Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, taufik, hidayah

sehingga kelompok VII dapat menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul

“Pendidikan, Masyarakat, Kebudayaan,“. Tujuan dari pembuatan makalah ini untuk

memenuhi tugas mata kuliah “Sosiologi Pendidikan”. Disamping itu kelompok VII

berharap semoga isi dari makalah ini dapat bermanfaat bagi kelompok VII khususnya

para pembaca serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang yang

dibahas di dalamnya.

Dalam pembuatan makalah ini tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai

pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Untuk itu kami ucapkan terimakasih

kepada Bapak Sahlan, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah ini. Serta pihak-pihak

lain yang ikut memberikan kontribusinya dalam penyusunan makalah ini. Kelompok VII

menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan makalah ini,

Karna keterbatasan kemampuan yang kelompok VII miliki. Oleh karena itu, kelompok

VII mohon kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat memperbaiki makalah-

makalah selanjutnya.

Medan, 14 November 2019

Kelompok VII
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... ii

BAB I ...................................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 1

A. Latar Belaka ................................................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 1

C. Tujuan ......................................................................................................................................... 1

BAB II .................................................................................................................................................... 2

PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 2

A. Pengertian Pendidikan, Masyarakat, dan Kebudayaan ............................................................... 2

B. Fungsi dan peranan pendidikan, kebudayaan bagi suatu masyarakat ......................................... 5

C. Hubungan Pendidikan, Masyarakat, dan Kebudayaan ................................................................ 8

BAB III................................................................................................................................................. 10

PENUTUP............................................................................................................................................ 10

A. KESIMPULAN ......................................................................................................................... 10

B. SARAN ..................................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Seorang remaja

sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun ia masih belum cukup

matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia sedang mencari pola hidup yang paling sesuai

baginya. Kesalahan yang dilakukannya sering menimbulkan kekuatiran serta perasaan

yang tidak menyenangkan bagi lingkungannya, orangtuanya. Kesalahan yang diperbuat

para remaja hanya akan menyenangkan teman sebayanya. Hal ini karena mereka semua

memang sama-sama masih dalam masa mencari identitas. Kesalahan-kesalahan yang

menimbulkan kekesalan lingkungan inilah yang sering disebut sebagai kenakalan remaja.

Oleh karena itu masalah kenakalan remaja seyogyanya mendapatkan perhatian

yang serius dan terfokus untuk mengarahkan remaja ke arah yang lebih positif, yang titik

beratnya untuk terciptanya suatu sistem dalam menanggulangi kenakalan di kalangan

remaja.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pendidikan, masyarakat, kebudayaan?

2. Apa saja fungsi dan peran pendidikan, kebudayaan bagi masyarakat?

3. Bagaimana hubungan antara pendidikan, masyarakat, kebudayaan?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui maksud pendidikan, masyarakat, kebudayaan

2. Untuk mengetahui fungsi dan peran pendidikan, kebudayaan, bagi masyarakat

3. Untuk mengetahui hubungan antara pendidikan, masyarakat, kebudayaan


BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan, Masyarakat, dan Kebudayaan
a) Pendidikan

Pendidikan adalah proses mengajar dan belajar pola-pola kelakuan manusia


menurut apa yang diharapkan oleh masyarakat. Pendidikan berkenaan dengan
perkembangan dan perubahan kelakuan anak didik. Pendidikan berkaitan erat dengan
transmisi atau penyalur ilmu pengetahuan sikap kepercayaan, keterampilan, dan aspek
kelakuan lainnya kepada generasi muda. Kelakuan manusia hakikatnya nya hampir
keseluruhannya bersifat sosial yakni yang dipelajari dalam interaksi dengan manusia
lainnya. Sesuatu yang kita pelajari merupakan hasil hubungan dengan orang lain di rumah
Komah sekolah, Tempat bermain, tempat bekerja, dan sebagainya. Bahan pelajaran atau
isi dari pendidikan ditentukan oleh kelompok atau masyarakat.

