Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang

Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki luas wilayah yang cukup


besar. Seiring dengan tidak meratanya jumlah kelahiran dan persebaran
penduduk pada setiap wilayah atau pulau yang ada di Indonesia mengakibatkan
konsentrasi kepadatan penduduk hanya terdapat pada beberapa tempat saja,
secara khusus hanya terdapat pada kota-kota besar saja.

Inilah yang menyebabkan kebutuhan energi listrik diperkotaan sangat


dibutuhkan. Banyaknya pembangkit listrik yang ada seperti PLTU (Pembangkit
Listrik Tenaga Uap) harus menghasilkan jumlah tenaga lisrik dalam jumlah
yang cukup besar.

Peraturan Presiden RI Nomor 71 tahun 2006 tanggal 05 Juli 2006 tentang


penugasan kepada PT. PLN (Persero) untuk melakukan percepatan
pembangunan pembangkit tenaga listrik yang menggunakan batubara menjadi
dasar pembangunan 10 PLTU di Jawa dan 25 PLTU di Luar Jawa Bali atau
yang dikenal dengan nama Proyek Percepatan PLTU 10.000 MW.

Pembangunan proyek PLTU tersebut guna mengejar pasokan listrik yang


akan mengalami defisit sampai beberapa tahun mendatang, serta pengalihan
penggunaan bahan bakar minyak (BBM) ke batubara yang berkalori rendah
(4200 kcal/kg ).

Pembangkit Listrik Tenaga Uap Page 1


1.2 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Pacitan

PLTU 1 Jawa Timur Pacitan ini mempunyai 2 unit pembangkit yang


mempunyai kapasitas total tenaga listriknya mempunyai sebesar 2 x 315 MW =
630 MW yang nantinya akan disalurkan melalui Saluran Udara Tegangan
Tinggi ( SUTT ) 150 kV sepanjang 35,65 Kilometer ke Gardu Induk Pacitan
Baru dan sepanjang 84,8 Kilometer ke Gardu Induk Wonogiri.

Lokasi Pabrik

 Nama Perusahaan : PLTU 1 Jawa Timur Pacitan


 Tahun Berdiri : Unit 1 pada tanggal 24 Juni 2013
Unit 2 pada tanggal 21 Agustus 2013
 Pemilik : PT. Pembangkitan Jawa Bali ( PJB )
 Kantor Pusat : Jl. Pacitan – Trenggalek Km. 55 Desa Sukorejo,
Kec.
Sudimoro, Kab. Pacitan, Jawa Timur, Indonesia.
 Transmisi : Jawa-Madura-Bali

Pembangkit Listrik Tenaga Uap Page 2


BAB II

URAIAN PROSES DAN PERALATAN INDUSTRI

1. Uraian Proses dan Peralatan Indusri Proses


1.1. Uraian Proses Pembuatan

1.Batubara yang dikirim dari luar menggunakan cargo dialirkan ke penampung


batubara dengan belt conveyor menuju storage area.
2. Setelah itu batubara ditumpuk dengan stacker
3. Batubara dialirkan dari storage area menuju bunker menggunakan reclaimer
involving dan belt conveyor

4. Dari bunker batubara dialirkan ke pulverizer untuk digiling hingga menjadi


bubuk yang sangat halus

5. Dengan tekanan yang tinggi, campuran udara panas dan batu bara
disemprotkan kedalam Boiler sehingga akan terbakar dengan cepat seperti
semburan api.

6. Kemudian air dialirkan keatas melalui pipa yang ada dinding Boiler, air
tersebut akan dimasak dan menjadi uap

Pembangkit Listrik Tenaga Uap Page 3


7. Uap dengan tekanan dan suhu yang tinggi inilah yang menjadi sumber tenaga
turbin tekanan tinggi yang merupakan turbin tingkat pertama dari 3 tingkatan.

8. Suhu dan tekanan uap yang keluar dari Turbin tekanan tinggi akan sangat
berkurang drastis, untuk itu uap ini dialirkan kembali ke boiler re-heater
untuk meningkatkan suhu dan tekanannya kembali.

9. Uap yang sudah dipanaskan kembali tersebut digunakan sebagai penggerak


turbin tingkat kedua atau disebut turbin tekanan sedang dan keluarannya
langsung digunakan untuk menggerakkan turbin tingkat 3 atau turbin tekanan
rendah .

10. Uap keluaran dari turbin tingkat 3 mempunyai suhu sedikit diatas titik didih,
sehingga perlu di alirkan ke condensor agar menjadi air untuk dimasak ulang.

