Anda di halaman 1dari 3

 Pembahasan Gusti Ayu Kartika Dewi

Mencit (Mus musculus L.) termasuk mamalia pengerat (rodensia) yang cepat
berkembang biak, mudah dipelihara dalam jumlah banyak, variasi genetiknya cukup
besar serta sifat anatomisnya dan fisiologisnya terkarakteristik dengan baik. Mencit
yang sering digunakan dalam penelitian di laboratorium merupakan hasil perkawinan
tikus putih “inbreed” maupun “outbreed”. Dari hasil perkawinan sampai generasi 20
akan dihasilkan strain- strain murni dari mencit. Adapun klasifikasinya adalah sebagai
berikut : Phylum : Chordata Sub phylum : Vertebrata Class : Mammalia Ordo :
Rodentia Family : Muridae Genus : Mus Species : Mus musculus Mencit (Mus
musculus L.) memiliki ciri-ciri berupa bentuk tubuh kecil, berwarna putih, memiliki
siklus estrus teratur yaitu 4-5 hari. Kondisi ruang untuk pemeliharaan mencit (Mus
musculus L.) harus senantiasa bersih, kering dan jauh dari kebisingan. Suhu ruang
pemeliharaan juga harus dijaga kisarannya antara 18-19ºC serta kelembaban udara
antara 30-70%. Mencit betina dewasa dengan umur 35-60 hari memiliki berat badan
18-35 g. Lama hidupnya 1-2 tahun, dapat mencapai 3 tahun. Masa reproduksi mencit
betina berlangsung 1,5 tahun. Mencit betina ataupun jantan dapat dikawinkan pada
umur 8 minggu. Lama kebuntingan 19-20 hari. Jumlah anak mencit rata-rata 6-15 ekor
dengan berat lahir antara 0,5-1,5 g (Campbell, Neil. 2004).

mencit betina dilihat dari bagian-bagian alat reproduksi luar yang terdiri dari
oviduk, ovarium, tuba fallopi, uterus, rectum, kandung kemih, dan bursa lemak. Pada
mencit, uterusnya termasuk uterus tipe dupleks dan sebagai tempat perkembangan
fetus. Oviduk merupakan tempat jalannya sel telur dari ovarium menuju uterus. Uterus
terdiri atas sepasang yang terletak di kiri dan kanan. Berfungsi sebagai alat transportasi
sperma ke dalam tuba, pembentuk plasenta serta tempat perkembangan embrio dan
kelahiran mencit. Ovarium berfungsi sebagai tempat perkembangan sel telur. Tuba
fallopi letaknya di bawah ovarium. Selanjutnya, bursa lemak berfungsi untuk
melindungi organ-organ genetalia internal pada mencit. Ovarium, terletak berdekatan
dengan saluran telur dan berfungsi untuk mengahasilkan ovum. Infudibulum, sebagai
tempat terbentuknya kalaza. Oviduct, merupakan saluran yang berkelok-kelok yang
berfungsi sebagai saluran telur. Uterus, sebagai saluran telur dan merupakan pelebaran
dari oviduk. Vagina, merupakan organ hewan betina dan sebagai jalan keluar
anak. Vulva yang berupa tonjolan pada bagian luar vagina yang merupakan organ
genitalia eksterna (Adnan, 2010).
Tikus dan mencit memiliki banyak kemiripan dalam sistem maupun siklus
reproduksi. Secara umum sistem reproduksi betina terdiri atas ovarium dan sistem
duktus. Sistem tersebut tidak hanya menerima telur yang diovulasikan dan membawa
ke tempat implantasi di uterus, tetapi juga menerima sperma dan membawanya ke
tempat fertilisasi yaitu oviduk. Pertumbuhan, fungsi otot dan epitel saluran betina ada
di bawah pengaruh hormon dan ditentukan oleh pergeseran progresif dalam sekresi
estrogen dan progesteron oleh ovarium selama siklus ovarium ( astrini, 2008).

Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum perkembangan hewan dapat


dilihat bagian-bagian alat reproduksi yang dapat diamati yaitu vagina, oviduk,
ovarium, tuba fallopi, uterus, rectum, kandung kemih, dan bursa lemak. Adapun fungsi-
fungsi dari bagian bagian alat reproduksinya yaitu Vagina, merupakan organ hewan
betina dan sebagai jalan keluar anak. Oviduk merupakan tempat jalannya sel telur dari
ovarium menuju uterus. Uterus terdiri atas sepasang yang terletak di kiri dan kanan.
Berfungsi sebagai alat transportasi sperma ke dalam tuba, pembentuk plasenta serta
tempat perkembangan embrio dan kelahiran mencit. Ovarium berfungsi sebagai tempat
perkembangan sel telur. Tuba fallopi letaknya di bawah ovarium. Selanjutnya, bursa
lemak berfungsi untuk melindungi organ-organ genetalia internal pada mencit.
DAFTAR PUSTAKA
Adnan. 2010. Penuntun Praktikum Perkembangan Hewan. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.
Astrini, N. 2008. Pengaruh Pemberian Ekstak Buah Lada Hitam (Piper nigrum L) Pada Tahap
Pascaimplantasi Awal Terhadap Fertilitas Tikus Putih (Rattus norvegicus) Galur Sparague
Dawley Betina Dewasa. Skripsi Sarjana Pendidikan Biologi, UHAMKA.
Campbell, Neil. 2004. Biologi Jilid III Edisi V. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai