TUGAS KMB 3 Sistem Persyarafan
TUGAS KMB 3 Sistem Persyarafan
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tubuh manusia merupakan satu kesatuan dari berbagai sistem organ.Suatu sistem
organ terdiri dari berbabagai organ tubuh atau alat-alat tubuh.Dalam melaksanakan
kegiatan fisiologisnya diperlukan adanya hubungan atau kerjasama anatara alat-alat
tubuh yang satu dengan yang lainnya.Agar kegiatan sistem-sistem organ yang tersusun
atas banyak alat itu berjalan dengan harmonis (serasi), maka diperlukan adanya sistem
pengendalian atau pengatur.Sistem pengendali itu disebut sebagai sitem koordinasi
(Lita, 2006).
Tubuh manusia dikendalikan oleh sistem saraf, sistem indera, dan sistem
endokrin.Pengaruh sistem saraf yakni dapat mengambil sikap terhadap adanya
perubahan keadaan lingkungan yang merangsangnya.Semua kegiatan tubuh manusia
dikendalikan dan diatur oleh sistem saraf.Sebagai alat pengendali dan pengatur kegiatan
alat-alat tubuh, susunan saraf mempunyai kemampuan menerima rangsang dan
mengirimkan pesan-pesan rangsang atau impuls saraf ke pusat susunan saraf, dan
selanjutnya memberikan tanggapan atau reaksi terhadap rangsang tersebut(Kus Irianto,
2004).
1.3 Tujuan
a. Mengetahui pengertian sistem saraf.
b. Mengetahui pembagian sistem saraf.
c. Mengetahui penyusun sistem saraf.
d. Mengetahui mekanisme jalannya impuls pada system
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Anatomi Sistem Saraf
Sistem saraf adalah suatu jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus dan saling
berhubungan satu dengan yang lain. Sistem saraf mengkoordinasi, menafsirkan dan
mengontrol interaksi antara individu dengan lingkungan lainnya.Sistem tubuh yang
penting ini juga mengatur kebanyakan aktivitas system-system tubuh lainnya, karena
pengaturan saraf tersebut maka terjalin komunikasi antara berbagai system tubuh
hingga menyebabkan tubuh berfungsi sebagai unit yang harmonis.Dalam system inilah
berasal segala fenomena kesadaran, pikiran, ingatan, bahasa, sensasi dan gerakan.Jadi
kemampuan untuk dapat memahami, belajar dan memberi respon terhadap suatu
rangsangan merupakan hasil kerja integrasi dari system saraf yang puncaknya dalam
bentuk kepribadian dan tingkah laku individu.
Jaringan saraf terdiri Neuroglia dan Sel schwan (sel-sel penyokong) serta Neuron
(sel-sel saraf). Kedua jenis sel tersebut demikian erat berkaitan dan terintegrasi satu
sama lainnya sehingga bersama-sama berfungsi sebagai satu unit.
Kemampuan khusus seperti iritabilitas, atau sensitivitas terhadap stimulus, dan
konduktivitas, atau kemampuan untuk mentransmisi suatu respons terhadap stimulasi,
diatur oleh sistem saraf dalam tiga cara utama :
1. Input Sensorik: Sistem saraf menerima sensasi atau stimulus melalui reseptor, yang
terletak di tubuh baik eksternal (reseptor somatic) maupun internal (reseptor
viseral).
2. Antivitas Integratif: Reseptor mengubah stimulus menjadi impuls listrik yang
menjalar di sepanjang saraf sampai ke otak dan medulla spinalis, yang kemudian
akan menginterpretasi dan mengintegrasi stimulus, sehingga respon terhadap
informasi bisa terjadi.
3. Output Motorik: Input dari otak dan medulla spinalis memperoleh respon yang
sesuai dari otot dan kelenjar tubuh , yang disebut sebagai efektor.
Pembagian sistem saraf secara anatomis atau secara struktural dibedakan atas 2 divisi
anatomi yaitu :
1. Sistem Saraf Pusat ( sentral ) terdiri dari otak dan medulla spinalis( sumsum tulang
belakang) yang dilindungi tulang kranium dan kanal vertebral.
