PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah baik diastolik
maupun sistolik secara hilang timbul atau menetap. Hipertensi dapat terjadi
secara esensial (primer atau idiopatik) dimana faktor penyebabnya tidak dapat
diidentifikasi atau secara sekunder, akibat dari penyakit tertentu yang diderita.
Hipertensi adalah penyebab utama stroke, penyakit jantung, dan gagal ginjal.
seiring dengan waktu. Faktor resiko meliputi obesitas, stres, gaya hidup santai
WHO mencatat pada tahun 2013 sedikitnya sejumlah 972 juta kasus
Hipertensi, diperkirakan menjadi 1,15 milyar kasus pada tahun 2025 atau
sekitarn 29% dari total penduduk dunia menderita hipertensi, dimana 333 juta
berada di negara maju dan 639 sisanya berada dinegara berkembang termasuk
lebih banyak wanita (30%) dan pria (29% )sekitar 80 % kenaikan kasus
1
sedangkan lebih dari 75 tahun adalah 63,8%, dengan prevalensi yang tinggi
tersebut hipertensi yang tidak disadari jumlahnya bisa lebih tinggi lagi.hal ini
terjadi karena hipertensi dan komplikasinya jumlahnya jauh lebih sedikit dari
pada hipertensi yang tidak ada gejala, (Widjaja. Dkk, 2013). Prevalensi
tekanan darah, cenderung lebih tinggi pada kelompok pendidikan rendah dan
jumlah total batang yang dihisap pertahun pada 5 negara yang mengkonsumsi
miliyar perokok didunia dan sepertiganya berasal dari populasi global yang
dunia sebagai negara yang jumlah penduduknya perokok aktif yaitu sekitar
2
merokok pada orang dewasa (usia 15 tahun keatas) yakni pria 63,1% dan
persen tahun 2007 menjadi 36,3 persen tahun 2013. Terhitung sebanyak 64,9
persen laki-laki dan 2,1 persen perempuan masih menghisap rokok pada
tahun 2013. Proporsi penduduk umur > 10 Tahun di Sulawesi Utara yaitu
darah atau hipertensi dipengaruhi juga oleh aktivitas fisik. Penelitian yang
darah akan lebih tinggi pada saat melakukan aktifitas fisik yang lebih rendah
prevalensi hipertensi dipengaruhi oleh umur dan indeks masa tubuh (IMT).
dari penelitian ini seluruh penderita hipertensi memiliki umur lebih dari 40
3
tahun. Hal ini disebabkan karena cenderung memiliki kebiasaan
peningkatan jumlah penderita dari 18% menjadi 31% dan 16% menjadi 29%
2015 sebanyak 916 kasus, pada tahun 2016 sebanyak 986 kasus, pada tahun
2017 sebanyak 1056 kasus, dan tahun 2018 untuk periode Januari hingga Juni
sebanyak 502 kasus. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka penulis
Tulis Ilmiah (KTI) dengan judul “Asuhan Keperawatan pada Ny.”S” dengan
B. Rumusan Masalah
4
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Penulis
5
2. Manfaat Praktis
Kota Kendari
6
diagnosa keperawatan, dan penyusunan rencana tindakan dan evaluasi
asuhan keperawatan.
1) Observasi
2) Wawancara
3) Pemeriksaan Fisik
4) Studi Dokumentasi
laboratorium.
5) Metode Diskusi
Kendari.
7
3. Teknik penulisan disusun secara sistematis yang terdiri dari lima bab
yaitu :
BAB II: Tinjauan Teoritis yang mencakup konsep dasar medik, terdiri
kasus nyata.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Definisi
Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah
di dalam arteri. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala,
resiko hipertensi, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan (Adib, 2013).