Suatu kelompok atau masyarakat menjamin kelangsungan hidupnya melalui


pendidikan titik agar dalam masyarakat itu dapat melanjutkan eksistensinya, maka setiap
anggotanya terlebih anggota mudahnya harus diteruskan nilai-nilai, pengetahuan
keterampilan, dan bentuk kelakuan lainnya yang harus dimiliki setiap anggota itu. Setiap
masyarakat meneruskan kebudayaannya dengan beberapa perubahan kepada generasi
muda melalui pendidikan dan melalui interaksi sosial di dalamnya. Demikian dapat
dikatakan pendidikan sebagai sosialisasi.

Orang yang berpendidikan adalah mereka yang telah bersekolah titik dalam
sistem pendidikan yakni sekolah sebagai lembaga sosial yang mana individu dapat
berproses secara sosial agar menjadi anggota masyarakat yang diharapkan titik sekolah
akan selalu berhubungan dengan masyarakat, karena didalamnya ada pendidikan yang
dapat membentuk kepribadian seseorang. Adanya aspek kelakuan yang ada di masyarakat
dapat disebut juga kebudayaan masyarakat yang akan membentuk kepribadian individu
bertalian erat dengan kebudayaan lingkungan tempat hidupnya.

Pada masa modern seperti sekarang ini masyarakat memandang pendidikan


sebagai peranan penting dalam mencapai tujuan sosial. Pemerintah bersama orang tua
menyediakan anggaran pendidikan yang diperlukan untuk kemajuan pendidikan sosial
dan pembangunan bangsa. Semua itu sebagai upaya mempertahankan nilai-nilai luhur
yang harus dilestarikan. Semisalnya. 2 memiliki rasa hormat kepada orang tua juga

2
pemimpin kewajiban mematuhi aturan berupa norma yang berlaku, dan meningkatkan
jiwa patriotisme. Selain itu pendidikan diharapkan untuk dapat lebih memupuk iman dan
taqwa kepada Allah SWT., meningkatkan kemajuan dan pembangunan politik ekonomi
sosial budaya serta pertahanan keamanan. Proses pendidikan terus berupaya menuju ke
arah tujuan pembangunan nasional yang menciptakan manusia Indonesia yang berilmu
pengetahuan teknologi, beriman dan bertakwa.

Pendidikan adalah suatu proses pembelajaran pengetahuan keterampilan dan


kebiasaan sekumpulan manusia yang diwariskan dari satu generasi ke generasi
selanjutnya melalui pengajaran pelatihan dan penelitian. Ada juga yang mengatakan
definisi pendidikan adalah suatu usaha sadar yang dilakukan secara sistematis dalam
mewujudkan suasana belajar mengajar agar para peserta didik dapat mengembangkan
potensi dirinya. Dengan adanya pendidikan maka seseorang dapat memiliki kecerdasan
akhlak mulia kepribadian, kekuatan spiritual dan keterampilan yang bermanfaat bagi diri
sendiri dan masyarakat. jadi, secara singkat pengertian pendidikan adalah suatu proses
pembelajaran kepada peserta didik agar memiliki pemahaman terhadap sesuatu yang
membuatnya menjadi seorang manusia yang kritis dalam berpikir.

Adapun pendapat para ahli mengenai pendidikan antara lain :

1. Ki Hajar Dewantara

Menurut Ki Hajar Dewantara, pengertian pendidikan adalah proses menuntun


segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak serta Didik agar mereka sebagai
manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan
setinggi-tingginya.

2. Martinus Jan Langeveld

Menurutnya pengertian pendidikan adalah upaya menolong anak untuk dapat


melakukan tugas hidupnya secara mandiri supaya dapat bertanggung jawab secara Susila.
Pendidikan merupakan usaha manusia dewasa dalam membimbing manusia yang belum
dewasa menuju kedewasaan.

3. Undang-Undang Republik Indonesia

Menurut UU No. 20 tahun 2003, pengertian pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

3
keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara.

b) Masyarakat

Kata “masyarakat” sendiri berakar dari kata bahasa Arab, musyarak. Lebih
abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antara etnis-
etnis. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling membutuhkan
satu sama lain). Umunya istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang
yang hidup bersama dalam satu komunitas.