2. Sistem Saraf Perifer meliputi seluruh jaringan saraf lain dalam tubuh. Sistem ini
terdiri dari saraf cranial dan saraf spinal.Yang menghubungkan otak dan medulla
spinalis dengan reseptor dan efektor.Secara fungsional sistem saraf perifer terbagi
menjadi sistem aferen dan sistem eferen.
a. Saraf Aferen (sensorik) mentransmisi informasi dari reseptor sensorik ke Sistem
Saraf Pusat
b. Saraf Eferen (motorik) mentransmisi informasi dari SSP ke otot dan kelenjar.
Sistem eferen dari sistem saraf perifer memiliki dua subdivisi :
a) Divisi somatic (volunter) berkaitan dengan perubahan lingkungan eksternal dan
pembentukan respons motorik volunter pada otot rangka.
b) Divisi otonom (involunter) mengendalikan seluruh respon involunter pada otot
polos, otot jantung dan kelenjar dengan cara mentransmisi impuls saraf melalui
dua jalur .
• Saraf Simpatis berasal dari area toraks dan lumbal pada medulla spinalis
• Saraf parasimpatis berasal dari area otak dan sacral pada medulla spinalis.
• Sebagian besar organ internal di bawah kendali otonom memiliki inervasi
simpatis dan parasimpatis.
2.3.4 Synaps
Synaps merupakan tempat dimana neuron mengadakan kontak dengan neuron lain
atau dengan organ-organ efektor, dan merupakan satu-satunya tempat dimana suatu
impuls dapat lewat dari suatu neuron ke neuron lainnya atau efektor. Ruang antara satu
neuron dan neuron berikutnya dikenal dengan celah sinaptik (Synaptic cleft).Neuron
yang menghantarkan impuls saraf menuju sinaps disebut neuron prasinaptik dan neuron
yang membawa impuls dari sinaps disebut neuron postsinaptik.
b. Gerak refleks
Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Impuls yang
menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang sangat singkat dan tidak
melewati otak..
Contoh gerak refleks adalah sebagai berikut:
Terangkatnya kaki jika terinjak sesuatu.
Gerakan menutup kelopak mata dengan cepat jika ada benda asing yang masuk ke
mata.
Menutup hidung pada waktu mencium bau yang sangat busuk.
Gerakan tangan menangkap benda yang tiba-tiba terjatuh.
Gerakan tangan melepaskan benda yang bersuhu tinggi.
2.5.1 Otak
Otak merupakan organ yang telah terspesialisasi sangat kompleks. Berat total
otak dewasa adalah sekitar 2% dari total berat badannya atau sekitar 1,4 kilogram dan
mempunyai sekitar 12 miliar neuron. Pengolahan informasi di otak dilakukan pada
bagian-bagian khusus sesuai dengan area penerjemahan neuron sensorik.Permukaan
otak tidak rata, tetapi berlekuk-lekuk sebagai pengembangan neuron yang berada di
dalamnya.Semakin berkembang otak seseorang, semakin banyak lekukannya.Lekukan
yang berarah ke dalam (lembah) disebut sulkus dan lekukan yang berarah ke atas
(gunungan) dinamakan girus.
Otak mendapatkan impuls dari sumsum tulang belakang dan 12 pasang saraf kranial.
Setiap saraf tersebut akan bermuara di bagian otak yang khusus. Otak manusia dibagi
menjadi tiga bagian utama, yaitu otak depan, otak tengah, dan otak belakang. Para ahli
mempercayai bahwa dalam perkembangannya, otak vertebrata terbagi menjadi tiga
bagian yang mempunyai fungsi khas. Otak belakang berfungsi dalam menjaga tingkah
laku, otak tengah berfungsi dalam penglihatan, dan otak depan berfungsi dalam
penciuman (Campbell, et al, 2006: 578)
Beberapa bagian dari hemisfer mempunyai tugas yang berbeda terhadap informasi yang
masuk.Bagian-bagian tersebut adalah sebagai berikut.
a. Temporal, berperan dalam mengolah informasi suara.
b. Oksipital, berhubungan dengan pengolahan impuls cahaya dari penglihatan.
c. Parietal, merupakan pusat pengaturan impuls dari kulit serta berhubungan dengan
pengenalan posisi tubuh.
d. Frontal, merupakan bagian yang penting dalam proses ingatan dan perencanaan
kegiatan manusia.
b) Otak tengah
Otak tengah merupakan bagian terkecil otak yang berfungsi dalam sinkronisasi
pergerakan kecil, pusat relaksasi dan motorik, serta pusat pengaturan refleks pupil pada
mata.Otak tengah terletak di permukaan bawah otak besar (cerebrum).Pada otak tengah
terdapat lobus opticus yang berfungsi sebagai pengatur gerak bola mata.Pada bagian
otak tengah, banyak diproduksi neurotransmitter yang mengontrol pergerakan lembut.