(Joint National Commite). Hipertensi adalah tekanan darah yang lebih tinggi dari
tekanan darah dengan sistolik > 160 mmHg dan diastolic > 95 mmHg. Hipertensi
akan menyebabkan kelainan pada organ lain yang berhubungan dengan system
menyadari bahwa dirinya sedang menderita sakit tersebut. Hal ini terjadi karena
penyakit mematikan ini sering sekali tidak menunjukkan gejala (Adib, 2013).
penyebab penyakit jantung (kardiovaskuler). Karena itu, tidak heran jika penderita
9
penyakit jantung kini mencapai lebih dari 800 juta orang di seluruh dunia. Kurang
utama yang status kesehatannya akan menjadi lebih baik bila dapat dikontrol
2. Etiologi
Hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi 2 golongan
penyebabnya.
Hipertensi primer terdapat pada lebih dari 90% penderita hipertensi, sedangkan
a. Gaya hidup modern kerja keras penuh tekanan yang mendominasi gaya hidup
penyakit seperti sakit kepala, sulit tidur, gastritis, jantung dan hipertensi. Gaya
10
b. Pola makan tidak sehat Tubuh membutuhkan natrium untuk menjaga
berlebihan, tekanan darah akan meningkat akibat adanya retensi cairan dan
segar. Gaya hidup serba cepat menuntut segala sesuatunya serba instan,
menggunakan zat pengawet seperti natrium berzoate dan penyedap rasa seperti
melalui air seni. Tetapi proses ini bisa terhambat, karena kurang minum air
putih, berat badan berlebihan, kurang gerak atau ada keturunan hipertensi
maupun diabetes mellitus. Berat badan yang berlebih akan membuat aktifitas
memompa darah. Obesitas dapat ditentukan dari hasil indeks massa tubuh
(IMT). IMT merupakan alat yang sederhana untuk memantau status gizi orang
badan. Penggunaan IMT hanya berlaku untuk orang dewasa berumur diatas 18
tahun. IMT tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil dan
11
Berdasarkan etiologi hipertensi dapat dibedakan menjadi dua golongan
besar yaitu :
gangguan tekanan darah atau hipertensi yang tidak diketahui dengan pasti
penyebabnya atau tanpa kelainan organ di dalam. Kurang lebih 90% - 95%
primer adalah :
1) Faktor keturunan
2) Ciri perseorangan
darahnya), jenis kelamin (Tekanan darah pada laki – laki lebih tinggi
dibanding tekanan darah pada perempuan), dan ras (Pada orang yang
berkulit hitam tekanan darahnya lebih tinggi dari pada orang kulit putih).
12
3) Kebiasaan hidup.
b) Kegemukan (obesitas)
meter. Kaitan erat antara kelebihan berat badan dan kenaikan tekanan
darah telah dilaporkan oleh beberapa studi. Berat badan dan IMT
13
menderita hipertensi pada orang gemuk 5 kali lebih tinggi
dendam, rasa takut dan rasa bersalah) dapat merangsang kelenjar anak
lebih cepat serta lebih kuat, sehingga tekanan darah akan meningkat. Jika
5) Pengaruh Lain
a) Merokok
yang dihisap melalui rokok yang masuk ke dalam aliran darah dapat
14
semakin meningkatkan risiko kerusakan pada pembuluh darah arteri
(Adib, 2013).
b) Olah Raga
b. Hipertensi Sekunder
15
merupakan hipertensi sekunder dari penyakit komorbid atau obat-obat
3. Patofisiologi
perifer dan curah jantung. Curah jantung meningkat karena keadaan yang
2. Peningkatan tonus pada sistem saraf simpatik yang abnormal dan berasal
16
3. Peningkatan penebalan dinding arteriol akibat faktor genetic yang
4. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis tanda dan gejala pada pasien yang menderita
menganggap bila tidak ada keluhan, berarti TD tidak tinggi. Hal tersebut
sama sekali baik yang dirasakan oleh pasien maupun yang tampak oleh orang
lain (dokter) sampai gejala yang demikian berat. Misalnya TD sangat tinggi
Sebaliknya ada individu yang TD sistoliknya baru mencapai 140 mmHg atau
tinggi.
