Tugas Pengembangan Ajar Bioliogi
Tugas Pengembangan Ajar Bioliogi
Dosen Pengampu:
DR. BAIQ FATMAWATI,M.Pd
oleh :
KELOMPOK II
1.MUHAMMAD SAHURUDIN
2.KALSUM,S.Pd
3.M.NASRI,S.Pd
Bahan ajar merupakan komponen penting untuk mencapai keberhasilan dalam proses
pembelajaran yang dilaksanakan disetiap satuan pendidikan. Keterbatasan buku teks untuk
belajar siswa menyebabkan terganggunya proses belajar di sekolah. Oleh karena itu penulis
menyusun Diktat IPA ini bertujuan untuk memudahkan para siswa belajar karena keterbatasan
buku teks yang ada.Diktat ini berisi uraian materi proses pencernaan,alat-alat penceraan
manusia dan hewan serta fungsinya..
Diktat ini berisi tentang materi IPA yang akan diajarkan di kelas V dan latihan soal
yang disesuaikan dengan kompetensi dasar yang akan dicapai oleh siswa.
Penulis berharap diktat ini bermanfaat bagi siswa dalam memahami materi IPA kelas
Vkhususnya sistem pencernaan hewan dan manusia dan penulis menyadari bahwa diktat ini
masih belum sempurna oleh karena itu saran dan berbagai kritik dari berbagai pihak yang akan
bermanfaat bagi kesempurnaan diktat ini.
Selanjutnya kami mengucapkan terimakasih atas berbagai macam dukungan dan
masukkan sehingga diktat ini bisa selesai dan digunakan untuk kalangan sendiri.
TUJUAN
Diktat ini ditulis dengan tujuan membimbing dan mengarahkan para siswa memahami
materi pembelajaran. Diktat ini juga dimaksudkan untuk membantu guru memperoleh referensi
dalam menyampaikan materi pembelajaran di kelas.
Diktat ini disusun secara sistematik sebagai berikut:
1. Judul materi pembelajaran
2. Tujuan pembelajaran
3. Uraian materi
4. Evaluasi yang bertujuan untuk mengukur daya serap siswa terhadap materi pembelajaran
yang telah dipelajari
Untuk memperoleh hasil beajar yang optimal sesuai dengan tujuan pembelajaran maka
langkah yang disarankan dalam mempelajari diktat ini adalah sebagai berikut:
1. Mempelajari konsep yang dipaparkan dalam materi pembelajaran.
2. Mengukur kemampuan diri dengan mengerjakan soal-soal yang tercantum dalam evaluasi
3. Memperkaya pemahaman materi pembelajaran melalui pengamatan di dalam kehidupan
sehari-hari
Semoga yang penulis paparkan di dalam diktat ini akan bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................
KATA PENGANTAR ...............................................................................................
TUJUAN ....................................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
P
A.PROSES PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA.
Pada bagian ini akan dijelaskan tentang proses pencernaan,alat-alat penceraan manusia serta
fungsinya. Dengan mempelajari diktat ini siswa akan lebih memahami konsep-konsep yang ada di
dalamnya ke dalam pembelajaran di sekolah.
a. Kontipasi/sembelit : Kontipasi /sembelit adalah penyakit susah buang air besar yang
disebabkan karena kurang makan makanan berserat ( sayur dan buah) dan kebiasaan
menunda buang air besar.
b. Tifus : Tifus adalah penyakit peradangan pada usus halus. Tifus disebabkan oleh bakteri
salmonella typhusa.
c. Kolera : Gejala seseorang terserang penyakit kolera yaitu diare, perut keram,mual,muntah
dan dehidrasi.
b) Alat-alat pencernaan hewan ruminansia terdiri atas mulut, esofagus, rumen (perut besar),
retikulum (perut jala), omasum (perut buku), abomasum (perut sebenarnya), usus halus,
kolon, rektum, dan anus.
c) Susunan gigi pada hewan berbeda dengan susunan gigi pada manusia. Hewan ruminansia
hanya memiliki gigi seri dan geraham.
d) Sistem pencernaan hewan ruminansia dikategorikan sebagai salah satu sistem pencernaan
hewan yang cukup unik. Berbeda dengan sistem pencernaan pada hewan karnivora dan
omnivora, hewan-hewan ruminansia murni seperti sapi, kambing, kelinci, dan domba dapat
mengunyah makanannya hingga dua fase.
e) Hewan ruminansia atau hewan memamah biak termasuk hewan yang unik. Mereka dapat
mengunyah atau memamah makanannya yang berupa tumbuhan (rumput) melalui dua fase.
f) Fase pertama makanan hanya dikunyah sebentar dan masih kasar. Makanan tersebut
kemudian disimpan dalam rumen lambung. Selang beberapa waktu saat lambung sudah
penuh,
g) Fase kedua mereka kemudian mengeluarkan makanan yang dikunyahnya tadi untuk
dikunyah kembali hingga teksturnya lebih halus. Setelah halus, makanan tersebut masuk ke
dalam rumen lambung lagi.
h) Saluran pencernaan pada hewan ruminansia antara lain
1) Rongga Mulut (Cavum Oris)
• Dalam rongga mulut hewan ruminansia, terdapat dua organ sistem pencernaan yang
memiliki fungsi penting, yaitu gigi dan lidah.