Pengertian Masyarakat Menurut Nasution (2010: 60), Manusia adalah makhluk


sosial ia hidup dalam hubungannya dengan orang lain dan hidupnya tergantung pada
orang lain. Karena itu manusia tidak mungkin hidup layak di luar masyarakat.
Masyarakat sangat luas meliputi seluruh umat manusia. Masyarakat terdiri dari atas
berbagai kelompok besar maupun kecil. Menurut Nasution (2010:60-61), dalam
pengelompokannya masyarakat sering dibedakan menjadi, yaitu:

1. Kelompok primer

merupakan kelompok pertama di mana ia mula-mula berinteraksi dengan orang


lain yakni: keluarga, kelompok sepermainan dan lingkungan tetangga. Dalam kelompok
primer Terdapat hubungan temu muka langsung dalam suasana akrab. Dalam kelompok
ini Ia mempelajari kebiasaan fundamental seperti bahasa, soal baik buruk, kemampuan
untuk mengurus diri sendiri, kerjasama dan saling bersaing, disiplin dan sebagainya.
Kelompok primer ini juga sering disebut gameinschaft.

2. Kelompok sekunder

dibentuk dengan sengaja atas pertimbangan tertentu berdasarkan kebutuhan


tertentu seperti perkumpulan profesi organisasi agama komandan partai politik yang
anggotanya mungkin tidak pernah saling bertemu. Kelompok sekunder ini dapat hidup
lama melampaui suatu generasi titik kelompok sekunder sering disebut dengan
gesellschaft.

Unsur-unsur masyarakat, menurut Soerjono Soekanto, masyarakat setidaknya


memuat unsur sebagai berikut ini:

1. Beranggotakan minimal 2 orang,

4
2. Anggotanya sadar sebagai satu kesatuan,
3. Berhubungan dalam waktu yang cukup lama yang menghasilkan manusia baru
yang saling berkomunikasi dan membuat aturan-aturan hubungan antara anggota
masyarakat.
4. Menjadi sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan serta keterkaitan
satu sama lain sebagai anggota masyarakat.

c) Kebudayaan

Pengertian Kebudayaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kebudayaan


adalah hasil kegiatan dan penciptaan akal budi manusia. Kebudayaan (cultuur dalam
Bahasa Belanda), (culture dalam Bahasa Inggris), berasal dari Bahasa Latin "colere" yang
berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan dan mengembangkan, terutama mengolah
tanah atau bertani titik dari segi arti ini maka berkembanglah arti culture yang berarti
"segala daya dan aktifitas manusia untuk mengubah alam". Sedangkan dari sudut Bahasa
Indonesia, kebudayaan berasal dari Bahasa Sansekerta "buddhayah", yaitu bentuk jamak
dari kata buddhi yang berarti budi atau akal.

Pendapat lain mengatakan bahwa Kata budaya adalah sebagai perkembangan dari
kata majemuk yaitu budidaya yang berarti daya dari Budi, karena itu dibedakan antara
pengertian budaya dengan kebudayaan (Ahmad, 1991:58). Kebudayaan adalah hal- hal
yang memiliki arti budi dan akal manusia.

B. Fungsi dan peranan pendidikan, kebudayaan bagi suatu masyarakat


a) Pendidikan bagi masyarakat

Seperti yang diungkapkan Wuradji ada banyak fungsi dan peranan pendidikan
bagi suatu masyarakat seperti yang di bawah ini:

1. Fungsi Sosialisasi
2. Fungsi Kontrol Sosial
3. Fungsi pelestarian budaya masyarakat
4. Fungsi latihan dan pengembangan tenaga kerja
5. Fungsi seleksi dan alokasi
6. Fungsi reproduksi budaya
7. Fungsi difusi cultural
8. Fungsi pendidikan dan perubahan social

5
9. ungsi pendidikan sosial dan
10. ungsi modifikasi social.