11. Air tersebut kemudian dialirkan melalui deaerator oleh feed pump untuk
dimasak ulang. awalnya dipanaskan di feed heater yang panasnya bersumber
dari high pressure set, kemudian ke economiser sebelum di kembalikan ke
tabung boiler.

12. Sedangkan Air pendingin dari condensor akan di semprotkan kedalam cooling
tower , dan inilah yang meyebabkan timbulnya asap air pada cooling tower.
kemudian air yang sudah agak dingin dipompa balik ke condensor sebagai air
pendingin ulang.

13. Ketika turbin di gabung dengan shaft yang sama dengan generator, Generator
ini kemudian membangkitkan listrik tegangan menengah

14. Dengan menggunakan transformer, tegangan dinaikkan menjadi tegangan


tinggi berkisar 250-500 kV yang kemudian dialirkan ke sistem transmisi

15. Listrik inilah yang dialirkan kerumah-rumah penduduk

Pembangkit Listrik Tenaga Uap Page 4


2.2 Peralatan Industri Proses

Peralatan Utama PLTU :

1. Boiler

Boiler adalah suatu perangkat


mesin yang berfungsi untuk merubah air
menjadi uap. Proses perubahan air
menjadi uap dilakukan dengan
memanaskan air yang berada didalam
pipa-pipa dengan panas hasil
pembakaran bahan bakar. Proses
pembakaran dilakukan secara kontinyu
didalam ruang bakar dengan
mengalirkan bahan bakar dan udara dari
luar.

Uap yang dihasilkan adalah uap superheat dengan tekanan dan


temperatur yang tinggi. Jumlah produksi uap tergantung pada luas permukaan
pemindah panas, laju aliran, dan panas pembakaran yang diberikan. Boiler yang
konstruksinya terdiri dari pipa-pipa berisi air disebut dengan water tube boiler
(boiler pipa air).

2. Turbin Uap

Turbin uap berfungsi untuk merubah energi panas yang terkandung


dalam uap menjadi gerakan memutar (putaran). Uap dengan tekanan dan
temperatur tinggi diarahkan untuk mendorong sudu-sudu turbin yang dipasang
pada poros sehingga poros turbin berputar.

Akibat melakukan kerja di


turbin tekanan dan temperatur uap
keluar turbin turun hingga hingga
menjadi uap basah. Uap ini
kemudian dialirkan ke kondensor,
sedangkan tenaga putar yang
dihasilkan digunakan untuk
memutar generator. Saat ini hampir
semua mesin turbin uap adalah dari
jenis turbine condensing atau uap
keluar turbin (exhaust steam)
dialirkan ke kondensor.

3. Kondensor

Kondensor adalah peralatan untuk merubah uap menjadi air. Proses


perubahannya dilakukan dengan cara mengalirkan uap kedalam suatu ruangan
Pembangkit Listrik Tenaga Uap Page 5
yang berisi pipa-pipa (tubes). Uap mengalir diluar pipa-pipa sedangkan air
sebagai pendingin mengalir didalam pipa-pipa. Kondensor seperti ini disebut
surface (tubes) condenser. Sebagai pendingin digunakan air sungai atau air laut.

Laju perpindahan panas tergantung


pada aliran air pendingin, kebersihan pipa-
pipa dan perbedaan temperatur antara uap
dan air pendingin. Proses perubahan uap
menjadi air terjadi pada tekanan dan
temperatur jenuh, dalam hal ini kondensor
berada pada kondisi vakum. Karena
temperatur air pendingin sama dengan
temperatur udara luar, maka temperatur air
kondensat nya maksimum mendekati
temperatur udara luar. Apabila laju
perpindahan panas terganggu, maka akan
berpengaruh terhadap tekanan dan
temperatur.

4. Generator

Tujuan utama dari kegiatan


proses di PLTU adalah energi listrik.
Energi listrik dihasilkan dari peralatan
pembangkit listrik yang disebut
generator. Generator berfungsi
mengubah energi mekanik berupa
putaran menjadi energi listrik dengan
menerapkan prinsip induksi magnet.

Generator terdiri dari bagian yang diam disebut stator dan bagian
berputar disebut rotor. Stator terdiri dari casing yang berisi kumparan dan rotor
yang merupakan medan magnet listrik terdiri dari inti yang berisi kumparan.