Jika terjadi kerusakan pada bagian ini, orang akan mengalami penyakit parkinson.
Sebagai pusat relaksasi, bagian otak tengah banyak menghasilkan neurotransmitter
dopamin.
c) Otak belakang
Otak belakang tersusun atas otak kecil (cerebellum), medula oblongata, dan
pons varoli.Otak kecil berperan dalam keseimbangan tubuh dan koordinasi gerakan
otot. Otak kecil akan mengintegrasikan impuls saraf yang diterima dari sistem gerak
sehingga berperan penting dalam menjaga keseimbangan tubuh pada saat beraktivitas.
Kerja otak kecil berhubungan dengan sistem keseimbangan lainnya, seperti
proprioreseptor dan saluran keseimbangan di telinga yang menjaga keseimbangan posisi
tubuh. Informasi dari otot bagian kiri dan bagian kanan tubuh yang diolah di bagian
otak besar akan diterima oleh otak kecil melalui jaringan saraf yang disebut pons varoli.
Di bagian otak kecil terdapat saluran yang menghubungkan antara otak dengan sumsum
tulang belakang yang dinamakan medula oblongata.Medula oblongata berperan pula
dalam mengatur pernapasan, denyut jantung, pelebaran dan penyempitan pembuluh
darah, gerak menelan, dan batuk.Batas antara medula oblongata dan sumsum tulang
belakang tidak jelas.Oleh karena itu, medula oblongata sering disebut sebagai sumsum
lanjutan.
Pons varoli dan medula oblongata, selain berperan sebagai pengatur sistem
sirkulasi, kecepatan detak jantung, dan pencernaan, juga berperan dalam pengaturan
pernapasan. Bahkan, jika otak besar dan otak kecil seseorang rusak, ia masih dapat
hidup karena detak jantung dan pernapasannya yang masih normal. Hal tersebut
dikarenakan fungsi medula oblongata yang masih baik.Peristiwa ini umum terjadi pada
seseorang yang mengalami koma yang berkepanjangan.Bersama otak tengah, pons
varoli dan medula oblongata membentuk unit fungsional yang disebut batang otak
(brainstem).
2. Neurotransmitter
Otak manusia mengatur dan mengkordinir, gerakan, perilaku dan fungsi tubuh,
homeostasis seperti tekanan darah, detak jantung, suhu tubuh, keseimbangan cairan,
keseimbangan hormonal, mengatur emosi, ingatan, aktivitas motorik dan lain-lain.
Otak terbentuk dari dua jenis sel: yaitu neuroglia dan neuron. Neuroglia berfungsi
untuk menunjang dan melindungi neuron, sedangkan neuron membawa informasi
dalam bentuk pulsa listrik yang di kenal sebagai potensial aksi. (dr. Liza; 2010)
Komunikasi antar neuron terjadi melalui penghubung antar neuron atau
sinaps.Sebuah sinaps bukan merupakan hubungan langsung, tetapi terdapat celah
pemisah (celah sinaps) yang harus dilewati oleh impuls yang dihantarkan.
Neurotransmiter merupakan senyawa kimia pembawa pesan yang meneruskan
informasi elektrik dari sebuah neuron ke neuron lain atau sel efektor.
Neurotransmiter paling mempengaruhi sikap, emosi, dan perilaku seseorang. Sifat
neurotransmitter adalah sebagai berikut:
• Disintesis di neuron presinaps
• Disimpan di vesikel dalam neuron presinaps
• Dilepaskan dari neuron di bawah kondisi fisiologis
• Segera dipindahkan dari sinaps melalui uptake atau degradasi
• Berikatan dengan reseptor menghasilkan respon biologis.
