Yustanti - Fpsi - Tugas RPL - Motivasi Diri Dan Motivasi Belajar

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SMA N 1 TUNTANG
Jl. Raya Tuntang-Beringin, Dampit, Delik, Kec. Tuntang, Semarang, Jawa Tengah 50773

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2019/2020

A Komponen Layanan Dasar


B Bidang Layanan Belajar
C Topik / Tema Layanan Meningkatkan Motivasi Diri dan Motivasi Belajar
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli dapat menerapkan sikap dan kebiasaan
yang benar dalam belajar hingga dapat membangkitkan
semangat belajar
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian
motivasi belajar
2. Peserta didik/konseli dapat memahami faktor-faktor yang
harus diperhatikan dalam meningkatkan motivasi belajar

G Sasaran Layanan Kelas X


H Materi Layanan 1. Pengertian motivasi diri
2. Pengertian motivasi belajar
3. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam
meningkatkan diri dan motivasi belajar
I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit
J Sumber Materi 1. Handoko, Martin. Motivasi: Daya Penggerak Tingkah
Laku. Penerbit Kanisius, 1992.
2. Koeswara, E. Motivasi Teori dan Penelitiannya. 1995.
Bandung: Angkasa.
3. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi Itu
Mudah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
4. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal
Bimbingan dan Konseling bidang belajar, Yogyakarta,
Paramitra.
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point, Meningkatkan motivasi diri dan
motivasi belajar
M Pelaksanaan
1. Tahap Awal /Pedahuluan
a. Pernyataan Tujuan 1. Guru BK/Konselor membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar siswa dan kesiapan siswa untuk
belajar)
3. Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai
b. Penjelasan tentang 1. Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan
langkah-langkah tanggung jawab peserta didik
kegiatan 2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan)
c. Mengarahkan kegiatan Guru BK/Konselor memberikan penjelasan tentang topik
yang akan dibicarakan.

d. Tahap peralihan Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik


melaksanakan kegiatan dan memulai ke tahap inti
2. Tahap Inti
a. Kegiatan peserta 1. Mengamati tayangan slide ppt (tulisan, gambar, video)
didik 2. Melakukan curah pendapat
3. Mendiskusikan dengan kelompok masing-masing terkait
cara memotivasi diri dalam belajar
4. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya
bergantian sampai selesai

b. Kegiatan Guru 1. Menayangkan media slide power point yang


BK/Konselor berhubungan dengan materi layanan
2. Mengajak peserta didik untuk curah pendapat
3. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok
4. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok)
5. Menjelaskan cara mengerjakan tugas
6. Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik
7. Membuat catatan-catatan observasi selama proses
layanan

3. Tahap Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan


2. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan
kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan
3. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut
4. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak
peserta didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan
salam

N Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan
di kertas yang sudah disiapkan.
2. Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam
mengikuti kegiatan
3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan
pendapat atau bertanya
4. Mengamati cara peserta didik dalam memberikan
penjelasan terhadap pertanyaan guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara
lain :
1. Evaluasi tentang suasana pertemuan dengan instrumen:
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak
menyenangkan.
2. Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat
penting/kurang penting/tidak penting
3. Evaluasi terhadap cara Guru BK dalam menyampaikan
materi: mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami
4. Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti: menarik/kurang
menarik/tidak menarik untuk diikuti

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian

Tuntang, 18 November 2019


Mengetahui
Kepala Sekolah SMA N 1 Tuntang Guru BK

(------------------------------------) Yustanti
NIP NIP
Lampiran 1. Uraian materi

MENINGKATKAN MOTIVASI DIRI DAN MOTIVASI BELAJAR

A. Motovasi Diri

David MCClelland membahas motivasi berdasarkan tiga aspek kebutuhan, yatu: need for
power need for affiliation, dan need for achievement. Dalam membangun teorinya tersebut ia
menyebutkan bahwa teori tersebut berhubungan erat dengan konsep belajar. Menurutnya, motivasi itu
penting untuk kebutuhan dalam pembentukan perilaku yang akan terlihat pengaruhnya pada hubungan
prestasi akademik, pemilihan gaya hidup, dan untuk bekerja. Sementara itu, menurut Munandar (2001)
motivasi merupakan suatu proses dimana kebutuhan-kebutuhan mendorong seseorang untuk
melakukan serangkaian kegiatan yang mengarah ketercapian suatu tujuan. Jadi dapat disimpulkan
bahwa motivasi merupakan penggerak yang ada didalam diri individu untuk mencapai suatu tujuan
yang akan dicapai.