Dalam kaitannya fungsi pendidikan dalam suatu masyarakat, H. Ballantine


(1983) juga menyatakan sebagai berikut:

1. Fungsi sosialisasi
2. Fungsi seleksi dan alokasi
3. Fungsi Inovasi dan perubahan sosial
4. Fungsi pengembangan pribadi dan sosial

Dari beragam pendapat di atas, pada prinsipnya tidak ada perbedaan substantif
tentang fungsi pendidikan di masyarakat, di mana antara ahli yang satu dengan yang lain
saling melengkapi titik suatu hal pasti, bahwa fungsi pendidikan di masyarakat sangat
krusial dalam menjaga dan melanjutkan fungsi pendidikan di sekolah dan keluarga yang
mana tidak dapat dipisahkan antara keduanya tapi masih di Intel gerakan dalam
membentuk sistem pendidikan yang memperdayakan anak didik.

Dijelaskan mengenai fungsi sosialisasi disini sebagai fungsi membentuk perilaku


sosial individu dalam kelompok masyarakat pada umumnya. Dalam masyarakat pra
industri. Generasi baru belajar mengikuti pola perilaku generasi sebelumnya yang mana
tidak melalui lembaga sosial seperti sekarang ini. Anak-anak belajar bahasa atau simbol
yang berlaku pada generasi tua menyesuaikan nilai-nilai yang berlaku mengikuti
pandangan dan memperoleh keterampilan tertentu yang kesemuanya itu diperoleh lewat
budaya masyarakatnya1. Segala sesuatu yang dipelajari berupa pendidikan oleh generasi
muda sebagai sosialisasi di masyarakat akan berguna dan berefek langsung dalam
kehidupannya sehari-hari.

Majunya masyarakat yang mengalami perubahan sosial ditandai adanya pola


budaya menjadi kompleks dan memiliki diferensiasi antara masyarakat satu dengan yang
lain serta antara individu satu dengan individu yang lainnya. Perubahan sosial juga dapat
mengakibatkan terjadinya transmisi budaya dan satu generasi ke generasi berikutnya akan
menjumpai permasalahan baru. Dalam masyarakat Sekolah Telah melembaga kuat yang
sangat diperlukan untuk menciptakan setelah melahirkan nilai budaya baru.

Penciptaan nilai budaya baru dimaksudkan sebagai upaya mendidik anak-anak


untuk mencintai dan menghormati tatanan lembaga sosial dan tradisi yang sudah mapan

1
Abdullah Idi, Sosiologi Pendidikan, hlm, 72.

6
adalah menjadi tugas sekolah. Yang termasuk kedalam lembaga sosial, lembaga
Keagamaan, lembaga pemerintahan dan lembaga ekonomi.

Sekolah menjanjikan kepada anak-anak deskripsi tentang apa yang telah


diciptakan lembaga sosialnya2. Melalui cara itu anak-anak dibiasakan untuk berlaku
sopan kepada orang tua serta guru kamu masyarakat dan patuh pada norma yang berlaku.
Lembaga agama pun mengajarkan bagaimana penganutnya berbakti kepada tuhan
berdasarkan cara tertentu titik lembaga pemerintahan mengajarkan anak bagaimana kelak
menjadi warga negara yang sesungguhnya dengan mengambil kewajiban negara titik
memiliki jiwa patriotik dan memiliki kesadaran dan berwarga negara.

Anak-anak belajar menyesuaikan diri dengan nilai tradisi dimana institusi


tradisional itu dibangun titik proses sosialisasi merupakan totalitas proses anak belajar
mengikuti pola dan nilai budaya yang berlaku titik orang tua berharap sekolah dapat
melaksanakan proses sosialisasi bagi anak dengan baik. Karena guru di sekolah diemban
sebagai modal bagi anak-anaknya mengajarkan nilai budaya masyarakat tersebut sekolah
dianggap museum yang menyimpan tentang nilai kebijakan (museum of virture)
(paradius and parelius, 1978:24).

Berikutnya mengenai fungsi control sosial di sekolah dalam menanamkan nilai-


nilai dan loyalitas terhadap tatanan tradisional masyarakat harus berfungsi sebagai
lembaga pelayanan sekolah untuk melakukan mekanisme kontrol sosial. Melalui
pendidikan sebagai individu memiliki nilai sosial dan melakukan interaksi sosial dalam
kehidupan sehari-hari di mana anak harus memiliki kesadaran tanggung jawab sosial serta
berusaha mempertahankan tatanan sosial.