Meskipun dalam beberapa bagian sistem saraf kegiatan elektrik satu neuron dapat
langsung merangsang neuron lainnya, namun pada sejumlah besar kasus terdapat
senyawa kimia yang berfungsi sebagai agen pengantar.Ketika sebuah impuls saraf
mencapai ujung axon, suatu senyawa kimia yang disebut neurotransmitter
dilepaskan dan masuk ke dalam celah sinaps.Neurotransmiter terikat pada reseptor
khusus pada selaput sel penerima dan mengubah daya tembusnya ke arah
depolarisasi. Jika depolarisasi menjadi cukup besar untuk dapat melampaui titik
rangsang, maka sel itu membakar aksi potensial melalui axonnya untuk
mempengaruhi neuron lain. Proses ini terjadi pada sinaps eksitatori, tetapi ada juga
sinaps inhibitori yang bekerja bersamaan tetapi dengan cara berlawananSecara
umum neurotransmitter dibagi dalam 4 klas, yaitu :
• Klas Asetilkholin
Asetilkholin (ACh) disekresikan oleh neuron-neuron di sebagian besar otak dan
ganglia basalis, neuron motorik yang menginervasi otot skelet, neuron preganglion
sistem saraf otonom, neuron postganglion saraf parasimpatik dan sebagian saraf
simpatik. Pada sebagian,besar kasus, asetilkholin mempunyai efek eksitasi, namun
dapat juga berefek inhibisi pada beberapa ujung saraf parasimpatik perifer,misalnya
pada otot jantung. ACh yang disekresikan oleh neuron motorik pada otot skelet
bertanggung jawab terhadap kontraksi atau gerakan otot.Obat-obatan tertentu seperti
toksin botulinum atau curare dapat menghalangi pengaliran ACh dari tombol
terminal pada ujung axon, sehingga menyebabkan kelumpuhan otot. ACh yang
ditemukan di otak berhubungan dengan proses belajar dan memori, sehingga bila
ada gangguan pada neurotransmitter ini diduga berhubungan dengan penyakit
Alzheimer yang memiliki salah satu gejala berupa gangguan memori.
• Klas Monoamin, contohnya : epinefrin, norepinefrin, dopamine,
serotonin
Norepinefrin (NE)
Disekresi oleh sebagian besar neuron yang ada di batang otak dan hipotalamus,
membantu pengaturan seluruh aktivitas dan suara hati dari pikiran /kehendak. Pada
sebagian besar daerah ini mungkin terjadi eksitasi, namun pada daerah lain terjadi
inhibisi. NE juga disekresikan oleh neuron postgangglion sistem saraf simpatis.NE
diduga berfungsi untuk merekam informasi dalam jangka panjang dan membantu
mengembangkan sinaps baru yang berhubungan dengan memori. NE dilepaskan
karena adanya rangsangan simpatetis, seperti dalam gejala ‘fight or flight’. Hal ini
dapat menjelaskan mengapa seseorang kadang dapat mengingat informasi secara
sangat jelas ketika terkejut, takut, atau marah.
Dopamin
Disekresikan oleh neuron-neuron yang berasal dari substansia nigra.Pengaruh
dopamine biasanya inhibisi.Fungsi Dopamin sebagai neururotransmiter kerja cepat
disekresikan oleh neuronneuron yang berasal dari substansia nigra, neuron-neuron
ini terutama berakhir pada region striata ganglia basalis. Pengaruh dopamin
biasanya sebagai inhibisi
Serotonin
Disekresikan oleh nucleus yang berasal dari batang otak dan berproyeksi di
sebagian besar area otak.Serotonin dapat bekerja sebagai penghambat jaras rasa
sakit dalam medulla spinalis, dan juga dianggap dapat membantu pengaturan
kehendak/hati nurani seseorang.Serotonin yang menurun berhubungan dengan
gejala depresi, dari penelitian dengan alat pencitraan otak terdapat penurunan
jumlah reseptor postsinaps 5-HT1A dan 5-HT2a pada pasien denagn depresi
berat.Serotonin disekresikan oleh nukleus yang berasal dari rafe medial batang otak
dan berproyeksi disebahagian besar daerah otak, khususnya yang menuju radiks
dorsalis medula spinalis dan menuju hipotalamus.Serotonin bekerja sebagai bahan
penghambat jaras rasa sakit dalam medula spinalis, dan kerjanya di daerah sistem
syaraf yang lebih tinggi diduga untuk membantu pengaturan kehendak seseorang,
bahkan mungkin juga menyebabkan tidur.
• Klas Asam amino, contohnya : GABA, Glisin, glutamate
GABA (gamma amino butirat acid)
Disekresikan oleh ujung saraf dalam medulla spinalis, serebelum, ganglia basalis,
dan korteks.Bahan ini dianggap menyebabkan efek inhibisi.Jumlah GABA yang
menurun ditambah serotonin yang kurang berhubungan dengan tindakan kekerasan
dan agresifitas.Bila GABA dan serotonin meningkat diduga berhubungan dengan
perilaku pasif.