Komponen Penunjang PLTU :

1. Cargo

Alat yang berfungsi untuk sebagai alat transportasi air yang mengangkut
batubara dari suatu perusahaan tambag menuju dermaga PLTU

Pembangkit Listrik Tenaga Uap Page 6


2. Ship Unloader (Shilo)

Ship Unloader (Shilo) merupakan peralatan yang di gunakan untuk


memindahkan batu bara yang terdapat pada kapal angkutan menuju
ke Conveyor. Peralatan ini pada umumnya terdiri dari 2 buah Grab yang
memiliki kecepatan pembongkaran maximal 1250 – 1500 ton/jam

3. Belt Conveyor

Di PLTU pacitan, Belt Converyor digunakan untuk proses transportasi batubara.

Ada dua jenis proses transportasi batubara yaitu unloading dan loading :

a. Unloading adalah proses bongkar batubara dari kapal tongkang (kapal


pengangkut batubara) dan mengirimnya menuju stockpile.

b. Loading adalah proses pengisian silo, terdiri dari :

Direct loading : Proses pengisian silo langsung dari tongkang

Indirect loading :Proses pengisian silo boiler dari stockpile


melalui reclaim hopper .

Sistem belt conveyor di PLTU pacitan menggunakan jalur ganda ( dua


konveyor tiap jalur). Jadi saat salah satu konveyor beroperasi satunya lagi
standby.

Hal ini akan memberikan


kemudahan saat perawatan rutin atau
terjadi gangguan. Berbeda dengan
hanya menggunakan satu jalur, yang
harus menghentikan operasi saat
perawatan rutin. Dan jika terjadi
kerusakan transportasi batubara akan
langsung berhenti sehingga akan
mengganggu proses pembangkitan

Pembangkit Listrik Tenaga Uap Page 7


4. Stacker & Reclaimer

Stacker & Reclaimer adalah satu alat yang


memiliki 2 fungsi yaitu Stacking
&Reclaiming. Stacker &
Reclaimer merupakan peralatan untuk
menata batu bara di coal yard (tempat
penyimpanan batu bara) dan mengambil
batu bara dari coal yard, peralatan ini
umumnya memiliki 2 Stacker &
Reclaimer, Stacker memiliki kapasitas
1500-1650 ton/jam
sedangkan Reclaimer memiliki kapasitas
1000-1100 ton/jam.

5. Coal Yard

Coal Yard merupakan suatu tempat atau


area yang digunakan untuk menampung
batubara yang dikirim dari Ship Unloader
sebelum dikirim ke coal bunker

6. Coal bunker

Coal Bunker merupakan sebuah sarana penampung (storage) sementara


batubara sebelum dipasok ke ketel untuk diolah. Di PLTU Pacitan terdapat 5
bunker untuk setiap unitnya. Perancangan bunker pada umunya ditujukan untuk
dapat memasok kebutuhan ketel selama beberapa jam, tanpa ada pemasokan
batubara ke bunker.

Setiap dilengkapi dengan level indikator


untuk mengetahui level batubara
didalam bunker. Sedangkan pada mulut
bawah bunker dipasang “Discharge
Isolation Gate/Bin Gate”, yang berfungsi

Pembangkit Listrik Tenaga Uap Page 8


sebagai pemblokir aliran batubara dari
bunker.

7. Pulverizer Mill

adalah alat bantu pada ketel uap


dengan bahan bakar batubara yang
berfungsi sebagai penggiling
batubara kasar agar menjadi halus
atau serbuk (coal finesses) dengan
ukuran 200 mesh masuk keruang
bakar (boiler) untuk digunakan pada
proses pembakaran.

Tujuan penghalusan batubara ini adalah agar batubara lebih mudah terbakar
sehingga pembakaran sempurna dapat tercapai.PLTU Pactian menggunakan 5
buah pulvelizer untuk setiap unitnya

8. Primary air fan (PA Fan)

merupakam alat yang berfungsi


untuk menyuplai udara primer yang
akan digunakan sebagai udara
pengangkut 19 serbuk batubara dari
pulvelizer/mill menuju burner untuk
dibakar.

Selain itu PA Fan juga berfungsi untuk mengeringkan batubara didalam


pulverizer. PLTU Pacitan memiliki 2 set PA Fan dengan kapasitas 2 x 50%.

Pembangkit Listrik Tenaga Uap Page 9


9. Forced Draft Fan (FD Fan)

berfungsi untuk menyediakan atau


menghasilkan udara sekunder yang
digunakan sebagai udara pembakaran pada
furnance di boiler. PLTU Pacitan memiliki
2 FD Fan untuk setiap unitnya

10. Bottom Ash Silo

Bottom ash silo adalah


tempat yang digunakan untuk
menampung abu sisa pembakaran
didalam boiler yang dibawa oleh
steel conveyor menuju bottom ash.