17
Menurut Nurarif & Kusuma (2013), tanda dan gejala pada hipertensi
dibedakan menjadi:
5. Klasifikasi
1. Diastolik
18
Makanan yang harus dihindari atau dibatasi menurut Kemenkes RI
(2013), makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak, ginjal, paru,
natrium (biskuit, crakers, keripik dan makanan kering yang asin). Makanan
dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, korned, sayuran serta buah-buahan
dalam kaleng, soft drink). Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur
atau buah, abon, ikan asin, pindang, udang kering, telur asin, selai kacang).
Susu full cream, mentega, margarin, keju mayonnaise, serta sumber protein
telur, kulit ayam). Bumbu-bumbu seperti kecap, terasi, saus tomat, saus
sambal, tauco serta bumbu penyedap rasa lain yang pada umumnya
alkohol seperti durian dan tape. Berhenti merokok, Merokok merupakan salah
19
pendidik. Untuk merubah perilaku biasanya ada beberapa faktor yang sangat
objek baru dalam kehidupannya maka akan lahir sikap positif yang nantinya
kedua komponen ini menghasilkan tindakan yang baru yang lebih baik.
hidup sehat dan dapat menurunkan resiko terjadi komplikasi (Sutrisno, 2013).
B. Konsep Keperawatan
1. Fokus pengkajian
penderita hipertensi merupakan dasar utama dan hal yang paling penting
dilakukan oleh perawat, baik pada saat penderita hipertensi pertama kali
bentuk data.
hipertensi dapat dibagi menjadi dua yaitu data dasar dan data khusus.
20
a. Data Dasar
pantangan; nafsu makan. Pola eliminasi : BAB dan BAK. Pola aktivitas
dan latihan. Pola tidur dan istirahat. Pola pikir. Persepsi; persepsi diri;
kepala, hidung, mulut, dan leher; rektum ; alat kelamin; anggota gerak.
b. Data Khusus
data yang lebih spesifik mengenai penyakit pasien yang berupa data
21
diagnostik lainnya yang menunjang. Data subjektif adalah data yang
lemah.
2. Diagnosa Keperawatan
Merujuk kepada defenisi NANDA yang digunakan pada diagnosa-
timbul adalah:
22
c. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum,
/ maturasional.
3. Fokus Intervensi
23
4) Bantu pasien dalam ambulasi sesuai kebutuhan.
sakit kepala.
a) Analgesik
b. Intoleran aktivitas
Berhubungan dengan: kelemahan umum, ketidakseimbangan antara
24
Intervensi dan rasional:
aktivitas.
dengan perlahan.
jantung tiba.
25
Intervensi dan rasional:
26
5) Dorong pasien untuk mengevaluasi prioritas atau tujuan hidup.
pengobatan
pengobatan.
perlu diperhatikan.
pembelajaran.
otak.
27
Rasional: Tekanan darah normal pada setiap orang berbeda
tubuh.
4. Implementasi
28
peningkatan kesehatan pencegahan penyakit. Pemulihan kesehatan dan
5. Evaluasi
menilai sejauh mana tujuan diri rencana keperawatan tercapai atau tidak
keputusan:
ditetapkan).
29
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Umur : 61 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pensiun
Alamat : Puwatu
No.Register : 0467
A. Penanggung Jawab
Nama : Tn. B
Pekerjaan : PNS
Umur : 35 Tahun
Alamat : Puwatu
30
2. Riwayat Kesehatan
dilakukan pada tanggal 25 Juni 2018 diperoleh keluhan utama yaitu klien
mengatakan nyeri kepala dengan disertai pusing. Untuk skala nyeri; 6 (enam),
sifat keluhan; hilang timbul. Riwayat keluhan utama klien yaitu klien masuk
puskesmas pada tanggal 25 Juni 2018, karena nyeri kepala yang dideritanya
sejak 4 hari yang lalu. Upaya yang dilakukan ketika keluhan itu muncul yaitu
klien hanya mengkonsumsi obat nyeri kepala yang dibeli sendiri oleh klien di
kesehatan klien bahwa klien sudah 2 kali masuk Puskesmas Perawatan Puwatu
dan dirawat dengan penyakit hipertensi, klien juga mengeluhkan nyeri kepala.
