BAB. 6
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA
Peredaran darah manusia termasuk peredaran darah tertutup karena aliran darah mengalir ke
seluruh tubuh di dalam pembuluh darah..
Peredaran darah manusia juga disebut peredaran darah ganda atau rangkap karena, darah melewati
jantung sebanyak dua kali setiap kali beredar.
Peredaran darah kecil adalah peredaran darah dari bilik kanan menuju paru-paru dan masuk ke
serambi kiri.
1. Jantung sebagai Pemompa Darah
Jantung terletak di sebelah kiri rongga dada di antara paru-paru kanan dan kiri. Ukuran jantung
sebesar kepalan tangan pemiliknya.
Jantung manusia terbagi menjadi dua belahan, yaitu belahan kiri (sinister) dan belahan kanan
(dexter). Tiap belahan terbagi menjadi dua ruang. Bagian atas disebut serambi (atrium), sedangkan
bagian bawah disebut bilik (ventrikel).
Di dalam jantung terdapat klep atau katup yang terdapat di antara serambi dan bilik. Klep ini
berfungsi untuk mencegah darah tidak mengalir kembali ke serambi.
Otot jantung bekerja dengan cara berkontraksi dan relaksasi. Pada saat kontraksi keadaan
jantung (bilik) mengerut sehingga menimbulkan tekanan tinggi yang disebut sistole. Pada saat
relaksasi keadaan jantung mengembang sehingga terjadi pengisian darah ke jantung dan
mengakibatkan terjadinya tekanan darah yang disebut diastole.
Ketika jantung memompa darah timbul tekanan. Tekanan ini disebut tekanan darah atau tensi.
Tekanan darah seseorang dapat diukur dengan tensimeter atau sphygmomanometer. Tensi seseorang
dinyatakan dengan sepasang angka, misalnya tensi orang dewasa normal 120/80 mmHg. Nilai 120
mmHg menunjukkan sistole dan nilai 80 mmHg menunjukkan nilai diastole.
2. Pembuluh Darah
Pembuluh darah dibedakan menjadi tiga sebagai berikut :
b. Pembuluh Kapiler
Pembuluh kapiler (pembuluh rambut) merupakan pembuluh paling halus yang terdiri atas
satu lapis sel. Pembuluh ini menghubungkan pembuluh nadi dan pembuluh balik. Pembuluh ini
yang berhubungan dengan sel-sel tubuh, untuk mentranspor zat makanan dan oksigen.
3. Darah
Darah merupakan cairan tubuh yang terdapat dalam jantung dan pembuluh darah. Darah
berwarna merah karena mengandung zat warna hemoglobin (Hb). Volume darah orang dewasa sehat
dalam tubuh 4-5 liter atau 8% berat tubuh.
O2 + Hb HbO2
(Oksigen) (Hemoglobin) (Oksihemoglobin)
Dalam 1 mm3 darah terdapat 5 juta sel darah merah. Sel darah merah dibuat oleh
sumsum tualng, terutama tulang pipih dan tulang belakang. Seseorang dikatakan menderita
kurang darah (anemia) jika sel darah merahnya kurang dari 5 juta sel.
Sel darah merah berumur 120 hari. Setelah itu, sel darah merah rusak atau mati yang
selanjutnya dirombak di dalam hati dan limpa. Pada perombakan itu, hemoglobin diubah
menjadi zat warna empedu atau bilirubin., sedangkan zat besi dan zat lainnya akan digunakan
untuk membentuk sel darah merah yang baru. Bilirubin yang terbentuk ini dikeluarkan dari
tubuh bersama-sama dengan feses.
2. protombin trombin
3. fibrinogen fibrin
Di paru-paru sel-sel darah mengikat oksigen dan melepaskan karbon dioksida. Sementara itu di
seluruh tubuh sel-sel darah melepas oksigen dan mengikat karbondioksida. Peredaran darah ini
berlangsung dalam pembuluh darah sehingga disebut peredaran darah tertutup
b. Golongan Darah
Darah manusia dibedakan menjadi atas empat macam golongan darah, yaitu A, B, AB, dan
O. Penggolongan darah itu dikemukakan pertama kali oleh Karl Landsteiner . Adapun dasar
dari penggolongan darah pada manusia itu berdasarkan ada tidaknya aglutinogen. Aglutinogen
adalah sejenis protein yang dapat digumpalkan. Apabila dalam darah terdapat aglutinogen A,
orang tersebut dinyatakan bergolongan darah A. Apabila terdapat aglutinogen B dalam darahnya,
digolongkan darah B. Apabila dalam darahnya terdapat aglutinogen A dan aglutinogen B,
dinyatakan bergolongan darah AB. Apabila dalam darahnya tidak ditemukan kedua macam
aglutinogen (A dan B), dinyatakan bergolongan darah O.
Peristiwa pemberian darah disebut transfusi darah atau pindah tuang darah. Orang yang
memberikan darahnya disebut donor,sedangkan orang yang menerima (yang diberi darah) disebut
resipien.