Fungsi sekolah dan masyarakat disamping ini sekolah sebagai penyelenggaraan


pendidikan memiliki dua fungsi yaitu sebagai partner masyarakat dan sebagai penghasil
tenaga kerja. Sekolah sebagai pada masyarakat akan dipengaruhi oleh corak pengalaman
seseorang di dalam lingkungan masyarakat. Pengalaman pada berbagai kelompok
masyarakat yang aktivitas lainnya dalam masyarakat dapat mempengaruhi fungsi
pendidikan yang selaras dengan sekolah. Sekolah berkepentingan juga terhadap
perubahan lingkungan seorang anak didik dalam masyarakat. Sekolah sebagai masyarakat
akan dipengaruhi pula oleh sedikit banyaknya serta fungsional tidaknya pendayagunaan
sumber belajar di masyarakat. Kekayaan sumber dan upaya masyarakat seperti adanya

2
Abdullah ldi, Bahan Kuliah Sosiologi Pendidikan S1 & S2, hlm 32.

7
orang-orang, perpustakaan, museum, surat kabar majalah, komputer ke internet, dan lain
sebagainya yang dapat digunakan oleh sekolah dalam menunaikan fungsi pendidikan

Fungsi selanjutnya yaitu pelestarian budaya titik sekolah sebagai persatuan etnik
beraneka ragam budaya dan tempat melestarikan budaya daerah seperti bahasa kesenian,
budi pekerti dan juga sebagai upaya gunakan sumber daya lokal bagi kepentingan sekolah
dan sebagainya. Ada 2 fungsi sekolah berkaitan dengan konservasi nilai budaya daerah,
yaitu sebagai lembaga masyarakat untuk mempertahankan nilai-nilai tradisional
masyarakat pada suatu daerah tertentu. Oleh sebab itu perlu disusun kurikulum baku yang
aku untuk semua daerah dan kurikulum yang disesuaikan dengan kondisi dan nilai daerah
tertentu. Sekolah harus menanamkan nilai kepada anak agar mencintai daerah, bangsa dan
tanah air.

Fungsi lain dari kebudayaan adalah mengadakan perubahan sosial yang memiliki
fungsi yakni melakukan reproduksi budaya, difusi budaya, mengembangkan analisis
kultur terhadap kelembagaan tradisional, melakukan modifikasi ekonomi sosial
tradisional dan melakukan perubahan yang mendasar terhadap kebudayaan tradisional
yang telah ditinggalkan.

C. Hubungan Pendidikan, Masyarakat, dan Kebudayaan

Hubungan kebudayaan dengan pendidikan dalam pengertian yang sederhana dan


umum makna pendidikan adalah sebagai usaha sadar manusia untuk menumbuhkan dan
mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan
nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Dari sudut pandang kemasyarakatan pendidikan
merupakan usaha pemeriksaan nilai-nilai budaya dari generasi tua kepada generasi muda
agar nilai-nilai budaya tersebut tetap terpelihara.

Pendidikan tak dapat dipisahkan dengan nilai-nilai budaya. Transfer nilai-nilai


budaya dimiliki paling efektif adalah melalui proses pendidikan titik keduanya sangat erat
sekali hubungannya karena saling melengkapi dan mendukung antara satu sama lainnya.
Tujuan pendidikan pun adalah melestarikan dan selalu meningkatkan kebudayaan itu
sendiri dengan adanya pendidikan kita bisa mentransfer kebudayaan dari generasi ke
generasi selanjutnya. Kebudayaan yang maju akan menghasilkan pendidikan yang maju
pula dengan kualitas yang tinggi, begitu juga pendidikan yang maju akan menghasilkan
kebudayaan yang maju.