Dalam hal ini, need for achievement membuat individu menjadi bersemangat sekali apabila
unggul, menentukan tujuan secara realistis dan mengambil resiko yang diperhitungkan, mereka tidak
percaya nasib baik, mereka mau bertanggung jawab atas hasil sendiri, memilih tugas yang menantang,
menunjukkan perilaku insiatif, menghendaki umpan balik, tidak mengutamakan uang dan kekuasaan
dalam bekerja.

Motivasi diri dibagi menjadi dua, yaitu motivasi intrinsic dna ekstrinsik. Motivasi intrinsik
terjadi ketika seseorang bertindak tanpa hadiah eksternal yang jelas, karena hanya sekedar menyukai
suatu aktivitas. Sementara motivasi ekstrinsik berasal dari luar, biasanya bermuara pada hadiah atau
prestise. Motivasi ekstrinsik hanya berguna dalam hal-hal yang sempit dan bersifat mekanis dan hanya
cocok untuk hal-hal yang melibatkan kognitif dasar dan tidak berkaitan dengan kreativitas.

B. Pengertian Motivasi Belajar


Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang akan menimbulkan
kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar. Kemudian motivasi belajar itu merupakan
penggerak yang akan menimbulkan kegiatan belajar, kegiatan belajar di sini meliputi mendengarkan,
menyimak, mengerjakan tugas, mengobservasi, meneliti, menelaah, materi pelajaran. Selanjutnya
motivasi belajar akan memberikan arah pada kegiatan belajar maksudnya mengarahkan pada
pencapaian tujuan belajar yaitu mengerti,memahami dan terampil terhadap apa yang dipelajari.
Pada prinsipnya sepanjang hidupnya manusia akan menghadapi perjuangan, dan untuk dapat
melampaui setiap perjuangan perlu adanya semangat atau motivasi. Perhatikan ilustrasi berikut ini:

1. Ari ingin menjadi seorang dokter, maka setiap hari Ari selalu berusaha menyiapkan diri dengan
sebaik-baiknya mulai dari belajar, mengerjakan tugas-tugas, latihan soal, membuat catatan,
diskusi/belajar kelompok, sampai berusaha memahami bagaimana seharusnya berkepribadian
sebagai seorang dokter, disamping selalu berdoa dan rajin beribadah. Karena kerja kerasnya itu
maka Ari selalu mendapat peringkat terbaik di sekolahnya. Apabila kita perhatikan contoh diatas
maka dapat diambil kesimpulan bahwa karena keinginan yang kuat A dapat memotivasi dirinya
dalam belajar.

2. Yeni mempunyai kegemaran main gitar. Ia ingin sekali memiliki gitar, tetapi uang tabungannya
belum cukup. Mengetahui hal tersebut orang tua Yeni mengatakan bahwa kalau ingin dibelikan
gitar, nanti kalau naik kelas dan nilainya dapat mencapai peringkat 5 besar. Mendengar kata-kata
ayahnya, Yeni menjadi bertambah semangat belajarnya. Ia betul-betul belajar keras dan berdoa
agar dapat memenuhi harapan orang tuanya. Contoh diatas memberikan gambaran bahwa semangat
belajar Yeni timbul karena faktor dari luar, yaitu ingin mendapat gitar dan ingin memenuhi harapan
orang tuanya.

3. Rudi adalah anak pertama dari tiga bersaudara, adiknya masih kecil-kecil. Rudi adalah harapan
satu-satunya orang tuanya yang akan dapat membantu ekonomi keluarga. Tapi sayangnya Rudi
mempunyai pandangan yang berbeda dengan orang tuanya. Sebagai anak yang mulai berangkat
remaja, ia ingin ‘gaul’ seperti teman-temannya. Dengan dalih kebebasan, ia tidak segan-segan
membantah nasehat orang tuanya. Hampir setiap hari ia ‘nongkrong’ bersama teman-temannya,
kadang-kadang sampai larut malam, sehingga paginya malas untuk masuk sekolah. Kalau sudah
demikian itu ia terus bolos sekolah, juga tidak pulang ke rumah, melainkan jalan-jalan kebeberapa
tempat hiburan. Suatu hari ditanya oleh guru pembimbing kenapa tidak masuk sekolah, jawabnya
sederhana yaitu “malas”.