1.Perhatikan gambar
a. Ginjal
Ginjal terletak di dalam rongga perut bagian belakang. Ginjal berfungsi menyaring zat –zat sis
yang terkandung dalam darah. Zat- zat yang tidak berguna akan dikeluarkan bersam urine.Ginjal
tersusun atas kulit ginjal (korteks), sumsum ginjal (medulla) dan rongga ginjal (pelvis). Pada
kulit ginjal terdapat nefron yang terdiri atas glomerulus dan kapsula bowman. Bagian medulla
tersusun dari tubulus kontortus , lengkung henle dan pembuluh kapiler dan pelvis merupakan
rongga yang digunakan untuk menampung urine sementara. Selanjutnya urine diteruskan ke
ureter kemudian disimpan dalam kandung kemih dan keluar dari tubuh lewat uretra.Dalam
pembuatan urine ada 3 tahapan yaitu:
1) filtrasi
Proses ini terjadi di glomerulus. Cairan yang tersaring ditampung oleh simpai Bowman. Cairan
tersebut tersusun oleh urea, glukosa, air, ion-ion anorganik seperti natrium kalium, kalsium, dan
klor. Darah dan protein tetap tinggal di dalam kapiler darah karena tidak dapat menembus pori–
pori glomerulus.Cairan yang tertampung di simpai Bowman disebut urine primer atau filtrate
glomerulus.
2) Reabsorbsi
Proses ini terjadi di tubulus kontortus proksimal. Proses yang terjadi adalah penyerapan kembali
zat-zat yang masih dapat diperlukan oleh tubuh. Zat yang diserap kembali adalah glukosa, air,
asam amino dan ion-ion anorganik. Sedangkan urea hanya sedikit diserap kembali. Cairan yang
dihasilkan dari proses reabsorbsi disebut urine sekunder atau filtrate tubulus.
3) Augmentasi
Proses ini terjadi di tubulus kontortus distal dan juga di saluran pengumpul. Pada bagian ini
terjadi pengumpulan cairan dari proses sebelumnya. Di bagian ini juga masih terjadi penyerapan
ion natrium, klor serta urea. Cairan yang dihasilkan sudah berupa urine sesungguhnya, yang
kemudian disalurkan ke rongga ginjal. Urine yang sudah terbentuk dan terkumpul di rongga
ginjal dibuang keluar tubuh melalui ureter kandung kemih dan uretra.
b. Hati
Hati berfungsi menghasilkan empedu yang mengandung zat sisa dari perombakan eritrosit dalam
limpa dan menghasilkan ureum yang mengandung zat sisa dari metabolisme protein. Selain
sebagai organ ekskresi hati juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan gula dalam bentuk
glikogen, menetralkan racun, mengubah provitamin A menjadi vitamin A, membentuk
protrombin dan mengatur kadar gula dalam darah.
c. Paru-paru
-
Paru –paru berfungsi mengeluarkan uap air dan karbon dioksida. Untuk membuktikan bahwa
paru- paru mengeluarkan karbon dioksida menggunakan air kapur. Air kapur yang semula jernih
setelah ditiup akan menjadi keruh karena bereaksi dengan karbon dioksida dan menghasilkan
endapan kalsium karbonat. Sedangkan untuk membuktikan paru- paru mengeluarkan uap air,
hembuskan napas di depan cermin, maka cermin akan menjadi kusam.
d. Kulit
Kulit terdiri atas lapisan kulit ari (epidermis), kulit jangat (dermis) dan jaringan bawah kulit
(subkutan). Pada lapisan epidermis terdiri atas lapisan tanduk yang selalu mengelupas karena sel-
selnya mati dan lapisan malpigi yang berfungsi menggantikan sel- sel yang rusak dan
menentukan warna kulit seseorang karena adanya pigmen melanin. Pada lapisan dermis terdapat
kelenjar keringat, kelenjar minyak, ujung- ujug saraf, pembuluh darah dan otot. Lapisan
subkutan terdapat banyak jaringan adiposa/ lemak yang berfungsi sebagai penehan suhu tubuh
dan cadangan makanan. Sebagai organ ekskresi, kulit berfungsi mengeluarkan keringat yang
terdiri dari air dan garam-garam mineral. indra peraba dan perasa, pelindung tubuh terhadap luka
dan kuman, tempat pembentukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar ultraviolet
cahaya matahari, penyimpan kelebihan lemak, pengatur suhu tubuh.
a. Nefritis
Nefritis adalah peradangan pada nefron terutama glomerulus menyebabkan protein
meninggalkan darah dan menuju ke urine. Penyebabnya adalah infeksi bakteri Streptococcus.
b. Albuminuria
Penyakit ini ditandai adanya albumin atau protein dalam urine.
c. Hematuria
Hematuria merupakan kelainan pada ginjal yang ditandai adanya sel- sl darah merah dalam
urine.
d. Diabetes mellitus
Yaitu suatu keadaan yang ditandai adanya glukosa di dalam air kencing. Keadaan ini disebabkan
adanya gangguan pengeluaran hormone insulin.