diderita oleh klien yaitu penyakit gastritis namun klien tidak pernah dirawat di
rumah sakit karena penyakit tersebut. Setiap klien menderita penyakit gastritis
klien hanya membeli obat secara bebas di warung yaitu obat antasida. Adapun
berat badan sebelum dan selama sakit yaitu 51 kg. Pengkajian tentang riwayat
kesehatan keluarga, diperoleh data bahwa tidak ada keluarga yang menderita
31
3. Genogram
X GI
X X X
G II
X X X X X
X 61
47 27 24 21 18
72
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
X : Meninggal
: Klien
: Tinggal Serumah
4. Observasi Dan Pemeriksaan Fisik
RR: 20x/menit, Berat Badan saat ini 51 kg, dengan Tinggi Badan 155 cm.
simetris kiri dan kanan, bentuk hidung normal dan tidak terdapat deviasi
septum, tidak ada secret. Bentuk dada simetris kiri dan kanan, tidak ada
kelainan pada trachea. Palpasi: tidak ada nyeri tekan pada dada, vokal
32
primitus, perkusi: pekak serta hasil auskultasi: tidak ada suara nafas
tambahan.
detik, palpasi: tidak ada nyeri tekan pada dada, ictus cordis teraba, perkusi:
(GCS): 15, dengan keadaan kepala dan wajah simetris den ekspresi wajah
klien meringis. Keadaan sklera putih, pupil isokor kanan kiri, kelopak mata
kurang jelas. Keadaan telinga simetris, klien dapat mengangkat bahu dan
membedakan rasa dingin dan panas dan status mental : tidak terdapat
mulut : tidak ada radang, tidak ada stomatitis, dan tidak terdapat, pada
tenggorokan tidak ada nyeri telan atau tanda-tanda radang, rektum normal,
33
BAB 2x/hari dengan konsistensi feses padat. Nutrisi : tidak ada perubahan
nafsu makan sebelum dan selama sakit. Klien diberi diet rendah lemak rendah
garam.
bebas, tonus otot normal, ekstermitas bagian atas tidak ada masalah dan pada
adanya lordosis, kifosis, skoliosis. Keadaan turgor kulit baik, kebersihan kulit
Kekuatan otot 5 5
5 5
tahun.
Pola makan : tidak ada perubahan pola makan sebelum dan selama
sakit : klien mengatakan pola makan klien 3x/sehari, dengan porsi makan di
habiskan, dengan jenis menu nasi, ikan, sayur. Klien mengatakan minum air
8 gelas/hari dengan jenis minuman air putih. Hygiene: Sebelum sakit klien
pakaian 1x sehari. Namun sebagian aktivitas klien dibantu oleh perawat dan
13.00-15.00 WITA, tidur malam : jam 21.00 – 05.00 WITA dan klien
34
mengatakan tidak gangguan tidur. Kemampuan aktivitas klien berada pada
skala 2 (0-5) yaitu klien memerlukan bantuan dan pengawasan orang lain
keluarga kepada klien aktif dan dukungan dari kelompok pun aktif dan reaksi
Spiritual: klien mengatakan selalu berdoa agar lekas sembuh. Adapun terapi
5. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
35
LED/jam L ≤ 10 P ≤ 20
CT 3-7 menit
BT 1-3 menit
PT 10-14 detik
A. Data Fokus
36
B. Analisa Data
- Klien
disertai dengan
hilang timbul
Peningkatan Tahanan
- Klien nampak
- KU Lemah
- TTV : meningkat
S : 36' 5°C
TD : 160/90
mmHg
P : 20x/m
37
2. Ds : Hipertensi Intoleransi
aktivitas
- Klien
Tekanan pembuluh darah
mengatakan
perifer meningkat
mudah lelah
- Klien
Resistensi ejeksi darah
mengatakan
dari ventrikel
semua
aktivitasnya
Resti curah jantung menurun
dibantu oleh
keluarga dan
Sirkulasi sistemik menurun
perawat
Ketidakseimbangan suplai O2
Do :
& kebutuhan jaringan
- KU. Lemah
- Nampak Metabolisme menurun
sebagian
aktivitas klien Energi menurun
dibantu oleh
keluarga Kelemahan umum
Intoleransi aktivitas
3. Ds : Hipertensi Defisien
Pengetahuan
- Klien
Perubahan status kesehatan
mengatakan
ingin cepat
Kurangnya informasi tentang
sembuh
Penyakit yang diderita
- Klien bertanya
tentang
Keterbatasan kognitif
penyakitnya
38
Do :
- Klien nampak Defisien pengetahuan
gelisah
C. Diagnosa Keperawatan
vaskuler.