8
Hubungan pendidikan dan masyarakat, pendidikan dan masyarakat juga saling
berhubungan satu sama lainnya. Masyarakat atau sekelompok manusia merupakan peran
yang sangat penting dalam pendidikan titik masyarakat merupakan objek yang menjadi
tujuan pendidikan titik pendidikan menjadi perantara antara kebudayaan dan masyarakat.
Pendidikan menjadi sarana transfer kebudayaan kepada masyarakat dari generasi ke
generasi secara turun-temurun titik pendidikan menjadi alat untuk mengubah pola pikir
masyarakat yang berdasar pada kebudayaan. Pendidikan yang baik akan menghasilkan
masyarakat yang maju dan berkualitas, begitu pula masyarakat yang maju dengan tingkat
kebudayaan tinggi akan menghasilkan sistem pendidikan yang baik dan berkualitas pula.

Hubungan masyarakat dengan kebudayaan, kebudayaan sangat erat


hubungannya dengan masyarakat titik menurut Selo Soemardjan dan Sulaiman Sumardi
kebudayaan adalah sarana hasil karya rasa dan Cipta masyarakat. Dari definisi tersebut
dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan
mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat
dalam pikiran manusia Sehingga dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan itu bersifat
abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh
manusia sebagai makhluk yang berbudaya berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat
nyata misalnya pola-pola perilaku bahasa peralatan hidup organisasi sosial religi seni dan
lain-lain nya yang kesemuanya nya ditunjukkan untuk membantu manusia dalam
melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Kebudayaan dapat menjadi indikator majunya suatu kehidupan masyarakat titik


masyarakat yang maju akan menghasilkan kebudayaan yang bernilai tinggi titik
kebudayaan menggambarkan pola perilaku masyarakat kebudayaan setiap daerah
berbeda-beda karena kondisi masyarakat setiap daerah berbeda-beda sehingga
kebudayaan dapat menjadi identitas bagi masyarakat.

9
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Pendidikan adalah suatu proses pembelajaran pengetahuan keterampilan dan
kebiasaan sekumpulan manusia yang diwariskan dari satu generasi ke generasi
selanjutnya melalui pengajaran pelatihan dan penelitian.
2. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling membutuhkan
satu sama lain). Umunya istilah masyarakat digunakan untuk mengacu
sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas.
3. Kebudayaan adalah hal- hal yang memiliki arti budi dan akal manusia.
4. Fungsi sekolah dan masyarakat disamping ini sekolah sebagai penyelenggaraan
pendidikan memiliki dua fungsi yaitu sebagai partner masyarakat dan sebagai
penghasil tenaga kerja. Sekolah sebagai pada masyarakat akan dipengaruhi oleh
corak pengalaman seseorang di dalam lingkungan masyarakat.
5. Fungsi kebudayaan bagi masyarakat adalah mengadakan perubahan sosial yang
memiliki fungsi yakni melakukan reproduksi budaya, difusi budaya,
mengembangkan analisis kultur terhadap kelembagaan tradisional, melakukan
modifikasi ekonomi sosial tradisional dan melakukan perubahan yang mendasar
terhadap kebudayaan tradisional yang telah ditinggalkan.
6. Hubungan pendidikan dan masyarakat, pendidikan dan masyarakat juga saling
berhubungan satu sama lainnya. Masyarakat atau sekelompok manusia
merupakan peran yang sangat penting dalam pendidikan titik masyarakat
merupakan objek yang menjadi tujuan pendidikan titik pendidikan menjadi
perantara antara kebudayaan dan masyarakat.
7. Hubungan kebudayaan dan masyarakat adalah benda-benda yang diciptakan oleh
manusia sebagai makhluk yang berbudaya berupa perilaku dan benda-benda yang
bersifat nyata misalnya pola-pola perilaku bahasa peralatan hidup organisasi
sosial religi seni dan lain-lain nya yang kesemuanya nya ditunjukkan untuk
membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
B. SARAN

Penulis menyadari bahwa makalah diatas masih banyak sekali kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun mengenai pembahasan di atas.

10
DAFTAR PUSTAKA

Nasution, S, 1995, Sosiologi Pendidikan, Cet 1 : Bumi Aksara , Jakarta

Idi, Abdullah, 2011, Sosiologi Pendidikan : Individu, Masyarakat, dan Pendidikan, Cet 1 :
Rajawali pers, Jakarta

https://ikhlasia.wordpress.com

11

Anda mungkin juga menyukai