e. Diabeter insipidus
Penyakit ini ditandai dengan pengeluaran urine yang berlebihan ( 20 – 30 kali normal),
disebabkan karena kekurangan hormone antideuritik (ADH).
f. Batu ginjal
Batu ginjal disebabkan karena adanya endapan dari garam kalsium dalam ginjal. Ditandai
sukarnya buang air kecil dan timbul rasa nyeri dan sakit.
g. Gagal ginjal
Yaitu keadaan salah satu atau kedua ginjal tidak dapat berfungsi lagi. Untuk dapat menggantikan
fungsi ginjal tersebut dapat dilakukan pencangkokan ginjal, dan cuci darah (hemodialisis).
h. Pleuritis
Pleuritis adalah suatu penyakit yang ditandai adanya peradangan pada selapus paru- paru (
pleura) yang disebabkan oleh infeksi bakteria
i. Albino
Kelainan pada kulit yang disebabkan kekurangan pigmen.
j. Serosis hati
Sirosis merupakan puncak dari penyakit hati yang kronisnyang menyebabkan hati tidak
berfungsi. Salah satu faktor yang menyebabkan penyakit ini adalah banyak mengkonsumsi
minuman beralkohol.
Tuhan menciptakan beragam karakteristik mengagumkan pada setiap makhluknya, sesuai dengan
kebutuhan setiap makhluknya. Misalnya kelelawar memiliki sistem sonar yang mampu
mendeteksi keberadaan benda disekitarnya, sehingga ia dapat terbang di tempat yang gelap tanpa
tertabrak benda lain. Lumba-lumba dan paus yang hidup di laut juga memiliki sonar untuk
mendeteksi keberadaan sumber makanan. Anjing dengan kemampuan mendengar suara
ultrasonik dapat membantu manusia untuk menjaga rumah dari tindakan kejahatan.
-
Teknologi sonar yang diterapkan pada kapal laut dan alat ultrasonografi (USG) dikembangkan
dengan meniru sistem sonar yang dimiliki oleh ikan paus dan kelelawar sehingga mendatangkan
banyak manfaat bagi manusia. Oleh karena itu, tidak ada ciptaan Tuhan yang sia-sia.
Kita hendaknya senantiasa menyukuri apa yang telah kita miliki, karena ciptaan Tuhan pasti
sesuai dengan kebutuhan makhluknya. Jika kamu mempunyai kapasitas mendengar pada taraf
audiosonik, maka apa yang terjadi jika kalian mendengar suara musik yang terlalu keras secara
terus-menerus?
1. Ar-Razi (865-925M)
Terdapat para ahli yang mengembangkan ilmu tentang telinga, di antaranya Ar-Razi yang
mengembangkan cara mendiagnosis dan mengobati pasien THT (telinga hidung tenggorokan).
Beliau memeriksa pasien di bawah cahaya matahari langsung, menggunakan mikroskop cermin,
menggunakan spekula untuk memeriksa telinga dan hidung, dan menggunakan penekan lidah
untuk memeriksa mulut dan tenggorokan. Ar-Razi dapat menjelaskan dengan rinci penyebab
penyakit telinga, hidung, mulut, kerongkongan, dan tenggorokan; bahkan tercatat sebagai dokter
pertama yang menjelaskan rhinorrhea (penyakit ingusan) dan penyebabnya.
2. Al-Zahrawi (936-1013 M)
Kamu masih ingat saluran Eustachius? Nama tersebut diabadikan dari seorang ahli anatomi Italia
bernama Bartolomeo Eustachio (1520-1574 M). Eustachio meneliti perkembangan struktur
telinga, ginjal, adrenal, rahim, saraf otak, dan otot. Namanya digunakan untuk menggambarkan
saluran pendengaran (saluran Eustachius), yaitu saluran yang menghubungkan telinga tengah
dengan tenggorokan.
C. Sistem Indra Pendengaran dan Sistem Sonar
1. Mendengar adalah kemampuan untuk mendeteksi vibrasi mekanis yang disebut suara.
2. Organ pendengaran pada manusia adalah telinga yang berfungsi menangkap gelombang
suara dan memberikan rangsang pada sel saraf untuk diterjemahkan di otak.
3. Telinga manusia dibagi menjadi 3 area, yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga
dalam.
4. Getaran merupakan gerak bolak-balik melalui titik kesetimbangannya yang energinya
akan merambat dalam bentuk gelombang.
5. Gelombang-gelombang yang berbeda dapat memiliki periode, frekuensi, dan panjang
gelombang yang berbeda.
6. Berdasarkan arah rambatnya, gelombang dibedakan menjadi gelombang transversal dan
gelombang longitudinal.
7. Gelombang transversal adalah gelombang yang arah rambatnyat tegak lurus dengan arah
getarnya. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambatnya sejajar dengan
arah getarnya.