11. Electrical static precipirator (ESP)

Electrical static precipirator (ESP) merupakan peralatan yang memiliki


fungsi untuk menangkap abu sisa pembakaran yang berada dalam gas buang
yang akan di buang ke atmosfer melalui stack, sehingga gas buang yang akan
dibuang tidak mengandung partikel-partikel abu yang dapat mencemari
lingkungan.

Pembangkit Listrik Tenaga Uap Page 10


Cara kerja dari electrostatic precipitator (ESP) yaitu sebagai berikut :

(1) Melewatkan gas buang (flue gas) melalui suatu medan listrik yang
terbentuk antara discharge electrode dengancollector plate, flue gas yang
mengandung butiran debu pada awalnya bermuatan netral dan pada saat
melewati medan listrik, partikel debu tersebut akan terionisasi sehingga partikel
debu tersebut menjadi bermuatan negatif (-).

(2) Partikel debu yang bermuatan negatif (-) selanjutnya menempel pada
pelat-pelat pengumpul (collector plate), lihatgambar 4. Debu yang dikumpulkan
di collector plate dipindahkan kembali secara periodik dari collector
plate melalui suatu getaran (rapping). Debu ini kemudian jatuh ke bak
penampung (ash hopper), lihat gambar 1 dan 2, dan dipindahkan (transport)
ke flyash silo dengan cara dihembuskan (vacuum).

12. Steam Drum

Steam Drum adalah alat yang digunkan untuk menampung air yang akan
dipanaskan di dalam cub boiler. Air ini kemudian akan di sirkulisasikan ke down
cimer untuk dipanaskan di boiler. Selain itu steam drum juga menampung uap
basah hasil dari pemanasan air agar selalu down comer sebelum dialirkan menuju
turbin.

Steam Drum adalah bagian dari boiler yang berfungsi untuk :

1.Menampung air yang akan dipanaskan pada pipa-pipa penguap (wall tube),dan

menampunguap air dari pipa-pipa penguap sebelum dialirkan ke superheater.

2. Memisahkan uap dan air yang telah dipisahkan di ruang bakar ( furnace ).

Pembangkit Listrik Tenaga Uap Page 11


3. Mengatur kualitas air boiler, dengan membuang kotoran-kotoran terlarut di

dalam boilermelalui continuous blowdown.

4. Mengatur permukaan air sehingga tidak terjadi kekurangan saat

boilerberoperasi yang dapatmenyebabkan overheating pada pipa boiler.

13. Main transformator

Main transformator merupakan Trafo yang digunakan untuk menyalurkan


tegangan 20kV yang dihasilkan oleh pembangkit ke saluran transmisi melalui GIS
(Gas Insulated Substation).

Transformator atau sering disingkat dengan


istilah Trafo adalah suatu alat listrik yang dapat mengubah
taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain. Maksud dari
pengubahan taraf tersebut diantaranya seperti menurunkan
Tegangan AC dari 220VAC ke 12 VAC ataupun
menaikkan Tegangan dari 110VAC ke 220
VAC. Transformator atau Trafo ini bekerja berdasarkan
prinsip Induksi Elektromagnet dan hanya dapat bekerja
pada tegangan yang berarus bolak balik (AC).

13. Superheater

Superheater berfungsi untuk menaikkan temperatur uap jenuh menjadi uap


panas lanjut dengan memanfaatkan gas panas hasil pembakaran. Uap yang masuk
ke superheater berasal dari steam drum. Temperatur masuk superheater adalah
304oC dan temperatur keluar sebesar 541oC. Uap yang keluar dari superheater
kemudian digunakan untuk memutar HP.

Pembangkit Listrik Tenaga Uap Page 12


14. Reheater
Reheater berfungsi untuk memanaskan kembali uap yang keluar dari HP
Turbine dengan memanfaatkan gas hasil pembakaran yang temperaturnya relatif
masih tinggi. Pemanasan ini bertujuan untuk menaikkan efisiensi sistem secara
keseluruhan .
Perpindahan panas yang paling
dominan pada reheater adalah perpindahan
panas konveksi. Uap ini kemudian
digunakan untuk menggerakkan IP Turbine,
dan setelah uap keluar dari IP Turbine,
langsung digunakan untuk memutar LP
Turbine tanpa mengalami pemanasan ulang.