Data subjektif :
Data objektif :
- Skala nyeri 6
- KU Lemah
- TTV :
S : 36' 5°C
N : 82x/m
TD : 160/90 mmHg
P : 20x/m
Data subjektif :
39
Data objektif :
Data subjektif :
Data objektif :
40
E. Rencana Tindakan Keperawatan
Tabel 3.3 Rencana Tindakan Keperawatan
Rencana Keperawatan
Diagnosa Keperawatan (Dx)
Tujuan (NOC) Intervensi (NIC) Rasional
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen indera Setelah di lakukan 1. Observasi TTV 1. Untuk mengetahui keadaan
biologis: peningkatan tekanan vaskuler: tindakan keperawatan umum klien dan
Data subjektif : 3x24 jam di harapkan mengidentifikasi intervensi
- Klien mengatakan nyeri kepala disertai nyeri teratasi dengan selanjutnya
dengan pusing kriteria hasil : 2. Berikan kompres dingin 2. Tindakan yang menurunkan
- Sifat keluhan hilang timbul pada dahi, pijat punggung, tekanan vaskuler serebral dan
Data objektif : - Nyeri kepala dan leher, serta ajarkan yang memperlambat atau
- Klien nampak meringis berkurang tehnik relaksasi memblok respon simpatis
- Skala nyeri 6 - Skala nyeri 0-3 efektif dalam menghilangkan
- KU Lemah - Ekspresi wajah tidak sakit kepala
- TTV : meringis 3. Anjurkan tirah baring 3. Meminimalkan
S : 36' 5°C - TTV dalam batas selama fase akut stimulasi dan meningkatkan
N : 76x/m normal relaksasi
TD : 160/90mmHg 4. Pemberian obat anti 4. Menurunkan atau mengontrol
P : 20x/m hipertensi dan analgesik nyeri dan menurunkan
rangsang sistem saraf simpatis
2. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan Setelah di lakukan 1. Kaji kemampuan klien 1. Menetapkan kemampuan atau
kelemahan, ditandai dengan : tindakan keperawatan dalam beraktivitas kebutuhan pasien dan
Data subjektif : 3x24 jam di harapkan memudahkan pilihan
- Klien mengatakan mudah lelah klien dapat melakukan intervensi
- Klien mengatakan semua aktivitasnya aktivitas bertahap secara 2. Kaji respon pasien 2. Mengetahui perkembangan
dibantu oleh keluarga dan perawat mandiri, dengan kriteria terhadap aktivitas keadaan umum klien
Data objektif : hasil : 3. Ajarkan tehnik 3. Dapat mengurangi penggunaan
- Keadaan umum lemah penghematan energi energi dan membantu
keseimbangan antara suplai
41
- Nampak sebagian aktivitas klien dibantu - Klien tidak antara suplai dan kebutuhan O2.
oleh keluarga mengalami 4. Berikan dorongan untuk 4. Kemajuan aktivitas bertahap
kelemahan melakukan aktivitas mencegah penurunan kerja
- Klien dapat bertahap jika dapat jantung tiba
melaksanakan ADL ditoleransi dan berikan
dengan mandiri bantuan sesuai
kebutuhan.