8. Hubungan antara panjang gelombang ( λ ), frekuensi (f), cepat rambat (v) dan periode (T)
gelombang dinyatakan dalam rumus-rumus sebagai berikut: V = λ / T = λ f
9. Telinga manusia mampu mendengar bunyi dengan frekuensi 20-20.000 Hz yang disebut
bunyi audiosonik. Beberapa hewan dapat mendengar bunyi dengan frekuensi di bawah 20
Hz yang disebut bunyi infrasonik, dan bunyi dengan frekuensi di atas 20.000 Hz yang
disebut bunyi ultrasonik.
10. Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena benda lain yang
memiliki frekuensi sama bergetar di sekitarnya.
11. Sonar merupakan suatu sistem penggunaan gelombang ultrasonik untuk menaksirkan
ukuran, bentuk, atau kedalaman yang biasa dipakai di kapal atau hewan tertentu seperti
lumba-lumba dan kelelawar.
Mata bekerja saat menerima cahaya yang masuk ke mata melalui pupil. Lensa mata
memfokuskan cahaya sehingga bayangan benda jatuh pada retina. Ujung-ujung syaraf
penglihatan di retina menyampaikan bayangan benda itu ke otak. Setelah diproses di otak kita
dapat melihat benda tersebut.
Kelainan Mata
Mata perlu perawatan yang baik agar tidak rusak. Berikut ini beberapa kelainan pada mata:
1. Miopi (rabun jauh)
Berkurangnya kemampuan mata untuk melihat benda pada jarak yang jauh. Pada penderita
miopi, cahaya jatuh di depan retina sehingga benda pada jarak yang jauh tidak dapat terlihat
dengan jelas. Miopi bisa dibantu dengan kacamata lensa cekung (negatif).
2. Hipermetropi (rabun dekat)
Berkurangnya kemampuan mata untuk melihat benda pada jarak dekat. Pada penderita
hipermetropi, cahaya jatuh di belakang retina sehingga benda pada jarak dekat tidak dapat
terlihat jelas. Hipermetropi dapat dibantu dengan kacamata berlensa cembung (positif).
3. Presbiopi
Atau mata tua, disebabkan daya akomodasi mata tidak bekerja dengan baik. Sehingga penderita
presbiopi tidak bisa melihat benda pada jarak dekat dan jauh. Presbiopi bisa dibantu dengan
lensa cembung dan cekung.
4. Astigmatisme
Astigmatisme atau mata silindris merupakan kelainan pada mata yang disebabkan oleh karena
lengkung kornea mata yang tidak merata.
II. Alat Optik
Alat optik adalah alat-alat yang salah satu atau lebih komponennya menggunakan benda optik,
seperti: cermin, lensa, serat optik atau prisma.
Prinsip kerja dari alat optik adalah dengan memanfaatkan prinsip pemantulan cahaya dan
pembiasan cahaya. Pemantulan cahaya adalah peristiwa pengembalian arah rambat cahaya pada
reflektor. Pembiasan cahaya adalah peristiwa pembelokan arah rambat cahaya karena cahaya
melalui bidang batas antara dua zat bening yang berbeda kerapatannya.
Beberapa jenis alat optik yang akan kita pelajari dalam konteks ini adalah:
Mata
Kamera
Lup (kaca pembesar)
Teropong (teleskop)
Mikroskop
Mata merupakan salah satu contoh alat optik, karena dalam pemakaiannya mata membutuhkan
berbagai benda-benda optik seperti lensa.Berikut ini adalah bagian-bagian mata dan fungsinya:
1. Kornea adalah bagian mata yang melindungi permukaan mata dari kontak dengan udara
luar.
2. Iris adalah selaput tipis yang berfungsi untuk mengatur kebutuhan cahaya dalam
pembentukan bayangan.
3. Lensa adalah bagian mata yang berfungsi untuk memfokuskan bayangan pada retina.
4. Retina berfungsi sebagai layar dalam menangkap bayangan benda, di tempat ini terdapat
simpul-simpul syaraf optik.
5. Otot siliar berfungsi untuk mengatur daya akomodasi mata.
A. Kamera
-
Kamera merupakan alat optik yang dapat memindahkan/mengambil gambar dan menyimpannya
dalam bentuk file, film maupun print-out. Kamera menggunakan lensa positif dalam membentuk
bayangan. Sifat bayangan yang dibentuk kamera adalah nyata, terbalik, dan diperkecil.
Pemfokusan dilakukan dengan mengatur jarak lensa dengan film. Perubahan jarak benda
mengakibatkan perubahan jarak bayangan pada film oleh karena itu lensa kamera perlu digeser
agar bayangan tetap jatuh pada film. Hal ini terjadi karena jarak fokus lensa kamera tetap. Dari
rumus umum optik, jika jarak fokus tetap, maka perubahan jarak benda (So) akan diikuti oleh
perubahan jarak bayangan (Si).
Bagian-bagian dari kamera secara sederhana terdiri dari:
Lensa cembung
Film
Diafragma
Aperture
B. Lup
Sebagaimana namanya, lup memiliki fungsi untuk memperbesar bayangan benda. Lup adalah
lensa cembung yang digunakan untuk mengamati benda-benda kecil agar nampak lebih besar.