4.Potensial Aksi
Potensial aksi adalah peristiwa listrik yang terlokalisir yaitu depolarisasi membran
pada titik perangsangan yang spesifik.Potensial aksi tidak bergantung pada kekuatan
stimulus pendepolarisasi.Semakin besar diameter akson semakin cepat penghantaran
potensial aksi karena tahanan arus listrik berbanding terbalik dengan luas penampang
penghantar arus tersebut.Potensial aksi dibangkitkan ketika ion Natrium mengalir ke
dalam melintasi membran.Depolarisasi potensial pertama telah menyebar ke wilayah
bersebelahan pada membran tersebut, mendepolarisasi wilayah ini dan memulai
potensial aksi kedua.Pada lokasi potensial aksi pertama membran mengalami
repolarisasi ketika K+ mengalir keluar.Potensial aksi ketiga merambat secara
berurutan saat repolarisasi berlangsung.Melalui mekanisme ini aliran ion lokal
menembus membran plasma dan menghasilkan impuls saarf yang merambat
sepanjang akson tersebut.Saluran ion yang pembukaan gerbangnya diatur oleh voltase
yang menghasilkan potensial aksi hanya berkonsentrasi di sekitar nodus Ranvier.
Cairan ekstraseluler juga berhubungan dengan membran akson namun melompat dari
satu nodus ke nodus lain melewati daerah yang berinsulasi myelin pada membran di
antara nodus itu. Mekanisme ini disebut penghantaran bersalto salvatory conduction.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem saraf adalah suatu jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus dan
saling berhubungan satu dengan yang lain. Sistem saraf mengkoordinasi,
menafsirkan dan mengontrol interaksi antara individu dengan lingkungan
lainnya.Sel saraf terdiri atas milyaran sel neuron dan sel pendukung
(neuroglia).Berdasarkan fungsinya, neuron dapat dibagi menjadi neuron sensorik,
motorik dan konektor.Berdasarkan bentuknya, neuron dapat dibagi menjadi neuron
unipolar, bipolar dan multipolar.
Sistem saraf dibagi menjadi sistem saraf pusat dan saraf tepi. Lapisan pada
sistem saraf yakni :
a) Piamater. Merupakan selaput paling dalam yang menyelimuti sistem saraf
pusat.Lapisan ini banyak sekali mengandung pembuluh darah.
b) Arakhnoid. Lapisan ini berupa selaput tipis yang berada di antara piamater dan
duramater.
c) Duramater. Lapisan paling luar yang terhubung dengan tengkorak.Daerah di
antara piamater dan arakhnoid diisi oleh cairan yang disebut cairan
serebrospinal.Fungsi dari cairan ini yakni memberikan dukungan mekanik pada otak
dan bekerja seperti jaket pelindung dari air. Cairan ini mengontrol eksitabilitas otak
dengan mengatur komposisi ion, membawa keluar metabolit-metabolit
Sistem saraf pusat merupakan pusat dari seluruh kendali dan regulasi pada
tubuh, baik gerakan sadar atau gerakan otonom.Dua organ utama yang menjadi
penggerak sistem saraf pusat adalah otak dan sumsum tulang belakang.
Saraf tepi terdiri atas serabut saraf otak dan serabut saraf sumsum tulang belakang
(spinal).Serabut saraf sumsum dari otak, keluar dari otak sedangkan serabut saraf
sumsum tulang belakang keluar dari sela-sela ruas tulang belakang. Tiap pasang serabut
saraf otak akan menuju ke alat tubuh atau otot, misalnya ke hidung, mata, telinga, dan
sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Feriyawati, Lita. 2006. Anatomi Sistem Saraf dan Peranannya dalam Regulasi
Kontraksi Otot Rangka. Medan: Fakultas Kedokteran USU.
Irianto, Kus. 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia Untuk Paramedis. Bandung:
Yrama Widya.
Nur, Iis. 2013. Sistem Saraf Pada Manusia. Bandung: Sekolah Tinggi Farmasi.
Sari, Mega.2004. Sistem Ventrikel dan Liquor Cerebrospinal. Medan: Fakultas
Kedokteran USU.