
(discouraged workers) atau penduduk Hamzah (2007), yaitu studi pada 29
yang tidak mencari pekerjaan karena sudah Kabupaten dan 9 kota di Propinsi Jawa Timur
diterima bekerja atau mempunyai pekerjaan menyebutkan bahwa, hasil pengujian secara
tetapi belum bekerja (Putong, 2003). langsung antara kinerja keuangan terhadap
Penelitian Arthur Okun dalam Putong pertumbuhan ekonomi menunjukkan bahwa,
(2003) mengatakan apabila GNP tumbuh rasio kemandirian1, rasio kemandirian2,
18
DAYA SAING Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya
Vol. 17, No. 1, Juni 2015
19
Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi, Pengangguran Dan Kemiskinan (15-27)
20
DAYA SAING Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya
Vol. 17, No. 1, Juni 2015
21
Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi, Pengangguran Dan Kemiskinan (15-27)
rata kemampuan pemerintah daaerah dalam sangat efektif. Hal ini dikatrenakan prosentase
merealisasikan PAD yang direncanakan kinerja keuangan yang dicapai diatas 100%,
dibandingkan target yang ditetapkan adalah yaitu sebesar 105,46%.
22
DAYA SAING Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya
Vol. 17, No. 1, Juni 2015
3. Analisis Regresi
Dari hasil perhitungan data yang diperoleh secara studi empiris disajikan dalam tabel 2
berikut ini
Tabel 2. Hasil Analisis Regresi
Dari hasil olah data diketahui bahwa pinjaman dan bantuan pusat, maka semakin
kinerja keuangan yang diukur menggunakan mandiri daerah tersebut.
rasio kemandirian, rasio efektifitas, dan Dengan semakin mandiri daerah tersebut,
rasio efisiensi mempengaruhi pertumbuhan maka pertumbuhan ekonomi di daerah
ekonomi sebesar 21,8 % sedangkan sisanya tersebut dapat mengalami peningkatan. Hal
dipengaruhi dari aspek lain. Dari hasil olah data ini dikarenakan daerah tersebut mampu
tersebut diketahui bahwa rasio kemandirian mengelola dengan ekonomis, efisien, dan
beroengaruh positif terhadap pertumbuhan efektif serta kurangnya campur tangan
ekonomi pada tingkat signifikansi 1% kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah
Hasil analisis regresi di atas menunjukkan pusat.
bahwa dari ketiga hipotesis yang diajukan Selain itu Hasil analisis regresi juga
oleh peneliti hanya hipotesis pertama yang menunjukkan bahwa rasio efektivitas dan
diterima, dimana rasio mempunyai pengaruh efisiensi terbukti tidak berpengaruh terhadap
yang signifikan terhadap pertumbuhan pertumbuhan ekonomi pada pemerintah
ekonomi. Sedangkan hipotesis pertama dan kota/kabupaten di kawasan Solo Raya. Hal
kedua ditolak, dimana rasio efektifitas dan ini berarti hipotesis kedua dan ketiga yang
rasio efisiensi tidak mempunyai pengaruh peneliti ajukan ditolak.
yang signifikan terhadap pertumbuhan Pada rasio efektifitas tidak berpengaruh
ekonomi. signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Hasil analisis regresi menunjukkan Hal ini dikarenakan perbedaan antara realisasi
bahwa rasio kemadirian berpengaruh secara penerimaan PAD dengan target penerimaan
positif terhadap pertumbuhan ekonomi pada PAD pada masing-masing daerah tidak terlalu
pemerintah kota/kabupaten di kawasan signifikan atau kurang memenuhi ekonomis,
Solo Raya. Penelitian ini konsisten dengan efisien, dan efektif (value for money). Dengan
penelitian yang dilakukan oleh Hamzah kurang adanya perbedaan yang signifikan
(2008), studi pada 29 Kabupaten dan 9 kota di tersebut, maka kurang mendorong adanya
Propinsi Jawa Timur pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.