Bayangan yang dibentuk oleh lup memiliki sifat: maya, tegak, dan diperbesar. Untuk itu benda
harus diletakkan di Ruang I atau daerah yang dibatasi oleh fokus dan pusat lensa atau cermin
(antara f dan O), dimana So < f.
Ada dua cara bagaimana menggunakan lup yaitu: a. Dengan cara mata berakomodasi
maksimum.
b. Dengan cara mata tidak berakomodasi.
1. bayangan yang dibentuk lup harus berada di titik dekat mata / Punctum Proksimum
(PP)
2. benda yang diamati harus diletakkan di antara titik fokus dan lensa
3. kelemahan : mata cepat lelah
4. keuntungan : perbesaran bertambah (maksimum)
5. Sifat bayangan : maya, tegak, dan diperbesar
C. Teropong
Teropong atau teleskop adalah sebuah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda yang jauh
sehingga tampak lebih jelas dan lebih dekat. Secara umum teropong terdiri atas dua buah lensa
positif. Satu lensa mengarah ke obyek dan disebut lensa obyektif dan satu lensa mengarah ke
mata dan disebut lensa okuler.
1. Teropong Bintang
Teropong bintang digunakan untuk mengamati obyek-obyek yang ada di langit (bintang).
Teropong bintang terdiri dari sebuah lensa cembung yang berfungsi sebagai lensa obyektif
dengan diameter dan jarak fokus besar, sedangkan okulernya adalah sebuah lensa cembung
dengan jarak fokus pendek.
2. Teropong Bumi
Teropong bumi digunakan untuk mengamati obyek-obyek yang jauh dipermukaan bumi.
Teropong ini akan menghasilkan bayangan yang nampak lebih jelas, lebih dekat dan tidak
terbalik. Teropong bumi terdiri dari tiga lensa positif dan salah satunya berfungsi sebagai
pembalik bayangan. Pembentukan bayangan pada alat ini dapat dilihat dalam gambar berikut.
Panjang teropong bumi adalah panjang fokus lensa obyektif ditambah 2 kali jarak fokus lensa
pembalik dan panjang fokus lensa okuler. Dengan rumus : d = fOb + 4 fp + fOk
3. Teropong Panggung
Teropong panggung adalah teropong yang mengkombinasikan antara lensa positif dan lensa
negatif. Lensa negatif digunakan sebagai pembalik dan sekaligus sebagai okuler. Sifat bayangan
yang terbentuk adalah maya, tegak, dan diperkecil.
Prinsip kerja teropong panggung adalah sinar sejajar yang masuk ke lensa obyektif membentuk
bayangan nyata tepat di titik fokus obyektif. Bayangan ini akan berfungsi sebagai benda maya
bagi lensa okuler. Dan oleh lensa okuler akan dibentuk bayangan yang dapat dilihat oleh mata.
D. Mikroskop
LUP sebagai alat yang dapat digunakan untuk mengamati benda-benda kecil memiliki
keterbatasan. Untuk itu diperlukan alat optik yang memiliki kemampuan untuk memperbesar
bayangan hingga berlipat-lipat. Alat ini dikenal dengan nama mikroskop. Mikroskop yang paling
sederhana menggunakan kombinasi dua buah lensa positif, dengan panjang titik fokus obyektif
lebih kecil daripada jarak titik fokus lensa okuler.
Prinsip kerja mikroskop adalah obyek ditempatkan di ruang dua lensa obyektif sehingga
terbentuk bayangan nyata terbalik dan diperbesar. Lensa okuler mempunyai peran seperti lup,
sehingga pengamat dapat melakukan dua jenis pengamatan yaitu dengan mata tak berakomodasi
atau dengan mata berakomodasi maksimum. Pilihan jenis pengamatan ini dapat dilakukan
dengan cara menggeser jarak benda terhadap lensa obyektif yang dilakukan dengan tombol soft
adjustment (tombol halus yang digunakan untuk menemukan fokus). Kegiatan berikut ini akan
memperlihatkan pembentukan bayangan pada mikroskop.
Tata surya merupakan satu bagian kecil dari alam semesta, jagat raya atau antariksa yaitu
ruangan yang meluas ke segala arah, tidak terhingga, tetapi ada batasan-batasannya yang belum
dapat diketahui. Jagat raya diduga bentuknya melengkung dan dalam keadaan memuai. Jagat
raya terdiri atas galaxi-galaxi atau sistem bintang yang jumlahnya ribuan.
Galaksi atau Tata Surya merupakan kumpulan bintang-bintang yang jumlahnya tidak kurang 100
Milyar termasuk diantaranya matahari. Matahari merupakan pusat tata surya kita ini. Kumpulan
bintang-bintang di dalam galaksi bentuknya menyerupai lensa cembung yang pipih atau cakram
dengan garis tengah sepanjang 100 tahun cahaya dan tebalnya 10 tahun cahaya. Posisi matahari
sebagai pusat tata surya berada pada jarak 30 tahun cahaya dari pusat galaksi.