3. Defisien pengetahuan berhubungan Setelah di lakukan 1. Kaji kesiapan dan 1. Mengidentifikasi kemampuan
dengan keterbatasan kognitif yang ditandai tindakan keperawatan hambatan klien dalam klien dalam menerima
dengan : 3x24 jam, di harapkan belajar (persiapan untuk pembelajaran.
Data subjektif : klien dapat memahami penyuluhan)
tentang penyakit yang 2. Anjurkan klien/keluarga 2. Menghindari terjadinya resiko
- Klien mengatakan ingin cepat sembuh diderita dan regimen klien untuk berkonsultasi overdosis obat
- Klien bertanya tentang penyakitnya pengobatan, dengan dengan perawat sebelum
Data objektif : kriteria hasil : minum obat
- Klien Nampak gelisah - Klien mengetahui 3. Beri kesempatan kepada 3. Memungkinkan komunikasi dua
keadaan penyakitnya klien dan keluarganya arah antara perawat dengan
dan pengobatan yang untuk mengeluarkan klien dan keluarga dapat
diberikan keluhan mereka tentang berjalan dengan baik dan klien
kondisi penyakit klien, dapat menerima pesan perawat
perawatan dan secara tepat
pengobatannya
4. Beri HE kepada klien dan 4. memberikan pemahaman
keluarga tentang penyakit kepada klien dan keluarga
hipertensi, perawatan dan tentang penyakit hipertensi,
pengobatannya. perawatan dan pengobatannya.
42
F. Implementasi Dan Evaluasi
Tabel 3.4 Implementasi Dan Evaluasi
Hari,Tgl Hari,Tgl
Diagnosa Evaluasi
No. Dan Implementasi Paraf Dan Paraf
Keperawatan (Soap)
Waktu Waktu
1. Nyeri akut Senin, 1. Mengobservasi TTV Senin, S : Klien mengatakan
berhubungan dengan 25-6-2018 Hasil : 25-6-2018 masih sakit kepala
agen indera 08.00 S : 37°c O : Klien Nampak
biologis: N : 80x/m Meringis, KU
peningkatan tekanan TD : 160/90 mmHg lemah, klien hanya
vaskuler. P : 28x/m berbaring ditempat
08.10 2. Memberikan kompres tidur
dingin pada daerah dahi, TTV :
memijat punggung dan leher S : 36,8oc
klien serta mengajarkan tehnik N : 78x/m
relaksasi TD : 160/90 mmHg
Hasil : Klien di kompres dingin P : 28x/m
pada daerah dahi, klien nampak A : Masalah belum
merasa nyaman dengan pijatan teratasi
yang diberikan serta klien nampak P : Intervensi 1-4
mempraktekkan tehnik relaksasi dilanjutkan
yang diajarkan
08.20 3. Menganjurkan tirah baring
selama fase akut
Hasil : Klien nampak melakukan
terah baring/berbaring ditempat
tidur (semua aktivitas dilakukan
ditempat tidur kecuali BAK/BAB)
43
08.30 4. Penatalaksanaan pemberian obat
anti hipertensi dan analgetik
Hasil:
Klien diberi obat :
Amlodipine Besylate 1x1
Catopril 3 x 1 sehari
Vastigo 3x1 sehari
Keterolax 1 amp/8 Jam
2. Intoleransi aktivitas Senin, 1. Mengkaji kemampuan klien Senin, S:
berhubungan dengan 25-6-2018 dalam beraktivitas 25-6-2018 - Klien mengatakan
kelemahan umum 09.00 Hasil : Aktivitas klien dibantu oleh belum bisa beraktivitas
perawat dan keluarga - Klien mengatakan
09.20 2. Mengkaji respon pasien terhadap masih lemas
aktivitas O : Klien masih nampak
Hasil : Klien mengatakan mudah lemah