Bahan Diskusi: Memperhatikan cerita tentang ketiga tokoh. Kemudian membandingkannya


dengan tokoh Rudi, timbul pertanyaan “kenapa Rudi malas?” Rudi malas karena pada dirinya
tidak ada motivasi. Mengapa tidak ada motivasi? Jawabnya adalah karena Rudi:

a. Tidak mempunyai tujuan/cita-cita yang jelas dan kuat.


b. Tidak memahami keinginan orang tuanya.
c. Tidak memahami bahwa hidup ini penuh kesulitan.
d. Tidak memahami aturan dan tata tertib sekolah.
e. Tidak memahami diri (tugas dan kewajiban sendiri)
Dari beberapa illustrasi diatas dapat diketahui bahwa motivasi sangat diperlukan dalam
mencapai suatu tujuan. Juga dapat diketahui bahwa motivasi ada yang berasal dari dalam diri dan
ada yang berasal dari luar diri. Motivasi yang berasal dari dalam diri antara lain : adanya kemauan
yang kuat, usaha yang gigih, niat dan keyakinan yang kuat untuk mencapai apa yang yang dicita-
citakan, disertai doa dan ibadah yang rajin. Sedangkan motivasi yang berasal dari luar diri,
misalnya : untuk memenuhi harapan orang tua, ingin mendapat hadiah.
Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri maupun luar diri
siswa yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan
belajar tercapai. Ciri-ciri siswa yang mempunyai Motivasi Belajar :
1. Tekun
2. Ulet
3. Minat yang tinggi
4. Mandiri
5. Bertanggung Jawab
6. Senang memecahkan soal-soal latihan.

Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam meningkatkan motivasi belajar adalah :


1. Setiap usaha belajar perlu ditetapkan niat dan tujuan yang jelas.
2. Merencanakan kegiatan belajar sebaik-baiknya.
3. Memahami setiap hambatan yang dihadapi dalam belajar.
4. Berdoa untuk keberhasilan.
5. Selalu mawas diri dan mengembangkan kesadaran untuk lebih memahami diri. Semakin dalam
pemahaman diri seseorang semakin besar semangat yang akan muncul.
6. Mau menerima masukan dari orang lain.
7. Memahami norma-norma tentang belajar yang baik.
8. Mempunyai rencana masa depan
Motivasi harus selalu ada dan dipelihara, agar senantiasa hidup menggelora didalam jiwa
kita selamanya. Kalau kita kelihangan semangat, badan rasanya lemah, malas, tidak bergairah, tidak
berdaya, bahkan merasa tidak berharga. Sungguh ini sangat merugikan. Jadi motivasi sangat
diperlukan untuk keberhasilan seseorang dalam belajar

Salah satu tujuan belajar di kelas agar kita dapat naik ke kelas berikutnya sampai lulus.
Untuk mencapai tujuan tersebut kita perlu usaha. Berharap memperoleh hasil yang memuaskan
adalah idaman setiap orang berusaha. Agar kita memahami usaha-usaha apakah yang perlu
dilakukan, perhatikan hal-hal berikut ini :

1. Persyaratan akademis, meliputi :


a. Hasil ulangan yang diperoleh sudah tuntas/lulus
b. Kehadiran disekolah hendaknya sesuai dengan ketentuan.
c. Konsentrasi belajar baik di rumah maupun disekolah
d. Kesehatan fisik maupun mental yang menunjang kegiatan belajar.
e. Kelengkapan catatan pelajaran.
f. Mengerjakan tugas (PR) dengan baik
2. Persyaratan Budi Pekerti, meliputi:
a. Kelakuan :
1) Ketaatan terhadap tata tertib sekolah
2) Bersikap santun dan ramah kepada guru/karyawan sekolah
3) Menjalin hubungan baik dengan teman sebaya
4) Memperhatikan pelajaran
b. Kerajinan
1) Kehadiran dalam kegiatan belajar mengajar
2) Kehadiran dalam kegiatan ekstra kurikuler
3) Aktif mengikuti kegiatan peringatan hari-hari besar
4) Kehadiran dalam kegiatan upacara bendera
5) Mengerjakan PR atau tugas-tugas lain dari guru
6) Kelengkapan dan kerajinan buku catatan
c. Kerapian/kebesihan:
1) Memakai seragam lengkap sesuai ketentuan
2) Memakai pakaian bersih dan rapi
3) Rambut disisir rapi, tidak mengenakan pewarna rambut (rambut anak laki-laki pendek)
4) Menjaga kebersihan diri dan lingkungannya.
5) Buku-buku pelajaran disampul rapi dan bersih
6) Membuang sampah ditempatnya

Anda mungkin juga menyukai