Penelitian ini mendukung hipotesis Untuk rasio efisiensi tidak berpengaruh
yang diajukan. Hal ini dikarenakan semakin terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini
besar PAD yang diperoleh dari pajak dikarenakan realisasi belanja yang tidak
daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan cukup kecil daripada realisasi pendapatan
kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain- yang diterima atau adanya inefisiensi. Dengan
lain pendapatan yang sah serta semakin kecil adanya inefisiensi, maka sebgai anggaran yang
23
Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi, Pengangguran Dan Kemiskinan (15-27)
Dengan mengacu pada tabel 4 di atas masih bertamabh pula tingkat pengangguran.
dapat dilihat bahwa pertumbuhan ekonomi Dari data yang dimiliki pemerintah daerah
berpengaruh positif secara signifkan pada level kota Surakarta dan sekitarnya menunjukkan
0,15 terhadap kemiskinan. Penelitian ini sesuai peningkatan yang cukup baik, hal ini mungkin
hipotesis yang diajukan. Dengan mengacu disebabkan oelh melonjaknya konsumsi pada
pada tabel 4 tersebut dapat dilihat bahwa kawasan solo raya dan minat investasi yang
pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif kuat selama beberapa tahun ini. Tetapi ternyata
secara signifikan pada level 0,15 terhadap penignkatan pendapatan tersebut tidak
kemiskinan. Penelitian ini sesuai hipotesis dirasakan oleh para masyarkat miskin. Hal
yang diajukan. Dari hasil riset menunjukkan ini dikarenakan pertumbuhan saat ini terjadi
bahwa meningkat laju pertumbuhan ekonomi di sector yang tidak menciptakan lapangan
24
DAYA SAING Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya
Vol. 17, No. 1, Juni 2015
25
Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi, Pengangguran Dan Kemiskinan (15-27)
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Priyo Hari , 2007. Peta Kemampuan Keuangan Daerah Sesudah Otonomi Daerah: Apakah
Mengalami Pergeseran? (Studi Pada Kabupaten dan Kota se Jawa-Bali). Simposium
Nasional Akuntansi X.
Arsyad, Lincolin. 1999. Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah. Edisi
Pertama. Penerbit BPFE. Yogyakarta.
Bruijn, Hans De. 2002. Performance Measurement in The Public Sector: Strategies to Cope
With The Risk of Performance Measurement. Emerald Insight.
Budiarto, Bambang. 2007. Pengukuran Keberhasilan Pengelolaan Keuangan Daerah. Seminar
Ekonomi Daerah. Surabaya.
Budiarto, Bambang. 2007. Pemgukuran Keberhasilan Pengelolaan Keuangan Daerah. Seminar
Ekonomi Daerah. Surabaya.
Ghozali, Imam. 2006. Statistik Multivariat SPSS. Penerbit Badan Penerbit Universitas
Diponegoro. Semarang.
Greiling, Dorothea. 2005. Performance measurement in the public sector: the German
experience. Emerald Research, Vol. 54: 551-567.
Halim, Abdul. 2001. Manajemen Keuangan Daerah. Penerbit UPP Akademi Manajemen
Perusahaan YKPN. Yogyakarta.
Hamzah, Ardi, 2008. Analisa Kinerja Keuangan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi,
Pengangguran, Dan Kemiskinan: Pendekatan Analisisjalur (Studi Pada 29 Kabupaten
26
DAYA SAING Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya
Vol. 17, No. 1, Juni 2015
Dan 9 Kota Di Propinsi Jawa Timur Periode 2001 – 2006). Jurnal Studi Ekonomi, Vol
III No. 1, Juni.
Harianto, David dan Priyo Hari Adi, 2007. Hubungan Antara Dana Alokasi Umum, Belanja
Modal, Pendapatan Asli Daerah, dan Pendapatan Per Kapita. Simposium Nasional
Akuntansi X, Makassar.
Landiyanto, Erlangga Agustino, 2005. Kinerja Keuangan dan Strategi Pembangunan Kota di
Era Otonomi Daerah: Studi Kasus Kota Surabaya.Cures Working Paper, No. 05/01.
Mahmudi. 2007. Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, Yogyakarta: UPP STIM
YKPN.
Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Penerbit Andi. Yogyakarta.
Nolan, James F, Moore, Adrian, dan Segal, Geoffrey. 2003. Putting out the trash: measuring
municipal service efficiency in U.S. cities. Working Paper Series. SSRN September
Sekaran, Uma. 2006. Research Methods for Business : Metodologi Penelitian untuk Bisnis.
Edisi 4. Jakarta : Salemba Empat.
Todaro, MP. 1997. Economic Development. Sixth Edition. Published by New York University.
UU No.22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
UU No.25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah
27