2.3 Process Flow Diagram PLTU

Untuk menghasilkan energi listrik pada PLTU Batubara ini, awalnya batu bara
yang ditampung dalam bak penampungan dibawa ke dalam mesin pencacah batubara
melalui conveyor belt untuk dipecah menajdi ukuran yang lebih kecil/ halus, hal ini
berguna agar batubara lebih mudah terbakar pada saat di dalam boiler. Batubara yang
telah halus tadi dibawa ke dalam boiler untuk digunakan sebagai bahan bakar pada
proses pembakaran.

Pembangkit Listrik Tenaga Uap Page 13


Dari proses pembakaran ini akan menghasilkan sisa abu batubara. Abu yang
berukuran relatif besar akan langsung jatuh ke bawah tungku Boiler dan akan
dikumpulkan untuk diangkut ke tempat penyimpanan debu/abu (Ash Storage).
Sedangkan abu ringan yang berterbangan akan ditangani oleh alat penangkap
debu/abu (ESP – Electrostatic Precipitator) dan akan dikumpulkan. Asap dan debu-
debu yang sangat kecil yang tidak tertangkap oleh ESP kemudian akan dialirkan melalui
cerobong asap untuk dibuang ke udara/ lingkungan luar.

Kembali lagi pada proses pembakaran, pada boiler ini terjadi proses pemanasan
air yang sebelumnya telah dimurnikan agar tidak mudah menimbulkan korosi (untuk air
laut), air tersebut melalui pipa-pipa boiler dan dipanaskan sehingga akan berubah
menjadi uap panas yang bertekanan tinggi. Tetapi karena kadar air pada uap masih
terlalu tinggi, maka kadar air harus dihilangkan terlebih dahulu melalui superheater
sehingga akan berubah menjadi uap kering.

Kemudian uap kering ini dialirkan menuju ke turbin untuk mendorong sudu-sudu
turbin sehingga poros turbin akan berputar. Setelah digunakan untuk memutar turbin,
maka uap kering akan turun kembali ke lantai dasar. Uap tersebut akan didinginkan di
dalam kondensor, dengan menggunakan air pendingin (biasanya air laut atau air sungai)
yang dialirkan melalui pipa-pipa di dalam kondensor akan mendinginkan uap sehingga
kembali menjadi air, kemudian air tersebut dapat disirkulasikan kembali ke Boiler untuk
dipanaskan menjadi uap kembali dan digunakan untuk memutar turbin.

Kembali lagi pada poros turbin yang berputar, karena poros turbin ini sudah
dihubungkan langsung dengan generator sehingga ketika turbin berputar maka generator
juga akan ikut berputar. Karena generator ikut berputar maka akan menghasilkan energi
listrik yang akan dikirimkan ke trafo untuk dirubah tegangannya dan kemudian
disalurkan melalui saluran transmisi PLN.

Pembangkit Listrik Tenaga Uap Page 14


BAB III

UTILITAS

Utilitas merupakan sarana pendukung yang diperlukan industri untuk melakukan


suatu proses. Dengan kata lain, semua industri yang ada pasti memerlukan unit utilitas
untuk melaksanakan proses produksinya. Unit utilitas dalam proses industri berfungsi
sebagai unit yang menyediakan, mengolah, dan mengoptimasi jenis-jenis utilitas yang
dibutuhkan untuk memproses suatu bahan menjadi produk. Pada umunya setiap pabrik
mempunyai bagian utilitas yang menangani berbagai macam peralatan. Unit utilitas di
PLTU meliputi:

1. Batubara
Batubara adalah sumber energi terpenting untuk pembangkitan listrik dan
berfungsi sebagai bahan bakar.

2. Udara
Udara pada boiler pipa api digunakan untuk proses pembakaran. Udara
proses dipasok dari kompressor yang mengambil udara dari atmosfer dan
kemudian disaring dengan filter udara untuk menghilangkan debu atau
kotoran lainnya.

3. Air
Pada proses di alat Boiler Pipa Api, air digunakan sebagai bahan baku utama
untuk menghasilkan uap. Uap tersebut akan digunakan untuk memutar
turbin. Hasil perputaran turbin akan menghidupkan generator sehingga
dihasilkan listrik.

4. Desalination Plant (Unit Desal)


Peralatan ini berfungsi untuk mengubah air laut (brine) menjadi air tawar
(fresh water) dengan metode penyulingan (kombinasi evaporasi dan
kondensasi). Hal ini dikarenakan sifat air laut yangkorosif, sehingga jika air
laut tersebut dibiarkan langsung masuk ke dalam unit utama, maka dapat
menyebabkan kerusakan pada peralatan PLTU.