lelah apabila melakukan aktivitas A : Masalah belum
3. Mengajarkan tehnik teratasi
09.30 penghematan energi P : Intervensi 1-4
Hasil : Klien memahami bahwa dilanjutkan
untuk menghemat energi maka
aktivitas klien dibantu oleh
keluarga dan perawat
4. Memberikan dorongan kepada
09.40 klien untuk melakukan aktivitas
secara bertahap
Hasil : Klien masih belum mampu
melakukan aktivitas secara mandiri
44
3. Kurang pengetahuan Senin, 1. Mengkaji kesiapan dan hambatan Senin, S : Klien mengatakan
berhubungan dengan 25-6-2018 klien dalam belajar 25-6-2018 siap untuk
kurangnya informasi 10.00 Hasil : Klien siap untuk mendengarkan
tentang penyakit mendengarkan penjelasan dari penjelasan dari perawat
yang diderita perawat namun klien mengalami namun klien mengalami
gangguan penglihatan dan gangguan penglihatan
pendengaran. dan pendengaran,
olehnya itu klien
10.20 2. Menganjurkan klien untuk meminta keluarga untuk
berkonsultasi dengan perawat menemaninya saat
sebelum minum obat perawat memberikan
Hasil : Klien dan keluarga selalu penjelasan tentang
berkonsultasi dengan perawat penyakitnya.
sebelum meminum obat O : Klien selalu meminta
10.30 3. Beri kesempatan kepada klien perawat mengulang
dan keluarga dan keluarganya penjelasannya
untuk mengeluarkan keluhannya A : Masalah belum
tentang penyakit klien teratasi
Hasil : Klien dan keluarga selalu P : Intervensi 1-4
bertanya kepada perawat tentang dilanjutkan
perkembangan penyakit klien
11.00 4. Memberikan HE kepada klien
dan keluarga tentang penyakit
Hipertensi
Hasil : Klien dan keluarga mulai
memahami tentang penyakit
hipertensi
45
Hari,Tgl
Diagnosa Hari,Tgl Evaluasi
No. Dan Implementasi Paraf Paraf
Keperawatan Dan Waktu (Soap)
Waktu
1. Nyeri akut Selasa, 1. Mengobservasi TTV 1. Nyeri akut Selasa, 1. Mengobservasi TTV
berhubungan 26-6-2018 Hasil : berhubungan 26-6-2018 Hasil :
dengan agen indera 08.30 S : 36°c dengan agen 08.30 S : 36°c
biologis: N : 78x/m indera N : 78x/m
peningkatan TD : 120/80 mmHg biologis: TD : 120/80 mmHg
tekanan vaskuler. P : 24x/m peningkatan P : 24x/m
09.00 2. Memberikan pijatan pada tekanan 09.00 2. Memberikan pijatan pada
punggung dan leher klien vaskuler. punggung dan leher klien
serta mengajarkan tehnik serta mengajarkan tehnik
relaksasi relaksasi
Hasil : Klien nampak merasa Hasil : Klien nampak merasa
nyaman dengan pijatan yang nyaman dengan pijatan yang
diberikan serta klien nampak diberikan serta klien nampak
mempraktekkan tehnik mempraktekkan tehnik
relaksasi yang diajarkan relaksasi yang diajarkan
09.10 3. Menganjurkan tirah baring 09.10 3. Menganjurkan tirah baring
selama fase akut selama fase akut
Hasil : Klien tetap berbaring Hasil : Klien tetap berbaring
ditempat tidur namun klien ditempat tidur namun klien
sudah mulai melakukan sudah mulai melakukan
aktivitas ringan secara aktivitas ringan secara bertahap
bertahap 12.00 4. Penatalaksanaan pemberian
12.00 4. Penatalaksanaan obat anti hipertensi dan