Ada beberapa teori tantang terbetuknya tata surya. Beberapa diantaranya adalah:
1. Teori Nebular (kabut)
Teori terjadinya tata surya mula-mula dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) seorang ahli
filsafat bangsa Jerman dan Pierre Simon Lapace (1796) seoramg ahli fisika bangsa Perancis.
Keduanya berpendapat bahwa tata surya berasal dari kabut, sehingga disebut teori Kabut Kant-
Laplace, dalam alqur’an menjelaskan bahwa penciptaan langit itu berasal dari asap (kabut), Al-
Qur’an surat Fussilat ayat 11.
“Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia
berkata kepadanya dan kepada bumi, Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan
suka hati atau terpaksa. Keduanya menjawab Kami dating dengan suka hati.”
Benda langit yang mengitari matahari, bentuknya bulat, dan merupakan satu-satunya
objek dominan di orbitnya
Mengorbit pada matahari.
Mempunyai massa yang cukup bagi gaya grafitasinya untuk mengatasi gaya-gaya luar
lainnya , sehingga dengan keseimbangan hidrostatiknya mempunyai bentuk hampir bulat.
Telah menyingkirkan objek-objek lain disekitar orbitnya.
MERKURIUS
Merkurius adalah planet terkecil di dalam tata surya dan yang terdekat dengan Matahari dengan
kala revolusi memakan waktu 88 hari berlaku di bumi. Selain bergerak mengelilingi matahari,
Merkurius juga berputar pada porosnya (berotasi) yaitu sehari semalam memakan waktu 58,64
hari (=2/3 P, periode sideris orbit0 sering kali disebut juga 59 hari, jadi sangat lambat.
VENUS
Pemetaan dengan radar menunjukan adanya kawah-kawah pada permukaan venus, walaupun
sebagian permukaannya datar. Venus berevolusi dalam waktu 224,7 hari di bumi. Venus terdiri
dari 97% karbon dioksida (C02) dan 3% nitrogen sehingga hampir tidak mungkin terdapat
kehidupan. Venus memiliki diameter 12.104 km dan berotasi dalam waktu 243 hari. Venus tidak
mempunyai satelit. Venus memiliki massa jenis 5200 kg m³ dan suhu dipermukaan 480 ºC. Jarak
rata-rata Venus dan Matahari adalah 108,2 juta km. Venus terlihat lebih terang dari planet lain
karena memiliki atmosfer berupa awan tebal berwarna putih. Atmosfir inilah yang memantulkan
cahaya matahari sehingga terlihat berkilau di bumi.
BUMI
Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya mencapai
4,6 miliar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer atau
1 AU (Inggris: astronomical unit). Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan
magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindungi permukaan Bumi dari angin matahari,
sinar ultraviolet dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi hingga
ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi
menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer dan Eksosfer.
Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan melindungi
bumi dari sinar ultraungu. Sebagian atmosfer bumi terdiri dari gas nitrogen (80%) dan gas
oksigen (20%).
Perbedaan suhu permukaan bumi adalah antara -70 °C hingga 55 °C bergantung pada iklim
setempat. Bumi berevolusi dalam waktu 365 hari dan berotasi selama 24 jam. Satelit Bumi
adalah Bulan yang bergerak mengelilingi Bumi selama 29,5 hari. Bumi
mempunyai massa seberat 59.760 miliar ton, dengan luas permukaan 510 juta kilometer persegi.
Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram per meter kubik) digunakan sebagai unit perbandingan
berat jenis planet yang lain, dengan berat jenis Bumi dipatok sebagai 1.
MARS
Mars adalah planet terdekat keempat dari Matahari. Namanya diambil
dari dewa perang Romawi, Mars. Planet ini sering dijuluki sebagai “planet merah” karena
tampak dari jauh berwarna kemerah-kemerahan. Ini disebabkan oleh keberadaan besi(III)
oksida di permukaan planet Mars. Mars adalah planet bebatuan dengan atmosfer yang tipis. Di
permukaan Mars terdapat kawah, gunung berapi, lembah, gurun, dan lapisan es.
Periode rotasi mars 24,9 jam dan periode revolusinya 1,9 tahun (±686 hari). Di Mars
berdiri Olympus Mons, gunung tertinggi di Tata Surya, dan Valles Marineris, lembah terbesar di
Tata Surya. Selain itu, di belahan utara terdapat cekungan Borealis yang meliputi 40%
permukaan Mars.
Planet ini memiliki 2 buah satelit, yaitu Phobos dan Deimos. Planet ini mengorbit selama 687
hari dalam mengelilingi matahari. Planet ini juga berotasi. Kala rotasinya 25,62 jam.
JUPITER
Yupiter atau Jupiter adalah planet terdekat kelima dari matahari setelah Merkurius,
Venus, Bumi dan Mars. Jarak rata-rata antara Yupiter dan Matahari adalah 778,3 juta km. Jupiter
adalah planet terbesar dan terberat dengan diameter 14.980 km dan memiliki massa 318 kali
massa bumi. Periode rotasi planet ini adalah 9,8 jam, sedangkan periode revolusi adalah 11,86
tahun.