5. Reverse Osmosis (RO)


Mempunyai fungsi yang sama seperti desalination plant namun metode yang
digunakan berbeda. Pada peralatan ini menggunakan membran semi

Pembangkit Listrik Tenaga Uap Page 15


permeable yang dapat menyaring garam-garam yang terkandung pada air
laut, sehingga dapat dihasilkan air tawar seperti pada desalination plant.

6. Demineralizer Plant (Unit Demin)


Berfungsi untuk menghilangkan kadar mineral (ion) yang terkadung dalam
air tawar. Air sebagaifluida kerja PLTU harus bebas dari mineral, karena jika
air masih mengandung mineral berartikonduktivitasnya masih tinggi
sehingga dapat menyebabkan terjadinya GGL induksi pada saat air tersebut
melewati jalur perpipaan di dalam PLTU. Hal ini dapat menimbulkan korosi
pada peralatan PLTU.

7. Hidrogen Plant (Unit Hidrogen)


Pada PLTU digunakan hydrogen (H2) sebagai pendingin Generator.

8. Chlorination Plant (Unit Chlorin)


Berfungsi untuk menghasilkan senyawa natrium hipoclorit (NaOCl) yang
digunakan untuk memabukkan/melemahkan/mematikan sementara mikro
organisme laut pada area water intake. Hal ini dimaksudkan untuk
menghindari terjadinya pengerakkan (scaling) pada pipa-pipa kondensor
maupun unit desal akibat perkembangbiakan mikro organisme laut tersebut.

9. Auxiliary Boiler (Boiler Bantu)


Pada umumnya merupakan boiler berbahan bakar minyak (fuel oil), yang
berfungsi untuk menghasilkan uap (steam) yang digunakan pada saat boiler
utama start up maupun sebagai uap bantu (auxiliary steam).

10. Coal Handling (Unit Pelayanan Batubara)


Merupakan unit yang melayani pengolahan batubara yaitu dari proses
bongkar muat kapal (ship unloading) di dermaga, penyaluran ke coalyard
sampai penyaluran ke coal bunker.

11. Ash Handling (Unit Pelayanan Abu)


Merupakan unit yang melayani pengolahan abu baik itu abu jatuh (bottom
ash) maupun abu terbang (fly ash) dari Electrostatic Precipitator hopper dan
SDCC (Submerged Drag Chain Conveyor) pada unit utama sampai ke
tempat penampungan abu (ash valley/ash yard)

Pembangkit Listrik Tenaga Uap Page 16


BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) adalah pembangkit yang


mengandalkan energi kineti dari uap untuk menghasilkan energi listrik.

2. a. Pertama, energi kimia dalam bahan bakar diubah menjadi energi panas
dalam bentuk uap bertekanan dan temperatur tinggi.

b. Kedua, energi panas (uap) diubah menjadi energy mekanik dalam bentuk
putaran.

c. Ketiga, energi mekanik diubah menjadi energi listrik.

3. PLTU atau pembangkit listrik tenaga uap memiliki berbagai komponen utama
antara lain boiler, turbin, generator, transformator, dan gardu induk.

4. Utilitas PLTU :

 Batubara
 Air
 Udara
 Desalination Plant (Unit Desal)
 Reverse Osmosis (RO)
 Demineralizer Plant (Unit Demin)
 Hidrogen Plant (Unit Hidrogen)
 Chlorination Plant (Unit Chlorin)
 Auxiliary Boiler (Boiler Bantu)
 Coal Handling (Unit Pelayanan Batubara)
 Ash Handling (Unit Pelayanan Abu)

Pembangkit Listrik Tenaga Uap Page 17


DAFTAR PUSTAKA

Ato'illah, muhammad ifaza.2015.Laporan Praktik Kerja Lapangan PLTU jawa timur


pacitan.Politeknik Negeri Semarang.

http://bicaratentangpembangkit.blogspot.com/2018/01/prinsip-kerja-dan-komponen-
utama-pltu.html?m=1

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pembangkit_listrik_tenaga_uap

https://www.google.com/amp/s/achmadjaelani89.wordpress.com/2016/09/13/pltu-
pembangkit-listrik-tenaga-uap/amp/

http://belajar-pltu.blogspot.com/2011/05/komponen-komponen-pltu.html?m=1

Pembangkit Listrik Tenaga Uap Page 18

Anda mungkin juga menyukai