TINJAUAN PUSTAKA
Pneumonia adalah inflamasi jalan nafas akhir dan alveolus akibat infeksi
biasanya disebabkan oleh invasi kuman bakteri, yang ditandai oleh gejala
klinis batuk, disertai adanya nafas cepat ataupun adanya tarikan dinding
11
ditemukan pada usia 2 tahun sampai 5 tahun. Menurut data World Health
pernapasan dan puncaknya terjadi pada umur 2-3 tahun, sedangkan pada
12
golongan umur, berat ringannya penyakit dan penyulit yang menyertainya
serius pada bayi dan anak yang belum mendapat vaksin Haemophilus.
Pada bayi dan anak kecil juga ditemukan Staphyloccus sebagai penyebab
Pneumonia yang merupakan infeksi berat dan sangat progresif berat dan
Dalam keadaan sehat pada paru tidak akan terjadi pertumbuhan organisme,
13
Masuknya mikroorganisme kesaluran napas dan paru dapat melalui
1. Tanda Pneumonia
2008).
14
Anak di bawah umur 2 bulan, terjadinya Pneumonia ditandai, antara
lain :
2. Gejala Pneumonia
sampai dengan dibawah 12 bulan > 50 kali per menit dan untuk
15
Cara yang terbukti efektif saat ini adalah pencegahan melalui pemberian
2.2.4 Penatalaksanaan
80%.
16
Sesuai dengan kebijakan program pemberantasan penyakit infeksi saluran
kekebalan pada tubuh bayi dan anak terhadap penyakit tertentu sehingga
Dewasa ini angka kesakitan dan kematian balita cukup tinggi, hal ini
pneumonia pada anak terdiri atas pencegahan melalui imunisasi dan upaya
17
selama ini dapat menurunkan proporsi kematian balita akibat pneumonia.
Hal ini dapat dimengerti karena campak, pertusis dan juga difteri bisa juga
2008).
sampai lebih dari 6 bulan, sedangkan didaerah perkotaan Air Susu Ibu
18
penggunaan ASI dan banyak ibu tidak menyusui anaknya karena sibuk
dengan pekerjaan sehingga tidak dapat menyusui bayinya dengan baik dan
perbaikan lingkungan hidup dan sikap hidup sehat, yang semuanya itu
Pemberian ASI eksklusif yang teratur, peningkatan status gizi akan baik
kematian 1-7 kali akan berkurang jika bayi mendapatkan ASI eksklusif
pernapasan berat. Angka kematian kasus akan lebih tinggi pada anak yang
telah disapih dari pada anak yang masih diberi pada anak yang masih
(Handayani, 2003)
19
2.3.3 Faktor Pencemaran dalam Rumah
Polusi udara dapat terjadi diluar (outdoor) dan didalam ruangan (indoor)
bermotor dan asap industri sedangkan polusi udara didalam ruangan akibat
gangguan pola pernapasan balita seperti batuk atau kesulitan bernapas. Hal
ini dapat terjadi pada rumah yang keadaan ventilasinya kurang dan dapur
bersatu dengan kamar tidur, ruang tempat balita bermain. Hal ini
dan diperkirakan setiap tahunnya dari sekitar 3 juta kematian akibat polusi
2,8 juta diantaranya polusi didalam ruangan dan 0,2 juta akibat polusi
diluar ruangan.
Y.dkk.2002).
20
a. Ventilasi rumah
( luar rumah ).
padat dapat meningkatkan faktor polusi dalam rumah yang telah ada.
21
c. Bahan Bakar Masak
tidak tertolern. Hal ini dapat merangsang sakit kepala, batuk, iritasi,
dengan bahan bakar gas. Hal ini sesuai dengan penelitian Tuana (2001)
d. Asap rokok
dan gangguan fungsi paru-paru pada waktu dewasa nantinya. Dari satu
22
batang rokok yang dinyalakan akan menghasilkan asap sampingan
udara bebas sebelum dihisap oleh perokok pasif tetap menerima akibat
Bayi dan anak balita merupakan bagian dari keluarga yang mempunyai
sebanyak 62,80%.
23
2.4 Kerangka Teori
Faktor Predisposisi
(Predisposising
faktor) status
imunisasi
Faktor Pendukung
(Enabling faktor) PNEUMONIA
Riwayat pemberian
ASI
Faktor pendorong
(Renforcing faktor)
pencemaran dalam
rumah
24