• Gigi ruminansia berbeda dengan susunan gigi mamalia lain. Gigi seri (insisivus) memiliki
bentuk yang sesuai untuk menjepit makanan berupa rumput, gigi taring (caninus) tidak
berkembang sama sekali, sedangkan gigi geraham belakang (molare) memiliki bentuk datar
dan lebar.
• Lidah untuk membantu mengatur letak makanan dan menelan. Selain itu, lidah juga berguna
untuk merenggut makanannya.
• Gigi seri hanya terdapat pada rahang bawah. Gerakan rahang yang terlihat ke kiri dan ke
kanan adalah gerakan menggilas makanan. Bentuk geraham lebar, datar pada permukaan, dan
kuat. Di antara gigi seri dan geraham terdapat ruang yang tidak ditumbuhi gigi. Ruang itu
disebut diasterna. Melalui diasterna inilah sapi, kerbau, atau kambing menjulurkan lidahnya
merenggut rumput. Makanan tersebut tidak dikunyah, tetapi langsung ditelan masuk ke perut
(perut besar).
2) Kerongkongan (Esofagus)
• Esofagus atau kerongkongan merupakan saluran organ penghubung antara rongga mulut
dan lambung. Pada saluran ini, makanan tidak mengalami proses pencernaan. Makanan hanya
sekedar lewat sebelum kemudian digerus di dalam lambung. Esofagus pada hewan
ruminansia umumnya berukuran sangat pendek yaitu sekitar 5 cm, namun lebarnya mampu
membesar (berdilatasi) untuk menyesuaikan ukuran dan tekstur makanannya.
3) Lambung
• Setelah melalui esofagus, makanan akan masuk ke dalam lambung. Lambung pada hewan
ruminansia selain berperan dalam proses pembusukan dan peragian, juga berguna sebagai
tempat penyimpanan sementara makanan yang akan dikunyah kembali. Ruangan lambung
ruminansia dibedakan menjadi empat, yaitu perut besar (rumen), perut jala (retikulum), perut
buku (omasum), dan perut masam (abomasum).
1. Rumen (Perut Besar). Mula-mula makanan yang melalui kerongkongan akan masuk ke
dalam rumen. Makanan ini secara alami telah bercampur dengan air ludah. Rumen berfungsi
sebagai tempat penyimpanan sementara bagi makanan yang telah ditelan. Setelah rumen terisi
cukup makanan, sapi akan beristirahat sambil mengunyah kembali makanan yang
dikeluarkan dari rumen ini.
2. Retikulum (Perut Jala). Dari perut besar makanan diteruskan ke perut jala (retikulum).
Perut besar, jala dan buku sebenarnya merupakan modifikasi kerongkongan (esofagus),
sedangkan yang dimaksud dengan perut yang sebenarnya adalah perut masam (abomasum).
Makanan yang masuk ke dalam retikulum akan diaduk-aduk dan dicampur dengan enzim-
enzim tersebut hingga menjadi gumpalan-gumpalan kasar (bolus). Pengadukan ini dilakukan
dengan bantuan kontraksi otot dinding retikulum. Gumpalan makanan ini kemudian didorong
kembali ke rongga mulut untuk dimamah kedua kalinya dan dikunyah hingga lebih
sempurna. Karena mengunyah makanan dua kali, ruminansia disebut hewan memamah biak.
Proses ini biasa berlangsung pada saat hewan sedang beristirahat.
3. Omasum (Perut Buku). Setelah gumpalan makanan yang dikunyah lagi itu ditelan kembali,
mereka akan masuk ke omasum melewati rumen dan retikulum. Di dalam omasum, kelenjar
enzim akan membantu penghalusan makanan secara kimiawi. Kadar air dari gumpalan
makanan juga dikurangi melalui proses absorpsi air yang dilakukan oleh dinding omasum.
Pada bagian perut ini bakteri akan mati dan dicerna sebagai protein ruminansia.
4. Abomasum (Perut Masam). Abomasum adalah perut yang sebenarnya karena di organ
inilah sistem pencernaan hewan ruminansia secara kimiawi bekerja dengan bantuan enzim-
enzim pencernaan. Di dalam abomasum, gumpalan makanan dicerna melalui bantuan enzim
dan asam klorida. Enzim yang dikeluarkan oleh dinding abomasum sama dengan yang
terdapat pada lambung mamalia lain, sedangkan asam klorida (HCl) selain membantu dalam
pengaktifan enzim pepsinogen yang dikeluarkan dinding abomasum, juga berperan sebagai
desinfektan bagi bakteri jahat yang masuk bersama dengan makanan.
• Dalam perut abomasum terjadi fermentasi selulosa dengan bantuan bakteri. Hasil
fermentasinya berupa asam laktat, asam lemak, asam asetat, vitamin, dan gas. Hasil
fermentasi tersebut sebagian diserap, sebagian gas diabsorpsi, kemudian dikeluarkan melalui
paru-paru, dan ada pula yang dikeluarkan pada saat sendawa melalui perut.