Di permukaan planet ini terdapat bintik merah raksasa. Atmosfer Yupiter
mengandung hidrogen (H), helium (He), metana (CH4) dan amonia (NH3). Lapisan atas
atmosfer Yupiter terdiri dari 88 – 92% hidrogen dan 8 – 12% helium. Suhu di permukaan planet
ini berkisar dari -140oC sampai dengan 21oC. Seperti planet lain, Yupiter tersusun atas
unsur besi dan unsur berat lainnya. Jupiter memiliki 14 satelit, di
antaranya Io, Europa, Ganymede, Callisto (Galilean moons).
SATURNUS
Saturnus adalah sebuah planet di tata surya yang dikenal sebagai planet bercincin, dan
merupakan planet terbesar kedua di tata surya setelah Jupiter. Jarak rata-rata saturnus dan
matahari adalah 1.427 juta km. Jarak Saturnus yang sangat jauh dari Matahari menyebabkan
Saturnus tampak tidak terlalu jelas dari Bumi. Saturnus berevolusi dalam waktu 29,46 tahun.
Setiap 378 hari, Bumi, Saturnus dan Matahari akan berada dalam satu garis lurus. Selain
berevolusi, Saturnus juga berotasi dalam waktu yang sangat singkat, yaitu 10 jam 14 menit.
Saturnus memiliki diameter 120.660 km Saturnus dikelilingi beribu-ribu cincin yang
diperkirakan terbentuk dari bongkahan zat meteorit. Saturnus memiliki 18 satelit antara lain
Mimas, Enceladus, Tethys, Dione, dan Titan yang merupakan satelit terbesar.
URANUS
Planet Uranus baru ditemukan pada tahun 1781 oleh seorang astronom bernama William
Herschel. Planet ini hanya dapat kita lihat dengan menggunakan teleskop. Jarak antara Uranus
dengan Matahari adalah 19,18 SA atau kira-kira 2.877 juta km.
Semua permukaan Uranus pernah menghadap ke Matahari secara tegak lurus, karena orbit
kemiringannya sebesar 98° terhadap ekuator. Garis tengah Uranus pada ekuatornya adalah
50.800 km.
Kala revolusi Uranus adalah selama 84,01 tahun dengan rotasi selama 10 jam 49 menit. Struktur
lapisan planet ini diperkirakan sama dengan Saturnus, hanya lapisan hidrogennya lebih sedikit.
Hasil penyelidikan NASA pada tahun 1977, menemukan bahwa Uranus merupakan planet kedua
yang memiliki cincin. ini terbukti dan adanya lingkaran-lingkaran materi yang mengelilinginya.
Temperatur di permukaan Uranus berkisar antara -2330C hingga 2130C. Massa planet ini adalah
sekitar 14,6 kali massa Bumi, dengan gravitasi sebesar 1,17 kali gravitasi Bumi. Atmosfer
Uranus tersusun atas metana (CH4) hidrogen, dan helium, dan methane (CH4). Hingga saat ini
diketahui Uranus memiliki 18 satelit yaitu Oberon, Titania, Umbriel, Ariel, dan Miranda. Planet
ini juga diketahui mempunyai 9 cincin.
NEPTUNUS
Neptunus merupakan planet terjauh (kedelapan) jika ditinjau dari Matahari. Planet yang dinamai
dari dewa lautan Romawi ini merupakan planet terbesar keempat berdasarkan diameter (49.530
km) dan terbesar ketiga berdasarkan massa. Massa Neptunus tercatat 17 kali lebih besar
daripada Bumi, dan sedikit lebih besar daripada Uranus. Neptunus mengorbit Matahari pada
jarak 30,1 SA atau sekitar 4.450 juta km. Periode rotasi planet ini adalah 16,1 jam, sedangkan
periode revolusinya adalah 164,8 tahun. Simbol astronomisnya adalah ♆, yang
Salah satu dampak aktifitas tata surya terhadap kehidupan bumi adalah efek rumah kaca atau
global warming. Efek rumah kaca pertama kali diusulkan oleh Joseph Fourier pada tahun 1824,
merupakan proses pemanasan permukaan suatu benda langit (terutama planet atau satelit) yang
disebabkan oleh komposisi dan keadaan atmosfernya. Mars, Venus, dan benda langit beratmosfer
lainnya (seperti satelit alami Saturnus, Titan) memiliki efek rumah kaca, tapi makalah ini hanya
membahas pengaruh di bumi.
Istilah Efek Rumah Kaca (green house effect) berasal dari pengalaman para petani di daerah
iklim sedang yang menanam sayur-mayur dan bunga-bungaan di dalam rumah kaca. Yang terjadi
dengan rumah kaca ini, cahaya matahari menembus kaca dan dipantulkan kembali oleh benda-
benda dalam ruangan rumah kaca sebagai gelombang panas yang berupa sinar infra merah.