pemberian obat anti analgesik
hipertensi dan analgesik Hasil:
Hasil: Klien diberi obat :
Klien diberi obat : Amlodipine Besylate 1x1
46
Amlodipine Besylate 1x1 Catopril 3 x 1 sehari
Catopril 3 x 1 sehari Vastigo 3x1 sehari
Vastigo 3x1 sehari Keterolax 1 amp/8 Jam
Keterolax 1 amp/8 Jam
2. Intoleransi Selasa, 1. Mengkaji kemampuan 2. Intoleransi Selasa, 1. Mengkaji kemampuan klien
aktivitas 26-6-2018 klien dalam beraktivitas aktivitas 26-6-2018 dalam beraktivitas
berhubungan 09.20 Hasil : Aktivitas klien masih berhubungan 09.20 Hasil : Aktivitas klien masih
dengan kelemahan dibantu oleh perawat dan dengan dibantu oleh perawat dan
umum keluarga kelemahan keluarga
09.30 2. Mengkaji respon pasien umum 09.30 2. Mengkaji respon pasien
terhadap aktivitas terhadap aktivitas
Hasil : Hasil :
Klien mengatakan sudah Klien mengatakan sudah dapat
dapat melakukan aktivitas melakukan aktivitas ringan
ringan secara bertahap secara bertahap
09.40 3. Mengajarkan tehnik 09.40 3. Mengajarkan tehnik
penghematan energi penghematan energi
Hasil : Aktivitas klien dibantu Hasil : Aktivitas klien dibantu
oleh keluarga dan perawat oleh keluarga dan perawat
10.00 4. Memberikan dorongan 10.00 4. Memberikan dorongan
kepada klien untuk kepada klien untuk
melakukan aktivitas secara melakukan aktivitas secara
bertahap bertahap
Hasil : Klien masih mampu Hasil : Klien masih mampu
melakukan aktivitas ringan melakukan aktivitas ringan
secara bertahap secara bertahap
47
3. Defisien Selasa, 1. Mengkaji kesiapan dan 3. Defisien Selasa, 1. Mengkaji kesiapan dan
pengetahuan 26-6-2018 hambatan klien dalam pengetahuan 26-6-2018 hambatan klien dalam belajar
berhubungan 10.30 belajar berhubungan 10.30
dengan Hasil : Klien dan keluarga dengan Hasil : Klien dan keluarga
keterbatasan memperhatikan dan keterbatasan memperhatikan dan menyimak
kognitif menyimak dengan baik kognitif dengan baik penjelasan
penjelasan perawat perawat
10.40 2. Menganjurkan klien untuk 10.40 2. Menganjurkan klien untuk
berkonsultasi dengan berkonsultasi dengan
perawat sebelum minum perawat sebelum minum
obat obat
Hasil : Klien dan keluarga Hasil : Klien dan keluarga
selalu berkonsultasi dengan selalu berkonsultasi dengan
perawat sebelum meminum perawat sebelum meminum
obat obat
11.00 3. Beri kesempatan kepada 11.00 3. Beri kesempatan kepada
klien dan keluarga dan klien dan keluarga dan
keluarganya untuk keluarganya untuk
mengeluarkan keluhannya mengeluarkan keluhannya
tentang penyakit klien tentang penyakit klien
Hasil : Klien dan keluarga Hasil : Klien dan keluarga
memahami tentang penyakit memahami tentang penyakit
hipertensi hipertensi
11.30 4. Memberikan HE kepada 11.30 4. Memberikan HE kepada
klien dan keluarga tentang klien dan keluarga
penyakit Hipertensi tentang penyakit Hipertensi
Hasil : Klien dan keluarga Hasil : Klien dan keluarga
memahami tentang penyakit memahami tentang penyakit
hipertensi hipertensi
48