4) Usus Halus dan Anus
• Hasil pencernaan dari abomasum masuk ke dalam usus dua belas jari dan masuk ke dalam
usus halus.
• Di dalam usus halus terjadi penyerapan hasil pencernaan.
• Sisa makanan yang tidak diserap masuk ke usus besar, mengalami penyerapan air, dan
pembusukan menjadi feses.
• Feses terkumpul di dalam rektum dan selanjutnya dikeluarkan melalui anus. Pada kuda dan
kelinci proses pencernaan makanan juga terjadi simbiosis dengan bakteri di dalam usus
buntu. Bakteri ini membantu mencernakan selulosa.
Gambar :(mengakujenius.com)
Pencernaan dimulai dari mulut. Di mulut makanan dicampur dengan air liur. Makanan yang
masih kasar ditelan melalui kerongkongan. Kemudian makanan yang ditelan, disimpan
sementara di rumen, kemudian masuk ke dalam retikulum. Di dalam retikulum makanan
dicerna secara kimiawi dan dibentuk menjadi gumpalan kecil kemudian dikeluarkan kembali
ke mulut untuk di mamah kembali. Makanan yang sudah dimamah ditelan lagi dan masuk ke
omasum untuk digiling dan kemudian dilanjutkan ke abomasum yang. Setelah itu makanan
akan menuju usus halus untuk diserap sari-sari makanannya dan diedarkan ke seluruh tubuh.
Kemudian pada akhirnya makanan akan menuju ke usus besar, bermuara ke rektum dan
dikeluarkan melalui anus.
A. Jawablah pertanyaan berikut dengan memberi tanda silang (x) pada pilihan a, b, c
atau d
1. Gigi yang berfungsi untuk mengunyah makanan adalah...
a. gigi seri
b. gigi taring
c. gigi geraham
d. gigi muda
2. Kita dapat menelan makanan karena kerongkongan melakukan gerak...
a. peristaltik
b. bolak-balik
c. mekanik
d. parabolik
3. Pencernaan secara mekanik terjadi pada...
a. usus halus
b. usus besar
c. kerongkongan
d. mulut
4. Organ tubuh yang bertugas menyerap sari-sari makanan pada sistem pencernaan adalah...
a. mulut
b. lambung
c. usus halus
d. usus besar
5. Enzim ptialin berfungsi untuk mengubah zat tepung menjadi...
a. gula
b. garam
c. vitamin
d. protein
21. Perhatikan gambar diatas! HCl dihasilkan oleh organ yang ditunjuk dengan angka...
a. 3
b. 4
c. 5
d. 6
22. Perhatikan gambar diatas! Pencernaan secara mekanik dan dibantu dengan enzim ptialin
untuk mengubah zat tepung menjadi gula, terjadi pada organ yang ditunjukkan dengan no....
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
23. Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan sakit...
a. hepatitis
b. liver
c. sariawan
d. bisul
24. Makanan yang sangat baik untuk kesehatan sistem pencernaan adalah makanan yang
mengandung
a. serat
b. lemak
c. kolesterol
d. minyak
25. Dibawah ini makanan yang banyak mengandung serat adalah...
a. agar-agar
b. nasi
c. roti
d. cokelat
B. Isilah dengan jawaban yang tepat!
26. Vitamin yang sangat baik untuk daya tahan tubuh adalah...
27. Contoh makanan yang kaya akan vitamin C adalah....
28. Vitamin yang sangat baik untuk kesehatan mata adalah...
29. Contoh makanan yang kaya akan vitamin A adalah...
30. Salah satu penyakit yang disebabkan karena kekurangan vitamin K adalah....
31. Gigi yang berfungsi untuk merobek makanan yang keras seperti daging adalah....
32. Gigi pada anak disebut...
33. Jumlah gigi pada orang dewasa adalah...
34. Pencernaan secara mekanik dan kimiawi terjadi pada...
35. Usus dua belas jari terletak diantara organ.... dan....
Kunci jawaban
1. c) gigi geraham
2. a) peristaltik
3. d) mulut
4. c) usus halus
5. a) gula
6. b) mengubah kaseinogen menjadi kasein (protein susu)
7. b) asam klorida
8. b) beri-beri
9. c) avitaminosis
10. b) yodium
11. d) kekurangan vitamin K
12. d) A,D,E dan K
13. d) wortel
14. a) gigi seri
15. a) mengubah protein menjadi pepton
16. c) usus besar
17. d) HCl
18. b) 2
19. d) 8
20. b) 7
21. b) 4
22. a) 1
23. c) sariawan
24. a) serat
25. a) agar-agar
26. vitamin C
27. buah jeruk, sayuran hijau
28. vitamin A
29. wortel, minyak ikan
30. darah sukar membeku
31. gigi taring
32. gigi susu
33. 32 gigi
34. mulut dan lambung
35. lambung dan usus halus
DAFTAR PUSTAKA