Karena di dalam rumah kaca suhunya lebih tinggi daripada di luar rumah kaca. Namun
gelombang panas itu terperangkap di dalam ruangan kaca serta tidak bercampur dengan udara
dingin di luarnya. Akibatnya, suhu di dalam rumah kaca lebih tinggi daripada di luarnya. Inilah
gambaran sederhana terjadinya efek rumah kaca (ERK).
Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya gas karbondioksida ( CO2) dan gas-gas lainnya di
atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar
minyak, batu bara dan bahan bakar organic lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-
tumbuhan dan laut untuk menyerapnya. Energi yang masuk ke bumi, 25 % dipantulkan oleh
awan atau partikel lain di atmosfer, 25 % diserap awan, 45 % diserap permukaan bumi, 5 %
dipantulkan kembali oleh permukaan bumi. Energy yang diserap dipantulkan kembali dalam
bentuk radiasi inframerah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas
lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Selain gas CO2 yang dapat menimbulkan efek
rumah kaca adalah belerang dioksida, nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2)
serta beberapa senyawa organic seperti gas metana dan klorofluorokarbon (CFC). Gas-gas
tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca. Sinar inframerah
yang dipantulkan bumi kemudian diserap oleh molekul gas yang antara lain berupa uap air atau
H20, CO2, metan (CH4), dan ozon (O3). Sinar panas inframerah ini terperangkap dalam lapisan
troposfir dan oleh karenanya suhu udara di troposfir dan permukaan bumi menjadi naik. Hal
inilah yang menyebabkan terjadinya Efek Rumah Kaca. Gas yang menyerap sinar inframerah
disebut Gas Rumah Kaca.
Efek rumah kaca bisa terjadi karena berubahnya komposisi GRK (gas rumah kaca), yaitu
meningkatnya konsentrasi GRK secara global akibat kegiatan manusia terutama yang
berhubungan dengan pembakaran bahan bakar fosil (minyak, gas, dan batubara) seperti pada
pembangkitan tenaga listrik, kendaraan bermotor, AC, komputer, memasak. Selain itu GRK juga
dihasilkan dari pembakaran dan penggundulan hutan serta aktivitas pertanian dan peternakan,
GRK yang dihasilkan dari kegiatan tersebut, seperti karbondioksida, metana, dan nitroksida. Hal
tersebut di atas juga merupakan salah satu penyebab pemanasan global yang terjadi saat ini.
Peningkatan dari kadar CO2 di atmosfir menimbulkan masalah-masalah penting yang disebabkan
oleh alasan-alasan berikut ini. Karbon dioksida memiliki sifat memperbolehkan cahaya sinar
tampak untuk lewat melaluinya tetapi menyerap sinar infra merah. Agar bumi dapat
mempertahankan temperatur rata-rata, bumi harus melepaskan energi setara dengan energi yang
diterima. Energi diperoleh dari matahari yang sebagian besar dalam bentuk cahaya sinar tampak.
Oleh karena CO2 di atmosfer memperbolehkan sinar tampak untuk lewat, energi lewat sampai ke
permukaan bumi. Tetapi energi yang kemudian dilepaskan (dipancarkan) oleh permukaan bumi
sebagian besar berada dalam bentuk infra merah, bukan cahaya sinar tampak, yang oleh
karenanya disearap oleh atmosfer CO2.
Sekali molekul CO2 menyerap energi dari sinar infra merah, energi ini tidak disimpan melainkan
dilepaskan kembali ke segala arah, memancarkan balik ke permukaan bumi.Sebagai
konsekuensinya, atmosfer CO2 tidak menghambat energi matahari untuk mencapai bumi, tetapi
menghambat sebagian energi untuk kembali ke ruang angkasa. Fenomena ini disebut efek rumah
kaca.
Lapisan terbawah (troposfir) adalah bagian yang terpenting dalam kasus efek rumah kaca atau
ERK. Sekitar 35% dari radiasi matahari tidak sampai ke permukaan bumi. Hampir seluruh
radiasi yang bergelombang pendek (sinar alpha, beta dan ultraviolet) diserap oleh tiga lapisan
teratas. Yang lainnya dihamburkan dan dipantulkan kembali ke ruang angkasa oleh molekul gas,
awan dan partikel.
Sisanya yang 65% masuk ke dalam troposfir. Di dalam troposfir ini, 14 % diserap oleh uap air,
debu, dan gas-gas tertentu sehingga hanya sekitar 51% yang sampai ke permukaan bumi. Dari
51% ini, 37% merupakan radiasi langsung dan 14% radiasi difus yang telah mengalami
penghamburan dalam lapisan troposfir oleh molekul gas dan partikel debu. Radiasi yang diterima
bumi, sebagian diserap sebagian dipantulkan. Radiasi yang diserap dipancarkan kembali dalam
bentuk sinar inframerah.
Sinar inframerah yang dipantulkan bumi kemudian diserap oleh molekul gas yang antara lain
berupa uap air atau H20, CO2, metan (CH4), dan ozon (O3). Sinar panas inframerah ini
terperangkap dalam lapisan troposfir dan oleh karenanya suhu udara di troposfir dan permukaan
bumi menjadi naik.