Anda di halaman 1dari 3

Nilai kritis dalam laboratorium adalah hasil pemeriksaan diluar rentang normal

yang menunjukkan adanya gangguan fungsi tubuh yang harus dilakukan penanganan
segera karena mengancam jiwa. Hasil abnormal ini perlu segera dilaporkan ke
dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) karena menyangkut keselamatan pasien

Pelaporan Nilai
Kritis pada Akreditasi SNARS edisi 1

Pelaporan Nilai Kritis dari Joint Comission

Penentuan nilai kritis laboratorium ditentukan oleh laboratorium melalui


kesepakatan atau diskusi bersama dengan para klinisi. Sebagai bahan diskusi, bisa
mengambil referensi nilai kritis dari literatur, jurnalT, atau konsensus yang sudah ada.
Tentunya sebagai salah satu syarat akreditasi RS, baik itu SNARS atau JCI, bukti
pelaksanaannya perlu disiapkan, yaitu daftar hadir rapat bersama klinisi dan
notulensinya. Tidak lupa setiap pelaporan nilai kritis harus sesuai dengan prosedur
yang telah ditetapkan, yang tertuang dalam suatu SOP
Contoh tabel nilai kritis dari (Genzen and Tormey, 2011)
Prosedur Pelaporan Nilai Kritis

 dipastikan tidak ada kesalahan pranalitik dan analitik


 lapor ke dokter penanggung jawab laboratorium (SpPK)
 pelaporan paling tepat langsung ke DPJP, bisa melalui telp atau WA
 Nilai kritis dilaporkan sesegera mungkin, batas maksimal 15-30 menit
 didokumentasikan dalam suatu buku berisi tanggal, identitas pasien,
RM, hasil nilai kritis, waktu keluar hasil, waktu pelaporan, nama pelapor, nama
penerima laporan, paraf.
 didokumentasikan di rekam medik, bisa berupa stempel nilai kritis yang
berisi hasil nilai kritis, paraf penerima laporan, dan paraf pemberi laporan.
Semoga bermanfaat.

Sumber:

Genzen JR and Tormey CA. Pathology Consultation on Reporting of Critical


Values. Am J Clin Pathol 2011;135:505-513

Anda mungkin juga menyukai